putinvzrivaetdoma.org

media online informasi mengenai game online tergacor di tahun 2023

Penyebab

judi

Penyebab Capek Secara Emosi

emotional burnout

Stress bisa dibilang merupakan sesuatu yang tak terhindarkan bagi kamu dalam menjalani kehidupan. Sejatinya, stress merupakan hal yang penting buat kamu miliki, guna memotivasi dirimu untuk jadi lebih baik. Namun, jika berlebihan, itu bisa membawa dampak negatif terhadap kesejahteraan dirimu, baik fisik maupun mental.

Kalo kamu pernah begitu, tandanya kamu mungkin mengalami emotional burnout. Tentunya itu gak bisa dibiarkan begitu saja, sebab dapat mengganggu kehidupan kamu sehari-hari. Nah, lewat tulisan ini, aku bakal coba ngebantu kamu buat memahami emotional burnout, dan cara menghadapinya. Penasaran? Yuk simak sampai habis!

Apa Itu Emotional Burnout

Emotional burnout, atau kelesuan emosional adalah suatu keadaan psikologis negatif yang kamu alami dalam berkehidupan sehari-hari. Ini biasanya ditandai oleh gejala fisik, tingkah laku, serta proses kognitif yang kamu miliki. Selain itu, emotional burnout juga membuat kamu jadi lebih sensi, alias mudah terpancing emosinya.

Pas ngalamin emotional burnout, biasanya kamu bakal merasa kehabisan energi buat mengerjakan suatu hal. Entah itu mengerjakan tugas kuliah, deadline pekerjaan, sampai menjalin hubungan dengan orang lain. Hal itu dikarenakan akumulasi stress yang kian menumpuk sehari-harinya, sehingga membuatmu lelah secara mental. Alhasil, akumulasi itulah yang menyebabkan emotional burnout dalam diri kamu sob!

Penting buat kamu ketahui bahwa emotional burnout berbeda dengan stress yang biasa kamu alami. Seperti yang telah disinggung, stress bisa dibilang diperlukan oleh dirimu, dan jangka waktunya pun sebentar. Sedangkan emotional burnout, biasanya bertahan dalam jangka yang lebih lama saat kamu mengalaminya. Alhasil, ini dapat mengganggu fungsi otak, dan menurunkan interaksi sosial kamu deh!

Maka dari itu, emotional burnout merupakan suatu hal yang gak bisa kamu biarkan begitu saja. Salah satunya itu dapat mengganggu well-being, alias kesejahteraan diri yang kamu miliki. Hal ini juga dapat dialami oleh semua orang, apapun rentang usianya. Karena itu, emotional burnout bukanlah sesuatu yang dapat dihindari, melainkan perlu diatasi dengan baik sob!

Tanda-Tanda Emotional Burnout

Nah, seringkali mungkin kamu gak menyadari jika dirimu mengalami burnout dalam sehari-hari. Hal itu dikarenakan gangguan satu ini merupakan sesuatu yang tak terlihat secara mata. Oleh karena itu, ibaratkan orang sakit, emotional burnout juga memiliki tanda-tanda yang perlu diperhatikan, yaitu:

1. Merasa Lelah yang Terus Menerus

Perasaan lelah merupakan sesuatu yang normal untuk dialami, sebab ada kalanya mungkin tenaga kamu terbatas. Namun, jika terus menerus, ini merupakan sesuatu yang patut kamu waspadai. Dari situ, kamu mungkin jadi gak nafsu makan, susah berkonsentrasi, sampai pola tidur yang berantakan.

2. Emosi yang Tidak Stabil

Emosi sejatinya merupakan sesuatu yang normal untuk dirasakan, apapun bentuknya. Mulai dari emosi bahagia, sedih, sampai marah yang kamu rasakan. Namun, Itu menjadi sesuatu yang gak normal ketika emosi kamu mudah berubah-ubah. Misalnya, yang awalnya lagi merasa bahagia, tiba-tiba sedih tanpa alasan yang jelas.

Dalam pekerjaan, performa kerja merupakan sesuatu yang fluktuatif, alias naik turun. Ada kalanya kamu bersemangat, namun ada kalanya juga semangat kamu lagi turun. Namun, kamu perlu waspada jika tiba-tiba performa mu menurun drastis dalam melakukan pekerjaan. Misalnya, yang biasanya rajin dalam bekerja, belakangan jadi sering malas-malasan buat ke kantor.

Interaksi sosial merupakan sesuatu yang dibutuhkan bagi setiap kamu dalam menjalani kehidupan. Mulai dari interaksi dengan keluarga, teman-teman, sampai pasangan yang kamu miliki. Oleh sebab itu, kamu perlu waspada jika kamu merasa interaksi sosial mu menurun. Misalnya, yang biasanya seneng nongkrong, belakangan jadi males buat keluar rumah.

5. Kehilangan Harapan Akan Suatu Hal

Harapan bisa dibilang sebagai sesuatu yang penting bagi kamu dalam mencapai suatu hal. Melalui itu, kamu jadi termotivasi untuk melakukan yang terbaik guna mencapainya. Maka dari itu, kamu patut waspada jika belakangan merasa kehilangan harapan akan suatu hal. Misalnya, seperti kehilangan harapan mengenai status percintaan di masa depan.

Cara Mengatasi Emotional Burnout

Terdapat beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi emotional burnout. Di antaranya:

1. Menerima Keadaan

Alasan kenapa suatu masalah sulit diselesaikan karena mungkin kamu bersikap denial, alias menolak realitas yang ada. Salah satunya mungkin disebabkan oleh perasaan malu untuk mengakui hal itu. Maka dari itu, kamu bisa mencoba menerima keadaan yang dirimu, termasuk emotional burnout yang lagi kamu rasakan. Ini bertujuan untuk memahami apa yang sebenarnya lagi kamu rasakan. Harapannya, menerima keadaan dapat membantumu menghadapi emotional burnout dengan baik! Misalnya, kamu lagi merasa emotional burnout karena masalah keluarga yang tak kunjung selesai. Nah, kamu bisa mencoba untuk menerima keadaan keluargamu itu, lewat menghindari sikap denial.

2. Identifikasi Penyebabnya

Setelah itu, kamu bisa mencoba mengidentifikasi apa penyebab dari emotional burnout yang kamu rasakan. Entah itu karena deadline yang menumpuk, omelan dari atasan, sampai masalah dengan rekan kerja yang kamu alami. Ini bertujuan agar kamu bisa mencari langkah yang tepat untuk menghadapi hal itu. Misalnya, belakangan kamu lagi merasa burnout di lingkungan tempat kamu bekerja. Kamu bisa coba identifikasi apa alasan dibalik hal itu, seperti misalnya karena deadline pekerjaan yang kian menumpuk tiap harinya.

3. Kurangi Aktivitas

Seringkali emotional burnout yang kamu alami mungkin dikarenakan aktivitas mu yang terlalu padat. Entah itu perihal akademis, kegiatan di kampus, sampai bucin dengan pasangan tercinta. Oleh sebab itu, kamu bisa coba kurangi aktivitas yang ada, salah satunya melalui menyusun skala prioritas. Misalnya, kamu lagi merasa burnout akibat terlalu banyak aktivitas di kampus. Nah, kamu bisa mencoba mengurangi aktivitas itu, melalui menyusun skala prioritas. Mulai dari penting, gak terlalu penting, serta penting tapi gak mendesak.

4. Menciptakan Gaya Hidup Sehat

Ada kalanya gaya hidup yang kurang sehat mempengaruhi pola pikir dirimu sehari-harinya. Mulai dari kebiasaan merokok, jarang berolahraga, sampai jam tidur berantakan yang kamu miliki. Maka dari itu, kamu bisa mencoba menciptakan gaya hidup yang sehat guna menjaga kesejahteraan diri, baik fisik maupun mental. Misalnya, kamu belakangan lagi sering ngantuk pas lagi jam mata kuliah di kampus. Dari situ, nilai ujianmu pun jadi anjlok, dan membuat dirimu jadi emotional burnout. Nah, kamu bisa mencoba menciptakan gaya hidup sehat untuk menghadapi hal itu. Salah satunya melalui merubah pola tidur yang kamu miliki.

5. Meminta Dukungan Kepada Orang Lain

Sebagai makhluk sosial, menjadi sesuatu yang wajar bagi kamu untuk membutuhkan orang lain sehari-harinya. Oleh sebab itu, kamu bisa mencoba meminta dukungan kepada orang lain pas lagi merasa kesulitan. Misalnya, kamu lagi merasa emotional burnout akibat beban kuliah yang makin hari kian berat. Nah, kamu bisa mencoba meminta dukungan orang lain, seperti kepada pasangan tercinta.

Ingat, emotional burnout bukanlah suatu aib yang harus kamu tutup-tutupi sehari-harinya. Hal ini  merupakan sesuatu yang normal bagi kamu saat merasakannya. Oleh sebab itu, cobalah jujur dengan diri sendiri mengenai apa yang sedang kamu rasakan. Jika kesulitan bahkan menggangu kehidupan kamu, jangan ragu untuk meminta bantuan orang lain, seperti misalnya konseling di Satu Persen.

Satu Persen nyediain layanan Konseling 1-on-1 sama Psikolog. Di konseling ini kamu bakal dapet tes psikologi, asesmen pra-konseling, berikutnya kamu juga bakal dapet worksheet dan terapi yang nantinya akan disesuaiin sama hasil tes dan asesmen supaya bisa ngebantu kondisi kamu secara tepat.

Kamu bisa daftar layanan ini di https://1persen.link/konselingpsikolog-1

Aku sarankan kamu juga mencoba Tes Tingkat Stres supaya kamu tahu memiliki gambaran apakah kamu sedang stres atau gak. Semoga tulisan ini bisa membantumu dalam menghadapi emotional burnout ya sob!

Jangan lupa buat terus pantengin informasi dari kita dengan follow instagram Satu Persen di @satupersenofficial. Selain itu, kamu juga bisa nonton video YouTube Satu Persen tentang “Kenali Tanda-Tanda Kamu Sedang Stres (3 Cara Mengatasi Stres Part 3)” di bawah ini. Aku harap lewat membaca artikel ini ini bisa membuat kamu berkembang menjadi lebih baik, seenggaknya Satu Persen setiap harinya. Aku Fathan dari Satu Persen, thanks!

Referensi

Ciampi, Robert C. (2019). Stress and Burnout. Retrieved by https://www.psychologytoday.com/intl/blog/when-call-therapist/201912/stress-and-burnout

Read More
judi

Stres Berat: Penyebab dan Cara Mengatasinya

penyebab cara mengatasi stress berat

Stres berat terkadang dihadapi oleh beberapa orang akibat dari permasalahan hidup yang sedang mereka hadapi. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa hidup manusia memang penuh tantangan yang terkadang bikin stres berat. Mungkin seringkali kamu berpikir “kok hidup susah banget ya” “ah aku gak kuat nih hidup kaya gini terus”, stres berat banget lah kalau kamu udah mikirin hidup.

Seringkali juga kamu mikir kalau bakalan enak banget kalau kamu bisa tutup mata dan ketika kamu buka mata, hidupmu jadi jauh lebih sukses. Jadi gak bakal tuh kamu stres berat gara-gara mikirin hidup. Perasaan-perasaan ini memang nyata dan dekat ya bagi sebagian orang. Apalagi, di sekolah, sebagian dari kita mungkin gak pernah diajarin gimana caranya buat mengatasi perasaan atau pengalaman kaya gini.

Nah, buat kamu yang pusing mikirin hidup jangan sampai kamu dibikin stres berat karenanya ya. Mending kamu baca artikel ini sampai akhir supaya kamu bisa menghilangkan stres-stres yang sedang kamu hadapi. Disini Satu Persen akan menjabarkan konsep menemukan power kamu kembali dengan menggunakan imajinasi kamu, dan mungkin bisa membantu kamu dalam menemukan jalan keluar yang lagi kamu cari-cari. Jadi kamu bisa terhindar dari yang namanya stres berat, simak sampai habis yaa.

Alasan kenapa kamu stres berat

Pernah nggak sih ngerasa terjebak dalam hidup? Stuck rasanya untuk ngapa-ngapain dan nggak tau harus ngapain. Ngerasa nggak cukup baik bagi siapapun. Dan, lama-lama rasanya kaya nggak ada hal menyenangkan lagi yang bisa kamu rasain.

Atau mungkin sering diam-diam ngerasa gagal, dan nggak enak banget ya untuk ngerasain kaya gini, karena ujung-ujungnya bisa menghambat semangat, menghambat kebebasan, atau bahkan mencegah kamu untuk jadi diri sendiri jadinya stres berat deh, jangan sampai ya. Kenapa ya kira-kira kita bisa ngerasa kaya gini?

Nah, yuk coba kita refleksikan lagi sama-sama, sebenarnya apa sih yang bikin kamu ngerasa terjebak di situasi yang sudah disebutkan tadi? Ada beberapa alasan yang sering ditemui untuk kasus kaya gini:

  • Adanya perasaan defensif, awalnya ini jadi cara kita untuk melindungi diri dari perasaan nggak nyaman. Nggak nyaman dalam hal apa? Malu, misalkan. Malu kalau nanti kita gagal, dan lain sebagainya. Tapi, lambat laun, kita jadi tenggelam dalam perasaan ini dan jadi sulit untuk memaafkan diri sendiri atau orang lain.
  • Ada yang berakar dari perfeksionis, terjebak dengan standar yang tinggi banget buat diri sendiri, jadinya ngerasa kaya gagal banget gitu kalau ngelakuin satu kesalahan.
  • Perasaan takut untuk membuat kesalahan, dan jadinya kita terbiasa untuk minta maaf ke hal-hal kecil yang sebetulnya bukan salah kita.
  • Terjebak dalam prokrastinasi, yang awalnya takut atau malu kalo bakal gagal dalam mencapai sesuatu, jadi cemas dan malah nunda-nunda hal yang harus dikerjain.

Padahal, kenyataannya, everyone fails more often than we realize. Semua orang pernah ngerasa gagal, tapi ternyata kita lebih terpapar sama cerita-cerita orang yang sukses aja. Kita sering membayangkan hidup orang lain yang kayaknya lebih wah dan kadang bikin kita mikir, “enak banget ya hidup kaya dia”, kita jadi insecure sama diri hidup sendiri deh gara-gara ini.

Cara Mengelola Stres (Stress Management) – Satu Persen Audio Insight Eps. 1

Coba “lari” dari kenyataan saat stres berat

Setelah melakukan beberapa riset dan satu buku yang berjudul The Alter Ego Effect dari Todd Herman, seorang mental coach untuk pebisnis dan atlet-atlet besar dunia. Saat stres berat kamu bisa bilang kalau kamu bisa menjadi apapun yang kamu mau. Terus gimana caranya?

Simply dengan ngerasain gimana rasanya jadi orang yang kamu kagumi untuk ‘bermain’ di medan apapun yang sedang kamu hadapi.  Karena, ketika manusia lagi dilanda perasaan bosan, cemas, marah, cemburu, kewalahan, atau ketakutan, manusia cenderung untuk nggak bisa bernalar sendiri. Maka dari itu, kamu bisa menggunakan imajinasi, meminjam identitas alter ego yang kamu buat untuk menghadapi situasi-situasi menantang dalam diri kamu.

Lalu, sekarang apa yang harus dilakukan? Yang harus kamu lakukan adalah dengan membuat dan memainkan peran alter ego kamu.

  • Pertama-tama, pilih nama dari karakter yang kamu sukai atau kagumi sifat-sifatnya, bisa dari karakter TV, pahlawan super, penghibur, tokoh masyarakat, atlet, anggota keluarga, dan lain-lain.
  • Kedua, kasih kekuatan super yang relevan dengan konteks kamu sendiri.

Contohnya kayak mendiang Kobe Bryant ya, dia pake nama Black Mamba, yang dia dapatkan dari film Kill Bill. Nah, nama ini melambangkan ketangkasan dan agresivitasnya di lapangan.

Terus, kalau kamu udah ngebuat alter ego yang kamu inginkan, alih-alih ngebayangin bahwa betapa bahagianya kalo misal kamu ada di hidup orang tersebut, coba bayangin kalau dia yang ada di hidup kamu, menjalani masalah yang lagi kamu hadapi nih sekarang? Kira-kira dia bakal ngapain?

Harapannya, dengan mengaktifkan alter ego kita, diri kita yang berani, diri kita yang heroik, diri kita yang bijak, kita jadi bisa melihat dunia dengan kacamata observer. Dari sini, kamu bisa lebih banyak menggali perspektif yang bisa ngebantu kamu dalam mengambil keputusan sehari-hari. Karena sejatinya, hidup terdiri dari pilihan yang tak terbatas, dan kadang pilihan-pilihan terkecil dalam hidup bisa ngerubah hidup kamu selamanya.

Tapi balik lagi, kapasitas stres berat itu relatif dan yang dapat ditanggung orang beda-beda intensitasnya, mungkin dari solusi yang disampaikan ini ada yang ngerasa  cocok dan udah ada yang langsung tau harus ngapain, dan ada pula yang nggak.

Sebesar apapun masalah yang lagi kamu hadapi, semuanya sama berartinya untuk terus diperjuangkan. Nah, makanya, penguraian masalah lebih lanjut dengan yang lebih ahli tuh sangat dibutuhkan. Sama seperti kalo kamu lagi sakit kepala misalnya, berhari-hari, ga sembuh-sembuh, dan kamu memutuskan pergi ke dokter untuk diperiksa dan minta resep obatnya.

Konsultasi Satu Persen Psikolog

Nah, sama halnya kalo kamu lagi stres berat. Hal yang kamu bisa lakukan ketika kamu udah gak sanggup lagi menahannya adalah dengan konsultasi. Nggak ada salahnya kok kamu konsultasi ke ahlinya buat nanganin stres kamu, karena terkadang kita membutuhkan sudut pandang orang lain untuk membantu kita menyelesaikan masalah.

Kamu bisa coba layanan mentoring online di Satu Persen loh. Nanti kamu akan diberikan assesment buat ngeliat seberapa besar masalah yang kamu hadapi dan mencari akar dari masalah itu. Setelah itu kamu akan diberikan tugas-tugas yang bermanfaat untuk meredakan masalahmu, atau berfungsi sebagai refleksi diri. Kamu juga nggak perlu khawatir karena mentor yang akan membantumu sudah sangat berpengalaman menangani masalah-masalah tersebut, bahkan sudah banyak testimoni baik dari pengguna layanan ini sebelumnya.

Nah, kamu juga bisa mencoba mencari tahu tingkat stres yang kamu alami dengan mengikuti Tes Tingkat Stres gratis dari Satu Persen. Akhir kata, aku yakin kamu bisa melewati masalah-masalah yang kamu hadapi dan semoga kamu mendapatkan manfaat lebih setidaknya 1% setelah kamu baca artikel ini.

Jangan lupa juga buat follow instagram @satupersenofficial dan Channel Youtube Satu Persen buat dapat informasi menarik tentang kesehatan mental dan pengembangan diri. Simak video di bawah ini tentang stres berat untuk lebih mendapat penjelasan mendalamnya.

Referensi

Herman, Tood. (2019). The Alter Ego Effect: The Power of Secret Identities to Transform Your Life. New York: Harper Business

Annonymous. (2017). What Causes Stress? Mind. Retrieved from https://www.mind.org.uk/information-support/types-of-mental-health-problems/stress/causes-of-stress/

Read More
judi

Apakah Kamu Ingin Bunuh Diri (Penyebab Manusia Bunuh Diri)

Oke, mungkin artikel kali ini akan sedikit dan sensitif terkesan mengerikan, bahkan menyeramkan, karena tema yang diangkat dan dibahas akan berkaitan dengan bunuh diri. Yap, bunuh diri. Tapi, ini bukan ajakan untuk kalian melakukannya. Melainkan akan sedikit membahas terkait kenapa orang bisa berpikiran untuk bunuh diri, apa saja faktor yang memengaruhinya, dan bagaimana cara menanganinya.

Topik dan bahasan seperti ini tentunya jarang, bahkan tidak akan pernah kalian dapatkan di sekolah pada umumnya. Namun, faktanya tiap orang memiliki potensi untuk melakukan tindakan ini.

Oleh karena itu, simak terus artikel ini sampai selesai jangan lupa untuk di share ke seluruh teman-teman mu supaya mereka juga mendapatkan insight yang sama juga denganmu. Dan yang terpenting agar kalian semua juga lebih aware dengan diri sendiri serta lingkungan sekitar.

Kenapa Orang Bisa Bunuh Diri

Artikel kali ini dibuka dengan judul di atas, kenapa orang bisa bunuh diri. Pernah gak sih kalian bertanya dalam diri ‘kenapa ya orang bisa sampai melakukan aksi percobaan bunuh diri’ atau ‘apakah aksi ini sudah sampai menelan banyak korban jiwa?’ atau ‘seberat apakah masalah yang dipikulnya hingga pikirannya dengan lancang menyuruh untuk melakukan tindakan bunuh diri, yang dirasa mampu mengatasi beban hidup’.

Data yang dilansir dari WHO Global Health Estimate menyatakan bahwa pada tahun 2016 jumlah kematian akibat bunuh diri di seluruh dunia mencapai 793.000 kematian atau 10,6 kematian per 100.000 penduduk. Hal ini setara dengan 1 kematian tiap 40 detik. Wow! Angka ini terbilang tinggi, ditambah fakta bahwa bunuh diri juga termasuk penyebab dari 1,4% kematian di seluruh dunia. Bahkan juga masuk pada peringkat 18 penyebab kematian terbanyak!

Bunuh diri sendiri juga merupakan penyebab kematian kedua terbesar pada kelompok usia muda dan produktif yakni 15-29 tahun. Kelompok usia tersebut dianggap rentan menghadapi dilema akibat memasuki fase kehidupan yang sering disebut dengan istilah Quarter Life Crisis. Kematian tertinggi jatuh pada jenis kelamin laki-laki dan sebesar 79% terjadi di negara yang berpendapatannya rendah dan menengah.

Lantas, apa yang menjadi penyebab terbesar orang bisa melakukan tindakan bunuh diri? Berikut adalah enam penyebab yang coba aku kutip dari Healthline, di antaranya:

1. Depresi

Termasuk ke dalam gangguan kesehatan mental yang membuat penderitanya mengalami suasana hati yang buruk dan cenderung tidak stabil. Sehingga dapat memengaruhi tindakan, pikiran, perilaku, kecenderungan, dan perasaan seseorang.

2. Gangguan bipolar

Gangguan mental yang ditandai dengan perubahan emosi yang drastis, menjurus ekstrem. Seseorang yang menderita ini akan mudah mengalami gejala mania (merasa sangat senang sekali) dan depresi (merasa sangat hancur dan terpuruk).

Contoh gangguan bipolar yang sempat viral beberapa tahun terakhir adalah ketika video seorang artis cilik, Marshanda, menari-nari, sedih, hingga tertawa-tawa dalam satu waktu bersamaan. Menandakan bahwa saat itu ia belum memiliki keseimbangan emosi dan jika dibiarkan bisa berakibat fatal.

3. Trauma masa kecil

Hal ini bisa terjadi salah satu faktornya mungkin di dalam keluarga ada riwayat dan upaya melakukan bunuh diri, pernah melihat perilaku bunuh diri, dan pernah menjadi korban pelecehan atau bullying di sekolah. Luka pasca trauma inilah yang jika belum sembuh total nantinya akan memperbesar peluang seseorang untuk melakukan tindakan bunuh diri.

4. Memiliki penyakit kronis

Penyakit kronis identik dengan penyakit yang sulit sekali untuk bisa disembuhkan. Bahkan ada beberapa penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Hal inilah yang membuat beberapa penderitanya kerap mengalami depresi, rasa keputusasaan, dan gangguan mental lainnya. Sehingga jika tidak ditangani dengan cepat maka tak jarang bunuh dirilah yang mereka ambil untuk jalan keluarnya.

5. Gangguan kesehatan mental

Gangguan mental yang dialami berlarut-larut dapat berupa gangguan kecemasan, gangguan emosi, gangguan kepribadian, sulit tidur, rasa kehilangan orang tersayang, dan lain sebagainya.

Jika hal ini dibiarkan terus berlarut-larut, akan membuatmu memiliki peluang yang besar untuk melakukan bunuh diri. Maka sadarilah mulai sedari dini. Akui, jangan pungkiri. Terima itu, lalu coba kamu selesaikan sendiri atau meminta bantuan kapada yang ahli.

6. Kesulitan mencari bantuan dan dukungan

Terkadang tak semua orang memang dapat mengerti masalah yang kita alami. Ingin cerita ke teman, tapi tak sedikit juga yang selalu membanding-bandingkan masalah yang kita ceritakan dengan masalah yang mereka alami. Katanya “Halah, baru segitu doang uda sedih, aku dulu pernah lebih parah lagi” atau “yaelah sedih mulu, bangkit kali! Masih muda semangatlah”, dan berbagai macam tanggapan lainnya.

Ingin datang ke psikolog takut dicap gila karena berbagai macam stigma yang saat ini masih ada di masyarakat. Akhirnya, merasa kesulitan untuk mencari bantuan dan dukungan.

Maka, Satu Persen di sini hadir untuk memberikan pengetahuan terkait kesehatan mental serta mengatasi berbagai macam gangguan kesehatan mental, salah satunya  layanan konseling online. Di sini kamu bisa menceritakan masalahmu dan mendapatkan solusi terbaik karena layanannya langsung ditangani oleh psikolog berpengalaman. Selain itu, Satu Persen memiliki koleksi tes online, salah satunya adalah tes sehat mental gratis yang bisa kamu coba nih.

Part--1---Introduction-to-Digital-Marketing-1

Upaya Pencegahan Bunuh Diri

Bunuh diri sampai saat ini belum didapatkan penyebab pastinya karena bunuh diri berkaitan juga dengan faktor seperti genetik, psikologik, organbiologik, dan sosiokultural, di mana faktor ini dapat saling melemahkan satu sama lain bahkan menguatkan terjadinya tindakan bunuh diri.

Pencegahan tindakan bunuh diri dapat dilakukan dengan langkah awal sebagai berikut. Pertama, gali ide bunuh diri yang mungkin dilontarkan dan dibahas oleh teman atau sanak keluarga secara perlahan-lahan.

Kedua, beri perhatian dan rasa peduli ketika melihat orang yang kalian kenal menunjukan tanda-tanda yang rentan untuk melakukan bunuh diri. Ingat, perhatian dan peduli kepada orang yang rentan ingin bunuh diri bukan sebagai modus untuk kalian dekati yang nantinya malah berujung sakit hati, yaa!

Ketiga adalah mengenali tanda-tandanya yang dapat kalian ketahui sebagai berikut:

1. ­Membicarakan tentang bunuh diri dan kematian

2. Mencari akses senjata api

3. Menarik diri dari pergaulan

4. Perubahan suasana hati ekstrem

5. Merasa putus asa, cemas, gelisah berlebihan

6. Konsumsi alkohol meningkat

7. Mulai memberikan barang-barang pribadi

8. Menyakiti diri sendiri

Maka sadarilah sedari dini tanda-tanda yang mungkin kamu atau temanmu miliki, sehingga nantinya bisa saling peduli. Hindari yang namanya toxic positivity, menasihati dan menyemangati tanpa mengetahui masalah yang mungkin temanmu alami.

Berbicara positiflah kepada temanmu yang sedang putus asa, kecewa, dan memiliki tanda-tanda seperti di atas memang tidak sepenuhnya salah tetapi hal yang perlu kalian ingat adalah ketahui dahulu akar masalah temanmu.

Dengarkan dia dan jangan langsung menasihati! Sebagian dari orang yang memiliki tanda-tanda di atas hanya perlu didengarkan keluh kesahnya. Sediakan telinga untuk mendengar bukan mulut yang terus menerus bicara, karena:

”Hal yang perlu kalian ketahui adalah tidak bisa membanding-bandingkan luka dengan luka karena setiap orang memiliki kekuatan yang berbeda-beda”

Sebarkan informasi ini kepada orang-orang yang sedang membutuhkan pertolongan. Jika kamu atau kerabat kamu membutuhkan bantuan tenaga profesional, kamu  bisa mengikuti layanan konseling yang dimiliki oleh Satu Persen untuk membantumu memecahkan masalah yang tidak dapat kamu tangani sendiri karena kamu akan dibantu oleh ahlinya.

Kalau kamu tertarik untuk mengetahui lebih lanjut seputar cara mengatasi rasa depresi tonton video Satu Persen di bawah ini. Jangan lupa buat terus pantengin informasi dari kita dengan follow instagram Satu Persen di @satupersenofficial

Buat kamu yang masih penasaran tentang dunia kesehatan mental dan self-developement, bisa banget buat berkunjung ke channel Youtube Satu Persen! Kamu juga bisa baca-baca artikel lainnya dari Satu Persen dengan langsung kunjungi blog Satu Persen atau dengerin kisah-kisah insightful melalui Podcast Satu Persen.

Segitu dulu dari aku, aku harap lewat membaca artikel ini bisa membuat kamu kuat dan bisa bangkit lagi dan lagi serta bisa berkembang menjadi lebih baik dan menuju #HidupSeutuhnya, seenggaknya Satu Persen setiap hari.

Aku Chandra, thanks!

Referensi

https://www.pustadin.kemenkes.go.id/Infodatin-Situasi-dan-Pencegahan-Bunuh-Diri

Raypole C. 2019. 6 Suicide Question You Weren’t Sure How to Ask. Medically reviewed by Timothy J. Legg, Ph.D., CRNP. https://www.healthline.com/health/why-do-people-commit-suicide

WHO Global Health Estimates  (http://www.who.int/healthinfo/global_burden_disease/estimates)

Read More
judi

Penyebab Panic Attack bagi Remaja (Gejala, Faktor, Cara Mengatasi)

Penyebab-Panic-Attack-bagi-Remaja
Gambar oleh Satu Persen – Penyebab Panic Attack bagi Remaja

Well, halo, Perseners! How’s life? Semoga baik-baik aja ya.

Kenalin gue Vidha dari associate writer Satu Persen yang sedang tertekan dengan ambisinya sendiri Lo gimana? Apakah ambisi kalian membuat kalian juga merasakan tekanan?

Jangan biarkan ambisi lo malah bikin lo stres ya karena stres itu bisa mendatangkan banyak hal yang gak jarang dampaknya negatif. Salah satu contohnya adalah terkena panic attack.

Lo pernah gak rasain panic attack? Gak ada angin gak ada ujan tiba-tiba rasanya nyawa udah di ujung leher. Buat lo yang mungkin pernah merasakan hal kayak gini, tapi gak tau ini apa, mangga bisa dicek artikel ini!

sumber: @csilva0188 on Pinterest
sumber: @csilva0188 on Pinterest

Apa Sih Panic Attack Itu?

Menurut Psychology Today, panic attack atau serangan panik adalah serangan cemas dan takut yang meliputi gejala fisik dan psikologis. Ketakutan yang lo rasain itu gak masuk akal dan gak sesuai sama kejadian yang sedang terjadi sekarang.

Setiap orang normalnya mengalami panic attack ini sekali, tapi kalo lo merasa panic attack ini berulang-ulang dalam waktu yang relatif singkat, itu bisa menjadi tanda sebagai panic disorder.

Terus, apa sih gejala yang biasanya terjadi sama orang yang lagi panic attack?

  • Merasa bahaya akan datang menghampiri
  • Takut lost control atau takut akan kematian
  • Jantung yang berdebar cepat
  • Berkeringat
  • Gemetar
  • Sesak napas atau merasa adanya penyempitan tenggorokan
  • Panas dingin
  • Mual
  • Kram perut
  • Sakit di bagian dada dan kepala
  • Kesemutan
  • Derealisasi

Lo bisa dibilang kena panic attack kalo setidaknya merasakan 4 dari gejala di atas.

Baca juga: Panic Attack: Definisi dan Cara Mengatasi

Panic attack ini biasanya berlangsung selama 5-20 menit, tapi ya gais rasa ‘gak enak’nya itu bisa sampe seharian. Durasinya tergantung pada individu masing-masing.

Panic attack ini hampir mirip sama anxiety attack, bedanya panic attack itu lebih intense dengan waktu yang relatif lebih singkat.

Panic attack itu sebenernya gak berbahaya, tapi ya gak nyaman aja.

Gue sendiri pernah /read/ lumayan sering kena panic attack dengan gak ada alasan. Pernah lagi kelas on cam tiba-tiba kayak lost sendiri gitu, deg-degan, panikkkkkk bangett, tapi gak tau panik kenapa. Terus keringetan, terus aaaaaa rasanya pengen teriak loncat-loncat, tapi harus tetap tenang karena on cam. Mau off cam nanti takut di-kick sama host hhh.

sumber: Allison Brandt on Pinterest
sumber: Allison Brandt on Pinterest

Tapi yang serem sih sebenernya adalah pengalaman pertama panic attack karena lo gak tau apa namanya dan mikir lo emang beneran mau mati. Pengalaman pertama panic attack gue adalah ketika masih tinggal di kosan. Sendirian. Jam setengah 12 malem lagi enak-enak tidur terus kebangun gara-gara sesek napas, keringetan, gemeteran, dan rasanya bener-bener kayak mau mati.

Mau nelpon mama papa takut mereka ikutan panik. Kan gak lucu gitu ya, mana beda kota. Udah mikirin kalo nanti gue mati di sini, siapa yang tau? Terus gue buka pintu kosan lebar-lebar biar kalo gue kenapa-napa orang bisa tau gitu HAHA. Gue ambil wudhu, terus sholat, terus nangis bener-bener setakut itu. Abis itu gue tiga hari nginep di kosan temen biar gak keulang lagi ((tapi masih keulang sampe semingguan gitu)) abis itu ilang sendiri.

Sekarang sih karena udah tau kalo ini namanya panic attack, jadi lebih santai kalo emang tiba-tiba kena panic attack. Meskipun ya tetep takut lah ya kalo misalkan emang gimana-gimana.

sumber: @myeasytheraphy on Instagram
sumber: @myeasytheraphy on Instagram

Jadi kalo lo merasa gejala-gejala di atas, jangan dibawa panik. Berusaha tenang dan mikir bahwa ini bakalan berlalu, dan lo bakal baik-baik aja.

Nah, karena lo udah tau nih gejala dari di panic attack itu gimana. Sekarang gue bakal bahas apa sih penyebab dari panic attack itu sendiri.

Penyebab Panic Attack

Sampai hari ini belum ada penelitian yang jelas tentang apa yang menyebabkan orang bisa kena panic attack, tapi beberapa penelitian yang mengatakan penyebab panic attack di antaranya yaitu:

Genetik

Faktor genetik adalah suatu kondisi di mana pendahulu (dalam garis hubungan darah yang sama) sangat berpengaruh dengan keadaan generasi-generasi penerusnya. Kalo lo punya keluarga yang juga pernah mengalami panic attack atau punya panic disorder, ini bisa jadi penyebab lo kena panic attack.

Stres berat

Stres berat adalah kondisi ketika lo mengalami tekanan mental atau emosional yang berlebihan. Stres berat itu bakal berpengaruh sama fisik dan mental lo. Ini juga yang bisa jadi salah satu penyebab panic attack datang tiba-tiba kayak tahu bulat dadakan.

Ikuti juga tes online gratis Tingkat Keparahan Stres

sumber: Sparky Thomson on Pinterest
sumber: Sparky Thomson on Pinterest

Ketidakseimbangan senyawa kimia dalam otak

Otak manusia adalah tempat di mana semua yang terjadi dalam tubuh lo diatur. Jutaan senyawa kimia yang berfungsi untuk mengatur tubuh kita. Jadi kalo misalkan senyawa-senyawa di dalam otak itu gak seimbang, akan terjadi gangguan fungsi dalam tubuh lo, termasuk salah satunya adalah panic attack.

Mental health issues

Dikutip dari Psychology Today, remaja dan dewasa muda yang mengalami panic attack seringnya memiliki gangguan mental lain seperti OCD (obsessive compulsive disorder), anxiety, mood disorder, eating disorder, atau gangguan penggunaan zat.

sumber: Nyawn on Pinterest
sumber: Nyawn on Pinterest

Faktor Risiko Panic Attack

Selain penyebab-penyebab terjadinya panic attack, berikut ini juga ada faktor risiko yang dapat membuat panic attack lo sering muncul atau lebih parah sampai menyebabkan panic disorder.

Sejarah keluarga yang pernah kena panic attack

Sama dengan penyebab panic attack, sejarah keluarga yang pernah mengalami panic attack akan membuat risiko terkena panic attack lebih besar.

Stress berat dalam hidup

Stres berat dalam hidup ini adalah stres karena hal yang besar banget dalam hidup lo, meliputi didiagnosis penyakit parah, kehilangan orang yang disayang, dan lain-lain.

Gue sendiri pernah ada pengalaman panic attack pas baru mengunjungi almarhumah nenek gue di kamar jenazah. Itu sakitt bangettt! Nangis sampe sesak napas, gemeteran, mau pingsan, pokoknya parah lah. Tapi menurut gue kala itu adalah hal yang wajar terjadi. Siapa sih yang enggak sedih dan syok ditinggal orang yang dia sayang?

Kejadian traumatis

Kejadian traumatis di sini meliputi kecelakaan parah, pelecehan seksual, bencana alam, dan hal yang bikin lo trauma.

Baca juga: Post-Traumatic Disorder Penjelasan Lengkap

Perubahan besar dalam hidup

Perubahan besar dalam hidup juga bisa menjadi faktor risiko lo mengalami panic attack. Perubahan besar ini bisa jadi setelah bercerai, setelah mempunyai bayi, pindah rumah yang jauh dari asal, dan lain-lain yang menurut lo itu bakal signifikan banget buat perubahan dalam hidup lo.

Rokok dan kafein yang berlebihan

Dua hal ini bisa mempengaruhi senyawa kimia dalam otak lo jadi gak seimbang kalo dikonsumsi secara berlebihan. Kalo udah gak seimbang, bisa memunculkan banyak masalah, salah satunya panic attack ini.

Pengalaman kekerasan di masa kecil

Faktor risiko ini berkaitan dengan kejadian traumatis, tetapi lebih berlangsung lama seperti kekerasan fisik dan/atau kekerasan seksual yang lo dapatkan ketika kecil.

Kalo lo merasa panic attack ini mengganggu lo, lo bisa nonton video di bawah ini biar lebih ada pencerahan.

YouTube Satu Persen – Cara Mengatasi Kecemasan Berlebihan

Kalo masih kurang, coba deh lo ikutin program konseling Satu Persen untuk membuat lo sekiranya bisa bercerita dan berkeluh kesah sama psikolog Satu Persen. Lo juga bisa dapet psikotes sebelum konseling dan worksheet sesudah konseling.

Satu-Persen-Artikel--23-

Semoga dari konseling itu lo bisa dapet masukan dan saran dalam mengendalikan atau mengurangi panic attack yang terus datang dan mengganggu kehidupan lo.

At the end, semangat terus ya. Panic attack gak berbahaya kalo lo bisa menanganinya dengan baik, tapi sebaiknya juga enggak diremehkan keberadaannya karena semua gangguan itu menandakan ada yang salah dan harus diperbaiki dalam diri kita.

Cheers!

Referensi:

Panic Attack. (2017). Retrieved April 1, 2021, from https://www.psychologytoday.com/intl/conditions/panic-attack#:~:text=The physical symptoms of a,heat%2C and increased heart rate

Mayo Clinic Staff. (2018). Panic attacks and panic disorder. Retrieved April 1, 2021, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/panic-attacks/symptoms-causes/syc-20376021

Read More
judi

Definisi dan Cara Mengatasi (Penyebab Insecure)

insecure satu persen
Satu Persen – Mengenal Insecure dan Cara Mengatasinya

Halo, Perseners! Apa kabar? Semoga kabar kalian baik-baik aja ya hehehehe,

Sebelumnya kenalin, aku Chastin Associate Writer baru di Satu Persen, dan ini artikel debutku. Nah untuk mengawalinya aku mau bahas tentang insecure, suatu bahasan yang menurutku gak bakal habis termakan waktu.

Soalnya siapa sih yang nggak tau insecure? Istilah ini udah nggak asing di telinga segala kalangan. Bahkan, hampir setiap hari ada aja orang yang mengklaim bahwa dia lagi insecure.

Kalian familiar nggak dengan kata-kata di bawah ini?

‘’Aku kok gak sekeren dia ya?’’

‘’Orang-orang seumuran aku udah pada kerja, kok aku belum?’’

‘’Perasaan udah berusaha mati matian, kenapa gini gini aja?’’

Sebaiknya, perasaan kurang akan diri sendiri dibuang jauh jauh deh,

Kenapa?

Jika perasaan insecure nggak segera diatasi maka hal ini dapat berpotensi menyebabkan gangguan kesehatan mental kayak depresi, gangguan kepribadian borderline, gangguan kecemasan, paranoid, gangguan makan, dan masalah pada body image. Jadi makin repot, kan?

Walaupun insecure sering dialami pada berbagai kalangan, tapi perasaan ‘’selalu merasa kurang’’ ini paling sering terjadi pada anak remaja usia sekitar 20-an. Pada usia ini, kita cenderung pengen nyoba segala hal. Sehingga, ketika pencapaian nggak sesuai ekspektasi, maka di titik itulah kita ngerasa banyak yang kurang di dalam diri.

Insecure emang hal yang wajar, tapi bukan berarti kamu harus pasrah aja terjebak dalam kegalauan ini. Kalo kamu terus-terusan membahas kekurangan yang ada di diri kamu, kapan kamu bisa ngembangin kelebihan yang kamu punya?

Nah guys, artikel ini bakal ngebantuin kamu untuk mengenal lebih jauh soal apa itu insecure, sekaligus cari tahu cara buat ngatasinnya

So, simak artikel ini sampe habis ya!.

Kenapa Aku Bisa Minder? (Penyebab Insecure)

Apa sih Insecure itu?

Menurut Abraham Maslow, insecure adalah suatu keadaan di mana seseorang yang merasa nggak aman, menganggap dunia sebagai sebuah hutan yang mengancam dan kebanyakan manusia berbahaya dan egois.

Mereka akan berusaha untuk mendapatkan kembali perasaan secure (aman) dengan berbagai cara.

Sementara American Psychology Association (APA) mendefinisikan insecure sebagai perasaan yang nggak baik. Kayak kurangnya rasa percaya diri dan ketidakmampuan untuk menghadapi suatu masalah.

Kurangnya percaya diri dapat berdampak pada produktivitas. Contohnya, kalo kamu pengen berkembang dan belajar skill baru, kayak public speaking, kamu bukan cuma harus terbiasa melakukan research, tapi juga harus ngebangun rasa percaya diri.

Baca juga: Cara Meningkatkan Percaya Diri

Kalo terus-terusan ngerasa kurang, kamu bakal ragu dan nggak berani untuk melangkah lebih maju. Alhasil, bakal stuck di situ aja dan berujung nyalahin diri sendiri karena merasa ‘kurang’

Nggak enak banget kan ya?

satu persen insecure
Insecure sama temen

Apa aja sih penyebab umum seseorang merasa Insecure?

Menurut psikolog klinis Melanie Greenberg, Ph.D., terdapat 3 penyebab umum seseorang merasa insecure, yaitu:

1. Insecure karena kegagalan atau penolakan yang terjadi baru-baru ini

Peristiwa yang baru terjadi sangat memengaruhi suasana hati dan perasaan kita tentang diri sendiri, terutama yang berhubungan sama kegagalan dan penolakan.

Aku pernah ngerasa kayak gini. Waktu itu aku ngelamar kerja ke beberapa perusahaan, tapi nggak ada panggilan interview lanjut. Hal ini bikin aku mikir kalo aku sama sekali nggak punya kelebihan. Kondisi ini berdampak pada self-esteem, aku jadi ngerasa kurang pede dan insecure.

Apalagi saat ngeliat temen-temenku udah pada kerja. Wah, pokoknya nggak enak banget!

Baca juga: Stop Membandingkan Diri!

2. Insecure karena mengalami kecemasan sosial

Kecemasan ini umumnya terjadi ketika seseorang mendapat kritik atau evaluasi dari lingkungannya. Mungkin beberapa orang nggak masalah dengan itu, tapi kita perlu pahami bahwa nggak semua orang siap dengan kritik dan evaluasi tersebut.

Perasaan nggak siap menimbulkan rasa cemas, yang pada akhirnya ngebuat seseorang menarik diri dari sosial. Karena ngerasa selalu kurang dan nggak fit in dengan sosial di sekelilingnya.

3. Insecure yang didorong oleh perfeksionisme

Beberapa orang mungkin suka dengan hasil yang sempurna, sesuai dengan ekspektasi dan perencanaan yang dibuat. Aku kadang juga gitu, sih. Pengen meminimalisir peluang gagal, sehingga memaksa diri untuk bekerja lebih keras.

Sebenernya ini oke-oke aja.

Hal ini akan jadi masalah ketika kita nggak ngebayangin worst case dari rencana kita. Kita ngebayanginnya berhasil terus, sampai nggak siap kalau ternyata nggak sesuai ekspektasi.

Kita juga kadang cenderung memaksa diri terlalu keras, sampai bikin kita kewalahan dan stres sendiri. Nah, kalau udah ngerasa gini, kalian coba untuk berhenti sebentar dan meluruskan, “Sebenernya apa sih yang aku kejar?”

Coba juga: Tes Tingkat Keparahan Stres

Inget, jangan sampai ekspektasi kita yang menjatuhkan diri kita!

‘’To be beautiful means to be yourself. You don’t need to be accepted by others. You need to accept yourself’’

Banyak orang nggak sadar bahwa untuk menjadi cukup adalah dengan menjadi versi terbaik dari diri sendiri.

Hal yang perlu kita lakukan yaitu memahami kelebihan dan kelemahan diri, kita pahami diri kita seutuhnya. Dengan memiliki pemahaman diri, kita akan lebih mudah untuk mencintai diri atau self-love.

Baca juga: Self-Love: Menghargai Diri Sendiri, Kalau Bukan Kamu Siapa Lagi?

Kadang, kita sendiri nggak sadar kalo kita punya kelebihan yang orang lain pengen punya. Kadang, kita nggak sadar bahwa pekerjaan yang kita jalanin sekarang merupakan dream job bagi orang lain. Kadang, kita nggak sadar bahwa fisik yang kita punya adalah idaman bagi orang lain.

Karena terkadang kita terlalu fokus sama pencapaian orang lain, yang jelas- jelas berbeda dengan diri kita sendiri. Faktor pembedanya? Tentu banyak, termasuk kepribadian, pemikiran, juga kapasitas effort yang dilakukan.

Ya sebenernya kadang insecure juga nggak apa-apa sih, siapa tahu bisa jadi motivasi. Tapi, harus paham batasan dan nggak terus-terusan overthinking serta minder tentang kekurangan diri sendiri.

Daripada insecure terus menerus, mending kita gali potensi diri agar lebih berkembang, yuk!

Cara Mengatasi Rasa Minder

3 Cara simple mengatasi Insecure

1. Tingkatkan rasa percaya diri

Coba deh, fokus sama kelebihan dan keunikan yang kamu punya. Mungkin dengan itu, bakal lebih mudah nemuin interest-mu dalam suatu bidang.

Interest ini bisa kamu coba dan latih, sehingga kamu lebih mudah menguasai kemampuan itu. Hal ini akan bikin kamu lebih percaya diri, karena ngerasa diri kamu punya value.

Mungkin nggak gampang ya untuk langsung percaya diri, but that’s okay. Gak usah terburu-buru buat gain more confidence. Latih percaya diri dengan sesekali ngomong depan cermin, kalo aku sendiri sih sering ngomong depan cermin kayak

‘’Ih gue kok cakep banget ya?’’

‘’Ada gak sih yang sekeren gue hari ini udah produktif banget?’’

2. Pilih lingkungan dan suasana yang positif

Coba deh, habisin waktu di lingkungan yang suportif.

Better stay di circle yang support dan apresiasi apapun pilihan yang kamu ambil, daripada di satu circle dengan orang-orang yang bikin kamu down. Kamu bisa cerita ke keluarga ataupun sahabat yang sudah mengetahui diri kamu sepenuhnya.

Memilih lingkungan itu penting, karena itu juga dapat membentuk karakter seseorang. Katanya sih, kalau kita berteman dengan penjual minyak wangi, kita akan ketularan wangiii hehe.

3. Matikan sejenak ponselmu atau lakukan detoks media sosial

Jika dengan melihat pencapaian orang lewat sosial media dapat membuatmu cemas, lebih baik kamu mengurangi penggunaannya. Hal ini bukan berarti seterusnya resign dari main medsos yaa hehehe. Terkadang, kita perlu istirahat demi belajar memaknai arti hidup sesungguhnya.

Kita bisa lebih siap menghadapi dunia nyata, menyadari hal-hal yang kita punya dan bersyukur akan hal itu. Perasaan ini bisa ngebantu kamu lebih siap bangkit dan bangun rencana untuk berkembang.

Nah, kayak yang aku bilang tadi, insecure itu wajar terjadi. Bahkan sekelas Raisa pun juga pasti pernah insecure. Tapi, kalau ternyata rasa insecure ini udah membuat kamu nggak nyaman dan mengganggu keseharian serta produktivitas kamu, aku saranin kamu untuk ngobrol ke profesional langsung.

Layanan konsultasi bareng mentor Satu Persen bisa jadi solusinya. Karena di layanan ini, kamu akan dapet nggak cuma sesi konsultasi, tapi juga dapet benefit lainnya. Kayak psikotes, worksheet, dan masih banyak lagi.

Benefit dan informasi lainnya bisa kamu cek dengan klik gambar di bawah. Cek aja dulu, siapa tahu cocok, kan? Hehe

Satu-Persen-Artikel--Cover-Image--7-

Oke, segini dulu tulisan dari aku. Semoga bermanfaat dan bisa membantu kita semua untuk berkembang menuju #HidupSeutuhnya!

Referensi:

Florencia, G. (2020). Ini yang Akan Terjadi Ketika Merasa Insecure. Diakses pada 1 Juli 2020, dari https://www.halodoc.com/ini-yang-akan-terjadi-ketika-merasa-insecure

Greenberg, M. (2015). The 3 Most Common Causes of Insecurity and How to Beat Them. Diakses pada 1 Juli 2020, dari https://www.psychologytoday.com/intl/blog/the-mindful-self-express/201512/the-3-most-common-causes-insecurity-and-how-beat-them

Maslow, A. H. (1942). The Dynamics of Psychological Security-Insecurity. Journal of Personality, 10 (4), 331–344. doi:10.1111/j.1467

Read More
judi

Kenali Penyebab Stres dan Cara Menghilangkannya

Penyebab Stres dan Cara Menghilangkannya
Satu Pesen – Kenali Penyebab Stres dan Cara Menghilangkannya

Halo, Perseners! Kenalin, aku Senja, Part-time Blog Writer Satu Persen.

Beberapa waktu lalu, aku sering banget ngerasa stres. Rasanya banyak banget masalah yang datang silih berganti. Belum juga masalah satu selesai, aku sudah disambut sama masalah-masalah baru. Karena itu, aku ngerasa hidupku jadi gak seimbang.

Fokusku juga jadi terpecah belah. Sampai akhirnya aku menyadari pentingnya mengenali penyebab stres atau yang disebut stressor dan memahami cara untuk menyelesaikannya atau stress relief.

So, di sini aku bakal membahas tentang stressor sama stress relief  buat lebih jelasnya. ‌

meme stress
Sumber: Troll.me

Sebelum masuk ke pembahasannya, yuk kenali lebih dalam diri kalian dengan mengikuti tes tingkat keparahan stres dari Satu Persen. Bisa cek aja tesnya di bawah ini, ya!

Coba juga: Tes Tingkat Keparahan Stres: Mengenal Diri Lebih Dalam

Apa Itu Stressor?

​​Stressor adalah faktor-faktor dalam kehidupan manusia yang memicu terjadinya stres. Stressor dapat membuat penderitanya merasa terancam atau berbahaya. Secara umum, stressor sering menjadi penyebab stres bagi beberapa orang.

Stressor dapat berasal dari berbagai sumber baik kondisi fisik, psikologis, maupun sosial. Contohnya seperti kemacetan jalan, kenangan-kenangan buruk, atau toxic relationship. Tubuh dapat menanggapi stressor secara berbeda tergantung pada penyebab, jangka waktu, dan jenis stres yang diderita.

Secara biologis, tubuh akan mengalami fight or flight ketika merespon stres. Fight or flight ini adalah mekanisme tubuh saat menghadapi suatu ancaman dan bahaya. Tubuh akan memilih antara respons melawan (fight) atau pergi (flight).

Aku contohin ya, misalnya kita lagi mengendarai mobil di jalan terus tiba-tiba ada pejalan kaki yang lewat di depan kita. Maka biasanya respons tubuh kita adalah menginjak rem untuk menghindari kecelakaan. Nah, respons ini disebut sebagai flight.

Fight or flight secara instan menyebabkan terjadinya perubahan hormonal dan fisiologis. Perubahan fisiologis contohnya seperti peningkatan denyut jantung, tekanan darah, napas cepat, atau otot tegang. Perubahan hormonal dapat dilihat dari tubuh kita yang mengeluarkan beberapa hormon, seperti hormon adrenalin, kortisol, dan norepinefrin. Hormon-hormon itu akan bekerja sesuai fungsinya dan berdampak pada cara kita mengendalikan stres.

Macam-Macam Stressor

Menurut Thoits (1994) terdapat tiga jenis stressor yang perlu kalian tahu, nih. Tiga jenis stressor tersebut adalah:

1. Life events (Peristiwa-Peristiwa Kehidupan)

Life events dapat diartikan sebagai peristiwa kehidupan di mana seseorang mengalami perubahan dalam kurun waktu yang relatif singkat. Perubahan itu kemudian menimbulkan kerentanan dan menuntut adaptasi diri.

Sebagai contoh kematian pasangan, perceraian, kehilangan kerabat, masalah finansial, pertengkaran, pengangguran, anggota keluarga yang mencoba bunuh diri, atau anggota keluarga yang menderita sakit serius.

2. Chronic Strain (Ketegangan Kronis)

Chronic strains merupakan beberapa kesulitan yang terjadi secara berulang dalam kehidupan sehari-hari. Ketegangan kronis bisa mempengaruhi kesehatan fisik maupun psikologis, lho! Sebagai contoh tuntutan pekerjaan, tuntutan keluarga, atau tekanan akademik, dan masih banyak lagi.

3. Daily Hassles (Permasalahan Sehari-Hari)

Daily hassles adalah peristiwa-peristiwa kecil yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Peristiwa tersebut tidak terjadi secara berlanjut sehingga dapat terselesaikan dalam waktu cepat.

Sebagai contoh, kemacematn lalu lintas atau kesalahpahaman komunikasi. Permasalahan-permasalahan tersebut hanya menimbulkan stres sesaat dan tidak mengakibatkan terjadinya gangguan-gangguan fisik maupun mental yang parah.

Penting banget buat kalian memahami jenis-jenis stressor untuk mengidentifikasi penyebab stres yang kalian alami, Perseners! Dan untuk mengatasi stressor ini, kalian bisa melakukan stress relief yang terbukti dapat mengurangi stres. Nah, stress relief ini sendiri ada banyak banget macamnya. Yuk, kita lanjut ke pembahasan tentang macam-macam stress relief ini.

Macam-Macam Stress Relief

Perseners dapat menghilangkan stres dengan cara memanfaatkan indra yang Perseners miliki. Salah satu cara yang paling cepat adalah dengan melibatkan indra penglihatan, perasa, suara, penciuman, sentuhan, atau gerakan. Kalian bisa menggunakan satu atau lebih indra untuk menghilangkan stres.

Baca juga: Belajar Mengelola Stres Untuk Hidup Lebih Bahagia

Cara menghilangkan stres
Sumber: helpguide.org

‌‌‌Nah, buat penjelasan lebih lengkapnya yuk kita simak daftarnya di bawah ini!‌‌

1. Indra Penglihatan

Mata dapat menciptakan suasana hati gembira. Ketika ingin melihat suatu gambar, mata akan mengirim sinyal untuk dikirim ke otak. Otak kemudian menerjemahkan sinyal itu menjadi objek yang bisa kita lihat.

Coba gunakan indra penglihatan Perseners untuk memandangi keindahan atau benda kesayangan kalian! Seperti memandang lukisan atau foto, mendekorasi kamar tidur dengan aneka hiasan yang indah, atau menikmati alam sekitar di pantai maupun gunung. Dengan melihat keindahan dan benda kesayangan kalian, suasana hati kalian pun pasti bisa terasa jadi lebih baik.

2. Indra Penciuman

Cara kerja indra penciuman sama seperti penglihatan. Sehingga kalian bisa memanfaatkan indra penciuman dengan cara-cara seperti menghirup aromaterapi dari lilin, minyak esensial, serta parfum favorit. Selain itu, kalian juga bisa memanfaatkannya dengan menikmati aroma bunga dan dedaunan di sekitar rumah.

3. Indra Pendengaran

Banyak penelitian yang mengungkapkan kalau suara bisa jadi salah satu alternatif stress relief kalian, Perseners! Contohnya seperti mendengarkan musik.

Mendengarkan irama musik favorit terbukti bisa membantu kita mengatur emosi, meningkatkan hormon dopamin (hormon kebahagiaan), mengkoordinasikan anggota tubuh, serta membangkitkan ingatan bahagia. Karenanya, musik bisa membantu kita menjalani hari dengan lebih baik dan hal ini bisa kalian jadi salah satu pilihan untuk kalian.

4. Indra Peraba

Sentuhan bisa menciptakan perasaan positif, meningkatkan kesehatan fisik dan mental, serta meningkatkan daya tahan tubuh. Karenanya, kalian bisa menghilangkan stres melalui sentuhan fisik dengan hewan peliharaan, pijatan tubuh, tidur dengan selimut hangat, dan lain-lain.

5. Indra Perasa

Menikmati makanan favorit dapat melepaskan stres. Pilih makanan apapun yang menjadi favorit kalian, namun tetap mengonsumsinya pada batas wajar. Ingat, terlalu banyak makan juga bisa berdampak pada masalah kesehatan seperti obesitas.

6. Gerakan

Beraktivitas membantu menghilangkan stres dan mengistirahatkan otak. Coba lakuin rutinitas seperti lari pagi, renang, lakuin flexibility, jalan-jalan bersama teman di mall!‌‌

Itulah macam-macam stress relief atau cara menghilangkan stres yang bisa kamu coba. Ke depannya, aku harap Perseners bisa terbiasa buat mengenali stressor kalian dan menanganinya dengan berbagai macam stress relief yang udah aku sebutin di atas, ya.

Tapi, kalau ternyata Perseners mengalami stres berkepanjangan dan merasa tidak mampu mengendalikannya dengan stress relief yang udah aku jelasin pun jangan langsung patah semangat, ya! Tenang aja, di sini Satu Persen bakal siap ngebantu kalian kok, dengan cara berkonsultasi langsung di layanan mentoring dari Satu Persen.

Mentoring-5-4

Satu Persen akan membantu kamu buat berkembang setiap harinya. Jadi, jangan lupa cek juga YouTube Channel Satu Persen buat nonton video-video mengenai kesehatan mental, pengembangan diri, dan masih banyak lagi.

Sekian dulu dari aku, sampai jumpa di lain kesempatan ya! ‌‌‌‌

Referensi:

Gaol, Nasib T.L. 2016. Teori Stres: Stimulus, Respons, dan Transaksional. Buletin Psikologi.Vol. 24, No. 1, 1 – 11. DOI: 10.22146/bpsi.11224 ‌‌

Quick Stress Relief

Read More
judi

Mood Swing Tanpa Sebab? Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya

Mood Swing Tanpa Sebab
Satu Persen – Mood Swing Tanpa Sebab

Halo, Perseners! Gimana kabarnya?

Gue mau nanya nih guys, pernah gak sih lo semua lagi di suatu momen bareng teman-teman, keluarga, ataupun gebetan tiba-tiba mood kalian berubah drastis nih, dari yang happy banget berubah jadi merenung atau diam aja kayak orang kesurupan? Kalau lo semua pernah ngalamin hal kayak gitu, fix berarti lo lagi ngalamin yang namanya gangguan mood, atau kalau bahasa kerennya anak muda jaman sekarang sih, Mood Swing.

Nah, gue mau cerita juga nih Perseners, kalau gue tuh bisa dibilang orangnya sering mood swing banget. Dari yang ketawa tiba-tiba berubah jadi mode limbad, diam seketika dan suasana hati jadi gak karuan.

Tapi meskipun gue orangnya mood swing-an, gue gak mau nih mood swing gue mengubah suasana di sekitar gue jadi gak enak. Jadi, ada beberapa cara yang gue lakukan agar mood swing gue berkurang nih, Perseners dan tentu saja cara tersebut works di gue.

Nah, karena lagi ngomongin tentang mood swing nih, di artikel kali ini gue akan membahas seputaran tentang mood swing, penyebab dan bagaimana cara untuk mengatasinya. Jadi, simak hingga akhir dan jangan lupa buat share ke teman-teman maupun kerabat lo. Selamat membaca!

Tapi sebelumnya, ada pepatah bilang, tak kenal maka tak sayang, semakin kenal tambah sayang. Jadi, kenalin nama gue Dimsyog (acronym dari Dimas Yoga). Di sini gue sebagai Part-time Blog Writer dari Satu Persen. Simak sampai habis, ya!

Baca juga: Mood Swing dan Bipolar: Apa Bedanya?

Mood Swing Itu Apa, Sih?

Mood Swing
Sumber: Memesmonkey.com

Mungkin lo semua udah gak asing lagi dengan istilah mood swing. Apalagi di zaman yang udah canggih kayak gini, lo bisa nemuin kata mood swing di berbagai platform media sosial. Tapi, mungkin ada beberapa dari kalian yang masih asing dengan istilah mood swing ini. Maka dari itu, gue di sini bakal bahas terlebih dahulu nih definisi dari mood swing itu sendiri apa.

So, mood swing adalah suatu perubahan mood atau suasana hati yang terjadi secara tiba-tiba dan tanpa alasan yang jelas. Kondisi ini sangat umum terjadi pada seseorang dan dapat segera ditangani. Perubahan suasana hati atau mood swing adalah normal jika kondisi tersebut gak mengganggu aktivitas sehari-hari lo. Namun, jika perubahan suasana hati yang intens, sering, jangka panjang dan mengganggu aktivitas, ini harus diperhatikan loh, Perseners.

Sebagai contohnya, termasuk perubahan suasana hati atau mood yang berlangsung beberapa hari atau lebih lama, membuat lo bahagia dan sedih yang tak terkendali, impulsif, sangat mudah marah dan gak bisa tidur, atau ketika perubahan suasana hati mengganggu aktivitas sehari-hari dan merusak hubungan dengan orang yang dicintai karena orang dengan perubahan mood swing yang ekstrim dapat mudah tersinggung perasaannya.

Perhatikan juga nih Perseners, jika perubahan suasana hati atau mood swing telah mencapai tingkat yang lebih parah, misalnya menyebabkan perasaan melukai diri sendiri atau ingin mengakhiri hidup. Perubahan suasana hati yang terkait dengan gejala-gejala ini mungkin merupakan tanda yang lebih serius yaitu, gangguan mental.

Lalu, Apa Aja Sih Penyebab Munculnya Mood Swing Tiba-Tiba?

Penyebab seseorang mengalami mood swing itu dipengaruhi beberapa hal, loh. Kalau untuk perempuan pasti lo semua udah tau lah ya, kalau kaum perempuan lagi mood swing pasti karena kedatangan tamu bulanan, tapi ada juga yang mengalami mood swing karena kondisi mentalnya.

Nah, mood swing yang disebabkan karena adanya kondisi mental harus diwaspadai Perseners, karena berbahaya. Berikut beberapa penyebab mood swing secara keseluruhan:

1. Kondisi hormon

Mood Swing - Hormon
Sumber: Memegenerator.net

Remaja, wanita hamil, dan wanita pascamenopause adalah kelompok yang paling mungkin mengalami perubahan suasana hati atau mood swing terkait dengan perubahan hormonal.

Penyebab perubahan suasana hati karena kondisi hormonal yang pertama adalah sindrom pramenstruasi (PMS). Banyak wanita mengalami sindrom pramenstruasi (PMS) beberapa hari sebelum menstruasi. Hal ini dapat menyebabkan gejala seperti kram, sakit kepala, dan perubahan suasana hati atau mood swing.

PMS dapat membuat para remaja wanita merasa sedih atau tertekan tanpa pemicu. Hal ini bisa jadi karena kadar hormon tertentu turun sekitar waktu ini dalam sebulan. Setelah menstruasi, kadar hormon mulai meningkat dan membantu menstabilkan kembali suasana hati.

Penyebab mood swing akibat gangguan hormonal selanjutnya adalah kehamilan. Saat hamil, wanita cenderung menghasilkan lebih banyak hormon dari biasanya dan peningkatan ini dapat memengaruhi suasana hati.

Wanita hamil mungkin lebih sering menangis atau merasa hampa. Suasana hati wanita hamil bisa tiba-tiba berubah dari senang menjadi sedih dan kemudian bahagia lagi. Beberapa wanita menjadi depresi selama kehamilan atau setelah bayi lahir ketika kadar hormon turun dengan cepat.

Menopause juga bisa menjadi penyebab perubahan suasana hati yang dipengaruhi oleh kondisi hormonal. Ketika menopause dimulai, tubuh memproduksi lebih sedikit hormon daripada sebelumnya. Penurunan ini dapat menyebabkan sejumlah gejala, termasuk kesulitan tidur dan perubahan suasana hati. Perubahan gaya hidup, seperti  makan  lebih sehat, tidur lebih banyak, atau berolahraga lebih banyak, dapat membantu meningkatkan mood.

2. Ketidakseimbangan kimia dalam otak

Mood Swing
Sumber: Quickmeme.com

Perubahan suasana hati atau mood swing dapat disebabkan oleh ketidakseimbangan zat kimia di otak yang mengatur suasana hati. Beberapa contoh zat kimia otak ini adalah serotonin, dopamin, endorfin, dan oksitosin.

Hormon dopamin berhubungan dengan harga diri dan motivasi; Endorfin, yang berperan dalam meredakan gejala depresi, stres, dan kecemasan; Oksitosin untuk membantu menjaga hubungan romantis dan seksual; dan serotonin, yang juga bertindak sebagai neurotransmitter dalam mengatur suasana hati.

Hormon-hormon ini harus dijaga keseimbangannya agar mood selalu baik. Jika tidak, bersiaplah untuk perubahan suasana hati  yang sering mengganggu aktivitas.

3. Adanya penyakit tertentu

Mood Swing
Sumber: Winkgo.com

Menderita penyakit tertentu juga merupakan faktor di balik perkembangan perubahan suasana hati atau mood swing. Beberapa penyakit yang dapat menyebabkan gangguan mood antara lain kerusakan paru-paru, ginjal, atau jantung, penyakit tiroid, dan penyakit otak.

4. Gangguan mental

Mood Swing - Mental Illness
Sumber: Ahseeit.com

Gangguan mental yang umumnya terkait dengan perubahan suasana hati atau mood swing termasuk depresi, gangguan bipolar, gangguan kepribadian ambang, skizofrenia, dan ADHD.

Jika perubahan suasana hati atau mood swing terjadi terlalu sering terutama sampai tingkat yang berlebihan sehingga mengganggu lo dan orang lain, lo harus curiga bahwa lo bisa aja menderita gangguan bipolar. Untuk memastikannya, lo bisa berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater.

Penyebab perubahan suasana hati atau mood swing berikutnya adalah stres. Stres kronis dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan dan membuat lo merasa sedih dan marah. Saat lo stres, lo bisa kehilangan kualitas tidur lo, yang dapat memengaruhi suasana hati lo. Olahraga adalah cara yang bagus untuk menghilangkan stres dan membantu lo merasa lebih baik.

Penyebab perubahan suasana hati akibat gangguan mental berikutnya adalah ADHD. Jika lo memiliki attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) atau hiperaktif, lo mungkin gak memiliki kendali yang baik atas impuls lo. Lo akan cenderung tiba-tiba marah atau frustrasi, bahkan dengan hal-hal kecil seperti antrean panjang atau kemacetan lalu lintas. Orang dengan ADHD lebih cenderung menjadi depresi atau memiliki masalah terkait suasana hati lainnya.

Selain beberapa penyebab yang disebutkan di atas, kecanduan atau penyalahgunaan obat-obatan terlarang dan alkohol dapat menyebabkan perubahan suasana hati juga.

Cobain, Yuk! Tes Sehat Mental – Satu Persen

Kemudian, Bagaimana Cara untuk Mengatasi dan Mencegah Mood Swing?

Jika perubahan emosional ini gak mengganggu kehidupan sehari-hari, perubahan suasana hati biasanya dapat hilang dengan sendirinya tanpa perawatan khusus. Meski begitu, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi dan mencegah perubahan suasana hati tersebut.

Tentu saja, setelah lo mengidentifikasi berbagai penyebab perubahan suasana hati, lo juga harus tahu cara mengobatinya. Agar gak terjadi terus menerus atau berulang dan mengganggu rutinitas harian lo, berikut beberapa cara mengatasi mood swing yang bisa lo lakukan:

1. Menjalani pola hidup sehat

Menerapkan pola hidup sehat dapat mencegah dan mengatasi perubahan suasana hati atau mood swing, terutama yang disebabkan oleh perubahan hormonal atau PMS. Olahraga teratur, cukup tidur, makan makanan yang sehat, dan mengelola stres dapat membantu menjaga suasana hati lo tetap stabil dan tentunya bisa mencegah lo dari mood swing.

2. Membuat Mood Diary

Jika perubahan suasana hati atau mood swing sering dirasakan, setiap kali perubahan suasana hati itu terjadi, catat kapan dan mengapa. Kemudian tuliskan di buku catatan pribadi.

Dengan mengikuti pola-pola ini, faktor-faktor yang memicu perubahan suasana hati dapat lebih mudah diidentifikasi dan dihindari, sehingga lo dapat terhindar dari namanya mood swing.

3. Konsultasi ke psikolog jika mulai kesulitan mengatasinya

Jika lo mengalami perubahan suasana hati yang parah atau sangat sering yang mengganggu aktivitas sehari-hari, lo harus berkonsultasi dengan psikiater atau psikolog. Seorang psikiater atau psikolog dapat membantu menentukan penyebab perubahan suasana hati lo dan menawarkan perawatan yang tepat.

Perubahan suasana hati yang disebabkan oleh gangguan mental sulit diatasi dengan sendirinya. Tanpa perawatan medis, kondisi pasien sering memburuk. Pasien dengan perubahan suasana hati dapat mencari konseling, dan setelah menentukan faktor penyebabnya, dokter akan melakukan perawatan psikoterapi atau farmakologis.

Ingat, hanya psikolog yang dapat mendiagnosis seseorang dengan perubahan suasana hati atau mood swing. Oleh karena itu, hindari self-diagnosis, alias mendiagnosa diri sendiri. Jika lo merasakan gejalanya, cobalah meminta bantuan kepada psikolog. Dengan begitu, lo bisa menemukan cara yang tepat untuk menghadapi gangguan yang lo miliki, sob! Misalnya dengan menggunakan layanan konseling dari Satu Persen.

CTA-Blog-Post-06-1-4

Akhir kata, sebaiknya jangan menjadikan mood swing sebagai penghambat hidup lo. Dia harus diatasi supaya lo bisa lebih menikmati hidup dan #HidupSeutuhnya!

Sekian dulu tulisan dari gue, semoga informasinya bermanfaat, ya! Buat kalian yang lagi mengalami atau sedang berada di fase mood swing, semoga bisa cepat pulih dan gak ngerasa hal – hal kayak gini lagi 🙂 karena gue tau pasti ini berat banget.

Jangan lupa juga buat follow Instagram @satupersenofficial dan Channel YouTube Satu Persen buat dapat informasi menarik tentang kesehatan mental dan pengembangan diri.

Referensi:

Kenali Penyebab dan Cara Mengatasi Mood Swing – Alodokter. (n.d.). Retrieved October 15, 2021, from https://www.alodokter.com/mood-swing-tidak-selamanya-normal-kenali-tanda-tandanya

Read More
judi

Penyebab dan Cara Ampuh Mengatasinya

Gangguan Psikosomatik - Sakit Fisik Karena Stres Pikiran
Satu Persen – Gangguan Psikosomatik

Hi, Perseners! How’s Life?

Kenalin gue Fathur, salah satu Blog Writer di Satu Persen.

Ngomong-ngomong, gue ngerasa di saat pandemi gini sakit itu harganya mahal banget, Perseners! Apalagi ditambah kalau sampai lo semua bolak-balik rumah sakit untuk konsultasi kesehatan diri lo ke dokter. Jangankan uang jajan lo yang habis, tapi tabungan nikah lo juga bisa kena imbasnya untuk membeli resep obat dari dokter.

Nah karena lagi ngebahas tentang pergi ke dokter, gue mau sedikit tanya dulu ke lo semua. Apakah lo pernah pergi ke dokter buat nanyain keluhan lo, tapi malah si dokter bilang kalau lo itu ternyata lagi baik-baik aja? Pernah gak, Perseners?

Gangguan Psikosomatik
Sumber: imgflip.com

“Hah? Bentar-bentar…  Gimana tuh maksudnya? Terus ngapain kalau ke dokter kalau gak sakit? Penyakitnya bohong-bohongan, gitu?”

Untuk yang belum tau, kondisi seperti itu termasuk dalam gangguan psikosomatik. Nah penasaran kan apa itu gangguan psikosomatik? Mending kita bahas bareng-bareng, yuk!

Apa Itu Gangguan Psikosomatik?

Gangguan psikosomatik tentu kesannya merupakan kata yang sangat saintifik dan jarang juga didengar di telinga lo semua, kan? Tapi ternyata gangguan ini sangat perlu membutuhkan perhatian lebih untuk hal penanganannya lho, Perseners!

Psikosomatik pertama kali diperkenalkan oleh Johann Christian Heinroth pada tahun 1818 yang kemudian dipopulerkan oleh psikiater asal Jerman, yaitu Maximilian Jacobi.

Maximilian Jacobi
Maximilian Jacobi | Sumber: wikipedia

Kata psikosomatik ini sendiri berasal dari kata ‘psyche’ yang berarti pikiran dan ‘soma’ yang berarti tubuh. Terus apa keterkaitan antara keduanya?

Menurut Profesor of Psychiatric di University of Queensland, Whitlock menjelaskan kalau psikosomatik ini adalah kondisi di mana psikologis mempengaruhi banyak dari bagian fisik manusia. Dengan kata lain, keadaan mental lo saat ini sangat berpengaruh pada fisik lo kedepannya, Perseners!

Kemudian dalam jurnalnya, Robert Bransfield bilang kalau banyak banget kondisi dan situasi yang sering dianggap sebagai gejala gangguan psikosomatik, bisa seperti tuberkulosis, hipertensi, sakit maag, dan berbagai masalah lainnya.

Kemudian ada ciri lain yang bisa dikenali saat seseorang mengidap psikosomatik, yaitu kerap berganti-ganti rumah sakit sampai dia mendapatkan dokter yang terpercaya. Hal ini dilakukan karena penderitanya biasanya tidak terima jika dokter mengatakan bahwa dirinya dalam kondisi baik-baik saja.

Faktor yang Menyebabkan Psikosomatik

Sebenarnya, gak ada penyebab tunggal untuk gangguan psikosomatik karena penyakitnya cukup kompleks untuk didiagnosis begitu saja, kecuali oleh ahlinya langsung. Maka dari itu, lo juga bisa mengamati faktornya terlebih dahulu untuk mengetahui gejalanya.

Misalnya pada jurnal yang diterbitkan pada 2018, Psikolog Ratih Apriyani menjelaskan ada empat macam faktor penyebab yang perlu dipertanyakan kepada seseorang yang mengidap gangguan psikosomatik:

1. Faktor sosial dan ekonomi

Faktor gangguan psikosomatik yang bisa lo amatin pertama mulai dari tingkat kepuasan dalam lingkungan sosial lo, ekonomi yang sedang susah, hingga pekerjaan yang gak menentu. Faktor ini perlu lo amatin karena bisa membuat lo untuk memikirkan segala hal yang mengakibatkan stres berlebih dan akibatnya ngebuat fisik lo bisa capek.

2. Faktor perkawinan atau keluarga

Ketidakhadiran seseorang dari anggota keluarga atau kesulitan untuk berhubungan dengan keluarga merupakan salah satu faktor penyebab gangguan psikosomatik. Alasannya karena kondisi ini bakal membuat pikiran dan emosi lo terpakai berlebih karena perselisihan dan mengakibatkan tenaga fisik lo terkuras juga.

3. Faktor kesehatan

Gangguan psikosomatik juga bisa datang dari rasa sakit di bagian anggota tubuh lo, baik itu bekas kejadian di masa lalu atau yang sedang melanda lo saat ini. Misal adanya benturan di bagian tubuh lo ataupun bekas operasi yang pernah dialami.

Dengan demikian, rasa sakit ini bisa jadi membuat lo sering membuat sugesti dan pikiran buruk berlebih yang membuat lo susah untuk tenang. Alhasil, fisik lo juga menjadi capek karena pikiran-pikiran itu.

Baca juga: Sakit karena Sugesti, Kenali Gangguan Somatisasi dan Cara Mencegahnya

4. Faktor psikologis

Seperti yang banyak dibilang oleh para psikolog kalau kesehatan mental seperti masalah psikologis bisa mempengaruhi kondisi fisik lo. Begitu pun sebaliknya, misalnya ketika lo stres, tentu beban pikiran lo bakal terkuras karena sering memikirkan banyak hal. Selain itu, nantinya lo akan melepaskan hormon stres yang bisa menyebabkan berbagai efek pada tubuh, salah satunya seperti peningkatan detak jantung misalnya.

Terus, Cara Mengatasi Gangguan Psikosomatik Gimana?

Sebenarnya, banyak cara untuk mengatasi psikosomatik. Tapi dalam kesempatan ini gue coba kasih tau tiga di antaranya yang bisa lo coba untuk mengurangi gejala ini.

1. Latihan meditasi

Mengatasi Gangguan Psikosomatik dengan Meditasi
Sumber: imgflip.com

Meditasi adalah latihan untuk mengalihkan perhatian seseorang kepada suatu objek tertentu. Meditasi sampai sekarang sering dipakai untuk tujuan spiritual keagamaan. Selain itu, meditasi juga bisa dilakukan tanpa memerlukan alat bantu apapun, dengan syarat lo harus belajar tekniknya terlebih dahulu.

Terdapat temuan baru yang mengatakan bahwa meditasi sering digunakan sebagai sarana untuk melegakan stres psikologis, mengurangi kecemasan, dan meningkatkan perasaan relaksasi. Selain itu, berfungsi juga untuk membantu pasien psikosomatik yang mengalami pikiran-pikiran berat seperti stres dan depresi.

Hal ini bisa dibuktikan dengan penelitian yang meneliti perubahan selama meditasi dan di luar meditasi. Hasilnya pun diperlihatkan dengan adanya penurunan gairah dan tingkat stres terjadi selama latihan meditasi.

Tapi, ditemukan juga meditasi yang berlebihan akan tidak efektif dan malah menyebabkan penyakit lain yang lebih berat. Maka dari itu, lakukan meditasi dengan sewajarnya aja ya, Perseners!

2. Akupunktur

Mengatasi Gangguan Psikosomatik dengan Akupuntur
Sumber: Twitter

Akupuntur adalah pengobatan yang sudah dipakai oleh masyarakat tradisional Tiongkok sejak lama. Tapi, cara kerja akupuntur ini terbilang agak rumit dan perlu pendampingan khusus oleh para ahli berpengalaman karena setiap titik yang ditusuk oleh jarum itu pun berhubungan dengan saraf organ tubuh lo.

Akupuntur juga dipercaya bisa mengurangi depresi yang merupakan salah satu gejala gangguan psikosomatik, meskipun tentu gak secara langsung dan menyeluruh.

Hal ini bisa dibuktikan melalui studi dari Journal of Alternative and Complementary Medicine yang bilang bahwa ternyata akupuntur sama efektifnya dengan antidepresan yang berfungsi untuk mengurangi gejala depresi.

3. Hipnosis atau hipnoterapi

Mengatasi Gangguan Psikosomatik dengan Hipnoterapi
Sumber: Pinterest

Pernah gak lo ngeliat di televisi seseorang lagi dihipnotis sampai tidak sadarkan diri? Nah, teknik hipnotis dan hipnosis sebenarnya merujuk kepada hal yang sama, bedanya hipnotis itu aksi yang dilakukan oleh seorang ahli, sedangkan hipnosis adalah teknik terapinya sendiri.

Hipnosis atau hipnoterapi adalah teknik terapi yang bisa bantu lo untuk mengatasi persoalan fisik dan psikologis. Caranya dengan mempengaruhi seseorang ke dalam kondisi yang menyerupai tidur. Tapi ingat, bukan berarti seorang pasien kehilangan kesadaran ya, malah hipnosis membuat seseorang terjaga dan dapat mengontrol dirinya lebih baik.

Penelitian juga bilang kalau ada keefektifan hipnoterapi untuk mengobati keluhan pencernaan dan asma serta menurunkan tingkat rasa nyeri oleh seorang yang mengalami psikosomatik. Jadi gak salah ya, kalau lo ingin mencoba hipnoterapi ini.

Nah, sekian dulu tulisan dari gue, ya. Gue harap semoga berbagai tips yang gue kasih bisa ngebantu lo kedepannya. Dan terakhir, gue ingetin juga kalau cara-cara di atas sangat butuh pendampingan oleh para ahli, seenggaknya untuk menanyakan kondisi gangguan psikosomatik yang lo sedang alami.

Satu Persen juga membuka konseling online dengan psikolog yang udah berpengalaman dan bersertifikat untuk ngebantu lo keluar dari masalah saat ini. Kalau lo tertarik cobain layanannya, lo bisa banget klik di bawah ini, ya!

CTA-Blog-Post-06-1-8

Tapi…kalau lo masih ragu apakah konseling adalah layanan yang tepat buat kondisi lo, lo bisa ikut tes konsultasi dulu.

Akhir kata, gue Fathur dari Satu Persen. Selama menjalani #Hidupseutuhnya, ya!

Referensi:

Whitlock FA (1976). Psychosomatic classification definitions and methodology. In: Psychological aspects of skin disease, 15–23. London, Philadelphia, Toronto: Saunders.

Ardani, Tristiadi Ardi. (2008). Psikiatri Islam. Malang: UINMalang Press.

West, M. A. (1980). The psychosomatics of meditation. Journal of Psychosomatic Research, 24(5), 265–273. https://doi.org/10.1016/0022-3999(80)90016-1

Umary, M. A. (2018). Pengaruh Hipnoterapi pada Santriwati yang Menderita psikosomatik di MA Muallimat NW Pancor. Psikoislamika : Jurnal Psikologi Dan Psikologi Islam, 15(1), 5. https://doi.org/10.18860/psi.v15i1.6664

Bronstein, C. (2011). On psychosomatics: The search for meaning. International Journal of Psychoanalysis, 92(1), 173–195. https://doi.org/10.1111/j.1745-8315.2010.00388.x

Bransfield, R. C., & Friedman, K. J. (2019). Differentiating psychosomatic, somatopsychic, multisystem illnesses and medical uncertainty. Healthcare (Switzerland), 7(4), 1–28. https://doi.org/10.3390/healthcare7040114

Read More
judi

Jenis-Jenis, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

mengenal-phobia
Satu Persen – Mengenal Phobia 

Halo, Perseners! How’s life?

Kenalin, gue Hana. Gue di sini menulis sebagai associate writer dari Satu Persen.

Dan gue…takut banget sama kecoak.

Pokoknya, tiap ngeliat kecoak tuh gue bakalan langsung kabur jauh-jauh. Masalahnya, kalo kecoaknya itu lagi ada di dapur, gue jadi gak bisa makan kalo lagi laper. Iya, gue lebih milih kelaperan daripada harus ketemu kecoak di dapur buat ambil makanan 🙁

Gak cuma itu, gue bahkan gak berani lewat kalo ada kecoak mati di depan gue. Soalnya, entah kenapa gue punya pikiran kalo kecoak itu bisa aja hidup lagi, trus ngejar gue. Gue tahu itu jelas-jelas gak mungkin, tapi pemikiran kayak gini benar adanya di otak gue.

Nah, pasti ada dari kalian yang juga punya ketakutan tertentu kayak gue. Gak cuma ngerasa takut, tapi juga gak bisa berpikir jernih dan bertindak irasional.

Ternyata, ketakutan berlebih yang gejalanya sampe mengganggu aktivitas normal itu bisa jadi gangguan mental, lho. Lo pasti udah gak asing sama istilah phobia.

Menurut salah satu artikel yang dipublikasikan di Harvard Health Publishing, phobia adalah ketakutan irasional yang berlebihan dan terus-menerus terhadap objek, orang, hewan, aktivitas, atau situasi tertentu.

Katanya, semua orang pasti punya phobia. Mungkin lo juga pernah denger statement ini.

Tapi, valid gak sih kebenarannya?

Menurut American Psychiatric Association, phobia adalah gangguan mental yang paling umum di antara perempuan dan yang paling umum kedua di antara laki-laki. Artinya, penderita phobia ini emang terbilang banyak, guys.

Tapi, bukan berarti semua orang pasti punya phobia, Perseners. Lebih tepatnya, setiap orang mungkin punya seenggaknya satu hal yang ditakuti semasa hidupnya, tapi gak semuanya mencapai tahap phobia. Sebagian orang mampu mengendalikan dirinya meskipun lagi berhadapan sama rasa takut.

Jadi, ketakutan yang mungkin lo punya itu phobia atau bukan, ya? Yuk, cari tahu ciri-ciri dan gejalanya!

Phobia atau takut biasa?

Perbedaan phobia dengan takut biasa bisa dilihat dari gejala dan respon yang ditunjukkan. Cenderungnya, mereka yang gak mengalami phobia merasakan takut akan sesuatu, namun bisa mengendalikan diri serta kesehariannya gak terganggu. Pada dasarnya, perasaan takut adalah wajar dan bisa dirasakan oleh semua orang.

Sedangkan, ada beberapa gejala yang umum dialami oleh penderita bipolar, yang membuat mereka gak bisa disamakan oleh orang yang mengalami takut biasa. Gejala tersebut berupa serangan panik, yang meliputi jantung berdebar cepat, sulit bernapas dan berbicara, tubuh gemetar, berkeringat terlalu banyak, dan berpikir hal buruk akan terjadi.

Gak jarang pula, gejala phobia menimbulkan rasa sakit secara fisik, seperti sakit kepala, sakit perut, mual, dan peningkatan tekanan darah.

Gak seperti gangguan skizofrenia yang penderitanya mengalami halusinasi, orang dengan phobia masih sadar dengan realita di sekitarnya. Mereka tahu ketakutan yang dirasakannya gak masuk akal. Tapi, tetap aja, mereka gak bisa melakukan apa-apa selain ngerasain ketakutan tersebut.

mengenal phobia
Gambar oleh mohamed Hassan dari Pixabay

Mungkin, lo jadi bertanya-tanya juga, penyebab apa sih yang bikin seseorang mengalami takut yang gak wajar dan sampe ke tahap phobia?

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan phobia, di antaranya faktor genetik, lingkungan, peristiwa buruk, cedera otak, penyalahgunaan obat-obatan, dan lain-lain.

Faktor penyebab yang berbeda-beda di setiap penderita membuat phobia memiliki banyak macam. Saking banyaknya, gue gak mungkin bisa sebutin satu-persatu di artikel ini. Lo bisa banget googling untuk info lebih lanjutnya, ya!

Tapi, ada beberapa macam phobia yang terbilang umum, lho. Alias sering ditemukan pada penderita phobia. Kira-kira, apa aja sih hal yang paling banyak ditakuti di dunia ini?

Jenis-jenis phobia paling umum

Seenggaknya, dapat dipastikan bahwa jenis-jenis phobia gak cuma ada 2-3 macam, tapi bahkan lebih dari 30, lho! Banyak banget, kan?

Maka dari itu, gue akan menginfokan sedikit mengenai phobia-phobia yang paling umum aja, ya. Ada apa aja, sih?

1. Phobia laba-laba (arachnophobia)

Ternyata, ada banyak banget orang yang takut sama laba-laba, lho! Kenapa ya?

Ada penjelasan yang paling umum untuk menjawab pertanyaan tersebut. Ternyata, nenek moyang kita menganggap laba-laba merupakan ancaman besar. Soalnya, dulu belum ada pengetahuan medis serta alat untuk mengatasi cedera yang diakibatkan oleh laba-laba.

Proses evolusi membuat kita memiliki kecenderungan yang besar pula untuk takut kepada serangga yang satu ini.

2. Phobia ketinggian (acrophobia)

Phobia selanjutnya yang paling sering ditemukan adalah phobia ketinggian atau acrophobia.

Sebenernya, kita pasti juga suka takut kalo berada di tempat yang terlalu tinggi. Kalo ngeliat ke bawah, jadi ngerasa takut jatoh. Tapi, orang dengan phobia ketinggian bisa jadi sampe kena serangan panik kalo berada di tempat tinggi. Akhirnya, mereka akan amat sangat menghindari dari tempat seperti ini.

3. Phobia terbang (aerophobia)

Phobia terbang di sini maksudnya takut naik pesawat ya, guys.

Cukup banyak yang menderita aerophobia. Di US sendiri, 1 dari 3 orang memiliki ketakutan terhadap penerbangan. Mereka akan sangat menghindari naik pesawat. Phobia yang satu ini sering diatasi dengan menjalani terapi eksposur.

4. Phobia keramaian (agoraphobia)

Agoraphobia gak sama dengan introvert ya, Perseners.

Agoraphobia atau phobia keramaian meliputi perasaan takut dengan area yang ramai, tempat terbuka, atau situasi tertentu yang menimbulkan serangan panik. Kalo udah parah banget, penderita agoraphobia bisa nggak mau keluar rumah sama sekali, lho!

5. Phobia kuman (mysophobia)

Phobia terhadap kuman atau kotoran juga terbilang umum, Perseners. Penderitanya jadi terlalu sering bersih-bersih, cuci tangan terus-terusan, dan menghindari kontak fisik. Mereka takut terkontaminasi dengan kuman yang menempel pada orang lain atau tempat-tempat umum seperti kantor, sekolah, stasiun, dan sebagainya.

Selain itu, ada juga jenis-jenis phobia lain, seperti astraphobia (phobia guntur atau kilat), trypanophobia (phobia suntikan), ophidiophobia (phobia ular), social phobia (phobia sosial),  dan masih banyak lagi.

Baca Juga: Cara Mengatasi Gangguan Kecemasan Sosial

Atasi phobia dengan konseling

Karena phobia merupakan gangguan klinis, lo perlu diagnosa dan penanganan khusus dari tenaga profesional melalui konseling. Phobia paling sering disembuhkan dengan cara terapi, pemberian obat-obatan, atau kombinasi dari keduanya.

Terapi yang paling umum digunakan saat konseling gangguan phobia adalah cognitive behavioral therapy (CBT) atau terapi perilaku kognitif. Singkatnya, terapi ini bakal membantu lo melatih cara berpikir kognitif serta berperilaku. Dengan begitu, lo bisa lebih terkendali dengan mengatasi rasa takut tersebut.

mengenal phobia
Gambar oleh mohamed Hassan dari Pixabay

Mungkin ada dari kalian yang punya ketakutan berlebih terhadap sesuatu dan pengen coba konsultasiin ke tenaga profesional. Tapi, lo udah tahu belum mau konsul kemana?

Gak usah bingung, guys. Satu Persen menyediakan layanan konseling online, lho!

Layanan konseling kita cocok buat lo yang pengen konsultasiin masalah seperti phobia. Soalnya, layanan ini emang dirancang untuk menangani masalah klinis. Selain itu, lo juga bakal diberi terapi dari tenaga profesional yang udah ahli di bidangnya. Supaya lo bisa pulih dari phobia yang selama ini mengganggu keseharian lo.

Gimana? Tertarik buat coba? Lo bisa langsung klik gambar yang ada di bawah, ya!

Satu-Persen-Artikel--24-

Kalo lo masih ragu buat ikutan layanan konseling, lo bisa cobain dulu tes gratis dari kita, nih. Dengan tes ini, lo bakal dapet gambaran mengenai layanan konseling yang paling sesuai dengan masalah lo. Caranya gampang banget, tinggal klik aja di sini.

Satu Persen mungkin belum punya video YouTube yang membahas phobia secara umum. Tapi, lo bisa kepoin lebih dalam tentang salah satu phobia yang kayaknya udah cukup sering lo denger.

Yap, tentang social phobia atau phobia terhadap situasi sosial. Yuk, cari tahu lewat video berikut!

Mengenal Kecemasan Sosial

Sekian dulu tulisan dari gue, semoga informasinya bermanfaat, ya! Buat kalian yang lagi menderita phobia terhadap sesuatu, semoga bisa cepat pulih dan gak ngerasa takut lagi 🙂

Punya phobia bukan berarti lo gak bakalan bisa berkembang, kok! Bareng kita, yuk berkembang sedikit demi sedikit, seenggaknya Satu Persen setiap hari menuju #HidupSeutuhnya.

Akhir kata, thanks a million!

Referensi

Cherry, K. (January 20, 2020). 10 of the Most Common Phobias. Retrieved on March 14, 2021 from https://www.verywellmind.com/most-common-phobias-4136563.

Harvard Health Publishing. (December, 2018). Phobia. Retrieved on March 14, 2021 from https://www.health.harvard.edu/a_to_z/phobia-a-to-z.

Wodele, A. (March 22, 2019). Phobias. Retrieved on March 14, 2021 from https://www.healthline.com/health/phobia-simple-specific.

Read More
judi

Kenali Penyebab Gangguan Mood dan Jenis-Jenisnya

jenis gangguan mood
Satu Persen – Penyebab Gangguan Mood dan Jenis-Jenisnya

Hai, Perseners! How’s life? Semoga kalian senantiasa dalam keadaan bahagia, ya.

Perseners, pernah gak kalian ada di momen lagi ngerasa happy terus tiba-tiba mood jadi down. Seketika berubah jadi sedih, kosong, dan kalian gak ngerti kenapa bisa gitu. Sebenernya, mood swing kaya gitu normal gak, sih?

Mood swing
Cr. HuffPost UK

Sebelum baca pembahasan lebih jauh kita kenalan dulu, yuk. Kenalin aku Fifi, Part-time Blog Writer di Satu Persen.

Sebenernya, mood swing itu normal dialami semua orang. Setiap orang bisa aja ngerasa seneng terus tiba-tiba jadi sedih. Tergantung dari suasana yang terjadi saat itu. Selama perubahan emosi yang terjadi tidak mengganggu aktivitas dan berdampak ke orang-orang sekeliling, ini masih dianggap normal.

Tapi, kalo mood swing-mu udah mulai ekstrem dan berlangsung lama, ini yang perlu diwaspadai. Hal yang perlu jadi perhatian, ketika mengalami mood swing yang ekstrem bisa mengganggu aktivitas sehari-hari dan juga hubungan dengan orang-orang sekeliling. Orang yang mengalami mood swing yang ekstrem ketika ada di fase depresi mereka bisa melukai diri sendiri bahkan berpotensi untuk mengakhiri hidup.

Baca juga: Mood Swing Tanpa Sebab? Yuk, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya

penyebab mood swing
Cr. istockphoto

Perlu diwaspadai karena bisa jadi ini merupakan tanda-tanda adanya gangguan yang lebih serius. Gangguan mood adalah gangguan emosi yang membuat seseorang sulit mengontrol suasana hatinya. Gangguan ini mencakup semua gangguan depresi dan bipolar.

Jenis-jenis Gangguan Mood atau Mood Swing

Berdasarkan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-V), gangguan mood terbagi jadi 2 jenis, depresi dan bipolar.

1.Depresi Major

Secara umum, gangguan depresi major juga dikenal sebagai depresi berat. Pada gangguan mood ini, terjadi mood swing yang ekstrem sampai pada kesedihan dan kekosongan serta adanya gejala fisik, kognitif, dan emosional.

Beberapa gejalanya seperti:

  • Merasa sedih, putus asa, dan tidak berguna
  • Menurunnya kemampuan psikomotorik yang dapat membuat tubuh cepat lelah atau malas melakukan kegiatan fisik.
  • Insomnia (sulit tidur) atau hipersomnia (terus merasa ngantuk meski sudah cukup tidur)
  • Keinginan untuk bunuh diri

2. Distimia (Depresi Ringan)

Distimia adalah bentuk depresi yang lebih ringan. Meski tidak separah depresi major, pasien distimia mengalami periode depresi selama bertahun-tahun. Untuk bisa menerima diagnosa gangguan ini, paling tidak mengalami periode depresi selama 2 tahun.

Gangguan depresi
Cr. meme

3. Bipolar Tipe I

Orang dengan bipolar I biasanya mengalami periode mania (kondisi sangat bahagia) dan kemudian berubah menjadi depresi. Umumnya periode mania berlangsung selama 1 minggu dan periode depresi berlangsung selama 2 minggu. Selama periode mania, orang dengan bipolar I juga rentan melakukan tindakan yang membahayakan diri sendiri atau orang lain.

4. Bipolar Tipe II

Pasien Bipolar II umumnya tidak mengalami episode mania. Mereka cenderung mengalami perubahan emosi dari hipomania (kondisi sangat bahagia, namun tidak sampai pada periode mania) menjadi depresi. Untuk mendapatkan diagnosa bipolar II, paling tidak episode depresi berlangsung selama 2 minggu dan hipomania selama 1 minggu.

5. Siklotimia

Siklotimia adalah bentuk bipolar yang lebih ringan. Perubahan suasana hati yang terjadi seringkali tidak disadari. Pasien siklotimia mengalami intensitas depresi dan hipomania yang lebih ringan.

Baca juga: Kenali 7 Macam Gangguan Depresi

Penyebab Gangguan Mood atau Mood Swing

Penyebab mood swing
Cr. Pinterest

Gangguan mood bisa dialami oleh siapa saja, baik anak-anak sampai orang dewasa, juga pria maupun wanita. Tapi, berdasarkan penelitian, wanita lebih rentan mengalami gangguan ini dibandingkan laki-laki. Faktor-faktor yang bisa menjadi pemicu munculnya gangguan ini yaitu:

  1. Faktor genetik, riwayat anggota keluarga yang pernah mengalami gangguan mood beresiko mengalami gangguan yang sama.
  2. Faktor biologis, ini berkaitan dengan keseimbangan cairan kimia pada otak.
  3. Faktor lingkungan, tekanan hidup yang menyebabkan stres rentan menjadi pemicu gangguan mood.
  4. Penyakit kronis dan konsumsi obat-obatan bisa menjadi faktor yang meningkatkan risiko terkena gangguan mood.

Perawatan Terhadap Pasien Gangguan Mood

Gangguan mood atau mood swing merupakan kondisi kronis yang memerlukan bantuan profesional. Pasien juga perlu melakukan pengobatan jangka panjang dan tidak boleh berhenti. Berikut beberapa pengobatan yang bisa dilakukan:

1. Dukungan Keluarga

Dukungan keluarga dapat membantu gejala tidak bertambah parah. Pasien yang mengalami gangguan mood akan punya semangat untuk pulih serta senantiasa diingatkan untuk kontrol dan konsumsi obat-obatan. Karena pasien rentan merasa sendirian, maka diperlukan dukungan positif dari orang-orang terdekatnya.

2. Olahraga

olahraga
Cr. Freepik.com

Olahraga memang bukan pengobatan yang utama buat pasien gangguan mood. Tapi, aktivitas fisik seperti olahraga dipercaya mampu meningkatkan produksi endorfin. Endorfin adalah zat kimia yang dihasilkan secara alami oleh tubuh yang dapat memicu perasaan bahagia dan mengurangi rasa sakit. Olahraga juga bisa mengalihkan perhatian dari hal-hal yang tidak menyenangkan.

3. Diet

Sebenarnya, pasien gangguan mood tidak perlu melakukan diet khusus. Tapi, ada beberapa proses pengobatan yang mengharuskan untuk melakukan diet tertentu. Seperti, pasien yang menerima obat lithium, disarankan untuk mengurangi asupan garam. Konsumsi garam dapat mengurangi kadar litium sehingga menurunkan efektivitas obat.

4. Psikoterapi

Psikoterapi yang dilakukan tidak sepenuhnya bisa menyembuhkan gangguan yang dialami. Tapi, dapat mengurangi tingkat kekambuhan dan gejala yang mengganggu aktivitas sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup sang pasien.

Coba Juga: Tes Sehat Mental

Setiap orang bisa merasakan mood swing dan ini adalah kondisi yang wajar terjadi. Kalo kamu merasa emosimu naik-turun secara ekstrem, sebaiknya mulai rencanakan untuk melakukan konseling. Supaya kamu gak melakukan diagnosis yang salah terhadap kondisimu sendiri.

Dalam konseling dengan psikolog Satu Persen, kamu akan dapat diagnosis awal yang akurat. Semua psikolog di Satu Persen adalah tenaga profesional lulusan S2 psikologi profesi. Jadi, kalo kamu butuh bantuan bisa langsung ikut konseling di Satu Persen.

CTA-Blog-Post-06-1-16

Inget, ya! Artikel ini bukan acuan lengkap untuk diagnosis diri sendiri, melainkan sebatas informasi dasar mengenai gangguan mood atau mood swing.  Segera temui tenaga profesional yang tepat kalo kamu ngerasa butuh bantuan.

Buat kamu yang terkadang suka moody dan gak ngerti gimana cara mengatasinya, tonton video Youtube Satu Persen ini.

Sekian kontenku hari ini. Aku pamit undur diri dan selamat menjalani #HidupSeutuhnya. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!

Referensi:

Johns Hopkins Medicine. Mood Disorder. https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/mood-disorders

American Psychiatric Association: Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Fifth Edition. 2013. Arlington: American Psychiatric Association.

Read More