putinvzrivaetdoma.org

media online informasi mengenai game online tergacor di tahun 2023

Mudah

judi

Perempuan Lebih Mudah Depresi: Apakah Benar?

depresi pada perempuan
penyebab depresi pada perempuan

Halo, Perseners. How’s life?

Kenalin, gue Hana. Gue di sini menulis sebagai associate writer dari Satu Persen.

Akhir-akhir ini, lo pasti ngerasa kalo isu kesehatan mental lagi ramai dibicarakan, gak terkecuali mengenai depresi. Kelihatannya, orang-orang udah pada aware sama pentingnya kesehatan mental.

Tapi, lo tahu gak, Perseners?

Menurut yang dirilis oleh National Alliance on Mental Illness (NAMI), 1 dari 8 perempuan dinyatakan mengalami depresi dalam hidupnya; dua kali lipat dibandingkan laki-laki.

Lumayan jauh ya, perbedaan angkanya?

Nah, melalui artikel kali ini, gue bakal jelasin apa itu gangguan depresi, penyebab depresi, dan kenapa depresi lebih sering ditemukan pada perempuan.

Pengertian dan penyebab depresi

Sebelum membahas lebih jauh tentang depresi pada perempuan, gue pengen lo tahu dulu apa itu depresi secara umum.

Depresi merupakan gangguan mental yang serius, di mana penderitanya merasa sangat sedih secara terus-menerus. Umumnya, penderita depresi juga mengalami penurunan minat terhadap rutinitas harian maupun aktivitas yang sebelumnya mereka senangi. Nah, karena itulah mereka jadi kesulitan untuk bersemangat melanjutkan hidupnya.

Menurut DSM-5 (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder, Fifth Edition), ada beberapa kriteria seseorang dapat dikatakan menderita depresi, yaitu mengalami tekanan sepanjang hari, gak minat lagi sama aktivitas yang dulunya menyenangkan, serta sulit konsentrasi dan membuat keputusan.

Selain itu, penderita depresi juga sering merasa gak berharga, bersalah, marah, lelah ekstrem, dan gelisah. Gak cuma itu, mereka biasanya juga mengalami masalah tidur dan gangguan pola makan. Sehingga, kondisi fisiknya juga bisa ikut terganggu.

Kalo dibiarkan aja, kondisi penderita bisa semakin parah. Mereka mungkin banget berpikir tentang kematian, bahkan melakukan percobaan bunuh diri.

Baca Juga: Penyebab Manusia Bunuh Diri

Jadi, gue mau tekankan bahwa depresi itu gak sama dengan sedih. Sedih adalah emosi atau perasaan yang wajar, sedangkan depresi merupakan gangguan mental yang perlu diagnosa serta penanganan khusus dari psikolog supaya bisa pulih.

Ada beberapa faktor penyebab depresi, antara lain: riwayat dari keluarga yang juga menderita depresi, trauma di masa lalu, penyalahgunaan obat, kepercayaan diri rendah, mengalami sakit keras, adanya pengalaman buruk, kurangnya support system, dan lain-lain.

Tapi, gak semua orang yang mengalami hal-hal tadi dipastikan terkena depresi, ya. Inget, untuk mengetahui kondisi mental, lo perlu diagnosa dari tenaga profesional.

Penyebab depresi lebih rentan terhadap perempuan

Perbedaan angka yang dirilis oleh NAMI tadi pastinya bukannya tanpa alasan, guys.

Beberapa ahli percaya bahwa kedua jenis kelamin sama-sama berpotensi menderita depresi, namun laki-laki cenderung gak membicarakan suasana hati, apalagi sampe cari bantuan. Mungkin juga depresi pada laki-laki ditunjukkan dengan cara yang berbeda, seperti perilaku kekerasan, alih-alih pergi ke tenaga profesional.

Teori lain mengatakan bahwa meskipun kedua jenis kelamin bisa mengalami depresi, perempuan menjadi lebih rentan karena tekanan hidup dan faktor lingkungan tertentu yang lebih sering dialami oleh mereka.

Kalau yang dua tadi masih berupa teori, ada gak sih fakta yang udah teruji benar?

Sejauh ini, para peneliti berhasil hanya sebatas mengidentifikasi faktor biologis. Perubahan hormonal yang terjadi pada menstruasi bulanan menyebabkan perubahan mood. Beberapa perempuan juga rentan mengalami depresi setelah melahirkan atau selama transisi menuju menopause.

Tentunya kita tahu ya, bahwa menstruasi, hamil dan melahirkan, serta menopause hanya terjadi pada perempuan. Karena perbedaan hormon inilah yang membedakan depresi pada perempuan dan laki-laki menurut faktor biologisnya.

penyebab depresi: faktor biologis
Gambar oleh Mohamed Hassan dari Pixabay

Gimana dengan faktor lainnya?

Perempuan juga lebih mungkin mengalami pengalaman berat tertentu seperti pelecehan seksual, kekerasan dalam rumah tangga, maupun ketidakpercayaan diri karena gak memenuhi standar kecantikan. Pengalaman semacam ini tentu berefek buruk dan bertahan lama di dalam otak.

Selain itu, pengalaman sehari-hari juga bisa jadi pemicu, lho. Di banyak tempat, perempuan lebih mungkin mengasuh baik anak kecil maupun orang lanjut usia. Hal itu dapat menyebabkan stres kronis yang berlanjut hingga tahap depresi.

Rata-rata perempuan lebih mengalami kemiskinan daripada laki-laki. Misalnya, pada ibu single-parent yang memiliki anak kecil, mereka dihadapkan oleh tuntutan menjadi ibu rumah tangga sekaligus bekerja, dan keduanya dilakukan sendiri. Makanya, gak heran kalo mereka cenderung mengalami tingkat depresi yang lebih tinggi.

Apa yang bisa dilakukan untuk yang mengalami penyebab depresi?

Mungkin lo punya keluarga, teman, atau pacar perempuan yang menderita atau menunjukkan gejala depresi. Rasanya kepengen bantu, tapi gak tahu harus apa. Takutnya salah ucapan atau sikap, soalnya lo ngerasa awam sama masalah ginian.

Tenang aja, Perseners. Meskipun bukan tenaga profesional, lo bisa kok bantuin orang tersayang lo dalam menghadapi depresi. Tenang, tips ini udah disesuaikan dengan kapabilitas lo, ya.

Gimana sih caranya?

1. Pelajari tentang pengertian, gejala, dan penyebab depresi

Tentunya, lo harus tahu dulu apa itu depresi dan apa bedanya sama sedih biasa. Pelajari juga gimana perbedaan hormon pada perempuan. Supaya penanganannya gak salah, guys. Semuanya ada di internet, kok.

Tapi, jangan sampe malah self-diagnose, ya! Cukup dijadikan pengetahuan aja supaya lo gak terlalu nge-blank.

2. Dengarkan penyebab depresi yang dialaminya

Orang yang mengalami depresi pasti ada sebabnya, dan pastinya itu bukan pengalaman yang menyenangkan. Jadilah pendengar yang baik, dengan cara active listening, jangan menghakimi, dan bertanya alih-alih membuat asumsi sendiri.

Tapi, jangan paksa mereka buat menjawab, ya. Lo harus sabar, memahami, dan beri mereka waktu serta kenyamanan.

3. Hadir di saat penyebab depresi menghantuinya

Dengan hadirnya lo di sisi orang yang menderita depresi, lo sudah cukup membantu, kok. Jangan biarin dia sendiri, ya! Kalo perlu, coba lo ajakin untuk melakukan sesuatu. Supaya pikiran dia bisa teralihkan ke hal-hal yang lebih baik.

4. Dukung dia untuk pulih dari penyebab depresi

Pada akhirnya, lo gak akan bisa ngobatin dia. Dan lo juga gak perlu susah sendiri bantuin dia yang depresi. Mungkin udah saatnya buat ajak dia ke tenaga profesional. Kasih dukungan emosional untuk menguatkannya dalam menjalani proses pemulihan.

5. Penyebab depresi juga bisa menyerang lo kalo kurang memperhatikan diri

Selain mereka yang mengalami depresi, lo juga perlu menjaga diri dan kondisi mental lo. Mendampingi penderita depresi itu sama sekali gak gampang, jadi wajar banget kalo mungkin lo ikut ngerasa capek.

Beri waktu buat diri lo juga. Jangan lupa istirahat, self-care, dan recharge energi. Supaya lo ada tenaga buat mendukung mereka yang berjuang menghadapi depresi.

Baca Juga: Self-Care: Penting untuk Dirimu

self care mengurangi penyebab depresi
Gambar oleh Mohamed Hassan dari Pixabay

Sedangkan, kalo lo adalah penderita depresi, atau merasakan beberapa gejala depresi, hal-hal yang mungkin bisa lo lakukan adalah cari support system atau teman cerita, melakukan self-care, dan yang paling penting carilah bantuan ke tenaga profesional.

Kabar baiknya, depresi itu merupakan gangguan mental yang bisa disembuhkan. Dan kalo lo bingung mau cari bantuan kemana, well—kabar baik lagi buat lo, Satu Persen bisa bantu lo.

Satu Persen punya layanan konseling untuk menangani masalah klinis seperti depresi. Di situ, lo bakal ditangani sama psikolog yang udah ahli di bidangnya, dibantu dengan asesmen mendalam serta terapi. Selain itu, lo juga bisa mendapatkan diagnosa, biar lo gak bingung lagi.

Sebelum ikut konseling Satu Persen, mungkin lo bisa mulai dengan mengukur tingkat stres dan kondisi mental lo, supaya ada sedikit gambaran. Yuk, cobain tesnya di sini.

Selain itu, lo juga bisa nonton video YouTube dari Satu Persen tentang penyebab depresi. Tentunya, video ini cocok banget buat lo yang lagi pengen belajar banyak soal ini.

penyebab depresi

Segitu dulu tulisan gue. Semoga bermanfaat dan bisa memberi insight yang lebih luas. Perempuan maupun laki-laki, keduanya punya risiko terkena depresi, jadi gue harap kalian semua sehat selalu, ya! Jangan lupa untuk memperlakukan semua orang dengan baik 🙂

Yuk, berkembang bareng-bareng! Gak usah langsung banyak, seenggaknya Satu Persen setiap hari menuju #HidupSeutuhnya.

Akhir kata, thanks a million!

CTA-Konsultasi--1-

Referensi

Harvard Mental Health Letter. (May, 2011). Women and depression. Retrieved on January 10, 2020 from https://www.health.harvard.edu/womens-health/women-and-depression.

National Alliance on Mental Illness Press Release. (April 28, 2008). Women & Depression. 1 in 8; twice the rate of men. Retrieved on January 11, 2020 from https://www.nami.org/Press-Media/Press-Releases/2008/Women-Depression-1-in-8;-twice-the-rate-of-men.

Sirohi, S. (April, 2020). Depression in women. Retrieved on January 10, 2020 from https://www.priorygroup.com/mental-health/depression-treatment/depression-in-women.

Whelan, C. (March 30, 2017). Is It Depression or Sadness? Learn the Signs. Retrieved on January 10, 2020 from https://www.healthline.com/health/depression/depression-vs-sadness.

Read More
judi

Cara Mudah Menghilangkan Stres dan Kecemasan dengan Meditasi Pernapasan

meditasi menghilangkan stres
Satu Persen – Menghilangkan Stres dengan Meditasi

Apakah kamu akhir-akhir ini sedang merasa stres dan mengalami kecemasan berlebih? Kalau iya, mungkin kamu bisa mencoba teknik meditasi sederhana yang  berfokus melatih pernapasan. Selain mudah dan murah, aktivitas ini hanya butuh waktu singkat untuk mengembalikan ketenangan dan kedamaian dalam diri.

Faktanya, meditasi telah dipraktikkan selama ribuan tahun yang lalu. Awalnya, praktik meditasi ini bertujuan untuk memperdalam pemahaman tentang kekuatan suci dan mistis dalam kehidupan. Namun kini latihan sederhana ini sangat populer untuk relaksasi dan pengurangan stres lho, Perseners.

Apa manfaat melakukan meditasi? Bagaimana cara melakukannya dengan cepat dan mudah? Kali ini, aku, Sista, Blog Writer Satu Persen, akan mengulas lebih lanjut. Yuk, simak sampai akhir~

Ketahui tingkat stres dalam dirimu: Tes Tingkat Keparahan Stres

Apa itu Meditasi?

apa itu meditasi
Cr: medium.com

Sederhananya, meditasi merupakan cara untuk melatih pikiran. Melalui meditasi, kamu bakal bisa belajar cara melepaskan beban pikiran, meningkatkan ketenangan, mendorong keadaan kesadaran yang tinggi, serta mempertajam tingkat fokus.

Baca juga: Melatih Fokus Agar Hidup Lebih Produktif

Manfaat Meditasi

Meditasi memiliki sejumlah manfaat pada kesejahteraan psikologis seperti mengurangi stres dan membangun perspektif yang lebih sehat.

Menurut penelitian, rutin melaksanakan meditasi dapat memberikan efek yang baik pada kondisi fisiologis dan psikologis. Beberapa efek fisiologis yang dimaksud seperti penurunan laju pernapasan, penurunan denyut jantung, perubahan pola gelombang otak, dan penurunan stres.

Sementara, beberapa manfaat psikologis dari meditasi meliputi keterampilan manajemen stres yang baik, peningkatan kesadaran diri, serta peningkatan kinerja memori otak.

Cara Melakukan Meditasi Pernapasan

Salah satu meditasi yang bisa dilakukan di mana pun, kapan pun, dengan cepat dan mudah adalah melatih kesadaran bernapas. Ini adalah bentuk meditasi “entry level” yang bisa dilakukan oleh siapa pun.

Kesadaran pernapasan yang dilakukan secara rutin akan memberikan kita pembelajaran tentang menerima, berhenti melawan, dan menghargai hal-hal  yang datang dalam hidup.

cara melakukan meditasi pernapasan
Cr: meme-arsenal.com

Meditasi pernapasan hanya membutuhkan posisi yang sesuai di tempat dengan gangguan yang minim. Kamu bisa duduk, berdiri, berjalan, atau di mana pun yang kamu inginkan. Umumnya, orang-orang menganggap posisi duduk adalah yang terbaik.

Kebanyakan orang merasa terbantu untuk mulai fokus dengan latihan pernapasan. Untuk para pemula, kamu bisa lakukan meditasi ini selama 10-15 menit setiap hari. Ditambah  kamu juga bisa melakukan versi yang singkat setiap kali merasa stres di tengah kesibukan.

Baca juga: 5 Cara Menghilangkan Stres Menurut Filosofi Teras (Stoicism)

Berikut langkah-langkah yang bisa kamu lakukan:

1. Temukan posisi yang santai dan nyaman

temukan posisi yang santai dan nyaman
Cr: memegenerator.net

Cara melakukan meditasi pernapasan yang pertama adalah menemukan posisi yang santai dan nyaman. Pastikan pula menjaga punggung agar tetap tegak, namun tidak terlalu kaku. Lalu, cukup posisikan tangan sesuai keinginan kamu.

Kamu boleh melakukannya dengan mata terbuka atau tertutup. Tapi mungkin dengan mata terpejam akan terasa lebih mudah untuk mempertahankan fokus.

2. Buat tubuh menjadi rileks

Cobalah untuk mulai merasakan sensasi di tubuh saat ini. Biarkan rileks dan rasakan sentuhan dan koneksi dengan lantai atau kursi.

3. Fokus pada aliran napas

Bawa perhatianmu pada sensasi alami napas dalam tubuh. Jangan mencoba menyesuaikan cara bernapas. Tidak masalah jika napas pendek ataupun panjang. Lakukan secara alami. Kamu bisa merasakan napas di tubuh mungkin di dada, tenggorokan, atau di hidung.

Kamu cukup mengamati setiap napas tanpa mencoba menyesuaikannya. Ini dapat membantu kita fokus pada sensasi naik turunnya tempo pernapasan.

Saat melakukannya mungkin kamu akan merasa sedikit terganggu oleh pikiran dan sensasi tubuh. Tidak apa-apa. Cukup perhatikan saja bahwa ini sedang terjadi dan kamu bisa kembali fokus pada pernapasan.

4. Biarkan pikiran berkelana

biarkan pikiran berkelana
Cr: memes.com

Pada saat ini, mungkin kamu akan merasakan pikiran mulai berkelana. Kamu mulai memikirkan hal-hal lain. Jika ini terjadi, tidak masalah karena  hal ini memang dapat berlangsung secara alami.

Anggap saja bahwa pikiran sedang berpetualang. Kemudian secara perlahan arahkan perhatian kembali pada pernapasan. Lakukan hal ini selama 5 – 7 menit.

5. Penutup

Setelah beberapa menit melakukan tahapan di atas, perhatikan seluruh tubuh kembali. Biarkan diri rileks lebih dalam lagi dan kamu bisa mengapresiasi diri sendiri yang telah melakukan hal ini dengan baik.

Itulah beberapa langkah mudah untuk melakukan meditasi sederhana. Kamu bisa terapkan hal tersebut ketika merasa stres maupun dalam kondisi tertekan.

Ceritakan Masalah yang Membuatmu Stres dengan Profesional

Jika beberapa langkah di atas belum dapat membantu secara maksimal, kamu mungkin butuh penanganan lebih lanjut dari tenaga profesional. Jangan ragu untuk konsultasi dengan ahli di bidangnya. Program mentoring dari Satu Persen mungkin bisa membantu mengurangi stres dan kecemasanmu selama ini.

Selain bisa cerita langsung dengan mentor terlatih, kamu juga mendapatkan hasil tes psikotes, tes kesehatan mental, worksheet, dan masih banyak lagi. Cek informasi selengkapnya dengan klik banner di bawah ini.

CTA-Blog-Mentoring-5-5

Sebagai kesimpulan, melakukan meditasi sederhana seperti melatih fokus pada pernapasan juga dapat membantu meringankan beban pikiran. Kamu bisa lakukan setiap pagi, setiap malam, atau bahkan sewaktu-waktu ketika kamu merasa stres.

Selain melatih kesadaran pernapasan, untuk mengatasi stres dan overthinking kamu juga bisa memulai untuk membangun mindset atau pola pikir yang sehat. Kamu bisa tonton video berikut ini supaya lebih sehat mental:

Semoga artikel ini bermanfaat, sampai jumpa di tulisan selanjutnya!

Referensi:

David Gelles. How to Meditate. Retrieved on February 13, 2022 from How to Meditate – Well Guides – The New York Times (nytimes.com)

Diana Winston (2016). A 6-Minute Breathing Meditation to Cultivate Mindfulness. Retrieved on February 13, 2022 from A 6-Minute Breathing Meditation To Cultivate Mindfulness – Mindful

Harvard Medical School (2014). Breath Meditation: A Great Way to Relieve Stress. Retrieved on February 13, 2022 from Breath meditation: A great way to relieve stress – Harvard Health

Kendra Cherry (2020). What is Meditation?. Retrieved on February 13, 2022 from What Is Meditation? (verywellmind.com)

Read More
judi

Mengenal Emotional Sponge, Kepribadian yang Mudah Menyerap Stres

mengenal emotional sponge
Satu Persen – Emotional Sponge

Halo, Perseners!

Ketemu lagi sama aku, Restu, Part-time Blog Writer di Satu Persen. Semoga kamu sedang dalam kondisi sehat, perasaan tenang, dan mengelola emosi dengan baik di mana pun kamu berada.

Bicara tentang emosi, apakah kamu memiliki empati berlebih pada orang yang mengalami masalah sehingga kamu menyerap emosi negatif pada orang itu? Pernah ngga kamu mudah merasa  stres setelah mendengar kisah memilukan yang sedang dialami oleh orang terdekatmu?

emotional sponge
Cr: Know Your Meme

Mereka yang memiliki sikap empati tinggi akan mudah diajak berkomunikasi dan merasakan emosi orang lain. Ngga mengherankan jika mereka sering diajak curhat oleh orang lain. Sayangnya, sikap empati berlebihan bisa membuat mereka merasa lelah bahkan ikut  stres. Sikap empati yang berlebihan ini juga dapat disebut dengan emotional sponge.

Apa Itu Emotional Sponge?

Empati merupakan kemampuan memahami perasaan orang lain dengan cara melihat suatu permasalahan melalui  sudut pandang orang tersebut. Sikap empati diperlukan untuk membangun hubungan sosial yang baik dengan orang lain.

Sesuai namanya, emotional sponge menandakan tipe kepribadian orang yang mudah menyerap emosi dari lingkungan sekitarnya. Pasalnya,  orang ini cenderung memiliki empati tinggi hingga bisa merasakan seberapa dalam rasa sakit atau kesedihan orang lain.  Terlebih, jika mereka pernah mengalaminya. Oleh karenanya,  mereka mudah merasa frustrasi, marah, sedih, dan cemas setelah menyerap emosi yang dirasakan orang lain.

Selain empati tinggi, seseorang yang memiliki emotional sponge juga memiliki intuisi yang bagus. Akan tetapi, mereka mungkin sulit mengelola emosi yang dirasakan diri sendiri. Justru, mereka malah merasa bertanggungjawab atas hidup orang lain.

apa itu emotional sponge
Cr: AhSeeIt

Ketika orang lain memiliki masalah, seseorang dengan emotional sponge seakan merasa harus membantu menyelesaikan  masalah tersebut. Apabila dia ngga bisa membantu, dia akan merasa bersalah. Dia sulit merasa bahagia ketika mengetahui penderitaan orang lain.

Orang dengan emotional sponge lebih sering  mengutamakan hidup orang lain daripada milik diri sendiri. Akibatnya, mereka sering dimanfaatkan oleh orang-orang toxic di sekitar.

Perlu kamu tahu bahwa emotional sponge memiliki dampak yang kurang baik untuk kesehatan mental. Ngga jarang seseorang dengan kondisi ini pada akhirnya mengalami kepanikan dan depresi. Oleh karena itu, kamu harus menghindari emotional sponge dan berupaya untuk mengelola emosi lebih  baik.

Baca juga: Emosi Itu Bukan Marah! (Mari Mengenal Emosi)

Cara Menghindari Emotional Sponge

1.Miliki batasan (boundaries) yang kuat

Kamu ngga salah jika memiliki sikap empati yang tinggi. Namun, kamu juga harus paham bahwa ngga semua hal bisa kamu tangani. Jangan menyalahkan diri sendiri atas emosi negatif yang ada pada  kehidupan orang lain.

Kamu harus bisa mengidentifikasi karakter orang dan situasi tertentu yang berpotensi menyerap energimu. Khususnya, mengingat bahwa kamu mudah menyerap emosi yang orang lain  miliki. Maka, batasi interaksimu dengan mereka. Jika kamu diundang ke suatu pesta riuh yang  dipenuhi banyak orang, jangan ragu berkata “tidak” jika kamu enggan untuk datang.

batasan yang kuat
Cr: Cheezeburgers

2. Jangan ragu menjauhi hal yang mengganggumu

Seseorang dengan emotional sponge bisa mudah kehilangan energi akibat membaca berita buruk, berada di tempat terlalu ramai, atau kondisi lain yang mengganggu kenyamanannya. Jika kamu berada di restoran dan duduk di sebelah sekelompok orang yang berbuat gaduh sehingga membuat kamu ngga nyaman, lebih baik pindah ke meja lain. Pindahlah ke tempat yang lebih tenang yang membuatmu merasa nyaman.

3. Batasi sentuhan fisik

Energi dari seseorang dapat berpindah ke orang lain melalui mata dan sentuhan. Seseorang yang memiliki empati tinggi bisa merasakan emosi orang lain, bahkan hanya melalui ekspresi wajah atau tatapan mata.

Apabila kamu merasa ngga nyaman dengan seseorang, batasi kontak mata. Hindari pula bersentuhan seperti memeluk atau memegang tangannya. Jika memang harus memeluk, berikat pelukan singkat saja sehingga ngga perlu   khawatir akan menyerap stres yang orang lain rasakan.

4. Ambil jeda waktu

Seseorang dengan empati berlebih membutuhkan waktu sendiri untuk mendapatkan energinya kembali. Ambil waktu yang cukup dengan suasana tenang tanpa panggilan telepon, cahaya ponsel, dan media sosial. Lakukan meditasi atau rekreasi di  alam supaya menemukan suasana bersih, segar, hijau, dan menenangkan sembari melakukan earthing. Earthing merupakan metode terapi dengan melakukan kontak secara langsung dengan permukaan bumi supaya tubuh mendapatkan energi positif dari permukaan bumi.

ambil jeda waktu
Cr: Makeameme.org

Baca juga: Manajemen Emosi: Cara Mengendalikan Emosi dalam Diri

Memiliki sikap empati bukan hal yang salah. Sikap empati kita butuhkan supaya dapat memiliki hubungan sosial yang baik dengan orang lain. Namun, jangan sampai empatimu yang berlebih membuatmu menyerap semua emosi negatif hingga menyebabkan  kewalahan dan stres.

Nah, hati-hati juga sama pihak-pihak tertentu yang berpotensi memanfaatkan sikap empatikmu, Perseners. Jangan sampai ini malah bikin kamu punya trust issues dengan circle terdekat ya. Yuk cari tahu solusinya lewat video YouTube Satu Persen ini ya.

Apabila kamu ngga bisa mengatasi emotional sponge yang sedang kamu alami, merasa sangat terganggu dengan kondisimu, jangan ragu meminta bantuan pihak lain, salah satunya dengan mengikuti Mentoring Satu Persen. Udah ada lebih dari 10.000 orang yang mendaftar untuk mengatasi masalah yang mereka alami.

CTA-Blog-Mentoring-5-5

Kamu juga bisa mengetes apakah kamu stres atau ngga dan seberapa parah tingkat keparahan stres yang kamu alami dengan cara mengikuti Tes Tingkat Keparahan Stres dari Satu Persen, loh.

Semoga artikel ini membuatmu berkembang setidaknya satu persen setiap hari. Aku Restu, pamit undur diri. Sampai jumpa di tulisanku berikutnya!

Referensi:

Brady, K. (n.d.). Being An Empath: 7 Ways To Stop Absorbing Other People’s Emotions. https://www.keirbradycounseling.com/empath-and-absorbing-other-peoples-emotions/

Delgago, J. (n.d.). The dangers of becoming an “emotional sponge”. https://psychology-spot.com/projective-identification-emotional-sponge/

Exploring Yourmind: Emotional Sponges: People with an Emotional Overload. (2020, May 29). Retrieved from https://exploringyourmind.com/emotional-sponges-people-with-an-emotional-overload/

Myall, K. (2021, July 18). 5 signs you might be an ’emotional sponge’. https://www.counsellorwhocares.co.uk/5-signs-you-might-be-an-emotional-sponge/

Quiet Revolution: 9 Self-Protection Strategies for Empaths. Retrieved from https://www.quietrev.com/9-self-protection-strategies-for-empaths/

Read More