putinvzrivaetdoma.org

media online informasi mengenai game online tergacor di tahun 2023

Menghargai

judi

Cara dan 4 Langkah Awal Menghargai Diri Sendiri

Pernah gak sih kamu mengkritik dirimu ketika sedang melakukan kesalahan? misalnya seperti hal-hal berikut:

“Gini aja gak bisa, apa sih yang kamu bisa lakuin?”

“Gak guna banget hidup!”

….dan kalimat-kalimat negatif lainnya yang berbicara di dalam kepalamu saat itu, pernah gak?.

Kata-kata hati yang menghakimi diri sendiri ini terus-menerus keluar dari dalam dirimu akibat kamu tidak memiliki kemampuan cukup dalam cinta diri atau “Self-love”. Artikel kali ini aku akan membahas seputaran tentang apa itu Self-love dan langkah awal untuk meningkatkannya. Jadi di simak hingga akhir dan jangan lupa untuk share ke teman maupun kerabat mu, selamat membaca.

Orang yang memiliki self-love berbeda dengan orang yang narsisisme. Narsisisme merupakan perilaku orang yang mencintai dirinya sendiri secara berlebihan, mereka cenderung egois dan menganggap dirinya yang paling benar. Sementara orang yang memiliki self-love adalah dia yang mampu menghargai dirinya sendiri, mampu berteman dengan dirinya sendiri sehingga ia menjadi individu yang lebih baik untuk dirinya dan orang lain.

Self-love menurut Khoshaba (2012) adalah kondisi ketika kita dapat mengahargai diri sendiri dengan cara mengapresiasi diri saat kita mampu mengambil keputusan dalam perkembangan spritual, fisik, dan juga psikologis. Contohnya adalah saat kamu sudah berhasil menerima kekurangan dan kelebihan-mu, fokus terhadap tujuan hidup yang kamu miliki, lalu hidup secara puas dengan usaha yang telah kamu lakukan. Orang yang tidak memiliki self-love cenderung akan menghukum dirinya sendiri terus-menerus dengan komentar negatif hingga menggerus harga diri dan membuatnya sulit untuk berkembang setiap harinya.

Belajar Bahagia dengan Diri Sendiri (4 Langkah Awal menuju Self Love)

Kemampuan kamu dalam melakukan self-love akan berbanding lurus dengan kemampuan kamu menerima cinta dari orang lain karena orang yang tidak memiliki self-love akan sulit menjalin hubungan dengan pasangannya, diakibatkan pikiran negatif yang ada dalam dirinya yang berkata ia tidak yakin apakah ia pantas untuk dicintai, mereka yang tidak memiliki self-love akan terus merasa tidak aman dan insecure. Akibat yang ditimbulkan dari perasaan tidak aman ini adalah mereka akan lari dari masalah lalu jatuh tenggelam dalam lautan kesedihan yang tak berujung dan mereka akan cenderung tak memiliki keseimbangan emosi yang mengakibatkan seringnya memiliki konflik dengan orang lain.

Baca Juga Mengenal Apa itu Insecure dan Cara Efektif untuk Mengatasinya

Memberikan kritik terhadap diri sendiri memang tidak sepenuhnya salah. Justru terkadang dengan kritikan itu kamu mungkin bisa menjadi lebih baik dan berkembang kedepannya.

Namun, kritikan negatif yang terus-menerus timbul dan muncul di kepalamu kerap terlalu mendominasi bahkan destruktif. Kritik destruktif yang berkepanjangan ini dapat membuatmu menjadi semakin putus asa, masuk dalam lubang depresi, bahkan tak sedikit yang bisa sampai bunuh diri karena benci terhadap diri sendiri, please kamu jangan sampai seperti itu ya!

tes_self_love_mencintai_diri_gratis_bahasa_indonesia

Pentingnya kemampuan self love ini antara lainnya dipengaruhi oleh empat aspek yaitu self-awareness, self-worth, self-esteem, dan self-care. Keempat aspek ini saling berkaitan satu sama lainnya, jadi bagi kamu yang ingin meningkatkan kemampuan self love maka simak penjelasan keempat aspek berikut ini:

1. Self-awareness (Kesadaran Diri)

Pertama yaitu self-awareness atau kesadaran diri, kamu yang ingin meningkatkan self-love terlebih dahulu harus sadar dengan dirimu sendiri. Sadar disini maksudnya adalah kamu harus mengenal dan memahami karakter dirimu, apa yang menjadi kelemahan serta kekuatanmu.

Mungkin terkesannya remeh, tapi aku berani jamin diantara kamu yang membaca ini pasti masih ada yang belum mengetahui tujuan hidupnya apa, personal value mu apa, target lima tahun ingin menjadi apa, hingga pertanyaan paling mendasar seperti makanan kesukaan mu apa, kenapa kamu suka makan itu, dan masih banyak lagi pertanyaan lainnya seputar dirimu sendiri.

Mengenal diri sendiri adalah langkah awal kamu untuk bisa menemukan dan mengembangkan self-love-mu. Dengan kamu lebih mengenal dirimu kamu jadi lebih bisa menentukan arah, kemana kamu mau menuju. Layaknya sebuah kapal kamu adalah nahkoda di dalam kapal mu sendiri, bukan orang lain yang menentukan arah kapal mu dan tujuan kapalmu melainkan diri kamu sendiri.

Mengenal diri sendiri bukan berarti egois yang tak mau mendengar pendapat orang lain tetapi dengan mengenal diri ini kamu jadi lebih bisa matang dalam mengambil sebuah keputusan. Dengan begitu kamu bisa lebih mudah dalam menyesuaiakan kondisi emosi dan caramu bersikap kepada orang lain.

2. Self-worth (Harga Diri)

Self worth adalah suatu prinsip yang dimiliki oleh seseorang ketika ia sudah mengenal dirinya sendiri. Self-worth akan hadir ketika seseorang sudah menyadari bahwa dia tidak perlu mengikuti standar penilaian orang lain karena dia sudah mengetahui apa yang menjadi standar untuk dirinya sendiri.

Orang yang memiliki kemampuan ini, bisa dipastikan akan memiliki self love yang tinggi dalam dirinya. Karena dengan memiliki self-worth sama saja dengan dia sudah menghargai dirinya sendiri apapun keputusan yang ia ambil, dia tidak perlu memenuhi kriteria apapun untuk merasa berharga.

3. Self-esteem (Kepercayaan Diri)

Self-esteem berbeda dengan self-worth tetapi masih memiliki hubungan. Self-esteem sendiri menurut Santrock (2007) adalah hasil evaluasi kita terhadap diri sendiri, hal ini termasuk dalam penilaian kita terhadap sesuatu yang kita kuasai dan sesuatu yang kurang kita kuasai. Self-esteem kamu dapat meningkat jika kamu memiliki self-worth diawal yang baik.

Berbagai cara bisa kamu lakukan dalam meningkatkan tingkat self-esteem mu diantaranya adalah berhenti membanding-bandingkan dirimu dengan orang lain, berbuatlah baik pada sesama, dan dengan cara mewat diri (Self-care) yang masuk kedalam bahasan kita selanjutnya.

Baca Juga Pengaruh Sosial Media Terhadap Self Esteem: Bikin Bahagia atau Menderita?

4. Self Care (Perawatan Diri)

Self care adalah suatu tindakan yang dilakukan seseorang untuk menjaga kesehatan dirinya sendiri baik fisik maupun mentalnya. Kamu bisa melakukan berbagai kegiatan yang kamu sukai untuk menjaga kesehatanmu.

Self care sendiri menurut Orem (2001) adalah kegiatan untuk menyeimbangkan hidup dengan memenuhi kebutuhan dalam mempertahankan kehidupan, kesehatan, dan kesejahteraan hidup yang dilakukan individu itu sendiri. Kegiatan yang bisa kamu lakukan diantaranya adalah dengan mendengarkan musik, menonton film di akhir pekan, berolahraga, menghabiskan waktu dengan orang terkasih, dan masih banyak lagi.

Mulai ubah kebiasaan mu mencaci diri dengan lebih mencintai diri sendiri, bisa dimulai dari menerapkan keempat langkah diatas. Jadilah sahabat bagi dirimu sendiri karena seorang sahabat mampu bersifat welas asih serta pengertian ketika kamu dilanda kegagalan dalam menjalani proses di kehidupan. Seorang sahabat bisa dengan mudah melihat kelemahan mu tetapi sembari mengingatkan sederet kelebihan mu dan yang terpenting adalah seorang sahabat yang baik ia tidak hanya bisa mengkritik tetapi memberi dukungan agar kamu menjadi jauh lebih baik.  

Maka mulai saat ini, detik ini ketika kamu selesai membaca artikel ini mulailah untuk melatih dirimu menjadi seorang sahabat atau teman terbaik bagi dirimu sendiri. Kalau kamu merasa sulit menerapkan self-love sehingga kamu merasa tidak berharga, mungkin ini saatnya kamu menemui psikolog. Di Satu Persen, ada layanan konseling online. Kamu bisa berkonsultasi one-on-one dengan psikolog Satu Persen dan menceritakan masalah yang kamu alami.

self-love berdamai dengan diri sendiri

Akhir kata untuk membantu kamu mengenal lebih dalam lagi terkait self love, kamu bisa langsung tonton video Satu Persen di bawah ini. Jangan lupa buat terus pantengin informasi dari kita dengan follow instagram Satu Persen di @satupersenofficial dan instagram pribadiku jika berkenan di @adechandragk.

Aku harap artikel ini bisa bermanfaat dan lewat membaca artikel ini bisa membuat kamu berkembang menjadi lebih baik, seenggaknya Satu Persen setiap harinya. Aku Chandra dari Satu Persen, selamat mencoba untuk menjadi sahabat dan teman terbaik bagi dirimu sendiri Thanks!

Referensi

Khoshaba, D. 2012. A seven-step prescription for self loe. Psychology Today Retrieved from https://www.psychologytoday.com/us/blog/get-hardy/201203/seven-step-prescription-self-love.
Orem, DE. 2001. Nursing Concept of Practice. The C.V. Mosby Company. St Louis
Santrock, John W. 2007. Remaja, Edisi Kesebelas. Jakarta (ID) : Erlangga.

Read More
judi

Buat Lo yang Suka Nyalahin Diri Sendiri (Cara Menghargai Diri Sendiri)

cara menghargai diri sendiri
Satu Persen – Menghargai Diri Sendiri

Halo, Perseners! Gimana kabarnya?

Kita semua memiliki pasang surut dalam hidup. Hal-hal buruk mungkin terjadi pada lo atau orang-orang yang lo kenal setiap harinya. Tetapi, ada beberapa orang yang mengklaim itu bukan kesalahan mereka. Mereka berpendapat bahwa mereka tidak memiliki kendali atas situasi dan masalah sulit yang mereka hadapi.

buat yang suka nyalahin diri sendiri
Sumber dari pexels.com

Namun, apakah lo terus-menerus merasa seolah-olah lo gak memiliki kendali atas situasi atau bahwa orang lain ingin menyalahkan lo? Atau apakah lo merasa seolah-olah hal-hal buruk terus terjadi pada lo, apapun yang lo lakukan? Jika lo seringkali menyalahkan orang lain atas peristiwa atau situasi dalam hidup lo, lo mungkin sekarang sedang berhadapan dengan apa yang dikenal sebagai victim mentality, Perseners.

Karena lagi ngomongin tentang victim mentality nih, di artikel ini gue akan membahas buat lo yang suka nyalahin diri sendiri (cara menghargai diri sendiri).

Tapi sebelumnya, ada pepatah bilang, tak kenal maka tak sayang, semakin kenal tambah sayang. Jadi, kenalin nama gue Dimsyog (acronym dari Dimas Yoga). Di sini gue sebagai Part-time Blog Writer dari Satu Persen. Simak sampai habis, ya!

Baca juga: 5 Alasan Psikologis Kamu Sering Banyak Pikiran (Cara Menghilangkan Overthinking)

apa itu victim mentality
Sumber dari memecreator.org

Apa sebenarnya victim mentality? Victim mentality bukanlah kondisi yang dapat didiagnosis. Victim mentality adalah istilah yang diterima secara umum dan memiliki beberapa nama lain seperti victim syndrome dan victim complex.

Bagi orang-orang yang memiliki victim mentality, sepertinya tenggelam dalam negativitas lebih mudah daripada mencoba menyelamatkan diri sendiri. Mereka bahkan dapat memaksakan pola pikir ini ke orang lain.

Intinya, pola pikir ini berakar pada trauma, kesusahan, dan rasa sakit hampir sepanjang waktu. Biasanya hal ini terjadi ketika lo mengalami situasi traumatis yang biasanya berasal dari orang lain. Akhirnya, mungkin lo jadi berpikir bahwa lo gak berdaya dan gak ada yang lo dapat lakukan buat mengubah masa depan lo.

Pola pikir ini membuat lo merasa rentan dan takut. Dan pada akhirnya, lo memilih untuk tidak bertanggung jawab atas tindakan yang telah lo perbuat.

apakah pola pikir ini permanen
Sumber dari imgflip.com

Gue tau kalo mungkin pola pikir ini jadi lo miliki karena sebelumnya lo pernah mengalami kejadian traumatis. Tapi, perlu diinget juga kalo sebenernya satu kejadian buruk itu gak cuma diakibatkan sama satu faktor aja.

Emang sih, lo gak bisa mengendalikan apa yang udah terjadi di masa lalu. Dan mungkin hal ini bikin lo jadi merasa buruk dan kehilangan rasa percaya diri lo.

Tapi, perlu diinget kalau sebenernya lo masih punya kendali penuh atas masa depan lo. Dan lo bisa mengubah masa depan lo tersebut jadi lebih baik kalau lo memang mau.

Setiap orang dengan pola pikir ini perlu menemukan akhir dari mengasihani diri sendiri dan bekerja menuju perubahan. Jika tidak, perasaan lo sebagai korban akan mengikuti lo selama sisa hidup lo.

Yang perlu lo inget, sebenernya hidup gak akan pernah berhenti memberi lo tantangan. Kalau lo gak berusaha buat menaklukkan tantangan hidup, maka lo justru bakal berhadapan sama hal yang lebih berat lagi sepanjang hidup lo.

ciri-ciri victim mentality
Sumber dari facebook.com

Apa saja ciri-ciri victim mentality? Jika lo gak yakin apakah lo sedang berjuang dengan victim mentality, berikut adalah 4 ciri yang harus diperhatikan:

1.Membuat semua masalah untuk diri lo sendiri

Menciptakan masalah adalah ketika lo membiarkan diri lo percaya bahwa ketidaknyamanan terkecil sekalipun adalah akhir dari segalanya.

Jika lo selalu berasumsi bahwa yang terburuk akan terjadi, maka semesta akan mendengarkan dan memberikan apa yang lo minta. Lain kali, ketika lo mendapati diri lo sedang memikirkan betapa buruknya sesuatu, berusahalah untuk tidak memikirkannya dan berpikirlah bahwa hal tersebut tidak akan terjadi.

Mikirin hal buruk yang bisa terjadi itu sebenernya boleh aja. Dengan harapan kalau hal itu bikin lo jadi lebih siap ketika lo berhadapan sama hal buruk. Tapi, mungkin yang perlu lo inget adalah hidup itu gak selamanya buruk. Dan hal yang lo takutkan gak pasti 100% bakal terjadi.

2. Lo merasa gak berdaya

Salah satu hal tersulit yang harus dihadapi ketika lo hidup dengan victim mentality adalah lo merasa gak berdaya. Ketika hal-hal buruk terjadi, mudah untuk merasa seperti lo gak memiliki kendali atas situasi tersebut.

Ketika lo menemukan diri lo dalam salah satu situasi ini, fokuslah pada hal-hal yang dapat lo ubah. Menemukan sesuatu yang dapat lo kendalikan dapat membantu lo merasa memiliki sebagian kekuatan lo kembali, dan itu adalah suatu langkah besar.

Cara lain untuk membebaskan diri dari perasaan gak berdaya adalah dengan berlatih mengatakan “tidak“. Lo gak harus melakukan semua yang diharapkan dari diri lo. Gak apa-apa untuk mendahulukan kebutuhan lo sendiri dibandingan kebutuhan orang lain.

3. Lo terlibat dalam negative self-talk

Keraguan terhadap diri sendiri terkait erat dengan menjadi victim mentality. Begitu seseorang jatuh pada victim mentality, secara gak sadar mereka akan memengaruhi diri sendiri dengan upaya terbaik mereka agar sesuai dengan kemauan mereka.

Jika lo percaya bahwa lo gk layak, lo akan selalu merasa seolah-olah dunia sedang berusaha untuk menjatuhkan lo. Keyakinan ini akan membuat perilaku korban sampai pada titik di mana merendahkan diri menjadi hal yang wajar. Akan sulit untuk tetap termotivasi dalam hidup saat lo selalu merendahkan diri sendiri.

4. Berpikir bahwa dunia sedang berusaha menjatuhkan lo

Saat lo merasa dunia terus berusaha menyakiti lo atau membuat lo sengsara, wajar banget kalau lo mungkin merasa lo adalah seorang korban.

Dalam hidup, banyak hal akan terjadi di luar kendali lo. Dan tugas lo sebenarnya adalah untuk memutuskan bagaimana lo akan menanggapi peristiwa-peristiwa itu. Ketika lo mulai melihat tantangan sebagai peluang untuk berkembang di situlah titik awal yang bisa membantu lo keluar dari victim mentality.

Baca juga: Apa Itu Kesehatan Mental?

Bagaimana Cara Berhenti Menyalahkan Diri Sendiri?

Jika lo merasa punya beberapa tanda atau gejala victim mentality, lo mungkin bertanya-tanya bagaimana cara mengubah pola pikir lo jadi lebih sehat. Jika demikian, di bawah ini adalah beberapa tips untuk membantu lo.

  • Pilih untuk meninggalkan atau menerimanya.
  • Bicaralah untuk mengubah situasi dan merebut kembali kekuatan lo
  • Baca buku self-help seperti Eckhart Tolle “The Power of Now”.
  • Belajarlah memaafkan masa lalu.
  • Temukan bantuan dari terapis yang dapat membantu lo memproses trauma masa lalu.
  • Kembangkan kecerdasan emosional lo.
  • Bertanggung jawab atas apa yang dapat lo kendalikan dan bagaimana lo bereaksi.
  • Belajar mulai mengendalikan hal kecil di sekitar lo.

Kesimpulan

kesimpulan
Sumber dari id.quora.com

Jika lo berjuang dengan victim mentality, sebenernya semua hal itu terjadi karena banyak faktor, jadi when things go wrong sebenernya itu bukan salah lo sepenuhnya juga. Kalau sebelumnya lo pernah mengalami kejadian yang gak mengenakkan, wajar banget kalau hal itu bikin lo jadi merasa ragu sama kemampuan diri lo sendiri.

Pada saat yang sama, lo perlu menunjukkan belas kasihan pada diri sendiri sehingga lo dapat melewati situasi ini dan mencari bantuan jika diperlukan. Terus berdiam dalam pola pikir victim mentality membuat lo merasa gak berdaya dan gak dapat memulai perubahan dalam hidup lo.

Meskipun mungkin sulit bagi lo untuk keluar dari pikiran buruk lo jika lo mengambil langkah-langkah kecil yang konsisten, pada akhirnya lo akan mencapai tujuan yang lo tuju. Dan, akan lebih mudah bagi orang lain untuk mendukung lo sepanjang jalan ketika lo terbuka untuk menerima saran dari orang lain.

Mulai Kurangi Mindset Victim Mentality dengan Konseling Online

Kalo lo kesusahan buat memulai langkah awal lo, lo bisa coba meminta bantuan dan arahan dari orang lain. Contohnya seperti psikolog Satu Persen.

Di konseling ini, lo bakal dapet tes psikologi supaya lo bisa tau gambaran kondisi lo saat ini. Berikutnya, lo juga akan dapat asesmen mendalam dan sampai akhirnya lo dapat worksheet dan terapi yang bakal disesuaikan sama hasil asesmen supaya bisa ngebantu lo secara tepat.

Lo bisa klik aja gambar di bawah buat cari tau lebih lanjut dan mendaftarkan diri untuk layanan konseling ini.

CTA-Blog-Post-06-1-16

Kalau lo masih ragu, lo dapat mencoba tes gratis dari kita terlebih dahulu. Dengan tes ini, lo akan tahu layanan konsultasi mana yang terbaik untuk masalah lo. Caranya gampang banget, cukup klik aja di sini.

Sebagai referensi tambahan, lo juga bisa nonton video Youtube Satu Persen berikut ini. Nanti kalian bakal bisa belajar cara berhenti overthinking tentang hal-hal di luar kendali agar hidup lebih bahagia.

Akhir kata, sekian dulu tulisan dari gue. Gue Dimsyog dari Satu Persen, selamat mencoba untuk menjadi sahabat dan teman terbaik bagi diri lo sendiri. Semoga informasinya bermanfaat, ya! Dan pastinya selamat menjalani #HidupSeutuhnya!

Referensi:

4 Signs You Have a Victim Mentality (And How to Break out of It). (n.d.). Retrieved January 21, 2022, from https://www.lifehack.org/articles/communication/move-away-from-the-victim-mentality.html

Victim Mentality: 16 Signs and Tips to Deal with It. (n.d.). Retrieved January 21, 2022, from https://www.healthline.com/health/victim-mentality

Victim Mentality: Causes, Symptoms, and More. (n.d.). Retrieved January 21, 2022, from https://www.webmd.com/mental-health/what-is-a-victim-mentality

What Is a Victim Mentality? (n.d.). Retrieved January 21, 2022, from https://www.verywellmind.com/what-is-a-victim-mentality-5120615#toc-reasons-a-victim-mindset-continues

Read More