putinvzrivaetdoma.org

media online informasi mengenai game online tergacor di tahun 2023

Manfaatnya

judi

Mengenal Konsultasi Psikolog Online dan Segala Manfaatnya

Konsultasi psikolog online
Satu Persen – Mengenal Konsultasi Psikolog Online dan Segala Manfaatnya

Hi, Perseners! Balik lagi dengan gue Fathur, Blog Writer Satu Persen.

Gue mau nanya tentang keadaan lo belakangan ini. Apakah lo ngerasa lagi jenuh banget dengan segala aktivitas online lo di rumah? Kalau iya, berarti kita dalam kondisi yang sama.

Gue sendiri akhir-akhir ini lagi berjuang dengan hubungan long distance relationship (LDR) yang bikin gue jenuh karena terkesan gitu-gitu aja tiap harinya. Pola kebucinannya, ya, sebatas telponan atau nonton film korea bareng.

Tapi, yang bikin gue kesel ketika kejenuhan tersebut dibarengi dengan berbagai masalah lainnya seperti kecemasan akan tugas yang menumpuk, masalah keluarga yang gak ada beresnya, sampai stres akibat gak bisa liburan karena pandemi. Oleh karena itu, gue ngerasa butuh banget temen curhat yang bisa menampung keluh kesah gue.

depression, anxiety, loneliness
Sumber: imgflip.com

Mungkin ada aja teman yang bisa connect ketika gue lagi curhat, tapi secara bersamaan juga ada curhatan yang gak bisa dijawab begitu aja oleh teman gue. Jadi rasanya kayak gue harus nanya ke yang lebih berpengalaman seperti mentor atau psikolog gitu.

Tapi masalahnya kan, sekarang aktivitas lagi banyak dilakukan di rumah aja, terus gimana caranya gue bisa ketemu mentor atau psikolog?

Nah, untuk yang belum tau, sekarang konsultasi dengan psikolog bisa dilakukan secara online juga, lho. Caranya mudah, lo tinggal mengambil gadget lo dan cari layanan yang membuka konsultasi online, termasuk salah satunya Satu Persen sendiri.

Dalam jurnalnya, Friedman dan Grant juga menyarankan kalau konseling secara online diperbolehkan, tapi tetap gak bisa mengganti seutuhnya konsultasi secara tatap muka. Karena pada dasarnya walaupun ada masalah yang bisa diatasi secara online, tapi ada juga masalah yang memang perlu diatasi secara langsung.

Maka dari itu, mending sebelum lanjut, lo bisa cek video YouTube-nya Satu Persen tentang tanda-tanda kalo lo perlu konsultasi ke psikolog.

YouTube Satu Persen – 7 Tanda Kamu Perlu ke Psikolog

Apa Itu Konsultasi Psikologi Online?

Konsultasi psikolog online memiliki tujuan yang gak jauh beda dengan konsultasi pada umumnya, yaitu untuk memecahkan suatu masalah dan memberikan solusi secara mandiri. Tapi yang membedakan konsultasi secara online dan offline adalah dari segi tempat, waktu dan treatment-nya sendiri.

Simpelnya gini, jika lo melakukan konsultasi secara tatap muka, tentu pihak-pihak yang terlibat secara fisik hadir di satu ruangan yang sama. Sementara konsultasi yang dimediasi oleh teknologi menyiratkan bahwa antara mentor dan klien akan berada di lokasi yang berbeda.

Platform yang digunakan juga beragam dan disesuaikan dengan kebutuhan klien. Beberapa di antaranya bisa memakai Google Meet, Skype, Zoom Meeting, pesan chat, dan berbagai format lainnya.

Apakah Konsultasi Online Itu Aman dan Efektif?

Mungkin terlintas sedikit keraguan dan kekhawatiran dalam diri lo dengan konsultasi online ini.

“Kalo gak ketemu langsung, gimana psikolognya bisa ngertiin gue?”

“Kalau online mah sama aja kayak dengerin podcast atau video di Youtube.”

“Terus, kalau online emang bakal efektif?”

Konsultasi Psikolog Online
Sumber: kaskus.co.id

Untuk menjawab kekhawatiran lo semua, gue bakal kasih salah satu penelitian yang membahas keefektifan konsultasi online ini.

Pada tahun 2018, sebuah studi yang diterbitkan oleh Journal of Psychological Disorders bilang kalau terapi perilaku kognitif secara online itu terbilang efektif dan praktis. Studi ini juga menemukan kalau konseling secara online sama efektifnya dengan konseling tatap muka untuk segala permasalahan seperti depresi hingga gangguan kecemasan.

Gue pun percaya, kok, kalau setiap kondisi pasti ada manfaatnya. Nah, dalam artikel kali ini pun gue berkesempatan untuk ngasih tau lo apa saja manfaat yang bakal didapatkan kalau lo mencoba konsultasi online.

Baca juga: Tips Menjaga Kesehatan Mental Saat Pandemi

Manfaat Konsultasi Secara Online

1. Fleksibel dengan waktu dan tempat

Manfaat pertama yang akan lo rasakan ialah bisa fleksibel menjadwalkan pertemuan secara daring dengan psikolog atau mentor lo. Sedangkan jika offline, lo butuh sedikit effort yang lebih untuk melakukan persiapannya.

Cara konsultasinya biasanya menggunakan aplikasi video conference. Tapi buat lo yang lebih ekspresif dan lebih suka membagikan curhatan dengan cara chating, lo bisa banget saling berkirim pesan kapan dan dimana saja tanpa harus menunggu waktu kosong mentor lo.

Intinya, ketika ada peristiwa yang menimpa lo sehingga merasa sedih, kecewa, dan bingung. Lo bisa langsung kirim pesan dengan mentor kepercayaan lo kapan aja.

Tapi satu hal yang lo perlu diperhatikan, meskipun dalam keadaan online lo juga perlu menanyakan kesediaan waktu psikolog dan mentor lo untuk merespons curhatan lo, ya!

2. Terhindar dari stigma buruk

Meme salah paham
Sumber: memegenerator.net

Di sekitar kita, gak dipungkiri lagi kalau masih banyak yang menganggap kesehatan mental sebagai sesuatu yang tabu dan menganggap kalau lo pergi ke psikolog itu berarti lo terkena gangguan jiwa. Hal ini tentu terjadi bisa terjadi karena adanya stigma buruk di masyarakat.

Stigma sendiri bisa diartikan sebagai proses yang melibatkan pelabelan terhadap seseorang dan kesannya merugikan suatu kelompok atau individu.

Untuk ngeliat dampak buruknya, gue bisa ambil studi dari Psychological Medicine yang mengatakan kalau stigma yang terkait penyakit mental bisa menjadi penghalang lo untuk mencari pengobatan agar bisa sembuh dari penyakit tersebut.

Nah, meskipun gak mudah untuk menghilangkan dan melawan stigma buruk, tapi dengan lo melakukan konsultasi secara online, lo bisa mengurangi stigma itu karena bisa jadi gak ada yang tau kecuali kita sendiri.

3. Menghemat pengeluaran

Pernah gak, lo ngerasain kalau biaya pengeluaran ketika dulu sebelum pandemi lebih banyak ketimbang sekarang ketika online di rumah? Hal itu juga bisa terjadi jika lo melakukan konseling secara online.

“Lho, kenapa bisa gitu?”

Bayangin aja kalau misalkan lo pergi ke psikolog secara tatap muka, secara gak langsung lo harus mengeluarkan bensin untuk kendaraan pribadi atau mengeluarkan ongkos untuk membayar ojek online.

Hal itu belum ditambah dengan kebutuhan primer lo seperti makan dan minum. Apalagi jika daerah tempat lo konsultasi banyak tempat jajanan yang ngebuat lo ingin beli. Nah, hal ini gak akan terjadi jika lo melakukannya secara online karena lo hanya butuh kuota untuk bisa terhubung dengan mentor lo.

Nah, segitu dulu tulisan dari gue, Perseners! Semoga setelah baca ini lo jadi gak bingung kalau nanti lo mau menghubungi psikolog untuk konsultasi secara online.

Lo juga bisa, nih, memastikan kondisi kesehatan mental lo dengan melakukan pencegahan tahap awal bersama psikolog dari Satu Persen. Lo tinggal klik di bawah ini aja untuk lebih jelasnya, ya!

CTA-Blog-Post-06-1-3

Tenang aja, dengan Satu Persen, lo bisa berkonsultasi dengan psikolog yang sudah berpengalaman untuk mengatasi lebih dari 10.000 permasalahan kehidupan. Lo juga bisa mencoba tes konsultasi semisal lo masih ragu layanan apa yang cocok buat kondisi lo.

Gue Fathur dari Satu Persen, pamit undur diri. Oh iya, terakhir gue mau ngucapin selamat menjalankan #HidupSeutuhnya ya, Perseners!

Referensi:

Morin, A. (November 14, 2019). Does Online Therapy Work?. Retrieved on October 5, 2021 from https://www.psychologytoday.com/intl/blog/what-mentally-strong-people-dont-do/201911/does-online-therapy-work

Mallen, M. J., Vogel, D. L., Rochlen, A. B., & Day, S. x. (2005). Online Counseling: Reviewing the Literature From a Counseling Psychology Framework. In The Counseling Psychologist (Vol. 33, Issue 6). https://doi.org/10.1177/0011000005278624

Clement, S., Schauman, O., Graham, T., Maggioni, F., Evans-Lacko, S., Bezborodovs, N., Morgan, C., Rüsch, N., Brown, J. S. L., & Thornicroft, G. (2015). What is the impact of mental health-related stigma on help-seeking? A systematic review of quantitative and qualitative studies. Psychological Medicine, 45(1), 11–27. https://doi.org/10.1017/S0033291714000129

Mallen, M. J., & Vogel, D. L. (2005). Introduction to the Major Contribution: Counseling Psychology and Online Counseling. The Counseling Psychologist, 33(6), 761–775. https://doi.org/10.1177/0011000005278623

Barnett, J. E. (2005). Online Counseling: New Entity, New Challenges. The Counseling Psychologist, 33(6), 872–880. https://doi.org/10.1177/0011000005279961

Andrews, G., Basu, A., Cuijpers, P., Craske, M. G., McEvoy, P., English, C. L., & Newby, J. M. (2018). Computer therapy for the anxiety and depression disorders is effective, acceptable and practical health care: An updated meta-analysis. Journal of Anxiety Disorders, 55(August 2017), 70–78. https://doi.org/10.1016/j.janxdis.2018.01.001

Read More
judi

Mengenal Terapi Earthing dan Manfaatnya untuk Mengatasi Stres

mengenal terapi earthing untuk mengatasi stres
Satu Persen – Mengenal Terapi Earthing dan Manfaatnya untuk Mengatasi Stres

Halo, Perseners! Apa kabar? Di mana pun kamu berada, aku berdoa semoga kamu selalu bahagia.

Kamu pernah merenung ngga bahwa permasalahan dalam hidup selalu datang silih berganti? Bahkan ngga jarang karena begitu banyak masalah, ada banyak orang yang merasa stres. Apalagi di tengah kondisi pandemi yang belum berakhir. Banyak banget yang bisa menjadi pemicu sampai banyak orang bingung gimana cara mengatasi stres?

Apakah kamu pernah merasa stres juga? Atau barangkali saat ini kamu sedang mengalami stres?

merasa stres
Cr: Someecards

Di artikel ini, aku mau membahas salah satu jenis terapi yang mungkin belum terlalu kamu kenal. Kamu pernah mendengar istilah earthing, ngga?

Dasarnya, Earthing adalah salah satu metode terapi yang banyak banget manfaatnya, termasuk mengatasi stres. Kamu harus ingat ya bahwa stres bukan hal yang sepele. Kalau terjadi terus menerus dan dibiarkan begitu aja tanpa penanganan yang tepat, maka bisa berdampak negatif bagi kesehatan mental maupun fisik.

Oh, iya! Perkenalkan aku Restu, Part-time Blog Writer di Satu Persen. Aku akan mengajak kamu mengenal terapi earthing dan manfaat earthing sebagai salah satu cara mengatasi stres.

Are you ready?

Apa Itu Terapi Earthing?

Perseners pernah berpikir ngga bahwa kehidupan manusia tuh semakin modern? Segala sesuatu menjadi serba canggih sehingga melakukan suatu pekerjaan terasa lebih mudah dan cepat. Misalnya, bepergian puluhan kilometer dengan bantuan kendaraan bermotor atau melakukan rapat jarak jauh dengan alat komunikasi canggih.

Akan tetapi, kehidupan yang serba modern ini secara ngga sadar membuat kita semakin jarang melakukan kontak dengan bumi. Kita semakin sibuk sehingga merasa ngga punya banyak waktu buat olahraga, apalagi melakukan sesuatu yang sifatnya kontak atau bersentuhan langsung dengan permukaan bumi.

pengertian terapi earthing
Cr: QuotesBae

Padahal, ada banyak manfaat yang bisa kita dapatkan dari bersentuhan dengan permukaan bumi. Metode kontak dengan permukaan bumi ini disebut terapi earthing. Permukaan bumi memiliki muatan negatif yang disebut elektron.

Tujuan terapi earthing adalah menyerap jutaan elektron permukaan bumi supaya elektronnya masuk ke dalam tubuh manusia. Salah satu contoh peran elektron permukaan bumi ini adalah mengeluarkan racun dari dalam tubuh.

Manfaat Earthing untuk Kesehatan Mental

1.Mengatasi Stres

Otak memiliki bagian yang disebut kelenjar adrenal. Saat tubuh merasakan stres, kelenjar ini akan menghasilkan hormon stres yakni kortisol. Nah, si kortisol bakal dirilis ke peredaran darah sehingga menyebabkan peningkatan denyut jantung dan tekanan darah.

Nah, manfaat earthing adalah menormalkan level hormon kortisol untuk mengatasi stres. Karena hormon kortisol kembali ke level normal, maka berbagai sistem dalam tubuh kita pun kembali seimbang.

Baca juga: Stres Ganggu Kesehatan Fisikmu? Hubungan Stres dan Kesehatan Fisik

manfaat earthing
Cr: makeamemer.org

2. Memperbaiki Mood

Hormon stres juga mempengaruhi mood loh, Perseners. Level hormon kortisol yang terlalu tinggi dan terjadi terus-menerus dapat mengurangi level hormon bahagia yang disebut serotonin. Makanya, saat stres seseorang akan merasa mood-nya ngga stabil.

Chevalier (2015) meneliti 40 orang dewasa untuk melihat manfaat earthing terhadap mood partisipan tersebut. Hasil penelitian membuktikan bahwa mood partisipan lebih baik setelah melakukan earthing.

3. Memperbaiki Kualitas Tidur

siklus tidur
Cr. portneuf.org

Tahu ngga, Perseners? Kualitas tidur erat kaitannya dengan mood dan stres. Tingkat stres yang tinggi dan berulang kali dapat mengurangi durasi tidur. Akibatnya, kualitas tidur menjadi buruk, memori terganggu, dan mood menjadi tidak teratur (mood berubah-ubah terus).

Di sisi lain, kurang tidur juga bisa menjadi pemicu hormon stres atau kortisol. Saat level kortisol melebihi batas normal, kualitas tidur akan berkurang.

Penelitian Ghaly dan Teplitz (2004) membuktikan bahwa manfaat earthing mampu mengembalikan kortisol pada level normal. Partisipan yang terlibat dalam penelitian tersebut terbukti memiliki durasi tidur yang lebih lama dan kualitas tidur yang lebih baik setelah melakukan earthing.

Baca juga: Kenali Penyebab Stres dan Cara Menghilangkannya

Cara Melakukan Terapi Earthing

Buat kamu yang pengen mempraktikkan terapi earthing, aku bakal jelasin beberapa cara yang bisa kamu coba.

1.Berjalan tanpa alas kaki

Kamu bisa berjalan dengan kaki telanjang di atas tanah, pasir, rumput, bahkan lumpur sekalipun. Kulit kaki yang bersentuhan dengan permukaan bumi ini akan menyerap energi yang tersimpan di permukaan bumi.

Jika kamu ngga bisa melakukannya di rumah, kamu bisa memilih taman atau bahkan hutan kota sebagai tempat terapi earthing tersebut. Namun, pastikan lokasi tersebut memang diperbolehkan untuk diinjak ya.

berjalan tanpa alas kaki
Cr: Mama Natural

2. Berendam atau Berenang

Berenang juga bisa menjadi pilihan, nih. Selain berenang, terapi earthing ini bisa juga dilakukan dengan berendam di pantai, sungai, danau, atau kolam yang masih alami. Tetapi, hati-hati ya saat melakukannya. Pastikan lokasi yang kamu pilih aman dan tidak membahayakan nyawa.

3. Berbaring

Berbaring di atas tanah juga bisa menjadi cara mengatasi stres, loh. Selain tanah, kamu juga bisa melakukan terapi earthing di atas rumput maupun pasir. Akan lebih baik jika kamu melakukannya di pagi supaya mendapatkan sinar matahari pagi.

4. Menggunakan bantuan alat

Kamu mungkin merasa sibuk banget sehingga ngga ada waktu untuk melakukan terapi earthing. Atau, barangkali sedang musim hujan sehingga kamu ngga bisa keluar rumah.

Jangan khawatir karena kamu bisa melakukan terapi earthing di dalam ruangan menggunakan peralatan terapi earthing seperti kaus kaki, selimut, atau karpet. Bahkan, stiker mirip koyo yang memang didesain untuk terapi earthing. Kamu tinggal menyambungkan alat-alat tersebut ke sumber listrik terdekat.

Nah, itu tadi beberapa cara melakukan terapi earthing yang bisa kamu coba. Namun, pastikan memilih tempat yang bersih dan aman, ya. Ngga perlu sampai 1 jam, melakukan terapi earthing 20 menit aja udah cukup.

Setiap orang berhak hidup bahagia. So, jangan pernah lelah buat menyayangi diri sendiri dengan ngga menyepelekan stres, ya. Kamu bisa mencoba Tes Tingkat Stres yang disediakan Satu Persen untuk memastikan seberapa parah tingkat stres yang kamu alami.

Jika kamu merasa stres dan masih bingung gimana cara mengatasi stres, kamu boleh banget menggunakan layanan Konseling dengan Psikolog Satu Persen. Bersama psikolog profesional di Satu Persen, kamu bisa mendapatkan asesmen dan solusi yang tepat. Langsung klik banner di bawah ini, ya!

CTA-Blog-Post-06-1-16

Selain itu, kamu juga bisa belajar mengenali tanda-tanda stres dengan nonton video Youtube Satu Persen di bawah ini.

Ngga terasa nih aku udah banyak jelasin terkait terapi earthing. Semoga tulisan ini bermanfaat ya, Perseners. Akhir kata, aku Restu, pamit undur diri. Selamat menjalani #HidupSeutuhnya.

Referensi:

Chevalier, G., Sinatra, S. T., Oschman, J. L., Sokal, K., & Sokal, P. (2012). Earthing: health implications of reconnecting the human body to the Earth’s surface electrons. Journal of environmental and public health, 2012, 291541. https://doi.org/10.1155/2012/291541

Chevalier G. (2015). The effect of grounding the human body on mood. Psychological reports, 116(2), 534–542. https://doi.org/10.2466/06.PR0.116k21w5

Fink, G. (2010). Stress: definition and history. Stress science: neuroendocrinology, 3(9).

Forage and Sustain: What on Earth is Earthing?. (2019, July 03). Retrieved from https://forageandsustain.com/what-on-earth-is-earthing/#:~:text=Earthing%20or%20grounding%20is%20the,of%20electrons%20into%20the%20body.&text=The%20earth%20is%20negatively%20charged%2C%20emitting%20negative%20ions%20and%20electrons.

Ghaly, M., & Teplitz, D. (2004). The biologic effects of grounding the human body during sleep as measured by cortisol levels and subjective reporting of sleep, pain, and stress. Journal of alternative and complementary medicine (New York, N.Y.), 10(5), 767–776. https://doi.org/10.1089/acm.2004.10.767

Howland, G. (2020, January 16). Grounding (aka Earthing): 5 Reasons to Try This Ancient Practice. https://www.mamanatural.com/grounding/

Mayo Clinic: Chronic stress puts your health at risk. (2021, July 08). Retrieved from https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/stress-management/in-depth/stress/art-20046037#:~:text=Cortisol%2C+the+primary+stress+hormone,fight%2Dor%2Dflight+situation.

Oschman, J. L., Chevalier, G., & Brown, R. (2015). The effects of grounding (earthing) on inflammation, the immune response, wound healing, and prevention and treatment of chronic inflammatory and autoimmune diseases. Journal of inflammation research, 8, 83–96. https://doi.org/10.2147/JIR.S69656

Reinberg, S. (2018, September 10). 1 in 5 College Students Stressed, Consider Suicide. https://www.webmd.com/depression/news/20180910/1-in-5-college-students-stressed-consider-suicide#:~:text=Among%20more%20than%2067%2C000%20students,thoughts%20or%20attempts%2C%20researchers%20found.

Scott, E. (2021, July 09). The Relationship Between Sleep and Stress. https://www.verywellmind.com/relationship-between-stress-and-sleep-3144945

Shahsavarani, A. M., Azad Marz Abadi, E., & Hakimi Kalkhoran, M. (2015). Stress: Facts and theories through literature review. International Journal of Medical Reviews, 2(2), 230-241.

Southern California for Anti-Aging: Depression & Irritability. (n.d.). Retrieved from https://socalbhrt.com/depression-and-irritability/

WebMD: How Stress Affects Your Health. (2020, October 23). Retrieved from https://www.webmd.com/balance/stress-management/stress-anxiety-depression#:~:text=If%20you’re%20constantly%20under,forms%20of%20anxiety%20and%20worry.

Read More
judi

Apreasi Penting Life Skills: Pengertian, Strategi, dan Manfaatnya

Apresiasi Penting Life Skills: Pengertian, Strategi, dan Manfaatnya
Satu Persen – Life Skills

Halo, namaku Mira dan aku adalah Blog Writer di Satu Persen. Kali ini kita bakal ngebahas soal life skills. Stay tune dan baca sampe abis ya, biar kamu bisa dapet keseluruhan insight-nya!

Pernah gak sih, kamu ngerasa terjebak dalam rutinitas? Kerasanya kayak gak bisa mencapai potensi penuh diri kamu? Well, biasanya hal tersebut dikarenakan kamu belum menggunakan potensi penuh life skills-mu.

Daftar Isi

  1. Apa Itu Life Skills?
  2. Mengapa Life Skills Dianggap Penting?
  3. Tipe-tipe Life Skills
  4. Manfaat Mengembangkan Life Skills
  5. Apa Strategi untuk Mengembangkan Life Skills?
  6. Strategi Menghadapi Rintangan

Life Skills adalah alat penting yang kita gunakan untuk menavigasi tantangan kehidupan sehari-hari. Mereka membantu kita berkomunikasi secara efektif, mengatur waktu kita, memecahkan masalah, dan membuat keputusan yang baik. Singkatnya, mereka memberdayakan kita untuk menjalani hidup kita sepenuhnya dan mencapai potensi penuh kita. Tapi bagaimana cara mengembangkan keterampilan penting ini? Dan mengapa mereka penting?

Dalam panduan ini, kita akan menjelajahi berbagai jenis kecakapan hidup, manfaat mengembangkannya, dan strategi untuk meningkatkannya. Kita juga akan melihat contoh nyata dari orang-orang sukses yang telah menguasai keterampilan ini dan bagaimana mereka menggunakannya untuk mencapai tujuan mereka. Baik kamu baru memulai perjalanan menuju peningkatan diri atau ingin meningkatkan keterampilan ke level selanjutnya, panduan ini memiliki sesuatu untuk kamu. Jadi mari kita mulai membuka potensi penuh kamu!


Apa itu Life Skills?

Life Skills adalah kemampuan yang diperlukan untuk mengelola kehidupan sehari-hari dengan sukses. Mereka termasuk keterampilan seperti komunikasi, manajemen waktu, pemecahan masalah, keuangan pribadi, dan kepemimpinan. Life skills juga meliputi aspek emosional seperti kecerdasan emosional dan resilien, serta aspek mental seperti kreativitas dan pemikiran positif.

Mengapa Life Skills dianggap penting?

Life skills sangat penting karena mereka membantu kita menjadi lebih baik dalam mengelola aspek kehidupan kita yang berbeda. Mereka membantu kita mengatur waktu dan mencapai tujuan kita, serta membantu kita mengelola uang dengan baik dan menjadi lebih produktif. Life skills juga membantu kita menjadi lebih emosional yang stabil dan mengelola emosi kita dengan lebih baik, serta membantu kita menjadi lebih kreatif dan terbuka terhadap ide-ide baru.

Life skills juga sangat penting dalam meningkatkan keberhasilan pribadi dan profesional. Mereka membantu kita menjadi lebih baik dalam bekerja dengan orang lain, membuat keputusan yang tepat, dan mencapai kesuksesan dalam karir kita. Membantu kita menjadi lebih berkembang secara pribadi dan mencapai tujuan hidup kita.

Meskipun life skills sering dianggap sebagai sesuatu yang datang secara alami, mereka juga dapat dipelajari dan dikembangkan. Dengan belajar dan mempraktikkan life skills secara teratur, kita dapat meningkatkan kemampuan kita dalam mengelola kehidupan kita dan mencapai tujuan kita.

Yuk, kenali tipe-tipe Life Skills

Secara umum dan awam, life skills biasanya terdiri dari hal-hal berikut:

1. Komunikasi

Kemampuan untuk berkomunikasi dengan efektif dengan orang lain sangat penting untuk keberhasilan pribadi dan profesional. Ini termasuk kemampuan untuk mendengarkan dengan aktif, menyampaikan pesan dengan jelas, dan menangani konflik dengan cara yang produktif.

2. Manajemen Waktu

Kemampuan untuk mengelola waktu dengan baik dapat membantu kita mencapai tujuan kita dengan efisien dan menjadi lebih produktif. Ini termasuk kemampuan untuk menetapkan prioritas, mengelola kegiatan sehari-hari, dan menghindari distraksi.

3. Pemecahan masalah

Kemampuan untuk menyelesaikan masalah dengan cara yang logis dan efektif sangat penting untuk keberhasilan pribadi dan profesional. Ini termasuk kemampuan untuk mengidentifikasi masalah, mengumpulkan informasi, dan mencari solusi yang sesuai.

4. Keuangan pribadi

Kemampuan untuk mengelola keuangan pribadi dengan baik sangat penting untuk mencapai kebebasan finansial dan stabilitas keuangan jangka panjang. Ini termasuk kemampuan untuk mengelola pengeluaran, mengatur budget, dan berinvestasi dengan bijak.

5. Kepemimpinan

Kemampuan untuk menjadi pemimpin yang efektif sangat penting untuk keberhasilan pribadi dan profesional. Ini termasuk kemampuan untuk memotivasi orang lain, mengatur tim, dan mengambil keputusan yang tepat.

Jika barusan adalah secara umum, sebetulnya Satu Persen sendiri telah membuat kurikulum life skills kami sendiri yang telah kami riset sejak tahun 2017. Kurikulum ini telah membantu jutaan orang setiap harinya lewat konten yang ada di YouTube Satu Persen.

Level 1 Survive, Level 2 Safety Net & Risk, Level 3 Happy, Health, & Productive, dan Level 4 Freedom & Legacy
4 Tingkatan Kurikulum Satu Persen 

Kurikulum ini berisi 4 level. Pertama adalah ‘survive’, yaitu bagaimana caranya untuk ‘survive’ dalam kehidupan. Kedua adalah ‘safety net & risk management’, yaitu cara untuk mengenali risiko, me-manage risiko dan memproteksi diri dari berbagai risiko yang ada. Ketiga adalah ‘happy, healthy, & productive’, yaitu bagaimana caranya untuk menjadi orang yang bahagia dan tetap produktif dalam pekerjaan. Lalu yang keempat adalah ‘freedom & legacy’, bagaimana menciptakan kebebasan dalam hidup dan juga mengajarkan apa yang kita punya ke orang lain.

Satu Persen, bekerjasama dengan Life Skills ID telah membuat Webinar Life Skills series yang terdiri dari:

Semua Webinar ini dilakukan untuk mengembangkan life skills individu, terutama dewasa muda di atas 17 tahun, mengikuti kurikulum kami di atas. Webinar diadakan rutin setiap 1-2 bulan sekali dan telah diikuti oleh ribuan orang. Untuk mengakses Webinar Satu Persen x Life Skills ID kamu bisa coba ke link berikut ya: Webinar Life Skills ID

Life-Skills-CTA

Manfaat Mengembangkan Life Skills

Oke, kita lanjut lagi pembahasannya ya… Ada banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh dari mengembangkan life skills, diantaranya

1. Meningkatkan keberhasilan pribadi dan profesional

Life skills membantu kita menjadi lebih baik dalam bekerja dengan orang lain, membuat keputusan yang tepat, dan mencapai kesuksesan dalam karir kita.

2. Meningkatkan kemampuan mengelola kehidupan sehari-hari

Life skills membantu kita mengatur waktu dan mencapai tujuan kita, serta membantu kita mengelola uang dengan baik dan menjadi lebih produktif.

3. Meningkatkan kecerdasan emosional

Life skills membantu kita menjadi lebih emosional yang stabil dan mengelola emosi kita dengan lebih baik, sehingga kita dapat menjalani kehidupan dengan lebih sejahtera.

4. Meningkatkan kreativitas dan pemikiran positif

Life skills membantu kita menjadi lebih kreatif dan terbuka terhadap ide-ide baru, sehingga kita dapat menemukan solusi yang inovatif untuk masalah yang dihadapi.

5. Meningkatkan kemampuan belajar

Life skills membantu kita memahami cara belajar yang efektif, sehingga kita dapat terus belajar dan tumbuh sepanjang hidup.

Nah kan udah tau pengertian, tipe, dan manfaat dari Life Skills itu sendiri.

Apa Strategi untuk Mengembangkan Life Skills itu sendiri?

1. Menetapkan tujuan dan membuat rencana

Tentukan life skills yang ingin kamu kembangkan dan tentukan tujuan jangka pendek dan jangka panjang untuk mengembangkannya. Buat rencana tindakan yang spesifik untuk mencapai tujuan tersebut.

2. Belajar dari pengalaman

Carilah kesempatan untuk belajar dari pengalaman sehari-hari. Ketika menghadapi situasi yang menantang, pertimbangkan apa yang telah kamu pelajari dan bagaimana kamu dapat menggunakan pengalaman tersebut untuk mengembangkan life skills tersebut.

3. Mencari pelatihan dan kursus

Carilah pelatihan atau kursus yang dapat membantumu mengembangkan life skills yang ingin dikembangkan. Ini dapat dilakukan secara online atau melalui kelas tatap muka.

4. Berlatih secara teratur

Kemudian, latih kemampuan life skills secara teratur. Ini bisa dilakukan dengan berlatih keterampilan komunikasi atau manajemen waktu setiap hari, atau dengan mencoba menyelesaikan masalah yang muncul secara teratur.

5. Mencari feedback dan evaluasi

Terakhir, carilah feedback dari orang lain untuk mengevaluasi kemajuan kamu dalam mengembangkan life skills. Ini dapat dilakukan dengan mencari masukan dari teman atau kolega, atau dengan menggunakan alat evaluasi online.

6. Mencari bantuan profesional

Jika kamu merasa perlu bantuan lebih lanjut untuk mengembangkan life skills kamu, carilah bantuan dari profesional seperti psikolog atau konselor. Mereka dapat memberikan saran dan dukungan yang diperlukan untuk mengembangkan kemampuan kamu.

Kamu juga bisa mendapatkan bantuan untuk mengembangkan life skills tersebut bersama Mentor Satu Persen atau dengan mengikuti Webinar Satu Persen x Life Skills ID.

Strategi Menghadapi Rintangan

Dalam mengembangkan atau melatih Life Skills kamu, pastinya kamu akan melalui beberapa rintangan yang harus dihadapi. Kamu harus belajar juga cara menghadapi rintangan tersebut. Berikut adalah beberapa strategi untuk menghadapi rintangan:

1. Mencari bantuan profesional

Jika kamu merasa perlu bantuan lebih lanjut untuk menangani tantangan, carilah bantuan dari profesional seperti psikolog atau konselor. Mereka dapat memberikan saran dan dukungan yang diperlukan untuk mengatasi tantangan yang kamu hadapi.

2. Belajar mengelola emosi

Kemampuan untuk mengelola emosi dengan baik dapat membantu kamu menghadapi tantangan dengan cara yang lebih positif. Latihlah kemampuan mengelola emosi dengan cara yang efektif, seperti dengan meditasi atau latihan relaksasi.

Cara Efektif Mengatasi Emosi Negatif 

3. Mencari solusi yang inovatif

Gunakan kreativitas dan kemampuan pemecahan masalah untuk menemukan solusi yang inovatif untuk tantangan yang dihadapi. Ini dapat membantu kamu menemukan cara baru untuk menghadapi tantangan dan mencapai tujuan kamu.

Kamu telah mempelajari pengertian, tipe, manfaat, dan strategi mengenai life skills. Dengan mempelajari hal tersebut lebih dalam dan terus berlatih secara teratur, kamu dapat menghadapi segala hal dengan nyaman.

Bagi kamu yang masih bingung ingin mulai darimana atau bahkan mengalami tantangan saat mengembangkan Life Skills tersebut, kamu bisa ikut Mentoring Satu Persen. Di dalamnya kamu bisa menceritakan kesulitan maupun menanyakan saran bersama mentor-mentor yang terlatih. Good luck!

CTA-Mentoring---Life-Skills-1

Read More