putinvzrivaetdoma.org

media online informasi mengenai game online tergacor di tahun 2023

Jadi

judi

Sering Lupa? Bisa Jadi Kamu Mengalami Gejala Demensia

Demensia - Penyakit Lupa
Satu Persen – Sering Lupa? Bisa Kamu Mengalami Gejala Demensia

Perseners tau film Finding Nemo, ngga? Di film itu ada satu tokoh yang namanya Dory. Kalau yang udah nonton pasti tau banget betapa cepetnya Dory lupa sama suatu hal yang baru aja terjadi. Tapi kita sebagai penonton menganggap itu hal yang lucu, kan? Beda kalau kita yang ngerasain sendiri. Ya, ngga?

Nyariin HP karena lupa terakhir taruh di mana aja bisa bikin kita emosi. Apalagi kalau lupa sama berbagai hal. Pastinya itu bakal mengganggu aktivitas hidup kita banget. Kalau kamu sering lupa atau sulit buat mengingat-ingat suatu kejadian, bisa jadi kamu mengalami gejala demensia. Apa tuh demensia?

Nah, Perseners, kali ini aku Gaby Part-time Blog Writer Satu Persen bakal bahas soal demensia. So, baca artikel ini sampai habis biar bisa dapet informasi yang lengkap.

Apa itu Demensia?

demensia - penyakit lupa
Cr: since independence

Lupa sama sesuatu adalah hal yang wajar. Ngga cuma dirasakan oleh orang yang udah berusia tua tapi yang remaja pun pernah lupa. Mungkin orang menganggapnya sebagai hal yang sepele. Padahal, bisa jadi ini hal yang serius. Bahkan ada nama penyakitnya yaitu demensia.

Demensia ini adalah payung dari penyakit lupa. Jadi, demensia punya beberapa turunan penyakit seperti Alzheimer, vaskular, Lewy body, frontotemporal, dan demensia campuran.

Tapi, emang demensia sendiri itu apa? Demensia adalah suatu kondisi seseorang yang kehilangan fungsi kognitifnya seperti berpikir, mengingat, dan bernalar sampai mengganggu kehidupan dan aktivitas sehari-hari.

Parahnya adalah demensia bisa bikin kita bergantung sepenuhnya sama orang lain. Beberapa orang dengan demensia bahkan ngga bisa mengendalikan emosi mereka dan kepribadian mereka bisa berubah-ubah.

Baca juga: Mood Swing Tanpa Sebab? Yuk Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya

Apa Aja Tanda-tanda Seseorang Kena Demensia?

Sebelum bahas tentang tanda-tanda atau gejala seseorang terkena demensia, Perseners harus tau dulu nih, kenapa demensia bisa terjadi? Jadi, demensia terjadi saat sel saraf di otak kita berhenti bekerja, kehilangan koneksi dengan sel otak lain, dan mati.

Demensia sering terjadi seiring bertambahnya umur, tapi bukan berarti ini adalah hal yang wajar dalam proses penuaan. Setiap orang emang kehilangan beberapa neuron atau sel saraf di otak seiring bertambahnya umur. Tapi orang dengan demensia kehilangan jauh lebih banyak.

Terus, apa aja tanda-tanda kalau orang disebut terkena demensia?

1. Mengalami kehilangan ingatan

Penderita demensia susah buat mengingat sesuatu. Mereka susah buat mempelajari hal baru karena kesulitan dalam konsentrasi. Mereka juga bisa tersesat di lingkungan yang bahkan sebenarnya familiar bagi mereka. Akibat susah mengingat, penderita demensia juga seringkali menanyakan pertanyaan atau melakukan aktivitas yang sama berulang kali dan sering terjebak dalam kebingungan.

2. Kesulitan berbicara

Ternyata penderita demensia juga punya gejala susah buat memahami dan mengungkapkan pikirannya sehingga susah juga buat mereka berbicara. Mereka juga menggunakan kata-kata yang ngga biasa buat merujuk pada benda yang sebenarnya udah dikenal.

3. Halusinasi dan delusi

Gejala lainnya yang dialami oleh penderita demensia adalah halusinasi dan delusi. Mereka seakan-akan melihat sesuatu yang sebenarnya ngga nyata dan meyakini kalau itu nyata. Ini sebenarnya juga sudah masuk pada gangguan mental karena jika parah, mereka ngga bisa membedakan mana yang nyata dan mana yang hanya imajinasi.

4. Bertindak impulsif

Apa maksud impulsif? Seseorang dengan demensia bisa bertindak secara cepat dan tiba-tiba sesuai suasana hati. Masalahnya, penderita demensia suasana hatinya ngga menentu. Makanya, tindakannya bisa dengan cepat berubah di luar apa yang direncanakan dan kadang ngga beralasan. Mereka melakukan sesuatu tanpa dasar dan cenderung irasional.

Demensia - Peyakit Lupa
Cr: The Conversation

Gimana Cara Mengatasi Demensia?

Demensia yang udah mengganggu aktivitas sehari-hari kamu harus ditangani. Kenapa? Karena ini udah masuk ke gejala klinis yang bisa membahayakan baik buat diri kamu sendiri maupun orang lain di sekitarmu. Terus gimana cara mengatasinya?

Nah, berikut aku bakal jelasin cara buat mengatasi demensia.

1. Menggunakan alat pengingat

Sama seperti orang yang penglihatannya mulai menurun dan butuh alat bantu seperti kacamata atau softlens, penderita demensia juga butuh alat bantu. Alat bantu yang digunakan berfungsi sebagai pengingat. Misalnya dengan nandain kalender kamu kalau ada deadline tugas atau pasang alarm sebagai pengingat kapan harus minum obat. Kamu juga bisa selalu membawa catatan buat mencatat hal yang ingin diingat sebagai pengganti memori.

2. Merancang tempat tinggal yang berfungsi baik terhadap orang dengan demensia

Kamu juga perlu menyiapkan lingkungan yang bisa membantu memudahkan kamu dari gejala mudah lupa yang kamu rasakan. Gimana contohnya? Kamu bisa mulai dari menandai barang-barangmu dengan label sehingga ngga tertukar sama barang milik anggota keluarga lain atau orang yang tinggal bersama kamu.

3. Menyederhanakan tugas

Semakin kompleks atau ribet tugas pasti akan lebih mudah terlupakan. Jadi, coba sederhanakan tugas yang kamu punya. Pecah tugas yang besar menjadi hal-hal kecil yang bisa dikerjakan bertahap.

Misalnya kamu punya tugas presentasi. Coba pecah menjadi beberapa bagian seperti melakukan riset, buat poin-poin inti riset, bikin ppt, latihan presentasi, baru presentasi.

4. Konsultasi dengan ahli

Kalau gejala demensia yang kamu rasakan udah sangat mengganggu kamu sampai kamu benar-benar tergantung dengan orang lain, lebih baik kamu konsultasikan dengan ahli. Siapa ahli yang dimaksud? Bisa ahli saraf atau dokter spesialis gangguan otak dan sistem saraf, psikiater, atau psikolog.

Dokter bakal mempelajari apa yang terjadi di otakmu, menilai apakah seseorang punya kondisi yang bisa diobati yang berhubungan dengan kesulitan kognitif? Lalu, juga akan ada pemeriksaan fisik seperti pengukuran tekanan darah, tes darah, dan cairan lain buat memeriksa kadar berbagai bahan kimia, hormon, dan vitamin. Baru mendiagnosis seseorang terkena demensia atau ngga.

Satu Persen punya layanan konseling dengan psikolog yang bisa bantu kamu mengatasi masalah KLINIS dan memberikan diagnosa setelah konsultasi. Kamu bisa akses layanan konseling dengan klik banner di bawah ini!

CTA-Blog-Post-06-1-5

Kamu juga bisa mencoba berbagai tes gratis dari Satu Persen nih. Salah satunya tes sehat mental. Klik di sini ya!

Referensi:

NIH National Institute on Aging (NIA). (2021, 2 July). What Is Dementia? Symptoms, Types, and Diagnosis. Retrieved on October 19, 2021 from https://www.nia.nih.gov/health/what-is-dementia.

American Psychological Association. (2015). Living well with dementia. Retrieved on October 19, 2021 from https://www.apa.org/topics/aging-end-life/living-dementia.

Read More
judi

Langkah Pertama buat Jadi Sehat Mental

Kita mungkin sering dengar kalo sehat itu gak cuma sehat secara fisik saja tapi juga sehat secara mental. Sebagian besar dari kita mungkin juga udah tahu cara biar kita sehat secara fisik itu gimana. Bisa dengan makan makanan bernutrisi, minum air putih agar tetap terhidrasi, olahraga biar tubuh tetap bugar atau rutin mengkonsumsi vitamin.

Hal-hal tadi itu udah sering kita dengar atau praktekin juga sehari-hari. Tapi pernah gak sih lo bertanya-tanya cara biar sehat secara mental itu gimana Atau mungkin lo udah tahu, tapi bingung cara mulai biar sehat mental itu gimana? Kali ini kita akan bahas gimana sih caranya biar kita bisa sehat mental dan cara mulainya itu gimana.

Pastiin lo baca artikelnya sampai habis biar lo bisa nemu langkah pertama buat jadi sehat mental.

Sebenarnya yang dimaksud dengan sehat mental itu apa sih?

Nah, menurut WHO sendiri sehat mental adalah suatu kondisi dimana individu sadar akan kesejahteraan psikologis dirinya dan punya kemampuan untuk mengelola stres yang wajar, mampu bekerja secara produktif dan menghasilkan, serta berperan aktif di lingkungannya.

Sebenernya sehat mental ini tuh gak gitu aja, tapi cakupannya itu luas banget dan banyak hal yang perlu dipahami tentang ini. Tapi buat kita yang baru mau mulai, kita coba dari satu hal ini aja dulu.

Jadi, ada teori yang dikembangkan oleh Carol Ryff yaitu Psikolog dari Amerika Serikat yang nyinggung tentang cara ngebentuk kesejahteraan psikologis individu biar sehat secara mental. Nama teorinya itu Six model of Psychological Well-being atau 6 model untuk bisa sehat mental secara psikologis.

Seperti namanya, dalam teori ini ada 6 aspek yang bisa ngebantu kita buat mencapai kesehatan mental tadi.

Keenamnya bisa lo lihat gambar ini dan kali ini kita bakal bahas Self-Acceptance dulu, terus yang lainnya bakal kita bahas di artikel lainnya.

Self-acceptance atau penerimaan diri bisa diartikan dimana kita dapat menerima semua hal baik itu positif atau negatif yang ada pada diri kita entah itu penerimaan tentang keadaan fisik sampai kemampuan yang ada dalam diri kita.

Self-Acceptance ini bukan cuma sekedar kita menerima aja semua hal tentang diri kita. Tapi juga tentang gimana lo bisa berdamai dengan kegagalan yang lo alami juga akan segala pencapaian lo.

Artinya disini, lo gak cuma mandang hidup ini tuh cuma sebuah hasil yang kalo lo gak berhasil berarti ya gagal. Tapi hidup dan diri lo saat ini adalah sebuah proses yang mana tiap orang perkembangannya itu beda-beda, ada banyak faktor yang mempengaruhinya gitu.

Ini bisa jadi jawaban buat lo yang bertanya-tanya kenapa dimulainya dari Self-Acceptance, karena selain bisa ngebantu kita sehat secara psikologis, self acceptance ini ngebantu kita buat self-love.

Self-love itu sendiri perlu ada untuk kita bisa lebih mengenal dan menerima keadaan diri kita sehingga kita tuh bisa ngembangin diri kita kearah yang tepat dan positif. Nah biasanya sih, self-love ini lebih mudah buat tercapai ketika kita sudah menerima diri kita secara utuh dan apa adanya.

Ketika lo udah ngembangin Self-Acceptance ini, lo biasanya bakal lebih siap kalo ada tantangan yang datang ke diri lo. Karena ya balik lagi, hal yang lo kerjain ini hanyalah sebagian kecil dari hidup lo gitu.

Diri lo nggak hanya didefinisikan dari apa yang lo lakuin saat ini tapi dengan banyak hal lainnya. Jadi ketika hal yang lagi lo lakukan ini gagal, lo bukan berarti kehilangan seluruh dunia lo, begitu pun kalo ini berhasil bukan berarti lo bakal stop berkembang sampe sini aja.

Selain itu, orang-orang yang udah punya Self-Acceptance dalam dirinya itu cenderung bergerak lebih cepat ketika dia ngadepin suatu masalah.

Alasannya ya karena individu yang punya Self-Acceptance tinggi udah bisa nerima semua aspek dalam dirinya dan tahu harus gimana cara mengatasinya, jadi ketika ada masalah dia udah tahu cara buat nyelesain masalahnya sesuai dengan kondisi dia.

Misal nih, lo adalah tipikal orang yang gak kuat buat begadang karena kalo dipaksain bisanya saat bangun lo bakal pusing. Nah ketika ada tugas yang deadlinenya dikumpul besok dan lo baru dapat informasinya malam hari gitu.

Nah kalo di situasi ini ada dua tipe orang yang punya self-acceptance rendah dan tinggi, bakal berasa banget perbedaannya.

Buat orang yang self-acceptance nya tinggi, dia tahu kalo dia gak bisa begadang dan kalo dipaksa pun hasil dari tugasnya juga gak bakal prima.

Jadi alih-alih dia begadang dengan resiko bangun pagi hari dengan keadaan gak fresh dan gak puas sama hasil tugasnya. Dia bakal lebih milih buat tidur dan bangun lebih awal biar bisa ngerjain tugas dengan keadaan yang lebih fresh.

Sedangkan orang yang mungkin self-acceptance nya rendah, alih-alih berpikir gimana biar dia bisa ngerjain tugas dengan baik, biasanya bakal disibukkan dengan mengkritik diri sendiri, kayak “duh, kenapa sih gue gak bisa begadang kayak yang lainnya” “kenapa sih gue harus ada tugas buat besok” dan banyak kenapa lainnya, sampai malah lupa gimana cara ngatasin masalah yang ada.

gimana caranya biar bisa mulai buat ningkatin self-acceptance itu?

Yang paling pertama dan utama adalah mengenali diri kita sendiri dulu secara luar dan dalam.

Penting banget buat kita mengenal diri dulu baru mulai menerimanya. Emang sih, pas kita mencoba untuk mengenal diri mungkin awalnya bakal susah tapi gapapa pelan-pelan aja.

Kalo mungkin lo bingung “sebenernya gue ini gimana” “cara buat kenal diri gue gimana”. Mulai aja dulu dengan cara paling sederhana dengan ambil kertas dan alat tulis terus ya lo tulis aja.

Nah lo bisa disini tulis lo orangnya kayak apa, kondisi tubuh lo kayak apa, kalo lagi stres lo ngapain atau sesimple rutinitas apa sih yang wajib banget lo lakuin di pagi atau malam hari.

Dari tulisan lo tadi, lo bisa mulai ngeraba-ngeraba diri lo yang sebenernya itu kayak apa. Dan lo udah bisa mulai kenalan sama diri lo sendiri sebenarnya orang yang kayak gimana sih.

Setelah lo mengenal diri lo sendiri, baru disini lo bisa mulai buat nerima diri lo. Bukan cuma diri positif lo tetapi hal negatifnya juga. Menerima disini bukan bilang “kenapa ya gue punya kelemahannya ini?” tapi lebih ke, “Oh oke gue punya kelemahan ini ya, kira-kira apa yang bisa gue lakuin buat ngurangin ini ya?”

Oke, itu tadi langkah pertama yang bisa kita lakuin biar jadi sehat mental. Semoga dengan artikel ini lo bisa mulai menerima diri sendiri paling enggak satu persen tiap harinya. Sekian dan semoga ini bermanfaat.

Gue Jhon dari Satu Persen, Thanks!

Read More