putinvzrivaetdoma.org

media online informasi mengenai game online tergacor di tahun 2023

Menjaga

judi

Tips Menjaga Kesehatan Mental Saat Pandemi

Tips Menjaga Kesehatan Mental di Masa Pandemi
Satu Persen – Tips Menjaga Kesehatan Mental di Masa Pandemi

Hai Perseners! Apa kabar? Semoga selalu sehat ya… Kenalin gue Vina, Associate Blog Writer dari Satu Persen.

Coba jawab deh, siapa yang di masa pandemi kayak sekarang ini, jadi lebih aware soal kesehatan? Yap, sebenarnya salah satu hikmah baik dari pandemi adalah kita jadi jauh lebih aware soal pentingnya kesehatan. Hal itu kerasa juga buat gue.

Kalo dari pengalaman pribadi gue, gue jadi lebih rajin buat olahraga, minum vitamin dan juga jaga pola makan gue. Hal itu gue lakuin karena gue baru bener-bener sadar kalo kesehatan itu mahal harganya.

Ditambah lagi, gue juga sadar kalo ngga cuma kesehatan fisik aja yang penting buat gue. Ternyata kesehatan mental juga bisa dibilang sama pentingnya sama kesehatan fisik. Kenapa? Karena keduanya sama-sama mempengaruhi keproduktifan hidup gue.

Nah, buat lo yang mungkin masih bertanya-tanya nih: Kenapa sih kesehatan mental itu penting apalagi di masa pandemi? Dan gimana sih caranya buat menjaga kesehatan mental lo di masa pandemi? Lo bisa banget baca tulisan ini sampai selesai ya!

Yuk, kita bahas!

Oh ya, sebelum mulai bahas, lo bisa cobain dulu nih tes sehat mental yang dibuat oleh Satu Persen. Karena ini adalah salah satu langkah awal lo bisa menyadari kesehatan mental lo atau biasa dibilang sebagai bentuk  self-awareness.

Apa itu Kesehatan Mental?

Kalau mau bahas tentang pentingnya kesehatan mental, ngga afdhol rasanya kalo kita belum ngerti dulu tentang makna kesehatan mental atau mental health. Ya ngga, guys?

Lo mungkin udah ngga asing banget sama istilah kesehatan mental atau mental health. Karena belakangan ini, topik ini memang bener-bener lagi marak banget di sosial media termasuk di sosmed Satu Persen. Nah, kali ini coba kita bahas versi sederhananya.

Menurut World Health Organization (WHO), makna dari kesehatan mental adalah kesejahteraan fisik, mental dan sosial yang lengkap dan bukan hanya ngga adanya penyakit atau ketidakmampuan.

Selain itu, WHO juga menjabarkan tentang empat kriteria yang menjadi tanda seseorang itu sehat secara mental. Apa aja sih?

Yang pertama, mampu mengelola stres yang wajar.

Yang kedua, mampu bekerja secara produktif.

Yang ketiga, mampu mengenali dan mengembangkan potensi diri.

Yang keempat, mampu memberikan kontribusi secara aktif di lingkungan sekitar.

Gue tanya deh, dari keempat kriteria diatas, lo sudah memenuhi yang mana aja? Hayo ngaku!

Lihat juga video Youtube Satu Persen: Seperti apa kesehatan mental itu?

Setelah tadi kita ngerti tentang makna kesehatan mental atau mental health, barulah kita coba bahas alasan dibalik pentingnya hal itu. Cusss!

Kenapa Kesehatan Mental Penting?

Pict from memegenarator.net

Sebelum gue jawab, gue mau coba memaparkan salah satu riset dari Salari et al. (2020) yang menjelaskan bahwa dampak yang terjadi dari pandemi COVID-19 adalah meningkatnya angka permasalahan mental seperti kecemasan, stres, dan depresi.

Di Indonesia, lembaga riset kebijakan publik The Indonesian Institute (TII) menjabarkan data swaperiksa yang diambil Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) dari Bulan April – Agustus 2020. Hasilnya, sebanyak 3.443 orang yang melakukan swaperiksa ternyata mengeluhkan permasalahan mental.

Data tersebut diambil dari 34 provinsi di Indonesia. Sekitar 47,9 persen diantaranya menunjukkan adanya gejala kecemasan, diikuti 36,1 persen menunjukkan gejala depresi dan 16 persen lainnya menyampaikan permasalahan trauma psikologis.

Gue disini sama sekali bukan bermaksud nakutin lo semua. Justru, gue pengen lo semua sadar akan kesehatan mental lo masing-masing. Khususnya di masa pandemi kayak sekarang ini.

Oke, balik lagi ke alasan pentingnya kesehatan mental.

There’s no health without mental health – David Satcher

Dari quote diatas sebenarnya menunjukkan kalo sehat mental itu emang sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Kenapa  gitu? Oke, disini bakal gue jelasin alasannya ya…

Kesehatan mental berhubungan dengan kesehatan fisik

Menurut profesor sekaligus psikiater klinis dari Langone School of Medicine, Charles Goodstein, menyampaikan bahwa sebenarnya otak manusia itu berhubungan erat dengan sistem yang namanya endokrin. Sistem endokrin sendiri bekerja untuk melepaskan hormon-hormon yang dapat memengaruhi keadaan mental kita.

Begitu juga dengan pikiran serta perasaan yang kita miliki ternyata dapat memengaruhi hormon-hormon yang berperan penting dalam sistem kerja organ tubuh kita.

Selain itu, gue juga inget salah satu dosen mata kuliah Biopsikologi gue pernah cerita kalo banyak juga kasus-kasus yang keluhan awalnya sakit perut, maag, letih yang berkepanjangan atau sakit kepala, ternyata waktu diperiksa lebih dalam penyebabnya adalah gangguan depresi. Nah, keduanya memang saling berkaitan, kan?

Kesehatan mental berhubungan dengan relasi sosial

Ketika lo berada di circle sosial atau lingkungan yang supportif dan ngga toxic, lo akan lebih mudah buat berkembang menjadi lebih baik. Begitu juga ketika lo berada di lingkungan yang mungkin seringnya justru ngerendahin lo, hal itu bakalan ngaruh ke harga diri dan bagaimana lo memandang diri lo.

Di sisi lain, ternyata saat lo mengalami permasalahan mental, lo secara ngga langsung lo memilih untuk menghindar dari relasi sosial lo, menutup diri lo,  atau bahkan emosi lo jadi sensitif ke orang lain. Akhirnya justru bisa menyakiti orang lain.

Well, itu tadi alasan kenapa penting buat lo aware sekaligus jaga kesehatan mental lo masing-masing. Kalo gue bisa simpulkan, bagaimana kita berpikir, bertindak, mengelola emosi, berinteraksi dengan lingkungan, semua itu ngga bisa lepas dari namanya kesehatan mental.

Setelah tau pentingnya kesehatan mental, lo mungkin langsung penasaran gimana caranya biar kita bisa jaga kesehatan mental kita masing-masing. Bener ngga? Tenang, gue bakalan bahas kok:)

Tips Menjaga Kesehatan Mental Saat Pandemi

Terus gimana sih biar gue bisa menjaga kesehatan mental gue sendiri?

Pertama, menerima diri agar lebih sehat mental

Buat menjaga kesehatan mental, lo perlu banget buat terima diri lo apa adanya. Selain lo terima diri lo, lo juga perlu untuk terima bahwa apapun yang udah terjadi di masa lalu adalah hal yang bisa jadi pelajaran buat lo jadi lebih baik lagi.

Terus kenapa lo perlu terima diri lo? Karena dengan lo terima kurang lebihnya diri lo, lo ngga perlu mencari validasi dari orang lain atas diri lo. Tentunya, hal itu bisa memudahkan lo untuk jadi lebih bahagia dan sehat secara mental.

Kedua, belajar buat mengelola stres saat pandemi

Ngga bisa dipungkiri kalo kita pasti mengalami stres di masa pandemi kayak gini. Tapi sebenernya lo perlu cari tahu cara lo masing-masing buat mengatasi stres lo. Bisa dengan kasih jeda dulu buat dengerin musik, baca buku atau bisa juga dengan menulis keluh kesah di buku harian lo alias journaling.

Sebenernya, dengan lo bisa mengelola stres dengan baik, lo juga sedang menjaga kesejahteraan diri lo. Apalagi di masa pandemi yang penuh akan ketidakpastian. Karena jangan sampe stres itu lo pendam terus sehingga sewaktu-waktu itu bisa jadi ledakan emosi yang luar biasa. Bisa bahaya!

Ketiga, menjaga pola tidur dan makan agar lebih sehat

Ketika lo menjaga pola tidur lo, misal dengan ngga banyak-banyak begadang, istirahat lo cukup, lo sebenernya juga sedang jaga kesehatan mental lo. Kok bisa? Karena saat lo punya jam tidur yang ngga teratur atau bahkan kurang, hal itu akan memengaruhi mood, konsentrasi, dan juga energi yang lo punya.

Selain tidur, lo juga perlu untuk menjaga pola makan dan juga makanan yang lo makan. Apa ngaruhnya ke kesehatan mental? Ngaruh dong. Saat lo makan makanan yang ngga sehat atau makannya ngga teratur, lo bakalan rentan buat sakit. Ketika lo sakit, itu bakalan ganggu aktivitas sekaligus suasana hati lo kan?

Sederhananya gini, kalo lo makan makanan yang sehat, tidur yang cukup, lo bakalan dapat energi yang cukup dan sekaligus menjaga imunitas. Ketika lo sehat, suasana hati lo akan lebih baik daripada saat lo sakit. So, stay healthy ya!

Baca juga: Cara Cepat Tidur Nyenyak

Nah, itu tadi tips yang bisa banget lo cobain untuk menjaga kesehatan mental lo. Apalagi di masa pandemi seperti sekarang ini, sepertinya banyak situasi yang membuat lo rentan mengalami masalah kesehatan mental.

Disini gue mau tekankan, kalo lo sebaiknya ngga cuma bisa sadar akan pentingnya kesehatan mental aja, lo juga perlu action buat menjaga kesehatan mental lo sendiri. Karena kalau bukan dari diri lo, siapa lagi?

Lo juga bisa liat video dari Satu Persen : Langkah awal biar bisa sehat mental

Dari Satu Persen

Kalau lo emang lagi ngerasa mental lo lagi ngga baik-baik aja. Dan hal itu udah bener-bener ganggu keberlangsungan hidup lo bahkan sampe membahayakan diri lo dan orang lo, it’s okay, lo bisa banget buat segera konsultasi ke profesional.

Jangan pernah sesekali lo lakuin self-diagnose! Kenapa? Karena dampak dari self-diagnose itu bahaya banget dan ngaruhnya ngga cuma ke diri lo aja tapi juga ke orang lain! Jangan coba-coba deh!

Nah, kalo lo saat ini sedang ngerasa bingung sama kondisi mental lo dan lo butuh dapetin gambaran jelas tentang kondisi lo. Lo bisa banget buat coba konseling masalah lo ke psikolog yang ada di Satu Persen. Disana lo bakalan dibantu buat nemuin jawaban atas kebingungan lo sekaligus cara mengatasi masalah mental lo tersebut. Buat lo yang berminat, klik gambar di bawah ya!

Satu-Persen-Artikel--Cover-Image--3-

Well, itu tadi tulisan terakhir gue di blog Satu Persen. Gue disini sekaligus mau pamit nih:’) Semoga kita bisa ketemu lagi next time.

Gue juga harap, semoga tulisan kali ini bermanfaat buat lo yang udah ngebaca. Paling ngga bisa kasih gambaran tentang pentingnya kesehatan mental dan bisa bantu lo berkembang seenggaknya Satu Persen tiap harinya. Semangat terus untuk #HidupSeutuhnya ya!

References

Lee, K. (2020, January 1). 20 ways to protect your mental health. Retrieved from  https://www.psychologytoday.com/us/blog/rethink-your-way-the-good-life/202001/20-ways-protect-your-mental-health

Mutiwasekwa, S. (2020, September 15). Simple ways to boost your mental health. Retrieved from : https://www.psychologytoday.com/us/blog/the-upside-things/202009/simple-ways-boost-your-mental-health

RSUPS. (2020, November 26). Kesehatan jiwa di masa pandemi COVID-19 makin terancam?. Retrieved from https://rsupsoeradji.id/kesehatan-jiwa-di-masa-pandemi-covid-19-makin-terancam/

Salari, N., Hosseinian-Far, A., Jalali, R., Vaisi-Raygani, A., Rasoulpoor, S., Mohammadi, M., Rasoulpoor, S., & Khaledi-Paveh, B. (2020). Prevalence of stress, anxiety, depression among the general population during the COVID-19 pandemic: A systematic review and meta-analysis. Globalization and Health, 16(1), 1–11. https://doi.org/10.1186/s12992-020-00589-w

World Health Organization. (2020, June 3). Mental health: a state of well-being. Retrieved From https://www.who.int/

Read More
judi

Mengenal Metode Butterfly Hug yang Ampuh Menjaga Kestabilan Emosi

mengenal metode butterfly hug
Satu Persen – Metode Butterfly Hug

Halo Perseners, balik lagi sama aku Senja, Part-time Blog Writer Satu Persen.

Kalian pasti udah tidak asing lagi sama drama Korea populer It’s Okay to Not Be Okay. Serial yang dibintangi sama Kim Soo-hyun dan Seo Yea-ji ini dikenal karena mengangkat isu seputar kesehatan mental. Secara singkat, serial ini mengajarkan tentang arti menyembuhkan luka di masa lalu atau trauma healing.

Di  salah satu episode, ketika Seo Yea-ji diceritakan merasa marah, kesal, dan bahkan ingin melukai orang lain, Kim Soo-hyun mencoba menenangkannya dengan metode butterfly hug. Metode tersebut dilakukan dengan cara memeluk diri sendiri sambil menyilangkan dua tangan pada pundak, dan menepuk-nepuknya. Alhasil, hal itu terbukti bisa meredam amarahnya Seo Yea-ji.

Apa sih sebenarnya metode butterfly hug itu? Apakah metode ini benar-benar ampuh untuk menjaga kestabilan emosi? So, kalian bisa baca artikel ini sampai tuntas buat dapat pemahaman yang baik soal metode ini, ya!

butterfly hug
Cr. liputan6.com

Apa itu Butterfly Hug?

Butterfly hug (pelukan kupu-kupu) adalah metode terapi yang digunakan untuk menjaga kestabilan emosi. Butterfly hug pertama kali  dikenalkan oleh Lucina Artigas dan Ignacio Jarero saat menolong para korban yang selamat dari bencana alam di Meksiko tahun 1998. Metode ini terbukti efektif memulihkan perasaan negatif dan traumatis yang dialami para korban yang selamat. Metode ini kemudian menjadi cukup populer dan banyak digunakan sebagai cara untuk mengurangi perasaan negatif pada diri seseorang.

Selain itu, metode butterfly hug ini didasari pada gerakan kepakan sayap kupu-kupu yang ternyata bermanfaat untuk tubuh. ​​Fuye Ongko, Associate Psychologist, di Yayasan Pulih menjelaskan gerakan mendekapkan tangan dengan mengaitkan ibu jari berbentuk sayap kupu-kupu bisa meningkatkan kadar oksigen dalam darah. Metode ini juga membantu merelaksasi otot tubuh yang perlahan dapat membuat diri kita merasa tenang. Singkatnya, metode ini berfokus pada pengaturan pikiran dan tubuh supaya lebih rileks.

apa itu butterfly hug?
Cr. knowyourmeme.com

Baca juga: Cara Mengontrol Emosi (Regulasi Emosi Diri Sendiri)

Manfaat Butterfly Hug

Secara umum, metode butterfly hug memiliki efek untuk mengendalikan dan meminimalisir emosi. Nah, secara khusus, metode ini memiliki manfaat di antaranya:

1.Mengatasi kecemasan

Kecemasan adalah rasa takut dan khawatir secara berlebihan terhadap situasi tertentu. Tanda-tanda fisiologis yang biasa muncul adalah jantung berdebar kencang, napas cepat, dan keluar keringat. Metode butterfly hug dapat meminimalisir kecemasan karena metode ini dapat mengatur pikiran dan tubuh untuk menciptakan perasaan tenang.

manfaat butterfly hug
Cr. dmfmemes

2. Membuat perasaan jauh lebih baik

Manfaat metode butterfly hug yang jelas dirasakan adalah berubahnya mood ke arah yang lebih baik. Hal ini disebabkan metode butterfly hug yang mampu menyeimbangkan senyawa kimia dalam otak yang mengatur suasana hati serta hormon endorfin (penghilang rasa stres) yang dihasilkan oleh tubuh.

3. Meningkatkan rasa percaya diri

Manfaat metode butterfly hug yang positif lainnya, yakni meningkatkan rasa percaya diri. Metode ini bisa menghilangkan self low esteem dan menimbulkan perasaan yakin buat mengaktualisasi diri sendiri dengan tujuan mencapai kematangan pribadi.

4. Memulihkan trauma

Lebih kompleksnya, metode butterfly hug bisa memulihkan trauma. Seperti yang kita tahu, trauma adalah kondisi psikologis yang membuat penderitanya teringat akan peristiwa buruk di masa lalu. Parahnya, juga dapat berefek pada gangguan kecemasan, depresi, hingga Post Traumatic Syndrome Disorder (PTSD.

Metode ini secara konsisten dan perlahan akan mengendalikan ketakutan akan masa lalu dengan menghilangkan rasa cemas, meningkatkan kepercayaan diri, dan merubah perasaan jauh lebih tenang.

memulihkan trauma
Cr. meme-arsenal.com

Baca juga: Kecemasan, Wajar Gak Ya? Yuk Kenalan!

Cara Melakukan Butterfly Hug

cara melakukan butterfly hug
Cr. The Story Elves

Butterfly hug sebenarnya adalah metode stimulasi yang dapat dilakukan secara mandiri. Metode ini tidak butuh alat atau ruangan khusus untuk melakukannya. Jadi, kalian bisa ikutin langkah-langkah berikut ini dengan sangat mudah!

  1. Pilih posisi yang nyaman untuk melakukan butterfly hug.
  2. Silangkan kedua tangan di depan dada dengan posisi ujung jemari berada di pundak.
  3. Atur napas dan tepuk-tepuk pundak menggunakan tangan kanan dan kiri secara bergantian.
  4. Lakukan gerakan seperti sayap kupu-kupu selama beberapa menit sampai kalian merasa tenang.
  5. Sambil melakukan gerakan ini, kalian bisa mengatakan ucapan positif untuk memotivasi diri sendiri, seperti “aku akan baik-baik saja”, “terima kasih karena sudah sepenuhnya berjuang”, “kamu pasti bisa”, dan lain-lain.

Metode butterfly hug dapat dilakukan kapan saja. Kalian bisa melakukan metode ini apabila merasa mengalami ketidakstabilan emosi, kecemasan, atau ketidakpercayaan diri. Hal tersebut akan membuat Perseners jauh lebih tenang dan stabil.

Baca juga: ​​Trauma Healing: Memulihkan Emosi dari Ketakutan di Masa Lalu

Lakukan Sesi Konsultasi Buat Hasil yang Lebih Baik

Meskipun metode butterfly hug ini efektif untuk dilakukan, lebih baik apabila mengkonsultasikan lebih lanjut kepada ahlinya, Perseners. Melalui konsultasi, kalian akan dibantu oleh psikolog untuk menilai keadaan psikologis kalian secara lebih baik. Hal ini karena psikolog akan melakukan rangkaian prosedur yang jelas untuk mendiagnosis keluhan kalian.

Nah, kabar baiknya, Satu Persen menyediakan layanan konsultasi yang tepat buat kalian. Soalnya, konsultasi bareng Satu Persen akan dilayani sama psikolog terlatih yang ahli dalam bidangnya. Melalui konsultasi, Perseners akan dibimbing buat berdamai sama diri sendiri.

Oiya, kalian bisa kepoin layanan Satu Persen terkait harga dan alur konseling dengan klik banner di bawah ini!

CTA-Blog-Post-06-1-16

Selain itu, kalian juga bisa coba ikut Tes Overthinking berikut, ya. Mungkin ini yang menjadi salah satu pemicu kecemasan kalian. Kalo lebih suka belajar lewat video, yok tonton ini buat atasi rasa cemas sama overthinking!

Satu Persen di sini hadir untuk memberikan kebaikan paling tidak satu persen tiap harinya. So, sekian dulu dari aku. Semoga artikel ini bisa membantu kalian, ya! Sampai jumpa di artikel selanjutnya!

Referensi:

The Butterfly Hug. ​​https://wildtreewellness.com/butterfly-hug/. Diakses 19 Januari 2022.

Nariswari, Sekar Langit . Butterfly Hug, Metode Menyenangkan Tenangkan Hati yang Gundah. https://lifestyle.kompas.com/read/2021/06/29/200105020/butterfly-hug-metode-menyenangkan-tenangkan-hati-yang-gundah?page=all. Diakses 19 Januari 2022.

Artigas L and, Jarero I. The Butterfly Hug Method for Bilateral Stimulation. J EMDR Pract Res [Internet]. 2014;3(4). Availablefrom:https://emdrresearchfoundation.org/toolkit/butterfly-hug.pdf.

Read More