putinvzrivaetdoma.org

media online informasi mengenai game online tergacor di tahun 2023

Susah

judi

Susah Bersosialisasi sebagai Pemicu Stres, Gimana Solusinya?

Susah Bersosialisasi sebagai Pemicu Stres, Gimana Solusinya?
Susah Bersosialisasi sebagai Pemicu Stres, Gimana Solusinya?

Halo, Perseners! Di era digital ini, kita sering kali terjebak dalam dunia maya, lupa bahwa interaksi manusia ke manusia itu gak bisa digantikan oleh layar HP atau komputer. Mungkin lo gak sadari pentingnya, tapi sebenarnya penting banget buat kesehatan mental kita. Kurangnya interaksi sosial, bisa memicu stres dan menurunkan produktivitas.

Stres adalah reaksi tubuh yang terjadi ketika kita menghadapi ancaman, perubahan, atau tekanan. Ini bisa muncul karena situasi atau pikiran yang bikin kita marah, gugup, atau putus asa. Gak cuma fisik yang terpengaruh, tapi juga mental kita.

Nah, yang menarik adalah, kurangnya interaksi sosial ternyata bisa jadi salah satu pemicu stres. Di zaman sekarang, banyak orang yang lebih nyaman berinteraksi dengan gadget daripada bertatap muka langsung. Padahal, ketika kita gak berinteraksi sosial dan bertemu orang lain, kita kehilangan kesempatan untuk berbagi dan menceritakan keluh kesah kita. Akibatnya, beban masalah yang kita hadapi bisa jadi lebih berat dan memicu stres.

Tapi, bukan cuma kurangnya interaksi sosial aja yang bisa bikin stres. Ada beberapa hal lain yang juga bisa jadi pemicu, seperti tekanan pekerjaan, masalah finansial, hubungan pribadi yang bermasalah, mengidap penyakit berbahaya, menghadapi kegagalan, kondisi mental tertentu, bahkan kematian orang tersayang. Semua ini bisa bikin kita stres.

Mungkin lo pernah merasakan salah satu, atau bahkan beberapa dari pemicu stres ini. Dan mungkin, tanpa lo sadari, kurangnya interaksi sosial bisa jadi salah satu faktor yang memperparah keadaan. Sekarang, pertanyaannya adalah, kenapa interaksi sosial itu penting? Jawabannya sederhana: kita adalah makhluk sosial.

Kita butuh orang lain untuk berbagi, untuk merasa terhubung, dan untuk merasa validasi. Ketika kita terisolasi, kita kehilangan elemen penting dalam kehidupan kita, yang bisa berakibat pada kesehatan mental kita.

Tapi, di sisi lain, interaksi sosial juga bisa jadi racun, lho. Gimana caranya? Ya, ketika kita terlalu tergantung pada validasi dari orang lain, atau ketika kita terlalu sering berinteraksi dengan orang-orang yang toxic. Ini bisa jadi bumerang yang malah bikin kita stres.

Jadi, gimana dong caranya? Kita harus menemukan keseimbangan. Kita harus bisa memilah, mana interaksi yang sehat dan mana yang toxic. Kita juga harus belajar untuk gak terlalu tergantung pada validasi dari orang lain. Ini semua gak mudah, tapi penting banget buat kesehatan mental kita.

Apa sih Penyebab Susah Berinteraksi Sosial?

Kurangnya interaksi bisa memicu stres, tapi kenapa sih kadang-kadang kita merasa susah untuk berinteraksi dengan orang lain? Era digital ini, kita sering kali lebih memilih berinteraksi dengan gadget daripada orang lain. Ini salah satu faktor yang bikin kita jadi kurang berinteraksi sosial. Kita lebih nyaman chatting atau scrolling media sosial daripada ngobrol langsung. Tapi, kenapa sih ini bisa terjadi?

  1. Kenyamanan Dalam Zona Nyaman: Gadget memberikan kita kenyamanan. Lo bisa berinteraksi tanpa harus keluar rumah, tanpa harus berhadapan langsung dengan orang lain. Ini membuat kita jadi terbiasa dan nyaman di zona nyaman kita sendiri.
  2. Ketakutan Akan Penolakan dan Kritik: Banyak dari kita yang takut untuk berinteraksi karena takut ditolak atau dikritik. Ini bisa jadi karena pengalaman buruk di masa lalu atau karena kita terlalu khawatir tentang pendapat orang lain.
  3. Kurangnya Kepercayaan Diri: Ini juga salah satu alasan utama. Banyak orang yang merasa gak cukup baik, gak menarik, atau gak pintar, sehingga mereka menghindari interaksi sosial.
  4. Tekanan Sosial dan Standar yang Tinggi: Kadang, tekanan untuk selalu tampil sempurna di depan orang lain bisa jadi beban. Standar sosial yang tinggi membuat kita takut untuk berinteraksi karena takut gak memenuhi ekspektasi.
  5. Ketergantungan pada Teknologi: Ini era digital, di mana kita tergantung banget sama teknologi. Ini membuat kita lupa cara berinteraksi secara alami dan langsung.
  6. Masalah Mental atau Emosional: Beberapa orang mungkin mengalami masalah mental atau emosional yang membuat mereka susah untuk berinteraksi, seperti kecemasan sosial, depresi, atau trauma.

Nah, dengan mengetahui alasan-alasan ini, kita bisa mulai memahami kenapa kadang kita atau orang di sekitar kita merasa susah untuk berinteraksi sosial. Tapi, ingat, setiap masalah pasti ada solusinya.

Bagaimana Cara Berinteraksi Sosial?

Setelah kita mengerti alasan dan tantangan dalam berinteraksi sosial, sekarang saatnya kita bahas solusinya. Bagaimana sih cara kita bisa berinteraksi sosial dengan lebih baik? Ini penting banget, karena seperti yang udah kita bahas sebelumnya, interaksi sosial itu vital untuk kesehatan mental kita.

  1. Mulai dari Lingkungan Terdekat: Gak perlu langsung berinteraksi dengan banyak orang. Mulai dari yang terdekat, seperti keluarga atau teman dekat. Ini bisa jadi langkah awal yang baik untuk membangun kepercayaan diri dalam berinteraksi.
  2. Latihan Komunikasi: Komunikasi itu kunci utama dalam interaksi sosial. Latih cara berbicara, mendengarkan, dan memberi respons. Ini bisa dilakukan melalui percakapan sehari-hari, atau bahkan melalui latihan seperti role-playing.
  3. Bergabung dengan Komunitas atau Kelompok: Cari komunitas atau kelompok yang sesuai dengan minat atau hobi lo. Ini bisa membantu lo untuk bertemu dengan orang-orang yang memiliki kesamaan, sehingga lebih mudah untuk berinteraksi.
  4. Menggunakan Teknologi dengan Bijak: Kita gak bisa menghindari teknologi, tapi kita bisa menggunakannya dengan bijak. Gunakan media sosial atau aplikasi chatting untuk membangun jembatan komunikasi, bukan sebagai pengganti interaksi langsung.
  5. Menghadapi Ketakutan: Hadapi ketakutan lo dalam berinteraksi. Ini bisa dilakukan dengan perlahan, misalnya dengan menghadiri acara sosial kecil, atau berbicara di depan umum. Ingat, setiap langkah kecil itu penting.
  6. Mencari Bantuan Profesional jika Diperlukan: Jika lo merasa ada masalah yang lebih serius, seperti kecemasan sosial, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Psikolog atau terapis bisa membantu lo untuk mengatasi masalah ini.
  7. Praktik Mindfulness dan Kehadiran: Saat berinteraksi, cobalah untuk benar-benar hadir. Ini berarti mendengarkan dengan baik, tidak terganggu oleh pikiran lain, dan benar-benar fokus pada orang yang lo ajak bicara.
  8. Bersikap Terbuka dan Jujur: Jangan takut untuk menunjukkan siapa diri lo sebenarnya. Orang-orang akan lebih menghargai kejujuran dan keaslian daripada mencoba menjadi seseorang yang bukan diri lo.
  9. Belajar dari Pengalaman: Setiap interaksi adalah kesempatan untuk belajar. Jika ada yang gak berjalan sesuai harapan, jangan langsung down. Ambil pelajaran dari situasi tersebut dan gunakan untuk memperbaiki interaksi berikutnya.
  10. Bersabar dan Terus Berusaha: Perubahan gak akan terjadi dalam semalam. Butuh waktu dan usaha untuk memperbaiki keterampilan interaksi sosial. Jadi, bersabarlah dan terus berusaha.

Dengan menerapkan tips-tips ini, lo bisa mulai memperbaiki cara lo berinteraksi dengan orang lain. Dan ingat, setiap langkah kecil itu penting.

Apa sih Manfaat Berinteraksi Sosial

Setelah kita membahas bagaimana cara berinteraksi sosial, penting untuk mengerti manfaat apa saja yang bisa kita dapatkan dari berinteraksi sosial. Percaya deh, manfaatnya itu bukan cuma satu atau dua, tapi banyak banget dan bisa berdampak besar pada kehidupan kita.

  1. Meningkatkan Kesehatan Mental: Menurut Halodoc, berinteraksi sosial bisa membantu mengurangi stres, kecemasan, dan depresi. Ketika kita berinteraksi, kita berbagi pikiran dan perasaan, yang bisa membantu kita merasa lebih baik dan lebih ringan.
  2. Membangun Rasa Percaya Diri: Dengan berinteraksi, kita belajar untuk mengungkapkan diri dan pendapat kita. Ini bisa membantu meningkatkan kepercayaan diri dan harga diri kita.
  3. Meningkatkan Keterampilan Komunikasi: Semakin sering kita berinteraksi, semakin baik pula keterampilan komunikasi kita. Ini penting, baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional.
  4. Memperluas Jaringan dan Peluang: Berinteraksi sosial membuka banyak peluang, baik itu untuk pertemanan, pekerjaan, atau hal-hal lainnya. Jaringan yang luas bisa membawa banyak manfaat dalam kehidupan kita.
  5. Meningkatkan Empati dan Pengertian terhadap Orang Lain: Ketika kita berinteraksi dengan berbagai jenis orang, kita belajar untuk lebih memahami dan berempati dengan mereka. Ini membantu kita menjadi lebih toleran dan terbuka terhadap perbedaan.
  6. Mendapatkan Dukungan Sosial: Dukungan sosial itu penting, terutama saat kita menghadapi masalah atau tantangan. Dengan memiliki jaringan sosial yang baik, kita bisa mendapatkan dukungan yang kita butuhkan.
  7. Meningkatkan Kesehatan Fisik: Percaya atau tidak, berinteraksi sosial juga bisa berdampak positif pada kesehatan fisik kita. Menurut beberapa penelitian, orang yang memiliki hubungan sosial yang baik cenderung memiliki risiko lebih rendah untuk berbagai penyakit.
  8. Membantu Pertumbuhan Pribadi: Melalui interaksi sosial, kita belajar banyak hal, dari pengalaman orang lain, dari cara mereka menghadapi masalah, dan dari perspektif yang berbeda. Ini semua membantu pertumbuhan pribadi kita.
  9. Meningkatkan Kebahagiaan dan Kepuasan Hidup: Berinteraksi dengan orang lain bisa membuat kita merasa lebih bahagia dan lebih puas dengan hidup kita. Ini karena kita merasa terhubung, dihargai, dan menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar dari diri kita sendiri.
  10. Mengurangi Risiko Penyakit Mental: Berinteraksi sosial secara teratur bisa mengurangi risiko kita untuk mengembangkan penyakit mental seperti depresi dan kecemasan.

Nah, itu dia beberapa manfaat dari berinteraksi sosial. Dengn manfaat ini, lo akan lebih termotivasi untuk berinteraksi dengan orang lain.

Kesimpulan

Perseners, kita sudah ngomongin tentang pentingnya interaksi sosial, tantangan-tantangannya, cara mengatasinya, dan tentu saja, manfaat-manfaat yang bisa kita dapatkan dari berinteraksi sosial.

Ingatlah bahwa interaksi sosial itu bukan cuma penting, tapi penting untuk kesehatan mental kita. Kurangnya interaksi sosial bisa memicu stres, kecemasan, bahkan depresi. Tapi, di sisi lain, berinteraksi sosial bisa membawa banyak manfaat, mulai dari meningkatkan kesehatan mental dan fisik, memperluas jaringan, hingga meningkatkan kebahagiaan dan kepuasan hidup.

Kita juga harus ingat bahwa setiap orang punya tantangannya masing-masing dalam berinteraksi sosial. Tapi, dengan langkah-langkah yang tepat, kita bisa mengatasi tantangan-tantangan itu. Mulai dari membangun kepercayaan diri, menggunakan teknologi dengan bijak, hingga mencari bantuan profesional jika diperlukan.

Jika lo merasa kesulitan dalam berinteraksi sosial atau menghadapi masalah kesehatan mental lainnya. Jangan pernah merasa malu atau ragu untuk mencari bantuan. Ingat, mencari bantuan itu tanda kekuatan, bukan kelemahan.

Lo bisa menggunakan layanan konseling untuk mendapatkan bantuan dari profesional yang berpengalaman dan tentunya bisa dipercaya. Mereka siap membantu lo untuk mengatasi masalah-masalah yang mungkin lo hadapi, termasuk dalam hal interaksi sosial.

Yuk, klik di sini untuk mendaftar. Jangan ragu untuk mengambil langkah ini. Ingat, lo gak sendirian. Ingat, bahwa setiap langkah kecil yang lo ambil itu penting. Jangan pernah meremehkan kemajuan, sekecil apa pun itu. Setiap usaha yang lo lakukan untuk memperbaiki interaksi sosial dan kesehatan mental lo itu berharga. Jadi, teruslah berusaha, teruslah belajar, dan ingatlah bahwa lo selalu bisa mendapatkan bantuan jika lo membutuhkannya. #HidupSeutuhnya.

Berikut adalah tiga rekomendasi judul dari blog yang sudah kita bahas:

  1. Mengatasi Stres dengan Interaksi Sosial: Tips & Trik
  2. Manfaat Berinteraksi: Lebih dari Sekedar Obrolan
  3. Kesehatan Mental dan Sosial: Kunci Bahagia Generasi Muda

Referensi:

  1. Goffman, E. (1967). Interaction Ritual: Essays on Face-to-Face Behavior. Anchor Books.
  2. Hall, E. T. (1966). The Hidden Dimension. Doubleday.
  3. Hinde, R. A. (1997). Relationships: A Dialectical Perspective. Psychology Press.
  4. Knapp, M. L., & Daly, J. A. (2011). The Handbook of Interpersonal Communication, 4th ed. Sage Publications.
  5. Tannen, D. (1990). You Just Don’t Understand: Women and Men in Conversation. William Morrow and Company.
Read More
judi

Susah Tidur? 5 Minuman Herbal Ini Bisa Bantu Mengatasi Insomnia

Minuman untuk Mengatasi Insomnia dan Susah Tidur
Satu Persen – Susah Tidur? 5 Minuman Herbal untuk Mengatasi Insomnia

Halo, Perseners! How’s life?

Kenalin, nama gue Fathur, salah satu Blog Writer baru di Satu Persen.

Pertama-tama, izinkan gue curhat terlebih dahulu tentang rutinitas yang akhir-akhir ini gue lagi senengin, yaitu nonton drama korea alias drakoran. Hampir semua drama korea yang lagi ongoing gue tonton. Akibatnya, ya, waktu malam gue rela untuk dipakai begadang sambil ditemani kopi dan makanan berat.

Gue sadar, sih, drakoran itu bikin penasaran banget sampai ngebuat begadang. Dan dengan gue begadang, hal itu bisa berdampak buruk ke aktivitas perkuliahan gue. Misalnya ketika ada jadwal kelas pagi yang menuntut gue untuk tidur lebih cepat, tapi rasanya malah jadi susah banget untuk menutup mata dan mimpi indah lebih cepat di malam hari.

Insomnia - Susah Tidur
Sumber: brillio.net

Di sini gue gak ngelarang lo untuk begadang, ya. Gue yakin se-normalnya jadwal lo tidur, pasti ada satu atau dua kali hal mendesak yang bikin lo terpaksa begadang. Nah, tapi alangkah baiknya kalo kebiasaan yang bikin lo susah tidur ini bisa lo pertimbangkan lagi demi kesehatan fisik lo.

Apalagi kalo sampai pola tidur lo jadi terganggu sampai berhari-hari. Hal itu berpotensi bikin lo terkena gejala insomnia.

Nah, penasaran kan, insomnia itu apa? Mending lo simak lebih lanjut di artikel ini ya, Perseners!

So, apa itu insomnia? Apakah berbeda dengan susah tidur biasa?

Insomnia adalah gangguan pola tidur yang membuat waktu jam tidur lo akan berbeda dengan hari normal biasanya. Gejalanya sendiri ditandai dengan kondisi-kondisi seperti kelelahan di siang hari, sulit berkonsentrasi, dan sering terbangun di malam hari.

Nah, tapi perlu dibedakan juga antara insomnia dan susah tidur biasa, ya.

Menurut Profesor Psikiatri Fakultas Kedokteran Geisel yaitu Michael Sateia, insomnia bisa terjadi ketika lo sulit tidur setidaknya tiga malam per minggu. Selain itu, bisa dikatakan insomnia jika susah tidur lo itu telah terjadi berturut-turut selama tiga bulan atau lebih. Sementara, susah tidur biasa itu ya, hanya terjadi pada satu waktu aja.

Terus pertanyaannya, gimana definisi tidur yang benar biar gak dikatakan sulit tidur? Apakah ada tahapannya?

Dilansir American Sleep Association, ada 5 tahapan untuk bisa tertidur nyenyak. Secara singkat, tidur lo akan diawali dengan tahapan pengaturan pernapasan lalu dilanjut dengan tidur yang semakin mendalam. Terakhir adalah tahapan Rapid Eye Movement (REM) ketika lo udah mulai memproduksi mimpi lo.

Jika lo merasa sudah melewati tahapan tidur di atas, gue bisa bilang lo udah dalam batas kewajaran manusia pada umumnya. Tapi kalo gak, berarti lo harus mengenal penyebab kenapa lo susah tidur.

Satu Persen Podcast – Begadang Jangan Begadang!

Apa penyebab kita terkena insomnia?

Insomnia bisa menyerang siapa aja tanpa memandang usia dan jenis kelamin, bisa itu lo atau teman lo. Penyebabnya pun beragam, ada yang dari gejala bawaan dan juga ada karena faktor dari aktivitas lo belakangan ini.

Tapi di sini gue akan coba highlight beberapa penyebab insomnia dari tulisannya Michael Breus, Psikolog Klinis dan Diplomat dari American Board of Sleep Medicine.

Michael menjelaskan bahwa stres adalah penyebab paling umum yang mempercepat gejala insomnia. Tapi, ada hal-hal lain juga yang menurut Michael bisa menjadi sumber susah tidur lo. Oleh karenanya, mending kita simak bareng-bareng yuk, Perseners!

1. Tidur di siang hari

Menurut Michael, tidur di siang hari itu baik untuk kesehatan. Tapi di satu sisi, efeknya juga bisa buruk buat lo jika tidur siang lo berlebihan, misalnya lebih dari 90 menit. Jadi disarankan setidaknya tidur siang cukup 20-30 menit aja.

Selain itu, disarankan buat lo tidur siang sebelum jam empat sore. Sementara jika lo tidur lewat dari jam empat, itu bakal ngebuat lo lebih sulit untuk tidur pada jam normal.

2. Kebingungan ketika tidur

Kebingungan tidur itu terjadi ketika lo sulit untuk menyatu dengan tempat tidur lo. Hal ini biasanya karena terlalu banyak aktivitas sebelum tidur, seperti scrolling Tiktok, stalking mantan di Instagram, sampai makan cemilan di larut malam.

Dilansir Sleep Foundation, menggunakan gadget sebelum tidur bisa merangsang fisiologis dan psikologis lo. Sebab, penggunaan gadget bakal menunda jam internal tubuh manusia (circadian rhythm), serta menekan hormon melatonin yang berfungsi untuk membuat tidur lebih nyaman.

3. Rasa sakit

Pernah gak, lo susah tidur akibat badan lo lagi kesakitan? Rasa sakit ini biasanya datang karena lo sedang merasakan nyeri di punggung atau sekitarnya yang menyebabkan tubuh tidak bisa mendapatkan posisi yang nyaman ketika tidur. Oleh karena itu, lo bisa mulai menghindari rasa sakit punggung ini dengan rutin melakukan peregangan sesudah bangun tidur atau meletakan bantal di bagian belakang daerah lutut lo.

4. Menopause

Menopause didorong oleh penurunan produksi hormon estrogen dan progesteron. Hormon ini bukan hanya berfungsi untuk mengatur reproduksi siklus menstruasi pada wanita, tapi juga berfungsi untuk menjaga tidur lo. Maka kalau hormon estrogen lo naik lebih tinggi dari biasanya, bisa aja lo jadi sedikit susah untuk tidur di malam hari.

5. Diet atau pola makan

Penelitian dari Universitas Columbia menemukan kalo diet tinggi karbohidrat dan gula bisa berdampak pada risiko terkena insomnia yang tinggi. Alasannya karena tubuh lo akan mengeluarkan insulin ketika gula darah meningkat dengan cepat, akibatnya hormon adrenalin pun bakal dilepaskan dan membuat lo lebih susah tidur.

Dan sebaliknya, diet yang menyertakan banyak minuman yang kaya akan buah dan sayuran bisa mengurangi risiko lo terkena insomnia.

Baca juga: 5 Makanan Bantu Kamu Hilangkan Stres

5 Minuman Herbal untuk Mengatasi Insomnia

Cara untuk mengatasi gejala insomnia terbagi menjadi dua, yaitu dengan pengobatan atau terapi perilaku kognitif (cognitive behavior). Tapi seiring berjalannya waktu, banyak penelitian yang menyarankan makanan dan minuman alami yang bisa lo dapat dengan mudah.

Nah, buat lo yang lagi berusaha untuk keluar dari gejala-gejala insomnia ini, gue bakal ngasih tips supaya bisa sedikit membantu meningkatkan kualitas tidur lo dan membuat lo bisa tidur nyenyak 🙂

1.    Jus ceri

Jus Ceri untuk mengatasi insomnia dan susah tidur
Sumber: Pexels

Hayo, siapa yang suka jus ceri angkat tangan!

Ada kabar baik karena jus ceri dipercaya mampu mengatasi masalah insomnia. Dalam kandungannya, buah ceri mengandung hormon melatonin relatif tinggi yang bisa membantu mengatur kantuk di malam hari dan membuat lo tetap terjaga di siang hari.

Penelitian yang dilakukan oleh oleh tim dari University of Pennsylvania, University of Rochester, dan VA Center of Canandaigua mengamati 15 orang dewasa yang minum 8 ons jus ceri dan non ceri selama dua minggu. Dan hasilnya, ada penurunan signifikan dimana para partisipan berhasil tidur 17 menit lebih awal setelah mengonsumsi jus ceri dibandingkan ketika meminum selain jus ceri.

Cara membuat jus ceri ini pun relatif mudah, lo tinggal siapin buah ceri segar dan masukan ke dalam mesin blender. Well, jus ceri pun siap diminum setiap hari sebelum lo tidur.

2.    Teh Chamomile

Teh Chamomile untuk mengatasi insomnia dan susah tidur
Sumber: Pixabay

Pendekatan alami lainnya adalah dengan tanaman chamomile yang berasal dari Eropa selatan dan Asia Barat yang memiliki 4 musim. Dan FYI aja nih, ternyata tanaman chamomile udah sering dipakai sebagai obat tradisional dari zaman dulu untuk obat pilek sampai insomnia. Tapi umumnya sih, emang digunakan sebagai obat relaksasi dan membantu untuk tidur.

Nah, yang bisa lo lakukan sekarang untuk meningkatkan kualitas tidur lo adalah dengan mengolah chamomile sebagai teh. Caranya, lo cukup ambil dua sampai tiga kantong teh chamomile, lalu tuangkan air hangat dan meminumnya sebelum tidur.

Chamomile ini sangat cocok untuk dijadikan minuman alternatif. Tapi ingat, Perseners! Karena belum banyak penelitian yang lebih detail untuk minuman ini, lo bisa mengatur takarannya agar gak berlebihan juga, ya!

3.    Susu hangat

Susu untuk mengatasi insomnia dan susah tidur
Sumber: Pexels.com

Minuman yang satu ini tentu sudah umum dikenal karena kaya akan sumber kalsium dan proteinnya. Tapi, apa lo tau kalau susu juga dapat meningkatkan kualitas tidur lo?

Melansir dari Sleep Foundation, susu mengandung zat triptofan asam amino. Hal ini berfungsi untuk memproduksi hormon serotonin sekaligus melatonin. Untuk serotonin sendiri berfungsi untuk menjaga suasana hati, sedangkan melatonin adalah respons dari sifat nyeri pada tubuh lo sehingga ketika ingin tidur lo akan tenang dan terjaga.

Nah, lo bisa mulai dengan memilih untuk minum susu sebelum tidur. Mungkin beberapa dari lo khawatir sama efeknya yang bisa bikin berat badan naik, tapi tenang aja karena ada penelitian yang mengatakan kalau susu hangat dapat meningkatkan metabolisme istirahat seseorang. Dengan kata lain, hal ini bisa bikin tubuh lo tetap ideal.

4.    Teh Lavender

Teh lavender untuk mengatasi insomnia dan susah tidur
Sumber: Unsplash

Biasanya tanaman lavender yang dipakai adalah aroma atau minyaknya. Tapi ternyata, tanaman lavender juga bisa diolah dan dimanfaatkan menjadi teh herbal. Bahkan fakta penelitian juga bilang kalo teh herbal lavender memiliki risiko yang lebih rendah ketimbang olahan lainnya.

Dalam jurnalnya, Gyllenhaal menuliskan bahwa teh lavender mengandung linalyl acetate dan linalool, yang mana keduanya memiliki manfaat untuk mengurangi gejala depresi, mendamaikan pikiran, serta mengobati gangguan gangguan tidur ringan hingga sedang.

Teh lavender sendiri dibuat dari kelopak bunga lavender yang dikeringkan. Meski begitu, lo tetap harus menentukan takarannya agar gak berlebihan. So, tunggu apa lagi? Gak ada salahnya lo untuk mulai minum secangkir teh lavender hangat sebelum tidur.

5.    Jus Kiwi

Jus Kiwi untuk mengatasi insomnia dan susah tidur
Sumber: Pixabay

Menurut Harvard Health Publishing, terdapat hipotesis yang menjelaskan bahwa buah kiwi dapat memberikan kualitas tidur yang baik bagi para pengidap insomnia.

Hal ini disarankan karena buah kiwi memiliki antioksidan yang cukup tinggi dan kandungan serotonin serta folat. Yang mana sebelumnya udah gue bahas sedikit kalo hormon serotonin ini bisa ngebantu suasana hati lo agar terjaga di malam hari.

Oleh karenanya, lo disarankan untuk mengonsumsi setidaknya dua buah kiwi satu jam sebelum tidur, khususnya dengan diolah menjadi jus.

Nah, segitu dulu review minuman yang dapat mengatasi insomnia dari gue, Perseners!

Selain itu, perlu gue tegasin lagi kalo minuman herbal yang udah gue sebutin di atas sifatnya hanya alternatif aja, ya. Jadi semisal kondisi lo gak kunjung membaik, maka lo tetap perlu buat konsultasi dengan dokter ataupun psikolog yang ahli dalam bidangnya. Kebetulan nih, Satu Persen punya layanan konseling terpercaya yang bisa ngebantu lo menangani insomnia lo lebih lanjut. Lo juga bisa mencoba tes kualitas tidur supaya tahu gambaran kualitas tidur lo.

Sekian untuk artikel hari ini! Semoga bisa menambah insight dan ngebantu lo berkembang se-enggak-nya Satu Persen tiap harinya buat menuju #HidupSeutuhnya! See you!

Referensi

Sateia, M. J. (2014). International classification of sleep disorders-third edition highlights and modifications. Chest, 146(5), 1387–1394. https://doi.org/10.1378/chest.14-0970

Chen, S. L., & Chen, C. H. (2015). Effects of Lavender Tea on Fatigue, Depression, and Maternal-Infant Attachment in Sleep-Disturbed Postnatal Women. Worldviews on Evidence-Based Nursing, 12(6), 370–379. https://doi.org/10.1111/wvn.12122

Carr, M., Gorman, C., & Perlis, M. L. (2010). Sleep & Neurophysiology Research Laboratory, Department of Psychiatry, University of Rochester Medical Center, Rochester; 2 Veterans Affairs Center of Excellence at Canandaigua, Canandaigua, New York; and 3 Penn Behavioral Sleep Medicine Program, Departme. Journal Of Medicinal Food, 13(3), 1–5.

Tyagi, S., Nanher, A., Sahay, S., Kumar, V., Bhamini, K., Kumar Nishad, S., & Ahmad, M. (2015). Kiwifruit Kiwifruit: Health benefits and medicinal importance. Rashtriya Krishi, 10(2), 98–100. https://www.researchgate.net/publication/316701273

Wing, Y. K. (2001). Herbal treatment of insomnia. Hong Kong Medical Journal, 7(4), 392–402.

Pacheco, D. (August 20, 2021). Does Warm Milk Help You Sleep?. Retrieved on September 28, 2021 from https://www.sleepfoundation.org/nutrition/does-warm-milk-help-you-sleep

Cllne, J. (July 6, 2008). Insomnia. Retrieved on September 28, 2021 from https://www.psychologytoday.com/intl/blog/sleepless-in-america/200807/insomnia

Gyllenhaal, C., Merritt, S. L., Peterson, S. D., Block, K. I., & Gochenour, T. (2000). Efficacy and safety of herbal stimulants and sedatives in sleep disorders. Sleep Medicine Reviews, 4(3), 229-251

Bae, S. M., Jeong, J., Jeon, H. J., Bang, Y. R., & Yoon, I.-Y. (2016). Effects of Melatonin-Rich Milk on Mild Insomnia Symptoms. Sleep Medicine Research, 7(2), 60–67. https://doi.org/10.17241/smr.2016.00108

Zick, S. M., Wright, B. D., Sen, A., & Arnedt, J. T. (2011). Preliminary examination of the efficacy and safety of a standardized chamomile extract for chronic primary insomnia: a randomized placebo-controlled pilot study. BMC Complementary and Alternative Medicine, 11, 78. https://doi.org/10.1186/1472-6882-11-78

Sullivan, D. (January 6, 2020). What are the benefits of chamomile tea?. Retrieved on September 28, 2021 from https://www.medicalnewstoday.com/articles/320031

Sadhwani, (September 3, 2015) S. Kiwi Fruit (Chinese Gooseberry) Benefits. Retrieved on September 28, 2021 from https://www.ayurtimes.com/kiwi-fruit-chinese-gooseberry-benefits/

Lin HH, T. P. (2011). Effect of kiwifruit consumption on sleep quality in adults with sleep problems. Asia Pacific Journal of Clinical Nutrition, 169-174.

Caporuscio, J. (June 20, 2020). Drinks that help you fall asleep: 10 options. Retrieved on September 28, 2021 from https://www.medicalnewstoday.com/articles/10-drinks-that-help-you-sleep#magnolia-bark-tea

Breus, M. (April 23, 2020). 5 Surprising Sources of Insomnia. Retrieved on September 28,

Read More
judi

Susah Tidur? Cara Mengatasi Insomnia Akibat Overthinking

mengatasi insomnia akibat overthinking
Satu Persen – Cara Mengatasi Insomnia Akibat Overthinking

Halo Perseners! Perkenalkan, namaku Nadya, salah satu Blog Writer di Satu Persen.

Beberapa waktu lalu, aku sempat mengalami kondisi yang mungkin saat ini cukup sering dialami banyak orang, yaitu gangguan kesulitan tidur atau biasa disebut insomnia. Padahal, sebenarnya badan udah capek banget dari siang dan udah niat untuk segera istirahat malam ini. Kenyataannya setelah sudah rebahan, yang ada malah pikiran tidak bisa diam. Mungkin kalau digambarkan persis seperti meme yang satu ini, nih.

Insomnia
Cr. Yahoo

Udah siap untuk tidur, tapi tiba-tiba jadi banyak pikiran. Mulai dari pikiran tentang hal bodoh dan memalukan di masa lalu, pikiran tentang to-do list besok yang sudah semakin dekat, hingga hal-hal random seperti duluan ayam atau telur. Besok malam pun siklusnya akan sama seperti itu sampai akhirnya mata panda sudah tidak bisa ditutupi lagi.

Nah, biar kita tidak terjebak di siklus insomnia karena overthinking ini, mari kita cari tahu bersama tentang apa itu insomnia dan overthinking, penyebab overthinking secara umum, dampak insomnia serta cara mengatasinya.

Simak terus ya, Perseners!

Pengertian Insomnia dan Overthinking

Pertama, kita akan bahas dulu apa itu insomnia dan overthinking.

Pengertian Insomnia
Cr. Freepik

Insomnia adalah kondisi gangguan tidur di mana kamu kesulitan untuk tertidur mau pun kesulitan untuk tetap tertidur hingga pagi. Biasanya, insomnia ditandai dengan kamu yang sering terbangun di tengah malam dan sulit untuk memulai tidur lagi. Bahkan menurut penelitan, 35% orang dewasa dan 23,8% remaja mengalami gangguan tidur ini lho, Perseners.

Sementara, overthinking artinya kondisi di mana kamu merasa cemas akan suatu hal sehingga kamu memikirkan segala kemungkinan terburuk yang akan terjadi secara terus menerus. Kamu juga akan berusaha mengontrol kondisi agar sesuai keinginanmu.

Sebenarnya, tidak ada yang salah dengan mencemaskan hal tersebut. Namun, jika kamu hanya memikirkan kemungkinan terburuknya tanpa mencoba mencari solusi dan melakukannya, itu semua tidak akan mengubah apapun, Perseners. Kamu juga perlu memahami bahwa kamu tidak dapat mengontrol segala hal, ada beberapa hal yang sebenarnya berada di luar kendali kita, Perseners.

Baca Juga: Suka Overthinking tentang Tujuan Hidup? (Cara Menentukan Tujuan Hidup)  

Selanjutnya, kita bakal bareng-bareng bahas penyebab overthinking yang bisa memicu insomnia. Check it out!

Apa Penyebab Overthinking?

Penyebab Overthinking
Cr. Freepik

Pada dasarnya, overthinking timbul karena adanya stres dan perasaan cemas. Namun, beberapa hal berikut juga dapat menjadi alasan mengapa kamu sering mengalami overthinking:

  1. Sikap perfeksionis: Orang yang perfeksionis akan cenderung menuntut hasil yang sempurna dan takut menghadapi kesalahan atau kegagalan. Jika tidak diimbangi dengan kemampuan menemukan solusi dari masalah yang dihadapi, maka ini cenderung berujung menjadi overthinking.
  2. Self-esteem rendah: Bagi mereka yang memiliki self-esteem rendah, ada kemungkinan sering menyalahkan diri sendiri dan merasa bertanggung jawab atas setiap kejadian. Mereka juga cenderung takut akan penilaian buruk dari orang lain sehingga memikirkan terus menerus setiap hal yang akan atau sudah mereka lakukan.
  3. Trauma: Adanya pengalaman tidak menyenangkan yang terjadi sebelumnya, dapat memicu pemikiran akan kemungkinan-kemungkinan terburuk yang dapat terjadi ketika menghadapi situasi yang serupa.

Dampak Insomnia

dampak insomnia
Cr. Yahoo

Mungkin sebagian dari kita sudah mulai terbiasa dengan kondisi tubuh yang kurang tidur. Padahal, ada bahaya yang mengintai jika kita tetap membiarkan tubuh dalam kondisi kurang tidur. Berikut beberapa dampak dari kurang tidur karena insomnia:

Dampak insomnia yang pertama adalah kesulitan konsentrasi dan fokus karena otak dan tubuh jadi kekurangan waktu untuk recharge kembali. Maka, ketika kamu mulai merasa sulit untuk fokus, coba perhatikan kembali kondisi badanmu ya, Perseners.

2. Gampang bad mood

Kualitas tidur sangat berpengaruh pada kondisi mood kita lho, Perseners. Oleh karena itu, kalau mau seharian happy, coba mulai dengan memperhatikan kualitas tidur kita setiap malam deh.

Di masa pandemi seperti saat ini, imun tubuh adalah sesuatu yang sangat perlu kita jaga agar terhindar dari virus dan penyakit. Tidur yang cukup justru bisa meningkatkan sistem fungsi sekaligus sistem kekebalan tubuh. Jadi, selain rajin konsumsi vitamin dan makanan bergizi, jangan lupa tidur cukup ya, Perseners.

4. Kenaikan berat badan

Buat Perseners yang punya goals untuk menurunkan berat badan, di luar rajin olahraga dan mengatur pola makan, waktu tidurnya juga diperhatikan ya. Ketika mengalami insomnia, kita akan merasa lelah di pagi hari sehingga menurunkan keinginan kita untuk berolahraga atau bergerak. Selain itu, kekurangan tidur juga dapat mengganggu sistem metabolisme kita, Perseners.

5. Memicu overthinking, anxiety, dan depresi.

Banyak hal di luar diri yang dapat meningkatkan stress hingga memicu overthinking, anxiety, hingga depresi. Namun, hal-hal yang dalam kendali diri, seperti tidur, juga dapat mempengaruhi kesehatan mental kita. Bahkan, tidur dan beristirahat ini masuk dalam basic self-care yang memang perlu dilakukan setiap hari lho.

Cara Mengatasi Insomnia

Sekarang waktunya kita cari tahu beberapa tips mengatasi insomnia sehingga kita dapat memiliki waktu tidur yang lebih berkualitas.

1.Hindari cahaya yang terang dan suara ramai menjelang tidur

salah satu cara mengatasi insomnia
Cr. Freepik

Jam tidur kita dapat dipengaruhi oleh jam biologis tubuh, dimana sebagian dari kita telah terbiasa dan mengasosiasikan waktu tidur dengan cahaya yang redup/gelap dan suasana yang tenang. Kita dapat menciptakan suasana gelap dengan mematikan lampu. Kita juga dapat menciptakan suasana tenang dengan memainkan alunan piano atau white noise (audio yang menggunakan kombinasi beberapa frekuensi tertentu untuk memberikan efek menenangkan).

2. Menghindari konsumsi kafein dan alkohol menjelang waktu tidur

menghindari konsumsi kafein dan alkohol
Cr. Freepik

Daripada mengkonsumsi kafein dan alkohol menjelang tidur, lebih baik coba minum susu hangat atau teh chamomile deh. Kafein merupakan salah satu zat yang dapat meningkatkan aktivitas sistem saraf pusat sehingga membuat kita lebih terjaga, waspada dan energik.

Tentu saja hal itu bertentangan dengan kebutuhan kita untuk lebih rileks sebelum tidur. Sementara, alkohol dapat menurunkan kualitas tidur kita karena durasi tidur menjadi pendek serta memperburuk gejala sleep apnea (gangguan tidur yang menyebabkan pernapasan berulang kali berhenti, sementara di mana salah satu gejalanya adalah mendengkur).

Baca Juga: Susah Tidur? 5 Minuman Herbal Ini Bisa Bantu Mengatasi Insomnia

3. Mengurangi penggunaan gadget sebelum tidur

kurangi penggunaan gadget sebelum tidur
Cr. Freepik

Penggunaan gadget sebelum tidur dapat menekan hormon melatonin sehingga menyebabkan kamu kesulitan untuk tidur nyenyak. Coba ganti aktivitasmu sebelum tidur dengan membaca buku fisik atau menulis jurnal.

Menulis sebelum tidur juga dapat menjadi cara mengatasi overthinking sebelum tidur, Perseners. Kamu bisa memulainya dengan menuliskan apa yang kamu rasakan hari ini, apa yang ada di pikiranmu saat ini, dan apa yang kamu syukuri hari ini.

4. Menggunakan essential oil

Salah satu manfaat dari essential oil yang beberapa tahun belakangan sering digunakan adalah mengatasi insomnia. Ini sudah terbukti dalam berbagai penelitian, lho.

Kamu bisa menggunakan aroma chamomile, lavender, cedarwood, sandalwood atau neroli untuk membantu mengatasi insomnia. Selain menggunakan essential oil, kamu juga dapat menghirup aromanya melalui lilin aromaterapi.

5. Meditasi

Meditasi dapat membantumu untuk lebih cepat tidur, meningkatkan kualitas tidur, dan juga meminimalisir kemungkinan terbangun di tengah malam. Meditasi dapat menurunkan ketegangan otot, mengatasi stress, overthinking, anxiety hingga depresi. Yang mana hal tersebut merupakan beberapa faktor penyebab insomnia.

6. Konseling

Kalau Perseners sudah coba berbagai cara untuk mengatasi insomnia, tapi masih belum ada perubahan atau bahkan semakin mengganggu keseharianmu, saatnya untuk minta bantuan profesional. Tidak ada salahnya lho meminta bantuan profesional.

Meminta bantuan bukan berarti kamu lemah Perseners, melainkan berarti kamu peduli dan sayang pada dirimu sendiri sehingga menginginkan yang terbaik untuk diri sendiri. Kamu dapat memulai konseling bareng Satu Persen dengan klik link di bawah ini ya.

CTA-Blog-Post-06-1-16

Setelah Perseners mengetahui penyebab, dampak, hingga cara mengatasi insomnia karena overthinking, waktunya mempraktikkannya di kehidupan sehari-hari. Coba mulai rilekskan badan dan pikiranmu. Lalu, praktekkan tips-tips di atas dan sesuaikan dengan kenyamananmu, tidak harus dilakukan semuanya berbarengan kok.

Secara pribadi, meditasi merupakan salah satu metode yang aku gunakan untuk mengatasi insomnia karena overthinking yang aku alami. Tubuh yang lebih rileks dan pikiran yang lebih mindful sangat membantu untuk meningkatkan kualitas tidur.

Jika kamu belum pernah melakukan meditasi, kamu bisa coba menonton video Youtube Satu Persen berikut ini.

Kamu juga bisa mencoba Tes Overthinking supaya kamu mengenal dirimu lebih dalam. Sekian dulu untuk artikel kali ini. Sampai jumpa di artikel lainnya. Selamat beristirahat, Perseners!

Referensi :

Fletcher, Becky. (2019, March 14). Can’t Sleep? How to Avoid Overthinking at Night.  netdoctor. Retrieved from: https://www.netdoctor.co.uk/healthy-living/a28687/overthinking-cant-sleep/

Insomnia. National Heart, Lung, and Blood Institute. Retrieved from: https://www.nhlbi.nih.gov/health-topics/insomnia

Lamoreux, Karen. (2020, July 27). Everything You Need To Know About Insomnia. Healthline. Retrieved from: https://www.healthline.com/health/insomnia

Newsom, Rob. (2020, October 9). Weight Loss and Sleep. Sleep Foundation. Retrieved from : https://www.sleepfoundation.org/physical-health/weight-loss-and-sleep

Suni, Eric. (2021, November 22). What Causes Insomnia?. Sleep Foundation. Retrieved from : https://www.sleepfoundation.org/insomnia/what-causes-insomnia

Zahabiya. What Causes Overthinking and How to Overcome It. Hope Qure. Retrieved from: https://www.hopequre.com/blogs/What-causes-overthinking-and-how-to-overcome-it-331#:~:text=The%20two%20basic%20things%20that,a%20natural%20response%20to%20fear.

Read More
judi

Kenapa Kita Susah Fokus?

Siapa yang lagi baca artikel ini karena lo kedistrak dari hal yang harusnya lo kerjain sekarang?

Atau misal pengen belajar terus tiba-tiba Youtube kirim notifikasi video baru, terus lo nonton video-video lain. Dan, lo akhirnya kelupaan deh ngerjain apa yang mau lo kerjain itu.

Kalau lo kayak gitu, tenang aja. Lo nggak sendirian. Makanya, di artikel ini, gue bakal jelasin kenapa kok kita kayaknya susah banget buat fokus dan gimana caranya biar kita bisa, seenggaknya, lebih fokus daripada sekarang. So, baca sampai habis ya.

Kenapa Kita Susah Fokus?

Biasanya sih ada hubungannya sama kondisi diri kita. Ada penelitian unik dari Harvard di tahun 2020. Di situ, ditemuin kalau 47% dari waktu kita itu kepake dengan pikiran kita yang kemana-mana. Jadi ada 50% kemungkinan, kalau lo lagi ngerjain sesuatu, lo lagi mikirin hal lain.  

Belum lagi distraksi dari sekitar. Kayak orang rumah pas lo lagi coba buat fokus belajar, atau paling simpel: notif dari HP yang ngasih lo update terbaru soal kondisi medsos lo saat ini bikin lo tergoda buat ngecek.

Jadi nggak heran ya, udah pada dasarnya kita makhluk yang susah fokus dan pas ditambah distraksi eksternal, susah fokusnya lebih parah.

Nah poin kedua dateng dari Nir Eyal, penulis buku “Indistractable” yang bilang kalau alasan kita suka banget buat kehilangan fokus juga karena kita berusaha melarikan diri dari hal yang nggak nyaman. Nggak nyaman ini bisa aja hal-hal yang kita lakukan sehari-hari. Kerjaan yang berat dan banyak banget atau hal-hal lain yang bikin kita jadi stres, cemas, kesepian, atau bosen.

Karena perasaan nggak nyaman inilah, kita bakal coba cari cara buat ngilanginnya. Seringkali, ngecek HP adalah hal yang paling mudah. Niatnya sih ngecek update medsos aja, tapi lama-lama akhirnya scrolling sampai berjam-jam.

Proses yang gue jelasin tadi adalah bentuk dari anxiety-distraction feedback loop. Jadi daripada kita benar-benar ngilangin hal yang bikin kita bosen, kita mendistraksikan diri kita dari ngerjain hal itu.

Gimana caranya biar kita bisa nggak kedistraksi sama sekali?

Kayak yang udah gue jelasin di awal tadi, kita tuh pada dasarnya emang gampang ke distraksi. Mungkin buat bikin kita 100% fokus melulu bakal susah juga. Tapi kita bisa nyusun beberapa strategi yang bikin kita nggak terlalu terlena sama distraksi.

Strategi yang bakal gue kasih cuma 2 aja nih tapi menurut gue udah strategi yang bisa banget lo coba langsung.

Pertama, Lo mungkin bisa mulai dengan misahin distraksi yang bagus bagi kita dan distraksi yang mungkin nggak bagus.

Misalnya gini. Menurut gue, notif medsos dari HP tuh distraksi yang nggak bagus karena jadinya gue cuma buang-buang waktu untuk scrolling medsos. Jadi, kalau gue butuh banget buat fokus, gue bakal matiin HP gue dan ditaro jauh-jauh dari meja kerja.

Nah si distraksi yang nggak bagus emang tujuannya adalah kita pahami biar bisa kita eliminasi dan kurangi dampaknya ke kita. Kayak HP tadi. Dijauhin aja, dimatiin aja notifikasinya, atau uninstall aja aplikasi-aplikasinya.

Tapi, kalau gue lagi kerja bareng keluarga atau temen gue terus diajak ngobrol, menurut gue itu adalah distraksi yang bagus. Mungkin kerjaan gue bakal gak dikerjain secepat biasanya tapi gue bisa ngabisin waktu sama orang-orang yang penting di hidup gue.

Jadinya, gue membuka lebar banget kemungkinan diajak ngobrol sama orang-orang penting di hidup gue dan berusaha mengurangi kemungkinan kedistrak sama notif HP.

Kedua, have fun sama apa yang lo kerjakan dengan pahami progres kerjaan lo.

Salah satu alasan orang bisa senang banget main game adalah karena mereka ngasih kita gambaran progres mainnya. Misalnya, lo main game X nih terus waktu lo ngelawan si bos-nya, lo keliatan nih progres HP-nya menurun. Lo jadi paham kalau serangan lo itu berfungsi dan ada gunanya.

Nah, buat kerjaan lo juga gitu. Lo bisa coba buat sistem yang ngebuat lo melihat progres apa yang udah lo capai. Kerjaan yang susah, bikin cemas, atau bosenin tuh rentan banget bikin kita susah fokus karena kita susah lihat progres yang udah kita lakukan udah gimana.

Caranya pun bermacam-macam. Lo bisa siapin sistem kayak to-do list yang detail buat nunjukkin progres yang lo lakuin. Atau, lo juga bisa siapin sistem reward buat diri lo sendiri kalau lo mencapai batasan progres tertentu. Hal ini biar lo jadi semangat buat ngerjainnya.

Akhir kata, gue harap pemahaman tentang susah fokus dan distraksi ini jadi ilmu baru buat lo. Kalau artikel ini berguna, jangan lupa buat bagiin juga ke orang-orang ya! Gue Jhon dari Satu Persen, thanks.  

Read More