putinvzrivaetdoma.org

media online informasi mengenai game online tergacor di tahun 2023

Pertama

judi

Apa Saja yang Perlu Dipersiapkan untuk Konseling Pertama Kali?

Tips Pertama Kali Konseling Online dengan Psikolog: Apa Saja yang Perlu Dipersiapkan?

Hai, Perseners!

Ini tulisan ketigaku di blog Satu Persen, lho! Sesuai dengan judul yang kamu baca, aku akan menulis tentang konseling online. Cukup bersemangat menulis mengenai hal ini, karena semenjak pandemi kita sering sekali melihat berbagai platform ataupun seorang psikolog yang membuka layanan konseling secara online.

Tapi, tahukah Perseners, Satu Persen sudah memiliki layanan ini jauh sebelum pandemi terjadi! Satu Persen menyadari pentingnya memberikan akses atau layanan yang mudah dijangkau oleh masyarakat. Hal ini beriringan juga dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya kesehatan mental di masyarakat kita.

Karena ketika kita hanya fokus untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, namun kita tidak memberikan akses yang mudah untuk mendapatkan bantuan, tentu akan terjadi kesenjangan. Sesuai, kan dengan tema World Mental Health Day tahun ini, yaitu “Greater Investment, Greater Access”.

Tema ini diangkat sesuai dengan apa yang terjadi pada tahun ini, banyak perubahan yang membuat kita harus beradaptasi, utamanya pada tekanan yang terjadi di beberapa bulan belakangan. Oleh karena itu, perlu adanya akses yang lebih praktis untuk layanan kesehatan mental. Akses yang memudahkan kita untuk mengakses kapan saja dan di mana saja, salah satunya melalui konseling online!

Ternyata, konseling online sebenarnya bukan hal yang baru muncul ketika pandemi ini, lho!

Pada tahun 2005, beberapa peneliti melakukan literatur review untuk membahas mengenai konseling online. Di awal jurnalnya tertulis bahwa konseling online akan terus meningkat penggunaannya 10 tahun ke depan. Wow, jika ditinjau dari 15 tahun sejak jurnal tersebut terbit, lalu bagaimana keadaan saat ini, ya?

Seperti yang sudah kita bahas sebelumnya, konseling online memang telah menjadi suatu hal yang penting saat ini. Tentunya, konseling online juga perlu untuk terus ditingkatkan kualitasnya, mengingat semakin meningkat pula kesadaran kesehatan mental di masyarakat.

Nah, kamu sendiri, sudah pernahkah mencoba konseling online? Atau ini pertama kalinya kamu berencana mencoba konseling online?

Oke, agar konseling yang kamu lakukan dapat berjalan dengan efektif, kamu perlu mengenal dulu seperti konseling online dan hal apa saja yang perlu kamu persiapkan.

CTA-Blog-Post-06-1-7

Konseling online itu apa sih?

Konseling online adalah layanan yang bertujuan untuk memberikan dukungan kesehatan mental melalui internet atau jarak jauh. Layanan ini tidak hanya dilakukan melalui videocall atau telepon, namun juga edengan beberapa cara atau bentuk, yang dapat kamu pilih sesuai dengan kenyamanan dan kebutuhanmu.

Selain telepon, kamu juga bisa menggunakan layanan chatting. Hal ini mungkin akan memberikan kemudahan ketika kamu sulit untuk menemukan tempat yang aman dan nyaman untuk melakukan konseling.

Selain itu ada pula layanan yang dilakukan melalui e-mail. Berbeda dengan telepon dan chatting, konseling melalui e-mail ini tidak dilakukan di waktu yang live. Melainkan, kamu mengirimkan ceritamu melalui pesan secara detail, setelah itu menunggu psikolog yang bertugas untuk membalasnya.

Tentunya dari masing-masing cara ini memiliki kelebihan dan keterbatasan masing-masing. Kamu dapat memilihnya sesuai dengan apa yang kamu butuhkan dan cara yang paling nyaman serta efektif menurut kamu!

Penelitian mengenai efektivitas dari konseling online juga terus dilakukan oleh para peneliti.

Pada jurnal yang diterbitkan oleh World Journal of Psychiatry, pasien atau klien yang melakukan konseling atau mendapatkan perawatan kesehatan mental secara online melalui video call menunjukkan kepuasan yang tinggi.

Ditemukan pula dalam penelitian lain yang menjelaskan bahwa masyarakat menganggap konseling online ini efektif untuk membantu mereka yang merasa membutuhkan bantuan dengan segera. Terlebih bagi masyarakat di daerah yang kesulitan untuk mengakses layanan kesehatan mental.

Namun, tetap saja keefektifan dari sebuah konseling tergantung pada diri kamu sendiri. Ada orang yang memang merasa nyaman ketika melakukan konseling secara online, tapi ada pula yang merasa bahwa konseling secara langsung atau tatap muka jauh lebih efektif. Itu semua tergantung pilihanmu.

Tidak ada yang salah ketika kita merasa tidak baik-baik saja. Atau mungkin merasa membutuhkan bantuan psikologis. Hal itu bisa ditanggulangi dengan mendaftar konseling online bersama psikolog di Satu Persen!

Coba Sekarang Tes Psikologis: Layanan Konsultasi yang Paling Sesuai dengan Kebutuhanmu

Apa saja hal yang perlu dipersiapkan saat konseling online?

Sama seperti konseling yang dilakukan secara langsung atau tatap muka, konseling online juga membutuhkan tempat yang nyaman dan aman, serta tidak terganggu dengan berbagai hal yang berkaitan dengan privasi.

Untuk itu, sebelum melakukan konseling online kamu perlu memperhatikan dan mempersiapkan hal- hal berikut ini:

1. Persiapkan Dirimu

Bukan hal yang mudah untuk mengambil keputusan melakukan konseling secara online. Banyak hal yang mungkin menjadi pertimbangan bagi dirimu hingga akhirnya memutuskan untuk konseling bersama psikolog.

Berikut hal-hal yang perlu kamu persiapkan sebelum sesi konseling dimulai:

a. Menentukan tujuan, kamu perlu tahu terlebih dahulu apa yang ingin kamu capai dari sesi konseling online ini. Tentu akan lebih baik jika tujuanmu jelas dan tidak hanya ingin curhat atau mengeluarkan unek-unek saja, tujuan yang kamu miliki akan membantu psikolog untuk memahami dirimu serta membantumu untuk mencapai tujuan tersebut.

b. Bersedia untuk terbuka, sesi konseling akan berjalan dengan efektif dengan adanya kerja sama dari diri kamu untuk terbuka mengenai apa yang sedang kamu alami dan rasakan. Menceritakan segala sesuatunya dengan detail akan membantu psikolog untuk memahami dirimu. Tentu ini juga dapat menjadi salah satu proses healing untukmu, mengeluarkan segala hal yang mungkin selama ini kamu pendam sendiri.

c. Hasil bergantung pada dirimu, ada dua kunci untuk membuat konseling berjalan dengan efektif yaitu readiness dan willingness atau kesiapan dan kemauan. Kedua hal ini tergantung pada bagaimana diri kamu. Apakah kamu siap untuk menerima atau siap untuk berubah dan mencapai tujuanmu? Serta apakah kamu memiliki kemauan untuk berubah dan mencapai tujuanmu? Sebelum konseling dimulai, ada baiknya kamu mempersiapkan kedua hal ini. Satu sesi konseling bersama psikolog menjadi tidak ada artinya jika diri kamu tidak siap dan tidak memiliki kemauan untuk mencapai tujuan konseling.

2. Ruangan

Konseling online merupakan sesi yang disiapkan untuk interaksi secara pribadi antara klien dan psikolog. Ruangan yang aman dan nyaman menjadi hal yang penting untuk kamu siapkan sebelum melakukan konseling online.

Tidak mudah untuk menemukan ruang privasi ketika berada di rumah, terlebih ketika kamu tinggal bersama keluarga lainnya. Kamu mungkin akan sedikit kesulitan untuk lebih terbuka dengan psikolog ketika kamu merasa takut didengar oleh keluarga lainnya. Untuk itu, kamu perlu menyiapkan ruangan privasi agar konseling berjalan dengan lancar dan efektif.

Aku punya saran untuk kamu dalam menyiapkan ruangan yang nyaman untuk melakukan konseling online:

a. Carilah ruangan yang tenang dan terang dengan pintu yang tertutup.

b. Untuk konseling melalui video call, sebaiknya kamu dapat menggunakan komputer atau laptop karena layar yang lebih besar dan kamu bisa memperhatikan psikolog dengan lebih jelas.

c. Gunakan headset atau earphone untuk komunikasi yang lebih jelas serta menghindari suara-suara atau kebisingan lainnya yang berasal dari luar. Menggunakan headset juga dapat meningkatkan privasi.

d. Posisikan perangkat yang kamu gunakan setinggi mata untuk memaksimalkan kenyamanan kamu dan psikolog dalam berinteraksi.

3. Koneksi Internet

Setelah menemukan ruangan yang nyaman dan perangkat yang aman, satu hal lagi yang gak kalah penting untuk membuat konseling online-mu menjadi berjalan dengan lancar yaitu koneksi internet.

Sebelum sesi konseling, kamu dapat memastikan terlebih dahulu perangkat yang kamu gunakan. Apakah sudah terhubung dengan internet yang lancar dan apakah dalam 1 jam atau selama sesi konseling internet yang kamu gunakan bisa aman.

Dengan waktu yang terbatas, harapannya gangguan-gangguan secara teknis bisa diminimalisir oleh psikolog maupun klien.  Tidak lupa, agar ketika konseling kamu dapat berkonsentrasi, tutup semua tab browser atau aplikasi lainnya.

4. Persiapan lainnya

Ketika diri kamu, ruangan, dan koneksi internet sudah siap untuk mengikuti konseling secara online, kamu juga dapat mempersiapkan hal-hal kecil dan tambahan berikut untuk membuatmu semakin nyaman mengikuti sesi konseling ini.

a. Kertas dan alat tulis, kamu boleh banget menulis hal apa saja yang dikatakan oleh psikolog sebagai pengingat. Atau juga mungkin di dalam sesi tersebut psikolog memintamu untuk mengerjakan sesuatu sehingga kertas, alat tulis ini sudah tersedia di dekatmu ketika dibutuhkan

b. Tisu, sesi konseling menjadi tempat kita mengeluarkan segala sesuatu yang mungkin telah lama kita pendam selama ini. Entah pengalaman yang menyakitkan, luka dari masa lalu, rasa marah, kecewa, sedih, dan semua hal lainnya yang bisa saja keluar di sesi konseling ini. Kamu dapat menyiapkan tisu di dekatmu agar ketika sewaktu-waktu kamu membutuhkan, kamu bisa menjangkaunya dengan segera.

c. Minum air putih, bercerita banyak hal tentu membuat kita merasa haus. Untuk itu, kamu bisa menyediakan minum di dekatmu. Kamu juga bisa meminta izin kepada psikolog ketika kamu ingin minum.

Oh iya, tidak lupa juga aku ingatkan! Jika kamu merasa ada yang tidak nyaman di diri kamu, mengganggu kegiatan sehari-hari hingga sudah menyakiti atau membahayakan dirimu atau orang lain, kamu dapat mendaftarkan diri untuk konseling online bersama Psikolog Satu Persen.

Aku selalu berterima kasih kepada klien yang datang untuk melakukan konseling. Aku sadar memutuskan untuk mendaftar dan menyediakan waktu untuk konseling secara online bukanlah hal yang mudah.

Dan yang terpenting adalah keputusan ini menandakan bahwa kamu aware dan peka dengan diri kamu sendiri! Mencari bantuan tidak membuatmu terlihat lemah, kok! Justru mencari bantuan ini merupakan bentuk kamu menyayangi dirimu sendiri.

Semoga artikel ini dapat memberikan insight yang baru bagimu mengenai konseling online. Dan bagi kamu yang akan mengikuti sesi konseling online, artikel ini dapat memberikan gambaran serta membantumu untuk mempersiapkan agar konseling yang akan kamu lakukan berjalan dengan lancar dan efektif.

Jika kamu masih merasa ragu untuk mendapatkan bantuan, kamu bisa menonton video Youtube dari Channel Satu Persen: Ciri Masalah Kamu Perlu Bantuan Psikolog (Bagaimana Cara Pergi ke Psikolog?)

jangan lupa juga untuk terus mengikuti informasi-informasi menarik lainnya dari Satu Persen melalui Instagram @satupersenofficial, Podcast Satu Persen, dan YouTube Satu Persen. Sampai bertemu di artikel selanjutnya, terima kasih!

Reference

Cherry, K. (October 05, 2020). What Is Online Therapy?. Retrieved on November 04, 2020 from https://www.verywellmind.com/what-is-online-therapy-2795752

Great Lake Psychology. (February 22, 2020). Tips to Prepare for Online Therapy. Retrieved on November 04, 2020 from https://www.greatlakespsychologygroup.com/blog/tips-to-prepare-for-online-therapy/

Mallen, M. J., Vogel, D. L., Rochlen, A. B., & Day, S. X. (2005). Online Counseling. The Counseling Psychologist, 33(6), 819–871. doi:10.1177/0011000005278624

Morin, A. (July 17, 2019). Does Online Therapy Work? Here’s What Science SaysWhether you’re depressed, anxious, or stressed out, here’s what the research says about online therapy. Retrieved on November 04, 2020 from https://www.inc.com/amy-morin/does-online-therapy-work-heres-what-science-says.html

Soni, A. (September 28, 2020). Online Therapy: Tips On How Can You Make Best Of It. Retrieved on November 04, 2020 from https://www.calmsage.com/tips-to-make-best-of-online-therapy/

Read More
judi

Langkah Pertama buat Jadi Sehat Mental

Kita mungkin sering dengar kalo sehat itu gak cuma sehat secara fisik saja tapi juga sehat secara mental. Sebagian besar dari kita mungkin juga udah tahu cara biar kita sehat secara fisik itu gimana. Bisa dengan makan makanan bernutrisi, minum air putih agar tetap terhidrasi, olahraga biar tubuh tetap bugar atau rutin mengkonsumsi vitamin.

Hal-hal tadi itu udah sering kita dengar atau praktekin juga sehari-hari. Tapi pernah gak sih lo bertanya-tanya cara biar sehat secara mental itu gimana Atau mungkin lo udah tahu, tapi bingung cara mulai biar sehat mental itu gimana? Kali ini kita akan bahas gimana sih caranya biar kita bisa sehat mental dan cara mulainya itu gimana.

Pastiin lo baca artikelnya sampai habis biar lo bisa nemu langkah pertama buat jadi sehat mental.

Sebenarnya yang dimaksud dengan sehat mental itu apa sih?

Nah, menurut WHO sendiri sehat mental adalah suatu kondisi dimana individu sadar akan kesejahteraan psikologis dirinya dan punya kemampuan untuk mengelola stres yang wajar, mampu bekerja secara produktif dan menghasilkan, serta berperan aktif di lingkungannya.

Sebenernya sehat mental ini tuh gak gitu aja, tapi cakupannya itu luas banget dan banyak hal yang perlu dipahami tentang ini. Tapi buat kita yang baru mau mulai, kita coba dari satu hal ini aja dulu.

Jadi, ada teori yang dikembangkan oleh Carol Ryff yaitu Psikolog dari Amerika Serikat yang nyinggung tentang cara ngebentuk kesejahteraan psikologis individu biar sehat secara mental. Nama teorinya itu Six model of Psychological Well-being atau 6 model untuk bisa sehat mental secara psikologis.

Seperti namanya, dalam teori ini ada 6 aspek yang bisa ngebantu kita buat mencapai kesehatan mental tadi.

Keenamnya bisa lo lihat gambar ini dan kali ini kita bakal bahas Self-Acceptance dulu, terus yang lainnya bakal kita bahas di artikel lainnya.

Self-acceptance atau penerimaan diri bisa diartikan dimana kita dapat menerima semua hal baik itu positif atau negatif yang ada pada diri kita entah itu penerimaan tentang keadaan fisik sampai kemampuan yang ada dalam diri kita.

Self-Acceptance ini bukan cuma sekedar kita menerima aja semua hal tentang diri kita. Tapi juga tentang gimana lo bisa berdamai dengan kegagalan yang lo alami juga akan segala pencapaian lo.

Artinya disini, lo gak cuma mandang hidup ini tuh cuma sebuah hasil yang kalo lo gak berhasil berarti ya gagal. Tapi hidup dan diri lo saat ini adalah sebuah proses yang mana tiap orang perkembangannya itu beda-beda, ada banyak faktor yang mempengaruhinya gitu.

Ini bisa jadi jawaban buat lo yang bertanya-tanya kenapa dimulainya dari Self-Acceptance, karena selain bisa ngebantu kita sehat secara psikologis, self acceptance ini ngebantu kita buat self-love.

Self-love itu sendiri perlu ada untuk kita bisa lebih mengenal dan menerima keadaan diri kita sehingga kita tuh bisa ngembangin diri kita kearah yang tepat dan positif. Nah biasanya sih, self-love ini lebih mudah buat tercapai ketika kita sudah menerima diri kita secara utuh dan apa adanya.

Ketika lo udah ngembangin Self-Acceptance ini, lo biasanya bakal lebih siap kalo ada tantangan yang datang ke diri lo. Karena ya balik lagi, hal yang lo kerjain ini hanyalah sebagian kecil dari hidup lo gitu.

Diri lo nggak hanya didefinisikan dari apa yang lo lakuin saat ini tapi dengan banyak hal lainnya. Jadi ketika hal yang lagi lo lakukan ini gagal, lo bukan berarti kehilangan seluruh dunia lo, begitu pun kalo ini berhasil bukan berarti lo bakal stop berkembang sampe sini aja.

Selain itu, orang-orang yang udah punya Self-Acceptance dalam dirinya itu cenderung bergerak lebih cepat ketika dia ngadepin suatu masalah.

Alasannya ya karena individu yang punya Self-Acceptance tinggi udah bisa nerima semua aspek dalam dirinya dan tahu harus gimana cara mengatasinya, jadi ketika ada masalah dia udah tahu cara buat nyelesain masalahnya sesuai dengan kondisi dia.

Misal nih, lo adalah tipikal orang yang gak kuat buat begadang karena kalo dipaksain bisanya saat bangun lo bakal pusing. Nah ketika ada tugas yang deadlinenya dikumpul besok dan lo baru dapat informasinya malam hari gitu.

Nah kalo di situasi ini ada dua tipe orang yang punya self-acceptance rendah dan tinggi, bakal berasa banget perbedaannya.

Buat orang yang self-acceptance nya tinggi, dia tahu kalo dia gak bisa begadang dan kalo dipaksa pun hasil dari tugasnya juga gak bakal prima.

Jadi alih-alih dia begadang dengan resiko bangun pagi hari dengan keadaan gak fresh dan gak puas sama hasil tugasnya. Dia bakal lebih milih buat tidur dan bangun lebih awal biar bisa ngerjain tugas dengan keadaan yang lebih fresh.

Sedangkan orang yang mungkin self-acceptance nya rendah, alih-alih berpikir gimana biar dia bisa ngerjain tugas dengan baik, biasanya bakal disibukkan dengan mengkritik diri sendiri, kayak “duh, kenapa sih gue gak bisa begadang kayak yang lainnya” “kenapa sih gue harus ada tugas buat besok” dan banyak kenapa lainnya, sampai malah lupa gimana cara ngatasin masalah yang ada.

gimana caranya biar bisa mulai buat ningkatin self-acceptance itu?

Yang paling pertama dan utama adalah mengenali diri kita sendiri dulu secara luar dan dalam.

Penting banget buat kita mengenal diri dulu baru mulai menerimanya. Emang sih, pas kita mencoba untuk mengenal diri mungkin awalnya bakal susah tapi gapapa pelan-pelan aja.

Kalo mungkin lo bingung “sebenernya gue ini gimana” “cara buat kenal diri gue gimana”. Mulai aja dulu dengan cara paling sederhana dengan ambil kertas dan alat tulis terus ya lo tulis aja.

Nah lo bisa disini tulis lo orangnya kayak apa, kondisi tubuh lo kayak apa, kalo lagi stres lo ngapain atau sesimple rutinitas apa sih yang wajib banget lo lakuin di pagi atau malam hari.

Dari tulisan lo tadi, lo bisa mulai ngeraba-ngeraba diri lo yang sebenernya itu kayak apa. Dan lo udah bisa mulai kenalan sama diri lo sendiri sebenarnya orang yang kayak gimana sih.

Setelah lo mengenal diri lo sendiri, baru disini lo bisa mulai buat nerima diri lo. Bukan cuma diri positif lo tetapi hal negatifnya juga. Menerima disini bukan bilang “kenapa ya gue punya kelemahannya ini?” tapi lebih ke, “Oh oke gue punya kelemahan ini ya, kira-kira apa yang bisa gue lakuin buat ngurangin ini ya?”

Oke, itu tadi langkah pertama yang bisa kita lakuin biar jadi sehat mental. Semoga dengan artikel ini lo bisa mulai menerima diri sendiri paling enggak satu persen tiap harinya. Sekian dan semoga ini bermanfaat.

Gue Jhon dari Satu Persen, Thanks!

Read More