putinvzrivaetdoma.org

media online informasi mengenai game online tergacor di tahun 2023

Diri

judi

Mengenali Diri dan Menemukan Kekuatan

Dalam dunia yang sering kali mengagungkan ekstrovert, memahami gaya sosialisasi introvert menjadi penting, terutama dalam konteks membangun koneksi yang bermakna. Sebagai seorang introvert, mungkin Anda sering merasa tertekan dengan tuntutan untuk selalu bersosialisasi. Namun, mengenali dan menghargai keunikan Anda dalam berinteraksi dapat membuka jalan bagi pembentukan hubungan yang lebih mendalam dan memuaskan.

Sebagai introvert, Anda cenderung memilih untuk memiliki sedikit teman, namun dengan hubungan yang lebih dalam dan berkualitas. Menurut Introvert Spring, ini bukan tentang jumlah teman yang Anda miliki, melainkan tentang kedalaman dan kualitas hubungan tersebut. Ini berarti memilih untuk menghabiskan waktu dengan orang-orang yang benar-benar Anda nikmati kebersamaannya, yang memahami dan menghargai kepribadian Anda.

Introvert memerlukan waktu untuk mengisi ulang energi sosial mereka. Ini bisa berarti menghabiskan waktu sendirian atau bersama kelompok kecil. Waktu ini penting untuk menjaga keseimbangan emosional dan mental, memungkinkan Anda untuk kembali ke interaksi sosial dengan perasaan segar dan siap.

  1. Selektif dalam Keterlibatan Sosial
    Introvert sering kali selektif dalam memilih kegiatan sosial. Anda mungkin lebih memilih untuk menghabiskan waktu dan energi pada aktivitas yang sesuai dengan minat dan nilai-nilai Anda, daripada menghadiri setiap acara sosial yang ada.
  2. Mengambil Inisiatif dalam Pembentukan Hubungan
    Meskipun mungkin terasa menantang, mengambil inisiatif dalam membentuk dan memelihara hubungan adalah langkah penting. The Recluse Hub menyarankan untuk mencoba mengundang orang lain untuk minum kopi atau bergabung dengan klub yang menarik bagi Anda. Ini membantu dalam membuka pintu untuk pertemanan yang lebih bermakna.
  3. Keaslian dalam Berinteraksi
    Banyak introvert merasa perlu memakai ‘topeng’ dalam situasi sosial. Namun, menjadi otentik dan setia pada diri sendiri adalah kunci untuk membangun koneksi yang lebih dalam. Keaslian ini memungkinkan Anda untuk membentuk hubungan yang tahan lama dan memuaskan.
  4. Mengelola Persahabatan dengan Bijak
    Mengelola persahabatan sebagai introvert seringkali memerlukan penentuan batasan yang jelas dan prioritas pada perawatan diri. Ini penting untuk menjaga tingkat energi Anda dan memastikan bahwa Anda memiliki waktu untuk mengisi ulang dan merenung.

Dengan memahami dan menerima gaya sosialisasi Anda sebagai introvert, Anda dapat menavigasi dunia sosial dengan lebih mudah, memupuk koneksi yang bermakna, dan menjaga hubungan yang sehat.

Strategi Networking untuk Introvert: Menemukan Zona Nyaman Anda

Bagi introvert, berjejaring bisa menjadi tantangan, namun dengan strategi yang tepat, Anda dapat menemukan zona nyaman Anda dan membuat koneksi yang bermakna.

  1. Pertimbangkan Networking Online

Dunia digital menawarkan peluang networking yang lebih nyaman dan terkontrol bagi introvert. Platform media sosial, forum online, dan acara virtual memungkinkan Anda untuk berjejaring tanpa tekanan interaksi tatap muka. Indeed menyarankan untuk memanfaatkan peluang ini untuk membangun koneksi profesional.

2. Berinteraksi Satu-satu

Introvert sering kali lebih nyaman dalam interaksi satu-satu daripada dalam pengaturan kelompok besar. Insperity menekankan bahwa berhubungan dengan orang lain secara individu dapat membantu membangun hubungan yang lebih dalam dan pengalaman networking yang lebih nyaman.

3. Mengetahui Tujuan Anda

Sebelum menghadiri acara networking, tentukan tujuan Anda dan apa yang ingin Anda capai. Mengetahui tujuan ini dapat membantu Anda fokus dan membuat koneksi yang lebih bermakna, seperti yang dijelaskan oleh TopResume.

4. Membuat Rencana

Merencanakan ke depan untuk acara networking dengan meneliti peserta, menyiapkan pembuka percakapan, dan menetapkan tujuan realistis untuk acara tersebut adalah langkah penting, seperti yang disarankan oleh Insperity.

5. Membawa Teman

Membawa teman atau rekan ke acara networking dapat memberikan rasa nyaman dan dukungan, membuat lebih mudah untuk mendekati orang lain dan memulai percakapan.

6. Menghormati Cara Anda Mengisi Ulang Energi

Introvert memerlukan waktu untuk mengisi ulang dan mengelola tingkat energi sosial mereka. Menghabiskan waktu sendirian atau dalam kelompok kecil membantu mereka mengisi ulang dan mempertahankan baterai sosial mereka.

7. Menetapkan Harapan yang Realistis

Introvert harus menetapkan harapan yang realistis untuk diri mereka sendiri dalam hal networking. Ini mungkin berarti menghadiri lebih sedikit acara atau fokus pada kualitas daripada kuantitas dalam koneksi.

8. Meminta Perkenalan

Meminta perkenalan dari rekan atau teman dapat membantu introvert memperluas jaringan mereka dengan cara yang lebih nyaman dan alami.

9. Mendengarkan Lebih Banyak, Berbicara Lebih Sedikit

Introvert cenderung menjadi pendengar yang baik, yang bisa menjadi keuntungan dalam situasi networking. Mendengarkan secara aktif dan mengajukan pertanyaan yang bijaksana dapat membantu membangun hubungan dan membangun koneksi yang bermakna.

10. Menciptakan Acara Anda Sendiri

Introvert dapat menciptakan acara networking atau pertemuan mereka sendiri yang sesuai dengan minat dan nilai-nilai mereka. Ini dapat menyediakan pengalaman networking yang lebih nyaman dan otentik.

Dengan memanfaatkan strategi ini, introvert dapat menemukan zona nyaman mereka dan membuat koneksi yang bermakna melalui networking, yang pada akhirnya dapat memajukan karier mereka dan mencapai tujuan mereka.

Menggunakan Keterampilan Mendengarkan: Kekuatan Introvert dalam Jaringan Sosial

Keterampilan mendengarkan yang baik merupakan aset berharga, terutama dalam membangun koneksi yang bermakna dalam jaringan sosial.

Platform networking online dapat menjadi titik awal yang nyaman bagi introvert. Media sosial, jaringan profesional seperti LinkedIn, dan forum khusus industri menyediakan ruang di mana Anda dapat memulai dan merawat koneksi dengan kecepatan Anda sendiri. LinkedIn menyoroti pentingnya memanfaatkan platform ini untuk membangun hubungan profesional.

Mengakui bahwa kualitas-kualitas introvert Anda bisa menjadi keuntungan dalam berjejaring. Keaslian adalah kunci, jadi jadilah diri Anda sendiri dan biarkan kepribadian asli Anda bersinar. Ini membantu dalam membangun koneksi yang lebih dalam dan otentik.

Daripada berusaha bertemu setiap orang di suatu acara, tetapkan tujuan networking yang realistis. Mulailah dengan langkah kecil, seperti memulai percakapan dengan beberapa orang, dan fokus pada kualitas daripada kuantitas.

Introvert cenderung menjadi pendengar yang baik, yang bisa menjadi keuntungan dalam situasi networking. Mendengarkan secara aktif dan mengajukan pertanyaan yang bijaksana dapat membantu membangun hubungan dan membangun koneksi yang bermakna.

Introvert sering kali lebih unggul dalam pengaturan yang lebih intim. Daripada mencoba terlibat dalam percakapan kelompok besar, carilah kesempatan untuk berhubungan satu-satu atau dalam kelompok kecil. Pengaturan ini sering kali mengarah pada percakapan yang lebih dalam dan otentik.

Sebelum menghadiri acara networking, lakukan riset tentang peserta, siapkan pembuka percakapan, dan tetapkan tujuan realistis untuk acara tersebut. Ini dapat membantu Anda fokus dan membuat koneksi yang lebih bermakna.

Dengan memanfaatkan kekuatan mereka dan menemukan zona nyaman mereka, introvert dapat membuat koneksi yang bermakna dalam jaringan sosial, yang pada akhirnya dapat memajukan karier mereka dan mencapai tujuan mereka.

Menghadiri Acara Networking: Tips untuk Introvert

Meskipun ini bisa menjadi tantangan, dengan pendekatan yang tepat, introvert dapat memanfaatkan pengalaman ini untuk membangun koneksi yang bermakna.

  1. Persiapan Sebelum Acara

Penting untuk melakukan riset tentang acara dan peserta sebelumnya, serta menetapkan tujuan yang realistis untuk diri sendiri. TopResume dan Braindate menyarankan agar Anda memiliki gambaran tentang siapa yang akan Anda temui dan topik apa yang mungkin ingin Anda bahas.

2. Membawa Teman Pendukung

Mengajak teman atau rekan kerja ke acara dapat memberikan rasa nyaman dan dukungan. Ini membantu Anda merasa lebih rileks dan percaya diri dalam berinteraksi dengan orang lain.

3. Tiba Lebih Awal

Datang lebih awal memberikan waktu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan dan bertemu beberapa orang sebelum acara dimulai. Ini bisa membantu mengurangi kecemasan dan membuat Anda lebih nyaman.

4. Berfokus pada Percakapan Berkualitas

Fokuslah pada percakapan yang lebih dalam dan bermakna dengan sekelompok orang terpilih, daripada mencoba bertemu semua orang. Pendekatan ini lebih sesuai dengan kekuatan introvert dalam mendengarkan dan berdialog secara mendalam.

5. Mendengarkan Secara Aktif

Gunakan keterampilan mendengarkan Anda sebagai keuntungan dengan benar-benar mendengarkan orang lain dan mengajukan pertanyaan yang bijaksana. Ini membantu membangun hubungan dan koneksi yang bermakna.

6. Menciptakan Zona Nyaman

Cari area yang lebih tenang atau kelompok kecil di mana Anda dapat memiliki percakapan yang lebih intim. Ini memungkinkan Anda untuk berinteraksi dalam pengaturan yang lebih nyaman dan sesuai dengan gaya Anda.

7. Mengambil Istirahat dan Mengisi Ulang

Sadari tingkat energi dan kebutuhan sosial Anda. Ambil istirahat untuk mengisi ulang dan menjaga zona nyaman Anda. Ini penting untuk menjaga keseimbangan dan kenyamanan Anda selama acara.

8. Menjadi Otentik

Jadilah diri Anda sendiri dan manfaatkan kekuatan introvert Anda. Fokus pada koneksi berkualitas dan percakapan yang bermakna, daripada mencoba memaksakan diri ke dalam peran yang lebih ekstrovert.

9. Memanfaatkan Networking Online

Gunakan media sosial, aplikasi acara, atau forum online untuk terhubung dengan orang sebelum dan setelah acara. Ini dapat membantu Anda membangun koneksi sebelum bertemu secara langsung.

10. Melakukan Tindak Lanjut

Setelah acara, kirim email tindak lanjut kepada koneksi baru dalam satu atau dua hari, dan terus merawat hubungan Anda. Ini penting untuk mempertahankan dan memperkuat koneksi yang telah Anda buat.

Dengan mengikuti tips ini, introvert dapat dengan percaya diri menghadiri acara networking, membuat koneksi yang bermakna, dan memajukan karier mereka.

Kesimpulan

Kunci dari kesuksesan introvert dalam networking adalah menggabungkan semua elemen yang telah dibahas: memahami gaya sosialisasi introvert, mengembangkan strategi networking yang sesuai, memanfaatkan keterampilan mendengarkan, dan menghadiri acara networking dengan pendekatan yang tepat. Dengan mengikuti panduan ini, introvert dapat membangun koneksi yang bermakna dan memajukan karier mereka.

Untuk membantu Anda lebih jauh dalam perjalanan ini, saya ingin mengundang Anda untuk mengikuti Kelas Online Introvert 101 yang diselenggarakan oleh Satu Persen. Kelas ini dirancang khusus untuk membantu introvert memahami dan memanfaatkan kekuatan mereka dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk networking.

Kelas ini akan membahas topik-topik seperti:

– Memahami kekuatan dan tantangan sebagai introvert.

– Strategi untuk berjejaring dan membangun hubungan yang efektif.

– Cara mengelola energi dan tetap nyaman dalam situasi sosial.

Kelas ini adalah kesempatan emas bagi Anda yang ingin mengembangkan keterampilan sosial dan profesional, sambil tetap setia pada kepribadian introvert Anda. Dengan mengikuti kelas ini, Anda akan mendapatkan wawasan dan alat yang diperlukan untuk tumbuh dan berkembang dalam dunia yang sering kali didominasi oleh ekstrovert.

Untuk mendaftar dan mempelajari lebih lanjut tentang Kelas Online Introvert 101, kunjungi https://satupersen.net/kelas-online. Ini adalah langkah pertama Anda untuk merangkul dan memanfaatkan kekuatan introvert Anda dalam networking dan aspek lain dari kehidupan profesional Anda.

Ingatlah bahwa sebagai introvert, Anda memiliki serangkaian kekuatan unik yang dapat membawa nilai besar dalam dunia networking. Dengan strategi yang tepat dan pendekatan yang sesuai dengan kepribadian Anda, Anda dapat menciptakan koneksi yang bermakna dan memajukan karier Anda. Kelas Online Introvert 101 adalah sumber daya yang berharga untuk membantu Anda dalam perjalanan ini. Jadi, ambil langkah pertama hari ini dan mulailah memanfaatkan kekuatan unik Anda sebagai introvert!

Referensi

  1. Benjamin Loh. (2023, July 13). #topofmind #socialmedia #introverts. LinkedIn.
  2. Bell, B. (2007). The role of extraversion in online learning. Computers & Education, 50(2), 323-338.
  3. Fuster, J. (2017). Social media use and mental health problems among adolescents: A systematic review of research. Journal of Adolescence, 58, 1-17.
  4. Gaidhani, S. S., Lokesh Arora, L., & Sharma, B. H. (2019). Understanding the attitude of Generation Z towards workplace. International Journal of Management, Technology & Engineering, 9(2), 2804-2812.
  5. Gallo, C. (2023, November 10). Effective Leadership Skills: Seven Secrets of Inspiring Leaders. Monster
Read More
judi

Kiat Sukses Mengenali dan Menerima Diri untuk Kesehatan Mental

Di dunia yang serba cepat dan penuh tantangan ini, sering kali kita lupa untuk berhenti sejenak dan bertanya pada diri sendiri, “Siapakah saya sebenarnya?” Mengenal diri sendiri bukan hanya sebuah proses introspeksi, tapi sebuah perjalanan yang membawa kita pada pemahaman mendalam tentang siapa kita, apa yang kita inginkan, dan bagaimana kita bisa mencapai itu semua. Mari kita bahas beberapa alasan mengapa mengenal diri sendiri itu penting.

Pertama, mengenal diri sendiri membantu kita dalam menentukan jalan hidup. Setiap orang memiliki minat, bakat, dan nilai yang berbeda-beda. Dengan memahami aspek-aspek ini, kita bisa menentukan arah hidup yang lebih sesuai dengan diri kita. Seperti yang diungkapkan oleh ESQ Training, ini membantu kita mencapai tujuan hidup dengan lebih efektif dan efisien. Kita menjadi lebih fokus dan terarah, bukan hanya mengikuti arus atau apa yang diinginkan orang lain.

Kedua, mengenal diri sendiri memungkinkan kita untuk menemukan solusi yang tepat dalam menghadapi masalah. Setiap orang memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Dengan memahami hal ini, seperti yang dijelaskan oleh Muhammadiyah, kita bisa menemukan cara terbaik untuk mengatasi tantangan yang kita hadapi. Ini bukan hanya tentang menyelesaikan masalah, tapi juga tentang pertumbuhan pribadi dan profesional.

Ketiga, proses ini membuka mata kita terhadap potensi diri yang mungkin belum kita sadari sebelumnya. Menurut Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, dengan mengenal diri sendiri, kita bisa mengidentifikasi dan memanfaatkan potensi tersebut untuk mencapai tujuan hidup dan karier yang kita impikan.

Keempat, mengenal diri sendiri meningkatkan kesadaran diri. Hal ini, seperti yang dijelaskan oleh Mindtera, membantu kita memahami bagaimana keputusan dan tindakan kita memengaruhi hidup kita sendiri dan orang lain di sekitar kita. Kesadaran diri ini penting untuk menjalani hidup yang harmonis dan bermakna.

Kelima, proses ini juga berperan penting dalam meningkatkan kepercayaan diri. Seperti yang dibahas di Quora, dengan mengenal diri sendiri, kita menjadi lebih percaya diri dan mampu mengatasi rasa tidak pasti atau ketidakpercayaan diri yang mungkin kita alami.

Terakhir, mengenal diri sendiri juga berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan pribadi dan sosial. Dengan memahami nilai-nilai, kebutuhan, dan tujuan hidup kita, seperti yang dijelaskan oleh Gramedia, kita bisa hidup dengan lebih bahagia dan membangun hubungan yang lebih sehat dengan orang lain.

Mengenal diri sendiri bukanlah sebuah proses yang terjadi dalam semalam. Ini adalah perjalanan yang membutuhkan waktu, refleksi, dan terkadang bantuan dari luar. Namun, manfaat yang diperoleh dari proses ini tidak terukur. Dengan memahami diri kita sendiri, kita tidak hanya memaksimalkan potensi diri, tapi juga membuka jalan menuju kehidupan yang lebih terarah dan bermakna.

Proses Berkenalan dengan Diri Sendiri

Setelah memahami pentingnya mengenal diri sendiri, langkah selanjutnya adalah memulai proses berkenalan dengan diri sendiri. Proses ini bukan hanya tentang mengetahui siapa Anda, tapi juga memahami kelebihan, kekurangan, nilai-nilai, minat, dan tujuan hidup Anda. Proses ini penting untuk meningkatkan kepercayaan diri dan membantu Anda mencapai tujuan hidup yang lebih baik. Berikut adalah beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk berkenalan dengan diri sendiri.

Refleksi Diri: Luangkan waktu untuk merenung dan memikirkan tentang diri Anda. Tanyakan pada diri sendiri, apa kelebihan dan kekurangan Anda? Apa nilai-nilai yang Anda pegang? Apa minat dan tujuan hidup Anda? Refleksi diri ini membantu Anda memahami diri sendiri dengan lebih mendalam.

Mencatat Pengalaman Hidup: Catatlah pengalaman hidup Anda, baik yang positif maupun negatif. Pelajari apa yang dapat Anda pelajari dari pengalaman tersebut. Hal ini akan membantu Anda memahami bagaimana pengalaman-pengalaman tersebut membentuk Anda menjadi pribadi seperti sekarang.

Mencari Umpan Balik: Mintalah umpan balik dari orang-orang terdekat Anda, seperti keluarga, teman, atau rekan kerja. Tanyakan pada mereka apa kelebihan dan kekurangan Anda menurut pandangan mereka. Umpan balik ini bisa memberikan perspektif baru tentang diri Anda yang mungkin belum Anda sadari.

Mencari Sumber Daya: Baca buku, artikel, atau ikuti kursus yang dapat membantu Anda memahami diri sendiri dengan lebih baik. Sumber daya ini bisa memberikan wawasan dan alat yang berguna untuk proses pengenalan diri.

Mencoba Hal Baru: Jangan takut untuk mencoba hal-hal baru. Hal ini dapat membantu Anda menemukan minat dan bakat baru yang mungkin belum Anda ketahui sebelumnya. Dengan mencoba hal baru, Anda juga belajar bagaimana menghadapi situasi yang tidak familiar dan belajar dari pengalaman tersebut.

Dalam proses berkenalan dengan diri sendiri, sangat penting untuk jujur dan terbuka dengan diri sendiri. Terimalah kelebihan dan kekurangan Anda dengan lapang dada. Ingat, tidak ada orang yang sempurna. Setiap orang memiliki keunikan dan potensi masing-masing. Dengan memahami diri sendiri dengan lebih baik, Anda dapat mengambil keputusan yang lebih baik, meningkatkan kualitas hidup, dan mencapai tujuan hidup yang lebih baik.

Cara Merefleksikan Pengalaman Hidup Anda

Merefleksikan pengalaman hidup bukan hanya tentang mengingat kembali apa yang telah terjadi, tetapi juga memahami bagaimana pengalaman tersebut membentuk Anda menjadi pribadi yang sekarang. Berikut adalah beberapa pengalaman hidup yang sering kali memberikan pelajaran berharga:

Traveling ke Tempat Baru: Traveling ke tempat baru membuka mata kita terhadap keanekaragaman dunia. Seperti yang diungkapkan oleh beberapa pengguna Quora, pengalaman ini memperluas wawasan, memperkenalkan kita pada budaya dan perspektif baru, dan membantu kita menghargai keragaman.

Mengatasi Tantangan: Mengatasi tantangan mengajarkan kita untuk menjadi lebih tangguh. Menurut Hipwee, ini membantu kita mengembangkan kemampuan pemecahan masalah dan meningkatkan kepercayaan diri. Setiap tantangan yang berhasil kita atasi adalah bukti dari kemampuan kita untuk bertahan dan berkembang.

Membantu Orang Lain: Membantu orang lain memberikan kita rasa tujuan dan meningkatkan empati serta kasih sayang kita. Seperti yang dijelaskan oleh Suara.com, melakukan kebaikan bagi orang lain tidak hanya berdampak positif bagi mereka, tetapi juga bagi diri kita sendiri.

Menekuni Passion: Menekuni apa yang kita sukai memberikan kebahagiaan, kepuasan, dan rasa pencapaian. Kapanlagi.com menekankan bahwa mengejar passion membuat hidup kita lebih berwarna dan bermakna.

Membangun Hubungan Bermakna: Membangun hubungan yang bermakna dengan keluarga, teman, dan orang terkasih memberikan kita dukungan, rasa memiliki, dan sumber kebahagiaan.

Dengan merefleksikan pengalaman-pengalaman ini, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang diri kita sendiri dan tempat kita di dunia. Pengalaman-pengalaman ini membantu kita belajar, tumbuh, dan berkembang sebagai individu. Mereka mengajarkan kita tentang kekuatan, kelemahan, nilai, dan apa yang benar-benar penting dalam hidup kita.

Pentingnya Menerima Diri Sendiri

Setelah memahami bagaimana pengalaman hidup membentuk kita, langkah selanjutnya yang tak kalah penting adalah menerima diri sendiri. Menerima diri sendiri adalah kunci untuk kesehatan mental dan kebahagiaan. Berikut adalah beberapa alasan mengapa menerima diri sendiri itu penting:

Mengurangi Perasaan Negatif: Menerima diri sendiri dapat membantu mengurangi perasaan negatif dan meningkatkan kesehatan mental. Ketika kita menerima diri kita apa adanya, kita cenderung memiliki pikiran yang lebih positif dan sehat.

Kemampuan Menerima Orang Lain: Jika kita tidak mampu menerima diri sendiri, maka akan sulit untuk menerima orang lain. Ini berarti bahwa penerimaan diri tidak hanya memengaruhi bagaimana kita melihat diri kita sendiri, tetapi juga bagaimana kita berinteraksi dengan orang lain.

Mencapai Kedamaian dan Mengurangi Rasa Cemas: Menerima diri sendiri dapat membantu kita mencapai kedamaian batin dan mengurangi rasa cemas. Ketika kita menerima kekurangan dan kelebihan kita, kita menjadi lebih damai dengan diri kita sendiri.

Meningkatkan Rasa Percaya Diri dan Kebahagiaan: Menerima diri sendiri juga dapat meningkatkan rasa percaya diri dan kebahagiaan. Dengan menerima diri kita apa adanya, kita dapat merasa lebih puas dan bahagia dengan hidup kita.

Memahami Kelebihan dan Kekurangan Diri: Menerima diri sendiri membantu kita memahami kelebihan dan kekurangan kita, sehingga kita dapat bekerja untuk memperbaiki diri dan mencapai potensi terbaik kita. Self-acceptance adalah langkah awal untuk pertumbuhan dan pengembangan diri.

Dalam proses menerima diri sendiri, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan, seperti memaafkan diri sendiri atas kesalahan masa lalu, mengenali kelebihan dan kekurangan diri, dan berlatih menjadi teman bagi diri sendiri. Dengan menerima diri sendiri, kita tidak hanya mencapai kebahagiaan dan kesehatan mental yang lebih baik, tetapi juga membuka jalan untuk memperbaiki diri dan mencapai potensi terbaik kita.

Kesimpulan

Setelah memahami pentingnya mengenal diri sendiri, merefleksikan pengalaman hidup, dan menerima diri apa adanya, kita sampai pada kesimpulan bahwa semua aspek ini adalah bagian penting dari pertumbuhan pribadi. Namun, pertanyaannya sekarang adalah, bagaimana kita dapat mengaplikasikan semua pembelajaran ini dalam kehidupan sehari-hari, terutama bagi Anda yang berada di usia 20-an?

Salah satu jawabannya terletak pada pendekatan kurikulum Life Skills yang ditawarkan oleh Life Skills Indonesia. Program ini dirancang khusus untuk membantu Anda, terutama yang berada di usia 20-an, untuk mengembangkan keterampilan dan pemahaman yang diperlukan dalam menghadapi berbagai tantangan dan peluang di kehidupan dewasa.

Kurikulum yang ditawarkan oleh Life Skills Indonesia dirancang untuk memberikan pembelajaran yang tidak hanya teoritis, tetapi juga aplikatif dan relevan dengan kehidupan nyata. Ini berarti Anda akan belajar keterampilan yang langsung dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi Anda yang berusia 20-an, ini adalah kesempatan emas untuk berinvestasi dalam pengembangan diri. Melalui kelas online Life Skills Indonesia, Anda akan mendapatkan alat dan sumber daya yang diperlukan untuk menghadapi tantangan kehidupan dengan lebih percaya diri dan siap.

Untuk informasi lebih lanjut tentang kelas online Life Skills dan bagaimana Anda dapat mendaftar, kunjungi link berikut: https://satupersen.net/kelas-online. Jangan lewatkan kesempatan ini untuk mengambil langkah maju dalam perjalanan pengembangan diri Anda.

Mari bersama-sama kita jadikan usia 20-an tidak hanya sebagai masa pencarian jati diri, tetapi juga sebagai masa pembentukan karakter dan keterampilan yang akan membawa kita menuju kesuksesan dan kebahagiaan di masa depan.

Referensi

Tampubolon, M. P. (2023, October 27). Change management: Manajemen perubahan: Individu, tim kerja, organisasi. Repositori Universitas Kristen Indonesia.

Tartakovsky, M. (2016). Therapists spill: 12 ways to accept yourself. Psych Central.

Sabrina Ramonoff. (2022, September 14). Self-acceptance: Characteristics, importance, and tips for improvement.

Seltzer, L. F. (2008). The path to unconditional self-acceptance. Psychology Today.

Elizabeth Perry. (2021, August 5). The path to self-acceptance, paved through daily practice.

Read More
judi

Cara Melatih Fokus Diri

melatih fokus diri
melatih fokus diri

Hey hey, Perseners! Apa kabar, nih? Kenalin, gue Fathan, writer di Satu Persen.

Akhir-akhir ini gue lagi tertarik sama bahasan tentang fokus diri. Dan inilah yang membuat gue akhirnya tertarik juga untuk mulai melatih fokus diri gue.

Seberapa penting sih melatih fokus menurut lo? Dalam berkehidupan, seringkali kita dihadapkan dengan berbagai tuntutan. Mulai dari pekerjaan, pendidikan, pertemanan, sampai percintaan. Dari situ, kita dituntut untuk mampu menjalani semua itu dengan baik. Salah satunya lewat memiliki kemampuan fokus yang baik.

Ngomongin soal fokus, mungkin lo pernah ngerasain kayak, “Duh kenapa ya gue orangnya susah banget fokus?” atau “Rasanya gue gampang terganggu dengan hal di sekitar gue”.

Hal itu mungkin menjadi mengganggu aktivitas lo sehari-hari. Beberapa di antaranya seperti saat lo menyetir kendaraan, mengerjakan pekerjaan, sampai beristirahat.

Kalo lo pernah ngalamin hal itu, wajar banget kok sob! Karena gue sendiri juga pernah mengalami kesulitan buat fokus. Makanya, gue pengen mulai latihan nih hehe.

Nah, pada tulisan kali ini, gue bakal berbagi tips buat lo untuk melatih fokus dalam sehari-hari. Penasaran? Yuk simak tulisan gue sampai habis!

Melatih Fokus

Dalam psikologi, fokus disebut juga sebagai atensi, yaitu suatu konsep di mana diri lo memproses segala informasi yang ada di sekeliling lo. Informasi tersebut seperti suara, bau, serta sensasi yang ada saat lo membaca tulisan ini.

Misalnya, seperti suara kendaraan, aroma ruangan lo, juga obrolan lo dengan seseorang sebelumnya. Akhirnya, semua informasi tersebut saling bersaing untuk mendapatkan fokus dari diri lo Sob!

Fokus merupakan hal yang penting buat lo miliki dalam mengerjakan sesuatu. Karena itu merupakan gerbang bagi diri lo dalam proses berpikir. Mulai dari sudut pandang, ingatan, memecahkan masalah, serta pengambilan keputusan.

Tonton juga: Cara Mengambil Keputusan yang Tepat

Maka dari itu, proses berpikir lo bakal ikut terganggu Sob kalo lo gak memiliki fokus yang baik!

Selain itu, fokus juga bermanfaat buat lo dalam menghadapi masalah lho! Karena saat ada masalah, lo mungkin cenderung bakal overthinking.

Nah, melalui fokus lah lo belajar untuk menghadapi overthinking lo tersebut. Salah satunya melalui fokus dengan apa yang lo bisa kendalikan serta kerjakan saat ini.

Manfaat Melatih Fokus

Mungkin lo bakal mikir, “Emang buat apa sih gue ngelatih fokus? Bukannya fokus tinggal fokus aja ya?”.

Nah, secara umum, memiliki fokus yang baik bisa memberikan lo kepuasan hidup yang lebih Sob! Kenapa? Karena melalui itu lo berpeluang lebih besar untuk mencapai hal yang lo inginkan, seperti kesuksesan.

Selain itu, dikutip dari wealthy boomers, terdapat beberapa manfaat yang lo dapatkan saat memiliki fokus yang baik. Di antaranya:

1. Meningkatkan Kualitas Hasil Pekerjaan

Pernah gak sih lo lagi pengen serius ngerjain kerjaan tapi gak bisa karena banyak gangguan? Entah itu pikiran soal mantan, suara knalpot yang berisik, sampai ada teman yang gangguin.

Akibatnya, kerjaan lo jadi gak selesai-selesai deh karena terdistraksi sama hal tadi. Serta membuat hasil kerjaan lo jadi gak maksimal Sob!

Nah, hal demikian disebabkan karena lo kurang fokus dalam mengerjakannya Sob! Maka dari itu, melatih fokus bisa ngebantu lo buat ningkatin kualitas dari hasil pekerjaan lo.

Lewat situ, fokus bisa membantu lo menyingkirkan distraksi yang ada. Alhasil, pekerjaan lo bisa jadi lebih cepat selesai, serta membuat hasil hasilnya lebih baik.

2. Meminimalisir Kesalahan

Lo pernah gak sih nyetir mobil tapi sambil mikirin suatu hal? Entah itu mikirin kerjaan, tugas kuliah, sampai pacar. Eh, tiba-tiba lo gak sengaja nyerempet mobil orang di jalanan. Dari situ, orang itu minta lo buat ganti rugi karena mobilnya lecet. Alhasil, lo jadi keluar uang banyak deh karena harus ganti rugi mobil orang tersebut.

Lagi-lagi, hal tersebut dikarenakan lo kurang fokus pas lagi nyetir Sob! Makanya, penting bagi lo buat melatih fokus dalam sehari-hari. Salah satunya guna meminimalisir kesalahan yang lo perbuat. Mulai dari kesalahan yang sepele, sampai fatal.

3. Membantu Berpikir Lebih Jernih

Melatih fokus juga membantu lo buat berpikir lebih jernih dalam berkehidupan. Karena lo jadi bisa memilah mana hal yang harus difokuskan, serta mana yang tidak.

Dari situ, lo bisa mencoba memfokuskan pikiran lo dengan hal yang lo anggap penting, serta meningkatkan produktivitas lo dalam sehari-hari.

Misalnya, lo lagi ada banyak tugas kuliah nih yang harus dikerjain. Saking banyaknya, lo jadi bingung mana dulu yang harus dikerjain.

Nah, melalui melatih fokus, lo bisa belajar memprioritaskan tugas mana yang sebaiknya lo kerjakan duluan. Seperti tugas mana yang deadline nya paling dekat. Dengan begitu, lo bisa berpikir lebih jernih serta produktif dalam mengerjakan tugas yang ada sob!

tes-melatih-fokus

Alasan Seseorang Sulit Untuk Fokus

Mungkin lo pernah merasa, “Kenapa ya gue kok susah banget buat yang namanya fokus? Padahal gue udah nyari tempat yang sepi buat ngerjain tugas”.

Nah, Paolo Bailey, Psikolog asal Amerika menjelaskan ada beberapa alasan kenapa lo kesulitan buat fokus. Di antaranya:

1. Susah fokus karena Kelelahan

Kelelahan menjadi salah satu penyebab utama lo susah fokus, Sob! Karena menurut penelitian, kurang tidur satu jam dari tidur normal bisa mengurangi kemampuan fokus lo secara signifikan.

Dari situ, lo mungkin jadi sering merasa pusing akibat kurang tidur. Alhasil, lo jadi sulit buat fokus dan menurunkan produktivitas diri lo.

2. Susah fokus karena stres

Ketika banyak pekerjaan, biasanya lo cenderung buat menjadi stres. Entah karena lo merasa bingung mana dulu yang harus dikerjain, sampai merasa kesulitan pas ngerjainnya.

Nah, kalo udah begitu bukannya jadi fokus, yang ada makin stres deh. Alhasil, pekerjaan lo jadi makin terasa berat.

Selain itu, stres juga bisa dipicu oleh banyaknya distraksi di sekeliling lo. Misalnya, seperti godaan buat main Instagram pas lagi ngerjain tugas.

Nah, hal yang kayak begitu tuh cenderung bikin tugas lo gak selesai-selesai, Sob! Karena lo jadi malah banyak mainnya daripada nugasnya. Alhasil, pekerjaan lo jadi makin numpuk dan bikin lo makin stres deh.

3. Terlalu banyak yang dikerjakan bikin susah fokus

Dapat melakukan multitasking bisa dibilang merupakan sesuatu yang hebat. Melalui itu lo bisa melakukan beberapa pekerjaan sekaligus dalam waktu singkat.

Akan tetapi, terlalu banyak yang dikerjakan juga bisa membuat lo sulit fokus. Karena lo jadi sulit untuk memfokuskan pikiran dalam bekerja, yang membuat hasil pekerjaan lo jadi gak maksimal, Sob!

Misalnya, lo lagi mau ujian akhir semester nih di kampus. Dari situ, banyak tugas akhir yang mesti diselesaikan dalam kurun waktu dua minggu. Karena lo tipe orang yang multitasking, lo langsung kerjain aja tuh semuanya menjelang deadline.

Dari situ, lo merasa susah buat fokus dalam pengerjaannya. Akibatnya, hasil pekerjaan lo jadi gak maksimal deh.

Baca Juga: Manajemen Waktu Agar Lebih Produktif

4. Merasa bosan bikin susah fokus

Nah, yang satu ini lo mungkin sering banget alamin. Entah itu karena bosan dengan pekerjaan, rutinitas, sampai tempat lo bekerja.

Selain itu, mungkin juga karena lo kurang hiburan di sela kegiatan lo sehari-hari. Alhasil, lo kesulitan buat fokus pas ngerjain pekerjaan, serta membuat lo cenderung menundanya.

Contohnya, lo lagi bosan banget buat berangkat kuliah ke kampus. Alasannya mungkin karena lo jenuh dengan tugas mata kuliah yang belajarnya itu-itu aja.  Dari situ, lo jadi sulit fokus buat ngerjain tugas tersebut. Akibatnya, lo jadi nunda-nunda tugasnya lo deh.

Cara Melatih Diri Untuk Fokus

melatih fokus diri
Photo by Icons8 Team on Unsplash

Sampai sini, mungkin lo bakal mikir, “Gue udah mencoba sebisa mungkin buat fokus, tapi tetep aja tuh gue gak bisa-bisa”.

Nah, bagi sebagian orang, fokus mungkin jadi hal yang gampang buat dilakuin. Akan tetapi, gak sedikit orang yang kesulitan buat ngelakuinnya. Padahal, banyak sekali aktivitas yang menuntut kita untuk memiliki fokus yang tinggi.

Maka dari itu, lo perlu melatih diri buat fokus dalam mengerjakan suatu hal. Nah, Kendra Cherry, Psikolog asal Amerika, memiliki beberapa tips buat lo melatih fokus dalam sehari-hari. Di antaranya:

1. Cobalah menilai kekuatan fokus lo

Sebelum lebih lanjut, lo bisa mencoba menilai seberapa kuat fokus lo sejauh ini. Mulai dari hal apa saja yang membuat lo jadi fokus, sampai yang bikin gak fokus.

Hal ini bertujuan untuk mengenal diri lo lebih dalam, Sob! Guna membantu lo dalam melatih fokus sehari-harinya.

Nah, lo bisa membuat list akan hal yang tadi gue jelasin. Misalnya, lo merasa fokus mengerjakan tugas saat sendirian.

2. Kurangi distraksi sekeliling lo

Meski terdengar sederhana, banyak orang yang masih menyepelekan hal satu ini. Padahal, distraksi merupakan salah satu penyebab seseorang jadi sulit buat fokus. Distraksi tersebut di antaranya:

  • Meja kerja yang berantakan
  • Teman yang berisik
  • Menyetel musik terlalu keras
  • Terlalu sering berselancar di media sosial saat bekerja

Maka dari itu, lo bisa mencoba mengurangi distraksi tersebut untuk meningkatkan fokus lo. Salah satunya lewat mencari tempat yang sepi, guna meminimalisir distraksi yang ada.

Dengan begitu, lo dapat mengerjakan pekerjaan lebih tenang, serta meningkatkan produktivitas dan hasil pekerjaan yang lebih baik, Sob!

3. Batasi fokus lo (ambil sedikit jeda)

Lo juga bisa mencoba membatasi fokus lo dengan menghindari mengerjakan pekerjaan secara multitasking. Karena itu membuat lo jadi sulit untuk fokus dalam mengerjakan pekerjaan.

Maka dari itu, cobalah buat memilah mana pekerjaan yang mendesak dan mana yang tidak. Hal itu guna meningkatkan fokus lo dalam bekerja serta meningkatkan kualitas hasil pekerjaan lo, Sob!

Misalnya, lo lagi banyak deadline pekerjaan nih. Di situ mungkin lo merasa pusing banget karena gak tau mana dulu yang harus dikerjain. Nah, lo bisa mencoba mengurutkan mana dulu yang sekiranya bisa lo kerjakan, dan mana yang menurut lo paling mendesak.

Harapannya, lo bisa lebih fokus mengerjakan pekerjaan lo. Serta dapat menyelesaikan semua deadline tersebut dengan baik.

Selain itu, lo juga bisa mengambil sedikit jeda dalam membatasi fokus lo. Ada kalanya mungkin tubuh lo terlalu diforsir dalam mengerjakan pekerjaan. Sehingga membuat lo menjadi kelelahan dan sulit untuk fokus.

Maka dari itu, cobalah buat ambil rehat sejenak dari rutinitas lo. Misalnya, seperti nonton bioskop, membaca buku, serta melakukan hobi lo.

Baca juga: Kenapa Kita Harus Punya Hobi?

4. Berlatih Mindfulness (fokus dengan apa yang ada saat ini)

Ada kalanya mungkin lo kesulitan buat fokus karena overthinking soal masa depan. Bisa juga lo masih kepikiran sama hal gak mengenakkan yang terjadi pada diri lo. Seringkali hal itu membuat lo jadi sulit fokus dalam berkehidupan.

Maka dari itu, lo bisa mencoba berlatih mindfulness, yaitu kondisi di mana lo membiarkan diri lo merasakan emosi yang sedang dirasakan. Entah itu emosi yang bersifat positif, maupun negatif.

Misalnya, lo lagi khawatir tentang masa depan lo nanti, seperti setelah lulus mau kerja di mana. Kekhawatiran lo itu mungkin bisa dibilang berlebihan sampai mempengaruhi fokus lo sehari-hari.

Alhasil, bukannya akhirnya berdampak sama prestasi belajar lo di kampus. Karena lo jadi sulit fokus dalam menerima materi dari dosen.

Nah, lo bisa mencoba berlatih mindfulness lewat latihan pernapasan. Setelah itu, lo bisa memfokuskan diri lo terhadap hal yang bisa dikendalikan saat ini. Salah satunya dengan belajar yang giat guna sukses di masa depan kelak nanti. serta gak terlalu memusingkan bagaimana hasilnya nanti.

Pas banget nih lo bisa tonton juga video di bawah ini, karena video ini ngebahas mindfulness dan meditasi secara lebih lengkap, tapi dengan penjelasan yang mudah dipahami.

5. Teruslah berlatih

Terakhir, cobalah buat terus melatih fokus diri lo agar semakin baik setiap harinya. Atlet yang hebat sekalipun membutuhkan latihan yang gak sebentar dalam membentuk fokus yang kuat.

Maka dari itu, lo bisa mencoba mengulangi langkah-langkah di atas setiap harinya. Percayalah semua hal bisa tercapai selama ada kemauan yang kuat sob! Kalo lo merasa susah fokus sehingga memengaruhi produktivitas lo, coba aja ikut Tes Produktivitas dari Satu Persen.

Kalo lo merasa kesulitan dalam melatih fokus lo, santai aja, lo bisa ikut mentoring Satu Persen. Di dalamnya lo bisa menceritakan kesulitan lo tersebut bersama mentor-mentor yang terlatih. Lo bisa ikut mentoring dengan nge-klik gambar di bawah ini.

mentoring-dan-konseling-satu-persen

Selain itu, lo juga bisa nonton video Youtube Satu Persen tentang “Tips untuk Tetap Fokus (Meningkatkan Konsentrasi)” di bawah ini.

Gue harap lewat membaca artikel ini ini bisa membuat lo berkembang menjadi lebih baik, seenggaknya Satu Persen setiap harinya. Gua Fathan dari Satu Persen, thanks!

melatih fokus diri
Read More
judi

Pentingnya Olahraga Untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri

Apakah kamu termasuk golongan orang-orang yang menyempatkan sedikit waktumu untuk bisa berolahraga atau malah selalu beralasan tidak memiliki waktu untuk bisa berolahraga?

Bagi kamu yang tidak memiliki waktu untuk berolahraga coba tanyakan pada dirimu sendiri apakah yakin, waktu yang kamu miliki tidak ada atau justru kamunya saja yang enggan untuk menyempatkan waktumu untuk berolahraga? Sebagian besar orang yang aku temui berkata bahwa mereka tidak memiliki waktu untuk bisa berolahraga, apakah kamu termasuk kedalam salah satunya?

Nah, di artikel kali ini aku akan menjelaskannya pentingnya olahraga untuk bisa meningkatkan rasa percaya dirimu, cara membangun motivasi dalam berolahraga dan berbagai manfaat lainnya dalam rutin melakukan olahraga. Jadi saran aku, kamu baca artikel ini sampai habis supaya kamu bisa mendapatkan insight nya secara menyeluruh dan jangan lupa untuk di share ke teman-teman mu agar mereka juga mendapatkan manfaat yang sama dengan mu.

Kenapa Kamu Harus Berolahraga

Oke aku awali pembahasan kali ini dengan mengapa kamu harus mulai rutin berolahraga, menjelaskan berbagai macam manfaat jika kamu berolahraga secara rutin.  Hal ini bertujuan agar pondasi tujuan dan motivasi kamu diawal kuat sehingga nantinya ketika mengalami struggle kedepannya kamu tak mudah jatuh dan menyerah karena kamu tau kenapa kamu melakukan itu semua.

Alasan kenapa kamu harus rutin berolahrga salah satunya adalah agar kamu bisa jadi jauh lebih percaya diri. Memang apa hubungannya olahraga dengan percaya diri?

Ketika kamu berolahraga secara rutin maka secara tidak langsung kamu akan memiliki kondisi tubuh yang lebih prima serta ideal dibandingkan sebelumnya, pikiran jauh lebih tenang, dan kamu bisa jadi jauh lebih produktif. Sebagian manfaat diatas dapat memicu rasa percaya diri yang tinggi di dalam dirimu karena sejatinya mengutip perkataan didalam filosofi teras yang menyatakan bahwa satu-satunya hal yang bisa kamu kendalikan adalah dirimu sendiri. Maka dari itu olahraga merupakan salah satu cara untuk bisa meningkatkan kepercayaan dirimu.

Manfaat Olahraga Secara Rutin

Sebelumnya aku udah jelasin secara singkat beberapa manfaat dari berolahraga secara rutin dan masih banyak sekali sebetulnya manfaat yang bisa kamu dapatkan dari melakukan olahraga ini diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Memiliki tubuh ideal

Bagi kamu yang masih suka kurang pede atau insecure dengan berat badanmu solusi sederhanya bisa dimulai dengan cara berolahraga, dengan berolahraga kamu bisa menurunkan berat badanmu menjadi lebih ideal yang nantinya akan berdampak juga kepada kesehatanmu kedepannya. Tentunya diimbangi dengan mengatur pola makan dan istirahat yang cukup setiap harinya.

2.Meningkatkan rasa disiplin dan tanggung jawab

Ketika kamu sudah terbiasa untuk berolahraga maka selanjutnya dampak yang bisa kamu dapatkan adalah kamu bisa jadi jauh lebih disiplin terhadap apa yang kamu konsumsi, disiplin mengatur waktu, dan kamu jadi belajar yang namanya tanggung jawab pada diri kamu sendiri.

3. Mengaktifkan hormon kebahagiaan

Mengutip pernyataan dari webmd yang mengatakan bahwa ketika kamu berolahraga dengan durasi manimal 10 sampai 30 menit saja secara ilmiah tubuh akan memproduksi hormon seperti dopamin, endorfin, dan serotonin. Hormon dopamin berperan dalam mengatur suasana hati, endorfin dikenal sebagai hormon kebahagiaan, dan serotonin berperan mirip seperti dopamin tetapi ia lebih berperan dalam mengatur siklus tidur, kemampuan bernalar, nafsu makan, dan daya ingat. Ketiga hormon ini dikenal dengan istilah hormon kebahagiaan, dimana cara meningkatkan dan mengaktifkan hormon ini salah satunya dengan cara berolahraga.

4. Mengurangi stress

Saat kamu sudah mulai rutin berolahraga secara tidak kamu sadari ketiga hormon diatas tadi akan aktif dan bekerja sehingga membuat kamu menjadi jauh lebih tenang dan merasa jauh lebih bahagia. Hal ini akan mengurangi rasa stress yang bisa kamu dapatkan akibat pekerjaaan, tugas kuliah, dan segala bentuk permasalahan yang diberikan oleh kehidupan kepada dirimu.

Berkurangnya rasa stress bisa juga mengakibatkan imunitas tubuh menjadi meningkat dan terhindarnya kamu dari berbagai macam penyakit. Pas sekali dengan situasi pandemi seperti saat ini, yang mengharuskan kamu untuk memiliki daya tahan tubuh yang kuat.

5. Meningkatkan rasa percaya diri

Memiliki kondisi fisik yang ideal memang bukan satu-satunya cara untuk bisa menjadi lebih percaya diri tetapi fakta dilapangan yang sering aku temui bahwa banyak sekali seseorang yang memiliki kelebihan fisik mulai dari paras wajah, berat badan ideal, dan kondisi fisik lainnya yang mendapatkan kemudahan didalam hidupnya.

Apakah kamu sependapat denganku? Tidak masalah jika tidak sependapat, karena tidak bisa dipungkiri hal tersebut semakin menjelaskan bahwa kondisi fisik memang memiliki pengaruh yang penting dalam meningkatkan rasa percaya diri, dengan langkah kecil berolahraga secara rutin kamu bisa semakin dekat untuk bisa meraih berat badan ideal mu, postur tubuh favoritmu, dan lainnya yang akan menumbuhkan rasa percaya dirimu.

Olahraga merupakan salah satu bentuk kepedulian kamu terhadap diri sendiri. Nah, kalau kamu mau tahu cara terbaik merawat diri, kamu juga bisa nih mencoba Tes Self-care gratis dari Satu Persen.

Hal yang perlu kamu ingat adalah olahraga yang timbul bukan dari hati sendiri cepat atau lambat akan mudah sekali untuk menjadi inkonsistensi. Maka penting sekali menanamkan kebiasaan berolahraga ini mulai sedari dini bukan untuk orang lain tetapi untuk diri kamu sendiri yah.

Penyebab Susahnya Konsisten Berolahraga

Banyak sekali orang yang diawal semangat sekali untuk berolahraga tetapi tak lama semangatnya hilang begitu saja, berikut menurutku beberapa penyababnya

1. Hanya ikut-ikutan

Percaya deh sama aku kalo kamu hanya ikut-ikutan saja cepat atau lambat kamu akan susah sekali untuk bisa konsisten dalam berolahraga. Walaupun tidak semua seperti itu tetapi sebagian besar orang yang berolahraga motivasinya hanya ikut-ikutan baik karena teman-temannya olahraga atau karena trend saja maka ketika kedua faktor itu hilang secara tidak langsung kamu nantinya akan juga berhenti juga karena motivasi dan tujuan diawal kamu sudah hilang atau tidak berolahraga lagi.

2. Pencitraan di sosial media

Tidak ada salahnya kamu melakukan pencitraan sedang berolahraga di sosial media baik itu kamu memposting segala kegiatan kamu saat sedang berolahraga, mengatur pola makan dan lain sebagainya. Bisa jadi itu motivasi kamu agar bisa semakin konsisten dalam melakukannya, tapi tak jarang banyak sekali orang melakukan itu bukan dari dalam dirinya sendiri tetapi hanya ingin mendapatkan perhatian dari orang lain.

Hal inilah yang kurang tepat menurutku, karena ketika kamu tidak mendapatkan itu maka percaya deh sama aku cepat atau lambat kamu akan lelah juga dan akhirnya berhenti melakukannya. Lain cerita kalo kamu memang memiliki tujuan dan motivasi yang kuat diawal pada diri sendiri, dapat atau tidaknya perhatian dari orang lain maka kamu akan tetap berolahraga. Kamu masuk kedalam golongan yang mana nih?

3. Tak mendapatkan hasil

Ini alasan yang paling sering aku dengar, tak kunjung mendapatkan hasil membuat seseorang jadi malas untuk rutin berolahraga. Penting kamu ketahui sebelum memulai untuk berolahrga secara rutin, hasil yang ditimbulkan dalam olahraga itu masuk kedalam kriteria jangka panjang. Tidak ada hasil yang instan bagi kamu yang baru memulai untuk berolahraga, hal ini yang berat tapi percaya deh sama aku kalau cepat atau lambat jika kamu rutin berolahraga, konsisten mengatur pola makan dan istirahat yang cukup maka hasil dari olahraga ini akan segera terlihat.

Kelebihan dari hasil yang berfek jangka panjang ini adalah ketika kamu berhasil mendapatkannya, maka kamu akan senantiasa menjaga dan merawatnya sekuat tenaga kamu. Karena menurutku diawal tadi, kamu mendapatkanya dengan susah payah otomatis kamu jadi bisa jauh lebih disiplin dan bertanggung jawab. Lain hal ketika kamu mendapatkannya secara instan dan mudah, maka rasa menjaganya akan beda deh.

Jadi kesimpulannya sedikit aku bahas lagi adalah olahraga dapat meningkatkan rasa percaya diri karena ketika kamu berolahraga secara tidak sadar kamu sedang mengaktifkan hormon kebahagiaan didalam dirimu yang berdampak pada suasana hatimu yang jauh lebih terkontrol dan cenderung baik. Kemudian dengan berolahraga secara rutin, kamu bisa meraih body goals dan postur tubuh favoritmu dimana hal itu akan sangat mempengaruhi rasa kepercayaan dirimu yang semakin meningkat dibandingkan sebelumnya.

Hal yang mesti kamu ketahui adalah olahraga yang baik tidak melulu harus ke tempat fitness yang bisa memerlukan banyak biaya, kamu bisa mencoba berbagai macam olahraga yang gratis seperti berlari mengelilingi lapangan atau disekitaran rumahmu, melakukan olahraga dengan body weight atau berat badanmu sendiri seperti push up, sit up, dan gerakan lainnya yang bisa dilakukan didalam rumah. Karena situasi pandemi seperti saat ini, kamu harus pintar-pintar membawa diri jika memang tidak memungkinkan untuk melakukan olahraga outdoor maka lakukan olahraga dirumah saja tetapi ingat situasi ini bukan dijadikan alasan untuk tidak berolahrga ya.

Kalau memang kamu sudah berolahraga tetapi masih merasa kurang percaya diri. Kamu bisa banget ikutan mentoring dari Satu Persen karena di sana kamu akan langsung berbicara dengan ahlinya. Kalau kamu tertarik untuk mengetahui lebih lanjut seputar “cara supaya bisa konsisten”, tonton video Satu Persen di bawah ini. Jangan lupa buat terus pantengin informasi dari kita dengan follow instagram Satu Persen di @satupersenofficial.

Segitu dulu dari aku, akhir kata aku mau mengingatkan jika sakit setelah berolahraga itu namanya konsekuensi bukan malah dijadikan alasan untuk berhenti, “slow progress is always best progress” . Aku harap lewat membaca artikel ini, bisa membuat kamu berkembang menjadi lebih baik seenggaknya Satu Persen setiap harinya. Thanks!

Referensi

https://www.webmd.com/mental-health/what-is-dopamine#1

Read More
judi

Cara dan 4 Langkah Awal Menghargai Diri Sendiri

Pernah gak sih kamu mengkritik dirimu ketika sedang melakukan kesalahan? misalnya seperti hal-hal berikut:

“Gini aja gak bisa, apa sih yang kamu bisa lakuin?”

“Gak guna banget hidup!”

….dan kalimat-kalimat negatif lainnya yang berbicara di dalam kepalamu saat itu, pernah gak?.

Kata-kata hati yang menghakimi diri sendiri ini terus-menerus keluar dari dalam dirimu akibat kamu tidak memiliki kemampuan cukup dalam cinta diri atau “Self-love”. Artikel kali ini aku akan membahas seputaran tentang apa itu Self-love dan langkah awal untuk meningkatkannya. Jadi di simak hingga akhir dan jangan lupa untuk share ke teman maupun kerabat mu, selamat membaca.

Orang yang memiliki self-love berbeda dengan orang yang narsisisme. Narsisisme merupakan perilaku orang yang mencintai dirinya sendiri secara berlebihan, mereka cenderung egois dan menganggap dirinya yang paling benar. Sementara orang yang memiliki self-love adalah dia yang mampu menghargai dirinya sendiri, mampu berteman dengan dirinya sendiri sehingga ia menjadi individu yang lebih baik untuk dirinya dan orang lain.

Self-love menurut Khoshaba (2012) adalah kondisi ketika kita dapat mengahargai diri sendiri dengan cara mengapresiasi diri saat kita mampu mengambil keputusan dalam perkembangan spritual, fisik, dan juga psikologis. Contohnya adalah saat kamu sudah berhasil menerima kekurangan dan kelebihan-mu, fokus terhadap tujuan hidup yang kamu miliki, lalu hidup secara puas dengan usaha yang telah kamu lakukan. Orang yang tidak memiliki self-love cenderung akan menghukum dirinya sendiri terus-menerus dengan komentar negatif hingga menggerus harga diri dan membuatnya sulit untuk berkembang setiap harinya.

Belajar Bahagia dengan Diri Sendiri (4 Langkah Awal menuju Self Love)

Kemampuan kamu dalam melakukan self-love akan berbanding lurus dengan kemampuan kamu menerima cinta dari orang lain karena orang yang tidak memiliki self-love akan sulit menjalin hubungan dengan pasangannya, diakibatkan pikiran negatif yang ada dalam dirinya yang berkata ia tidak yakin apakah ia pantas untuk dicintai, mereka yang tidak memiliki self-love akan terus merasa tidak aman dan insecure. Akibat yang ditimbulkan dari perasaan tidak aman ini adalah mereka akan lari dari masalah lalu jatuh tenggelam dalam lautan kesedihan yang tak berujung dan mereka akan cenderung tak memiliki keseimbangan emosi yang mengakibatkan seringnya memiliki konflik dengan orang lain.

Baca Juga Mengenal Apa itu Insecure dan Cara Efektif untuk Mengatasinya

Memberikan kritik terhadap diri sendiri memang tidak sepenuhnya salah. Justru terkadang dengan kritikan itu kamu mungkin bisa menjadi lebih baik dan berkembang kedepannya.

Namun, kritikan negatif yang terus-menerus timbul dan muncul di kepalamu kerap terlalu mendominasi bahkan destruktif. Kritik destruktif yang berkepanjangan ini dapat membuatmu menjadi semakin putus asa, masuk dalam lubang depresi, bahkan tak sedikit yang bisa sampai bunuh diri karena benci terhadap diri sendiri, please kamu jangan sampai seperti itu ya!

tes_self_love_mencintai_diri_gratis_bahasa_indonesia

Pentingnya kemampuan self love ini antara lainnya dipengaruhi oleh empat aspek yaitu self-awareness, self-worth, self-esteem, dan self-care. Keempat aspek ini saling berkaitan satu sama lainnya, jadi bagi kamu yang ingin meningkatkan kemampuan self love maka simak penjelasan keempat aspek berikut ini:

1. Self-awareness (Kesadaran Diri)

Pertama yaitu self-awareness atau kesadaran diri, kamu yang ingin meningkatkan self-love terlebih dahulu harus sadar dengan dirimu sendiri. Sadar disini maksudnya adalah kamu harus mengenal dan memahami karakter dirimu, apa yang menjadi kelemahan serta kekuatanmu.

Mungkin terkesannya remeh, tapi aku berani jamin diantara kamu yang membaca ini pasti masih ada yang belum mengetahui tujuan hidupnya apa, personal value mu apa, target lima tahun ingin menjadi apa, hingga pertanyaan paling mendasar seperti makanan kesukaan mu apa, kenapa kamu suka makan itu, dan masih banyak lagi pertanyaan lainnya seputar dirimu sendiri.

Mengenal diri sendiri adalah langkah awal kamu untuk bisa menemukan dan mengembangkan self-love-mu. Dengan kamu lebih mengenal dirimu kamu jadi lebih bisa menentukan arah, kemana kamu mau menuju. Layaknya sebuah kapal kamu adalah nahkoda di dalam kapal mu sendiri, bukan orang lain yang menentukan arah kapal mu dan tujuan kapalmu melainkan diri kamu sendiri.

Mengenal diri sendiri bukan berarti egois yang tak mau mendengar pendapat orang lain tetapi dengan mengenal diri ini kamu jadi lebih bisa matang dalam mengambil sebuah keputusan. Dengan begitu kamu bisa lebih mudah dalam menyesuaiakan kondisi emosi dan caramu bersikap kepada orang lain.

2. Self-worth (Harga Diri)

Self worth adalah suatu prinsip yang dimiliki oleh seseorang ketika ia sudah mengenal dirinya sendiri. Self-worth akan hadir ketika seseorang sudah menyadari bahwa dia tidak perlu mengikuti standar penilaian orang lain karena dia sudah mengetahui apa yang menjadi standar untuk dirinya sendiri.

Orang yang memiliki kemampuan ini, bisa dipastikan akan memiliki self love yang tinggi dalam dirinya. Karena dengan memiliki self-worth sama saja dengan dia sudah menghargai dirinya sendiri apapun keputusan yang ia ambil, dia tidak perlu memenuhi kriteria apapun untuk merasa berharga.

3. Self-esteem (Kepercayaan Diri)

Self-esteem berbeda dengan self-worth tetapi masih memiliki hubungan. Self-esteem sendiri menurut Santrock (2007) adalah hasil evaluasi kita terhadap diri sendiri, hal ini termasuk dalam penilaian kita terhadap sesuatu yang kita kuasai dan sesuatu yang kurang kita kuasai. Self-esteem kamu dapat meningkat jika kamu memiliki self-worth diawal yang baik.

Berbagai cara bisa kamu lakukan dalam meningkatkan tingkat self-esteem mu diantaranya adalah berhenti membanding-bandingkan dirimu dengan orang lain, berbuatlah baik pada sesama, dan dengan cara mewat diri (Self-care) yang masuk kedalam bahasan kita selanjutnya.

Baca Juga Pengaruh Sosial Media Terhadap Self Esteem: Bikin Bahagia atau Menderita?

4. Self Care (Perawatan Diri)

Self care adalah suatu tindakan yang dilakukan seseorang untuk menjaga kesehatan dirinya sendiri baik fisik maupun mentalnya. Kamu bisa melakukan berbagai kegiatan yang kamu sukai untuk menjaga kesehatanmu.

Self care sendiri menurut Orem (2001) adalah kegiatan untuk menyeimbangkan hidup dengan memenuhi kebutuhan dalam mempertahankan kehidupan, kesehatan, dan kesejahteraan hidup yang dilakukan individu itu sendiri. Kegiatan yang bisa kamu lakukan diantaranya adalah dengan mendengarkan musik, menonton film di akhir pekan, berolahraga, menghabiskan waktu dengan orang terkasih, dan masih banyak lagi.

Mulai ubah kebiasaan mu mencaci diri dengan lebih mencintai diri sendiri, bisa dimulai dari menerapkan keempat langkah diatas. Jadilah sahabat bagi dirimu sendiri karena seorang sahabat mampu bersifat welas asih serta pengertian ketika kamu dilanda kegagalan dalam menjalani proses di kehidupan. Seorang sahabat bisa dengan mudah melihat kelemahan mu tetapi sembari mengingatkan sederet kelebihan mu dan yang terpenting adalah seorang sahabat yang baik ia tidak hanya bisa mengkritik tetapi memberi dukungan agar kamu menjadi jauh lebih baik.  

Maka mulai saat ini, detik ini ketika kamu selesai membaca artikel ini mulailah untuk melatih dirimu menjadi seorang sahabat atau teman terbaik bagi dirimu sendiri. Kalau kamu merasa sulit menerapkan self-love sehingga kamu merasa tidak berharga, mungkin ini saatnya kamu menemui psikolog. Di Satu Persen, ada layanan konseling online. Kamu bisa berkonsultasi one-on-one dengan psikolog Satu Persen dan menceritakan masalah yang kamu alami.

self-love berdamai dengan diri sendiri

Akhir kata untuk membantu kamu mengenal lebih dalam lagi terkait self love, kamu bisa langsung tonton video Satu Persen di bawah ini. Jangan lupa buat terus pantengin informasi dari kita dengan follow instagram Satu Persen di @satupersenofficial dan instagram pribadiku jika berkenan di @adechandragk.

Aku harap artikel ini bisa bermanfaat dan lewat membaca artikel ini bisa membuat kamu berkembang menjadi lebih baik, seenggaknya Satu Persen setiap harinya. Aku Chandra dari Satu Persen, selamat mencoba untuk menjadi sahabat dan teman terbaik bagi dirimu sendiri Thanks!

Referensi

Khoshaba, D. 2012. A seven-step prescription for self loe. Psychology Today Retrieved from https://www.psychologytoday.com/us/blog/get-hardy/201203/seven-step-prescription-self-love.
Orem, DE. 2001. Nursing Concept of Practice. The C.V. Mosby Company. St Louis
Santrock, John W. 2007. Remaja, Edisi Kesebelas. Jakarta (ID) : Erlangga.

Read More
judi

Seberapa Berpengaruh sih Ucapan Semangat Buat Kamu Yang Lagi Merasa Rendah Diri

“Hai cantik, gila, kamu cantik banget hari ini!”

Bentar, kok jadi seperti gombal gini ya. Oke, ganti deh. Pernah gak kamu push rank tapi kalah terus? Lalu kamu merasa kesal, merasa bahwa kamu cupu mainnya. Akhirnya kamu berhenti nge-rank lalu bermain casual untuk menang. Lalu setelah kamu menang, kamu merasa lebih baik dari sebelumnya.

Atau mungkin, kamu baru saja dibantai oleh guru/dosen saat presentasi. Kamu merasa bete dan malas melakukan apa-apa. Kamu merasa bodoh. Tiba-tiba temanmu datang kepadamu, menanyakan tentang mata pelajaran yang kamu kuasai, karena dia kebingungan. Kamu lantas mengajarinya beberapa hal. Dia lalu berterima kasih padamu, dan kamu merasa lebih baik.

Pernah mengalami hal-hal seperti itu? Kurasa pasti pernah, at some point in your life. Tindakan-tindakan yang mungkin  saja kecil itu merupakan sebuah bentuk dari ‘ucapan semangat’ dari dirimu, untuk dirimu. Sebenarnya seberapa efektif, sih, ucapan semangat ini? Bentuknya bisa apa saja?

Kalau kamu sering merasa rendah diri, tulisanku berikut ini bakal bisa membantumu menjadi lebih baik. Yuk kita mulai!

Rendah Diri? Mulai dari Diri Sendiri!

Beberapa dari kita terkadang merasa rendah diri, entah itu karena rencana yang tidak berjalan lancar maupun kegagalan yang berulang-ulang. Hal-hal buruk seperti itu seringnya membuat kita merasa harga diri kita jatuh sedalam-dalamnya. Self-esteem atau harga diri adalah bagaimana kita melihat diri kita sendiri. Sedikit berbeda dengan self-worth yang adalah bagaimana kita menilai diri kita sendiri (Shukla, 2020). Sederhananya, self-worth berada dalam posisi yang lebih fundamental daripada self-esteem.

Ketika harga diri kita terluka, kita kehilangan pegangan kita akan nilai-nilai diri kita. Kita merasa gagal, merasa rendah. Kita diselimuti oleh perasaan-perasaan negatif yang membuat pendirian dan value kita akan diri sendiri goyah. Di sinilah ‘ucapan semangat’ berperan. Ucapan semangat, atau bisa kita sebut dengan self-affirmation adalah hal yang dapat kamu lakukan untuk meyakinkan dirimu akan sesuatu (yang tentu saja, adalah kualitas dirimu) (Shukla, 2020). Bentuk sederhananya dapat berupa kalimat seperti, “Aku cantik/tampan” atau “Apa yang aku lakukan itu sudah cukup, aku tidak perlu memuaskan hati semua orang”.

Self-affirmation ini berperan sebagai mekanisme pertahanan kita ketika kita merasa rendah diri. Ketika kita melakukan self-affirmation, diri kita merasa lebih baik, terlepas dari apakah self-affirmation itu berhubungan langsung dengan kejadian yang membuat kita merasa rendah diri.

Apa yang Membuat Kita Merasa Rendah Diri?

Banyak, jujur saja. Apa saja bisa menjadi alasannya, entah itu sebuah kegagalan, putus cinta, penolakan, dan lain-lain. Ketika kita dihadapkan dengan hal seperti ini, diri kita akan menjadi sangat mudah untuk jatuh ke dalam “penilaian umum” terhadap diri sendiri. Ketika kita mulai menilai diri kita secara umum, situasi akan menjadi sedikit lebih sulit karena ini bukan soal hal yang spesifik (seperti kegagalan dalam presentasi), namun lebih mengarah ke konsep diri secara utuh. Penilaian diri yang umum ini bisa berbentuk seperti “Aku tidak berguna sama sekali” atau “Aku tidak pantas dicintai”, sebuah penilaian yang negatif secara konsep diri.

Apakah Self-affirmation Efektif dalam Mengatasi Perasaan Rendah Diri?

Untuk melawan hal penilaian diri yang umum, kita membutuhkan self-affirmation yang juga umum. Self-affirmation dapat membantu kita untuk pelan-pelan melawan pikiran rendah diri yang kita miliki. Semakin kuat perasaan rendah diri yang kita miliki, semakin kuat pula self-affirmation yang harus kita lakukan (tentu saja dengan self-affirmation yang tepat, umum untuk umum, spesifik untuk spesifik.

Self-affirmation sudah terbukti dapat mempertahankan kemampuan kita untuk merespon dengan baik ketika dihadapkan dengan hal-hal yang mengancam harga diri kita (Moore, 2020), berdasarkan pada Self-affirmation Theory oleh Steele.

Untuk memahami efektivitas self-affirmation ini, kamu harus tahu komponen penting dalam konsep harga diri yang menjelaskan bagaimana self-affirmation ini dapat membantu kamu yang merasa rendah diri. Ketika kamu melakukan self-affirmation, kamu mempertahankan value dirimu. Value di sini sangat fleksibel, bisa mencakup banyak hal, bukan hanya bahwa kamu adalah “Murid yang Teladan” atau “Anak yang Baik”, value diri yang dipertahankan melalui self-affirmation ini beragam.

Dalam mempertahankan value ini, kita tidak berbicara soal cara yang sempurna, outstanding, atau hal yang wah banget. Kita hanya butuh melakukannya dengan cukup baik pada hal-hal yang kita nilai penting bagi diri kita. Contohnya kamu tidak perlu memakai baju jutaan rupiah ketika kumpul bareng teman, cukup dengan baju yang decent dan menghabiskan waktu bersama teman, kamu sudah merasa lebih baik, merasa dihargai oleh temanmu. Lalu kita melakukan self-affirmation bukan semata-mata untuk mendengar pujian, namun kita ingin menjiwai self-affirmation tersebut.

Terdengar asik, bukan? Dengan mengucapkan kalimat-kalimat self-affirmation atau melakukan hal-hal yang meyakinkan dirimu atas harga dirimu, kamu bisa pelan-pelan membangun kembali harga dirimu.

Namun, tentu saja, self-affirmation bisa menjadi senjata makan tuan.

Kapan Self-affirmation Malah Memperburuk Keadaan?

Ketika seseorang memiliki perasaan rendah diri yang begitu kuat, ucapan-ucapan semangat justru akan memperburuk keadaan. Manusia memiliki batas penerimaan akan sebuah keputusan atau penilaian, yang dalam hal ini adalah penilaian akan diri sendiri. Ketika penilaian diri melewati batas seseorang, hal tersebut akan ditolak.

Seseorang  akan cenderung untuk mempertahankan konsep dirinya, dan jika seseorang sudah terlalu dalam jatuh dalam perasaan rendah diri, dia akan merasa bahwa itulah kebenarannya, bahwa dia “Tidak pantas dicintai” atau “Adalah orang paling gagal sedunia”. Orang yang sudah menganggap ini sebagai kebenaran akan menolak bentuk self-affirmation yang kecil dan malah membuat mereka semakin melindungi ‘kebenaran’ yang mereka tahu (Shukla, 2020). Jika terjadi terus menerus, hal ini bisa menjadi toxic positivity.

Siapa, sih, yang suka dengan toxic positivity? Agar kamu tidak menjadi orang yang aktif menjadi a toxic positive person, mari kita cari tahu bagaimana caranya.

Bisa jadi juga self-affirmation ini tidak mencapai alam bawah sadar, di mana pikiran negatif ini bersarang. Jadinya, self-affirmation ini menjadi hal yang dianggap bohongan, karena dia tidak masuk ke dalam alam bawah sadar, membuat seseorang terus menganggap bahwa self-affirmation ini hanya “omong kosong” (Henshaw, 2018), dan membuat mereka semakin memeluk erat ‘kebenaran’ mereka.

Lalu Apa yang Bisa Kita Lakukan Untuk Membuat Self-affirmation Bekerja?

Ada beberapa tips yang bisa kamu lakukan dalam melakukan self-affirmation.

Pertama, catatlah hal-hal yang kamu rasa adalah aspek negatif dirimu, hal yang membuatmu merasa rendah diri. Catat semuanya, lalu buatlah daftar “ucapan semangat” berdasarkan dari hal-hal negatif tersebut. Mulailah dari hal-hal yang kecil jika kamu merasa overwhelmed. Ulangi self-affirmation itu secara rutin, dan kalau kamu merasa perlu, ajaklah teman atau orang yang kamu percayai untuk melakukannya bersamamu. Mintalah mereka untuk mengatakan ucapan-ucapan semangat yang sudah kamu buat sebelumnya.

Jika kamu merasa self-affirmation tidak bekerja karena kamu merasa sangat rendah diri, kamu bisa mencoba untuk melakukan Interrogative Self-Talk. Cara ini ditempuh dengan cara mengganti ucapan semangat tadi dengan pertanyaan yang membutuhkan jawaban. Contohnya, alih-alih mengatakan bahwa “Hari ini aku akan menjalani hari dengan baik”, kamu bisa mencoba bertanya pada dirimu sendiri, “Apakah hari ini aku akan menjalani hari dengan baik?”

Pertanyaan ini akan membuatmu berpikir kemungkinan yang akan terjadi. Apakah kamu akan menjalani hari dengan baik? Bagaimana dengan kemarin? Apakah berjalan dengan baik? Jika tidak, apa yang membuatnya demikian? Kamu akan mencari jawaban atas rentetan pertanyaan yang muncul dan membantu dirimu untuk menghadapi perasaan rendah diri yang kamu rasakan.

Selain self-affirmation, aku juga punya tips lain untuk mengatasi rasa rendah diri yang bisa kamu tonton di sini! Selain itu, kamu bisa mencoba Tes Self-love supaya kamu semakin paham cara terbaik menyayangi diri sendiri.

Namun, semisal rasa rendah diri kamu mempengaruhi aktivitas sehari-hari dan kamu merasa terganggu, kamu bisa mencoba konsultasi dengan psikolog melalui layanan konseling online di Satu Persen. Kamu bisa konsultasi secara one-on-one dengan psikolog tanpa harus malu menceritakan apa yang kamu rasakan.

AKhir kata, semoga tulisanku ini berguna ya!

References

Alexander, R. (2011, August 15). 5 Steps to Make Affirmations Work for You. Retrieved from Psychilogy Today: https://www.psychologytoday.com/intl/blog/the-wise-open-mind/201108/5-steps-make-affirmations-work-you

Henshaw, S. (2018, July 8). Why Positive Affirmations Don’t Work. Retrieved from PsychCentral: https://psychcentral.com/blog/why-positive-affirmations-dont-work/

Moore, C. (2020, September 1). Positive Daily Affirmations: Is There Science Behind It? Retrieved from PositivePsychology: https://positivepsychology.com/daily-affirmations/

Shukla, A. (2020, April 11). Do Self-affirmations Work? Coping With Low Self-esteem & Self-worth. Retrieved from Cognition Today: https://cognitiontoday.com/2020/01/do-self-affirmations-work-coping-with-low-self-esteem-self-worth/

Read More
judi

Membangun Rasa Percaya Diri Ketika Minder

“Duh, punya dia lebih bagus, nih, punyaku jelek banget!”

“Ah, dia lebih pintar emang, pantes dapat bagus, aku mah apa atuh…”

“Aku pasti gak bisa, deh, mending si A saja, dia ‘kan lebih jago.”

Sering mendengar kalimat tersebut? Atau mungkin, kamu sering mengeluarkan kalimat-kalimat tersebut (atau yang senada). Seringkali hal-hal tersebut terucap ketika kamu merasa minder. Ya, minder, perasaan yang membuatmu menganggap dirimu lebih rendah, lebih tidak pantas daripada orang lain. Padahal, sebenarnya kamu bisa, loh, melakukan apapun itu yang kamu rasa tidak sanggup. Rasa minder ini sungguh sangat merepotkan, ya?

Aku pun terkadang terserang rasa minder. Kuakui, minder itu benar-benar tidak enak! Maka dari itu, buat kamu yang sering merasa minder, yuk kita sama-sama membahas soal minder itu sendiri dan cara membangun rasa percaya diri!

Kenapa Kita Minder?

Bisa saja karena memang orang lain lebih hebat, lebih pantas dari kita. Semisal, Gordon Ramsay sudah jelas akan memasak dengan lebih keren daripada aku, jadi wajar saja kalau aku merasa minder jika suatu saat nanti harus bersanding dengannya. Tapi seringkali, minder ini terjadi karena kita memiliki rasa rendah diri.

Menurut Morris Rosenberg dan Timothy J. Owens yang menulis buku berjudul Low Self-Esteem People: A Collective Portrait, orang-orang yang merasa rendah diri cenderung hipersensitif, kepercayaan diri mereka sangat rapuh dan bisa dengan sangat gampang digoyahkan bahkan oleh penolakan yang tidak nyata (mereka ciptakan sendiri). Kita manusia memiliki sebuah suara dalam diri kita yang hampir selalu mengkritik diri kita sendiri, kerap kali dengan terlalu keras. Orang-orang dengan perasaan rendah diri, dari dalam diri mereka, sudah melihat diri mereka sendiri sebagai seseorang yang buruk, yang tidak pantas (Firestone, 2017).

Penyebabnya bisa banyak, lingkungan, masa kecil, teman-teman, keluarga, dan lain-lain. Tapi kali ini kita tidak akan berfokus pada hal tersebut. Kalau kamu ingin tahu penyebab minder, kamu bisa cari tahu di sini.

Ayo Membangun Rasa Percaya Diri!

Minder terkadang diperlukan, agar kita tidak menjadi sombong, hehe. Jokes aside, kita tetap harus rendah hati dalam hidup, tapi jangan sampai kamu menyalahartikan rendah hati sebagai rendah diri, ya! Untuk bekal awal, aku punya sedikit cara untuk mengatasi minder.

Terlalu lama bergumul dalam perasaan rendah diri akan semakin memperkuat konsep bahwa dirimu itu tidak pantas, tidak baik, dan banyak “tidak” lainnya. Mari kita pelan-pelan membangun rasa percaya diri, karena sejatinya rendah diri dapat ditaklukkan.

Untuk memulainya, kamu bisa awali dengan hal yang sederhana. Jika kamu sedang atau selalu merasa minder, coba dengarkan suara hatimu yang terus mendikte hal-hal negatif.

Dengarkan, lalu ingat, catat kalau perlu. Setelah kamu selesai mengakui ‘kenegatifan’ tersebut —yang tidak jarang adalah hal yang jarang benar— cobalah untuk mencari bukti yang menentang hal tersebut. Misalnya, ketika kamu minder dengan kepintaranmu di sekolah karena ada yang lebih pintar, ketika kamu merasa kamu bodoh, kamu tidak pantas mendapat nilai tinggi, kamu tidak pantas mendapat pujian dari gurumu, carilah bukti yang menentang hal tersebut. Entah itu nilai-nilai ujian yang selalu bagus, atau fakta bahwa teman-temanmu sering minta tolong padamu untuk mengajari mereka, atau bahkan sosok seorang guru yang yakin dengan dirimu. Tantang kenegatifan itu dengan hal-hal yang kamu tahu benar adanya.  Ingatlah dengan hal-hal positif yang orang lain katakan tentangmu, jadikan itu bukti untuk menentang kenegatifanmu (NHS, 2020).

1. Be Kind to Yourself!

Berhenti membanding-bandingkan hidupmu dengan orang lain, khususnya ketika kamu melakukan hal itu secara terus menerus, pada hal yang kamu tahu benar kamu cukup ahli, dan dengan orang-orang yang jauh berada di atasmu. Itu adalah lingkaran setan yang tidak akan ada habisnya. Tidak semua orang selalu berlari, tidak semua orang akan terus berjalan. Take your time, kenali hal-hal yang kamu kuasai. Ketika kamu mengenali dan mengakui hal-hal tersebut sebagai keahlian, sebagai kepintaranmu, kamu akan lebih yakin dengan dirimu sendiri.

Jujurlah pada dirimu sendiri! Ketika kamu jujur dengan diri sendiri dan tidak menyembunyikan bagian dari dirimu kepada orang lain, kamu akan menjadi lebih percaya diri. Ini bukan berarti kamu lantas oversharing dengan semua orang, ya! Jujurlah pada dirimu sendiri juga, ketika kamu butuh dimaafkan. Maafkan dirimu ketika tidak melakukan hal dengan cukup baik, ketika tidak mendapatkan nilai yang cukup tinggi.

Pikirkan apa yang akan kamu katakan kepada seorang teman ketika mereka merasa rendah diri seperti yang sedang kamu rasakan. Cobalah untuk menerapkannya pada dirimu sendiri, do not be too harsh on yourself! Juga, ubahlah narasi dalam dirimu menjadi hal yang lebih positif. Ketika kamu berpikir bahwa kamu bodoh, cobalah untuk mengubahnya menjadi “Aku tidak terlalu pintar, tapi aku cukup pintar dalam hal ini” atau “Apakah aku benar-benar bodoh? Mari kita cari tahu”. Jangan semata-mata mengabaikan kritik dalam dirimu namun bukan berarti kamu harus memakannya mentah-mentah.

2. Be YOU

Bangun rasa percaya dirimu dengan nilai-nilai dirimu sendiri. Pastikan bahwa nilai dirimu adalah dasaran dari kepercayaan dirimu! Semisal, ketika kamu merasa minder dengan teman-teman yang sedang dan sudah presentasi, fokuslah pada nilai-nilai dalam dirimu. Apakah presentasi itu baik ketika kamu mendapatkan tepuk tangan yang meriah? Atau ketika semua pesannya tersampaikan? Atau ketika orang-orang yang mendengarkan presentasimu menjadi terinspirasi dan tergerak hatinya?

Dengan mengetahui nilai-nilai dalam dirimu, ketika apa yang kamu lakukan cocok dengan nilai dirimu —bukan standar dari orang lain—, kamu akan merasa lebih percaya diri. Lebih yakin dengan apa yang kamu lakukan. Supaya kamu merasa percaya diri, kenali juga kelebihan dan kekuatan diri kamu, misalnya dengan mencoba Tes Superpower Check.

Dan juga, belajarlah untuk menjadi seseorang yang asertif. Jangan terlalu memaksa, namun jangan menjadi yesman (orang yang iya-iya terus). Berpeganglah teguh pada pendirianmu dan komunikasikan dirimu dengan tepat kepada orang lain.

Lakukanlah hal-hal yang bermakna bagimu. Peneliti Jennifer Crocker mengatakan bahwa dengan melakukan hal-hal yang bermakna, kamu dapat menemukan sebuah tujuan yang jauh lebih besar dari dirimu, dan tujuan ini nantinya akan menjadi ujung dari perjalananmu menggapai sedikit arti dalam hidupmu, di mana kepercayaan diri akan terbentuk seiring kamu melakukan hal-hal tersebut (seperti membantu orang miskin, membantu teman-teman memperbaiki motor, dan hal-hal bermakna —bagimu, tentunya—  lainnya) (Firestone, 2017).

3. Olahraga

Hah, kok olahraga?

Dengan berolahraga, kamu sudah melakukan salah satu tindakan self-care, dan menurut Debbie Mandel, penulis buku Addicted to Stress, berolahraga memberdayakan diri secara fisik dan mental.  Dengan berolahraga, kamu dapat merasakan pencapaian serta melatih dirimu untuk menerima tantangan; hal yang seringnya dihindari oleh orang yang rendah diri.

Sudah Lebih Percaya Diri?

Ha! Aku pun sering berharap kepercayaan diri bisa dengan instan dimunculkan begitu saja. Kuharap tulisanku ini dapat membantumu meningkatkan rasa percaya dirimu, ya! Ingat, kamu bukanlah keadaanmu sekarang. Kita dilahirkan dengan potensi diri yang sangat banyak dan kepantasan yang sama sebagai sesama manusia.

Ketika kamu sedang berada dalam keadaan yang sulit, yang membuat dirimu merasa tidak pantas, ingatlah bahwa keadaan tidak menentukan siapa dirimu. Kegagalan dan peristiwa hidup buruk lainnya tidak semerta-merta menentukan siapa dirimu sejatinya (Abrams, 2017).

Kalau kamu merasa butuh konsultasi dengan ahlinya, kamu bisa mencoba layanan mentoring online Satu Persen. Kepada mentor, kamu bisa menceritakan kesulitan yang kamu alami semisal kamu merasa susah percaya diri.

Akhir kata, semoga kamu bisa menjadi lebih percaya diri, ya, setelah membaca ini!

References

Abrams, A. (2017, March 27). 8 Steps to Improving Your Self-Esteem. Retrieved from Psychology Today: https://www.psychologytoday.com/us/blog/nurturing-self-compassion/201703/8-steps-improving-your-self-esteem

Ackerman, C. E. (2020, January 9). What is Self-Esteem? A Psychologist Explains. Retrieved from PositivePsychology: https://positivepsychology.com/self-esteem/

Firestone, L. (2017, June 5). Low Self-Esteem: What Does it Mean to Lack Self-Esteem? Retrieved from PSYCHALIVE: https://www.psychalive.org/low-self-esteem/

NHS. (2020, February 6). Raising low self-esteem. Retrieved from NHS: https://www.nhs.uk/conditions/stress-anxiety-depression/raising-low-self-esteem/

Read More
judi

Membangkitkan Semangat Hidup dan Mengubah Konsep Diri (Self Concept)

“ Anda mungkin bisa menunda, tapi waktu tidak akan menunggu. Benjamin Franklin

“ Seseorang yang tidak pernah melakukan kesalahan tidak pernah mencoba sesuatu yang baru. Albert Einsten

“ Bangun dan wujudkan mimpi Anda atau orang lain akan memperkerjakan Anda untuk membangun mimpi mereka- Farrah Gray

Kamu semua yang sekarang membaca artikel ini pasti sudah sangat familiar dengan kata-kata bijak seperti diatas, baik itu kata dari seorang tokoh ataupun orang ternama di luar sana. Kata-kata bijak seperti diatas biasanya sering kamu temukan di dalam sebuah buku, video motivasi, atau acara televisi yang diawali dengan “sahabat super” dan diakhiri dengan kata “super sekali“, tagline acara motivasi pada waktu itu yang sempat hits pada jamannya yang mungkin generasi saat ini belum mengetahui. Apakah kamu mengetahuinya?

Kata-kata bijak biasanya sering dilontarkan oleh seorang tokoh ternama atau bisa jadi teman dekatmu ketika sedang asik berkumpul. Biasanya  digunakan untuk memotivasi seseorang agar bisa semakin terus semangat dalam mengejar mimpi-mimpinya. Tetapi, apakah kata-kata bijak itu penting kita terima di dalam hidup? Apakah itu mempunyai dampak yang sangat berarti di dalam hidup kita? Atau malah justru sebaliknya?

Nah, di artikel kali ini, Satu Persen akan membahas seputaran kata-kata bijak. Apakah kita perlu mengonsumsinya, mengapa itu penting, dan apa dampak nyatanya bagi hidup kita kedepannya. Maka dari itu, simak terus penjelasannya di artikel kali ini sampai habis agar kalian semua mendapatkan insight-nya secara menyeluruh. Jangan lupa juga untuk share ke seluruh teman-temanmu agar mereka juga mendapatkan insight dan ilmu yang sama juga denganmu yah.

Oke, mungkin sejak kecil kamu tidak mengetahui dan paham akan apa itu kata-kata bijak. Hingga pada akhirnya, kamu masuk ke fase remaja sampai dewasa dan menyadari kata-kata bijak seperti diatas. Kata-kata bijak menurutku pribadi adalah suatu kata yang dapat dilontarkan oleh seseorang untuk memotivasi, menginspirasi, bahkan menasehati yang bertujuan pada kebaikan. Kata-kata ini muncul biasanya diawali ketika ada seseorang yang sedang dilanda suatu permasalahan, lalu kata-kata ini hadir untuk sedikit meredakan masalah yang mungkin teman atau dirimu alami.

Dampak Kata-Kata Bijak

Kata-kata bijak tak jarang memang sangat membantu kehidupan kita, dengan adanya kata-kata bijak mungkin kamu menjadi lebih semangat menjalani hari, lebih termotivasi, dan terinspirasi. Hingga ketika kamu sedang out the track, kata-kata ini juga bisa menjadi tamparan keras untukmu bisa kembali on the track in your goals.

Aku pribadi pernah mengalami hal ini, apakah kamu juga pernah? Yap, mengonsumsi kata-kata bijak sama halnya kamu mengelilingi dirimu di lingkungan yang positif, kamu jadi lebih bisa meningkatkan self love atau cinta diri dan bisa memiliki self care karena apa yang kamu bicarakan akan menggambarkan dirimu sendiri. Kalau kamu belum paham cara menerapkan self-love dan self-care dengan benar, kamu bisa mencoba tes self-love gratis dari Satu Persen terlebih dulu ya.

Bayangkan jika kata yang keluar dari dirimu adalah kata-kata kasar, kurang terpuji, jorok, dan negatif lainnya. Maka, sama saja kamu tidak cinta dengan dirimu sendiri karena kamu mengkonsumsi sesuatu yang kurang baik. Kata-kata negatif seperti itu dapat membuat emosimu semakin menjadi negatif sehingga kamu sulit menyelesaikan masalah yang mungkin saja kamu miliki saat ini, karena kata-kata yang positif dapat melahirkan emosi dalam diri juga menjadi positif. Sehingga pada akhirnya, itu semua dapat membuatmu menjadi lebih bisa menyelesaikan masalahmu.

Apa Itu Self Concept?

Mengkonsumsi kata-kata bijak juga berarti kamu secara sadar ataupun tidak sadar sudah membangun konsep diri atau self concept yang positif. Self concept sendiri adalah pandangan atau sikap kita terhadap kemampuan diri kita sendiri. Self concept juga merupakan aspek penting untuk kepribadianmu yang mempengaruhi banyak hal di kehidupanmu.

Kata-kata bijak yang didapat dengan tepat mampu meningkatkan self concept-mu, sejalan dengan itu, psikolog Carl Rogers menyatakan bahwa terdapat tiga bagian berbeda dari self concept yaitu:

1. Self Image

Bagaimana kita melihat diri kita sendiri, dimana seseorang dapat melihat dirinya dengan sudut pandang positif ataupun negatif secara berlebihan, padahal kondisinya saat itu tidak seburuk apa yang dipikirkannya. Contohnya, seorang perempuan yang bisa merasa insecure dan kurang percaya diri akan berat badannya yang dia anggap gendut, padahal beratnya hanya 45kg dan berbagai contoh lainnya.

2. Self Esteem

Keadaan dimana seseorang dapat menghargai dirinya sendiri, faktor penting yang mempengaruhi self esteem adalah bagaimana kita secara pribadi membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain atau self comparison. Hal ini yang kadang membuat tingkat self esteem kita menjadi rendah.

3. Ideal Self

Bagaimana harapan kita tentang menjadi seperti apa diri kita, yang terkadang apa yang kita inginkan terhadap diri kita tidak sama dengan apa yang diri kita alami saat ini.

Efek Negatif dari Kata-Kata Bijak

Selain berbagai dampak positif yang dihadirkan oleh kata-kata bijak, kata ini dapat secara tidak langsung berarti negatif untuk diri kita sendiri ketika penempatan kata-kata ini tidak tepat. Kata-kata bijak yang berkonotasi positif dapat berubah menjadi negatif atau dengan bahasa lain disebut toxic positivity yang berarti kebiasaan yang menyarankan kamu untuk selalu melihat suatu kondisi dari sisi positif apapun keadaannya, dimana pikiran negatif dalam dirimu berusaha untuk dihilangkan atau dimatikan dengan saran yang membangun seperti diatas. Dimana tak jarang kamu malah akan semakin kesal dan muak ketika mendengarkan saran tersebut.

Hal ini diperkuat oleh pernyataan Wood et.al (2009) dalam jurnalnya Psychological Science menyatakan bahwa memberikan kata-kata positif ke lawan bicara yang sedang terkena masalah dapat membuat lawan bicara merasa tidak dihargai dan dinilai sebagai sikap meremehkannya. Efek yang ditimbulkan lainnya adalah respon emosi negatif dalam dirimu akan sebisa mungkin diredam dengan saran-saran positif seperti diatas yang perlahan akan menimbulkan gangguan kesehatan mental pada dirimu seperti stress berkepanjangan. Hal ini bisa muncul akibat rendahnya sensitivitas otak kita dalam mengatasi emosi negatif baik itu yang ditimbulkan dari rasa sedih ataupun kecewa yang membuat otak kita terus-menerus berpura-pura bahagia sepanjang waktu.

Jadi, kesimpulan yang bisa ditarik dari artikel kali ini adalah kata-kata bijak tidak lah salah jika ingin kamu gunakan dan konsumsi tetapi yang perlu kalian semua pahami adalah penggunaan dan penempatan kata-kata ini jika ingin disampaikan pada seseorang. Kamu harus mengetahui terlebih dahulu duduk perkara masalah lawan bicara ketika itu hendak menasehati atau menyemangati.

Kata-kata bijak juga bukan satu-satunya cara untuk membuatmu merasa termotivasi atau terinspirasi, kamu tidak bisa mengandalkan semua itu hanya kepada kata-kata bijak ataupun video motivasi. Jika terlalu banyak mengonsumsi kata-kata ini, kamu dapat menjadi motivation junkie, apa itu? Kamu bisa membaca penjelasannya di artikel ini menghilangkan rasa malas melalui menonton video motivasi.

Kalau dengan membaca artikel ini atau menonton video motivasi belum cukup untuk membuatmu termotivasi atau terinspirasi, coba deh ikut mentoring online Satu Persen. Kamu bisa konsultasi one-on-one dengan mentor. Mentor akan memebrikan insight sehingga kamu menemukan cara terbaik supaya bisa termotivasi.

Semoga artikel kali ini bisa semakin membantu kamu dalam membentuk konsep diri dan memotiasi mu untuk meningkatkan semangat hidup mu tetapi kalau sampai saat ini, itu semua belum bisa merubah keadaan mu. Kamu bisa membaca artikel cara memotivasi diri atau ikutan berbagai webinar inspiratif dari Satu Persen karena disana kamu bisa belajar banyak hal penting dalam hidup yang difasilitasi langsung oleh psikolog. Aku harap, lewat membaca artikel ini ini bisa membuat kamu berkembang menjadi lebih baik, seenggaknya Satu Persen setiap harinya. Thanks!

Webinar Mentoring Konseling Psikolog Satu Persen

Referensi

Joanne V. Wood, W.Q. Elaine Perunovic, John W. Lee. 2009. Positive self-statments: power for some, peril of others. Psychological Science. https://doi.org/10.1111%2Fj.1467-9280.2009.02370.x.

Vinney C. 2018. What is the self concept in psychology ? https://www.thoughtco.com/self-concept-psychology-4176368#:~:text=Self%2Dconcept%20is%20an%20individual’s,motivation%20for%20seeking%20self%2Dknowledge.

Read More
judi

Apakah Kamu Ingin Bunuh Diri (Penyebab Manusia Bunuh Diri)

Oke, mungkin artikel kali ini akan sedikit dan sensitif terkesan mengerikan, bahkan menyeramkan, karena tema yang diangkat dan dibahas akan berkaitan dengan bunuh diri. Yap, bunuh diri. Tapi, ini bukan ajakan untuk kalian melakukannya. Melainkan akan sedikit membahas terkait kenapa orang bisa berpikiran untuk bunuh diri, apa saja faktor yang memengaruhinya, dan bagaimana cara menanganinya.

Topik dan bahasan seperti ini tentunya jarang, bahkan tidak akan pernah kalian dapatkan di sekolah pada umumnya. Namun, faktanya tiap orang memiliki potensi untuk melakukan tindakan ini.

Oleh karena itu, simak terus artikel ini sampai selesai jangan lupa untuk di share ke seluruh teman-teman mu supaya mereka juga mendapatkan insight yang sama juga denganmu. Dan yang terpenting agar kalian semua juga lebih aware dengan diri sendiri serta lingkungan sekitar.

Kenapa Orang Bisa Bunuh Diri

Artikel kali ini dibuka dengan judul di atas, kenapa orang bisa bunuh diri. Pernah gak sih kalian bertanya dalam diri ‘kenapa ya orang bisa sampai melakukan aksi percobaan bunuh diri’ atau ‘apakah aksi ini sudah sampai menelan banyak korban jiwa?’ atau ‘seberat apakah masalah yang dipikulnya hingga pikirannya dengan lancang menyuruh untuk melakukan tindakan bunuh diri, yang dirasa mampu mengatasi beban hidup’.

Data yang dilansir dari WHO Global Health Estimate menyatakan bahwa pada tahun 2016 jumlah kematian akibat bunuh diri di seluruh dunia mencapai 793.000 kematian atau 10,6 kematian per 100.000 penduduk. Hal ini setara dengan 1 kematian tiap 40 detik. Wow! Angka ini terbilang tinggi, ditambah fakta bahwa bunuh diri juga termasuk penyebab dari 1,4% kematian di seluruh dunia. Bahkan juga masuk pada peringkat 18 penyebab kematian terbanyak!

Bunuh diri sendiri juga merupakan penyebab kematian kedua terbesar pada kelompok usia muda dan produktif yakni 15-29 tahun. Kelompok usia tersebut dianggap rentan menghadapi dilema akibat memasuki fase kehidupan yang sering disebut dengan istilah Quarter Life Crisis. Kematian tertinggi jatuh pada jenis kelamin laki-laki dan sebesar 79% terjadi di negara yang berpendapatannya rendah dan menengah.

Lantas, apa yang menjadi penyebab terbesar orang bisa melakukan tindakan bunuh diri? Berikut adalah enam penyebab yang coba aku kutip dari Healthline, di antaranya:

1. Depresi

Termasuk ke dalam gangguan kesehatan mental yang membuat penderitanya mengalami suasana hati yang buruk dan cenderung tidak stabil. Sehingga dapat memengaruhi tindakan, pikiran, perilaku, kecenderungan, dan perasaan seseorang.

2. Gangguan bipolar

Gangguan mental yang ditandai dengan perubahan emosi yang drastis, menjurus ekstrem. Seseorang yang menderita ini akan mudah mengalami gejala mania (merasa sangat senang sekali) dan depresi (merasa sangat hancur dan terpuruk).

Contoh gangguan bipolar yang sempat viral beberapa tahun terakhir adalah ketika video seorang artis cilik, Marshanda, menari-nari, sedih, hingga tertawa-tawa dalam satu waktu bersamaan. Menandakan bahwa saat itu ia belum memiliki keseimbangan emosi dan jika dibiarkan bisa berakibat fatal.

3. Trauma masa kecil

Hal ini bisa terjadi salah satu faktornya mungkin di dalam keluarga ada riwayat dan upaya melakukan bunuh diri, pernah melihat perilaku bunuh diri, dan pernah menjadi korban pelecehan atau bullying di sekolah. Luka pasca trauma inilah yang jika belum sembuh total nantinya akan memperbesar peluang seseorang untuk melakukan tindakan bunuh diri.

4. Memiliki penyakit kronis

Penyakit kronis identik dengan penyakit yang sulit sekali untuk bisa disembuhkan. Bahkan ada beberapa penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Hal inilah yang membuat beberapa penderitanya kerap mengalami depresi, rasa keputusasaan, dan gangguan mental lainnya. Sehingga jika tidak ditangani dengan cepat maka tak jarang bunuh dirilah yang mereka ambil untuk jalan keluarnya.

5. Gangguan kesehatan mental

Gangguan mental yang dialami berlarut-larut dapat berupa gangguan kecemasan, gangguan emosi, gangguan kepribadian, sulit tidur, rasa kehilangan orang tersayang, dan lain sebagainya.

Jika hal ini dibiarkan terus berlarut-larut, akan membuatmu memiliki peluang yang besar untuk melakukan bunuh diri. Maka sadarilah mulai sedari dini. Akui, jangan pungkiri. Terima itu, lalu coba kamu selesaikan sendiri atau meminta bantuan kapada yang ahli.

6. Kesulitan mencari bantuan dan dukungan

Terkadang tak semua orang memang dapat mengerti masalah yang kita alami. Ingin cerita ke teman, tapi tak sedikit juga yang selalu membanding-bandingkan masalah yang kita ceritakan dengan masalah yang mereka alami. Katanya “Halah, baru segitu doang uda sedih, aku dulu pernah lebih parah lagi” atau “yaelah sedih mulu, bangkit kali! Masih muda semangatlah”, dan berbagai macam tanggapan lainnya.

Ingin datang ke psikolog takut dicap gila karena berbagai macam stigma yang saat ini masih ada di masyarakat. Akhirnya, merasa kesulitan untuk mencari bantuan dan dukungan.

Maka, Satu Persen di sini hadir untuk memberikan pengetahuan terkait kesehatan mental serta mengatasi berbagai macam gangguan kesehatan mental, salah satunya  layanan konseling online. Di sini kamu bisa menceritakan masalahmu dan mendapatkan solusi terbaik karena layanannya langsung ditangani oleh psikolog berpengalaman. Selain itu, Satu Persen memiliki koleksi tes online, salah satunya adalah tes sehat mental gratis yang bisa kamu coba nih.

Part--1---Introduction-to-Digital-Marketing-1

Upaya Pencegahan Bunuh Diri

Bunuh diri sampai saat ini belum didapatkan penyebab pastinya karena bunuh diri berkaitan juga dengan faktor seperti genetik, psikologik, organbiologik, dan sosiokultural, di mana faktor ini dapat saling melemahkan satu sama lain bahkan menguatkan terjadinya tindakan bunuh diri.

Pencegahan tindakan bunuh diri dapat dilakukan dengan langkah awal sebagai berikut. Pertama, gali ide bunuh diri yang mungkin dilontarkan dan dibahas oleh teman atau sanak keluarga secara perlahan-lahan.

Kedua, beri perhatian dan rasa peduli ketika melihat orang yang kalian kenal menunjukan tanda-tanda yang rentan untuk melakukan bunuh diri. Ingat, perhatian dan peduli kepada orang yang rentan ingin bunuh diri bukan sebagai modus untuk kalian dekati yang nantinya malah berujung sakit hati, yaa!

Ketiga adalah mengenali tanda-tandanya yang dapat kalian ketahui sebagai berikut:

1. ­Membicarakan tentang bunuh diri dan kematian

2. Mencari akses senjata api

3. Menarik diri dari pergaulan

4. Perubahan suasana hati ekstrem

5. Merasa putus asa, cemas, gelisah berlebihan

6. Konsumsi alkohol meningkat

7. Mulai memberikan barang-barang pribadi

8. Menyakiti diri sendiri

Maka sadarilah sedari dini tanda-tanda yang mungkin kamu atau temanmu miliki, sehingga nantinya bisa saling peduli. Hindari yang namanya toxic positivity, menasihati dan menyemangati tanpa mengetahui masalah yang mungkin temanmu alami.

Berbicara positiflah kepada temanmu yang sedang putus asa, kecewa, dan memiliki tanda-tanda seperti di atas memang tidak sepenuhnya salah tetapi hal yang perlu kalian ingat adalah ketahui dahulu akar masalah temanmu.

Dengarkan dia dan jangan langsung menasihati! Sebagian dari orang yang memiliki tanda-tanda di atas hanya perlu didengarkan keluh kesahnya. Sediakan telinga untuk mendengar bukan mulut yang terus menerus bicara, karena:

”Hal yang perlu kalian ketahui adalah tidak bisa membanding-bandingkan luka dengan luka karena setiap orang memiliki kekuatan yang berbeda-beda”

Sebarkan informasi ini kepada orang-orang yang sedang membutuhkan pertolongan. Jika kamu atau kerabat kamu membutuhkan bantuan tenaga profesional, kamu  bisa mengikuti layanan konseling yang dimiliki oleh Satu Persen untuk membantumu memecahkan masalah yang tidak dapat kamu tangani sendiri karena kamu akan dibantu oleh ahlinya.

Kalau kamu tertarik untuk mengetahui lebih lanjut seputar cara mengatasi rasa depresi tonton video Satu Persen di bawah ini. Jangan lupa buat terus pantengin informasi dari kita dengan follow instagram Satu Persen di @satupersenofficial

Buat kamu yang masih penasaran tentang dunia kesehatan mental dan self-developement, bisa banget buat berkunjung ke channel Youtube Satu Persen! Kamu juga bisa baca-baca artikel lainnya dari Satu Persen dengan langsung kunjungi blog Satu Persen atau dengerin kisah-kisah insightful melalui Podcast Satu Persen.

Segitu dulu dari aku, aku harap lewat membaca artikel ini bisa membuat kamu kuat dan bisa bangkit lagi dan lagi serta bisa berkembang menjadi lebih baik dan menuju #HidupSeutuhnya, seenggaknya Satu Persen setiap hari.

Aku Chandra, thanks!

Referensi

https://www.pustadin.kemenkes.go.id/Infodatin-Situasi-dan-Pencegahan-Bunuh-Diri

Raypole C. 2019. 6 Suicide Question You Weren’t Sure How to Ask. Medically reviewed by Timothy J. Legg, Ph.D., CRNP. https://www.healthline.com/health/why-do-people-commit-suicide

WHO Global Health Estimates  (http://www.who.int/healthinfo/global_burden_disease/estimates)

Read More
judi

Mengenal Diri dan Menentukan Karier

tes-riasec-adalah
Tes RIASEC

Hai, Perseners! Kenalin aku Nida, Associate Writer Satu Persen.

Tulisan kali ini aku pengen ngebahas salah satu alat tes psikologi yang mungkin akan kamu dapatkan ketika mengikuti mentoring di Satu Persen.

Yap! Jadi, layanan mentoring di Satu Persen ini, kamu bukan cuma mendapatkan waktu untuk konseling sama mentor aja, tapi kamu juga akan mendapatkan worksheet, tes psikologi, hingga interpretasinya, biar kamu gak salah memahami hasil dari alat tes tersebut.

Nah, kali ini aku mau ngajak kalian buat mengenal salah satu alat tes, yaitu Tes RIASEC.  Mulai dari sejarahnya, tokoh pengembangnya, tujuan tes, serta bagaimana alat tes ini bisa membantu kamu mengenal diri dan menentukan karier atau pendidikan perguruan tinggi yang cocok buat diri kamu.

Apa itu Tes RIASEC?

Tes RIASEC merupakan salah satu jenis tes psikologi yang bertujuan untuk membantu kamu memperkirakan karier yang sesuai dengan diri. Nama lain dari tes ini adalah Holland Test, nama ini sesuai dengan tokoh yang mengembangkan teori dan tes ini yaitu John Holland.

Sedangkan RIASEC itu sendiri adalah kepanjangan dari Realistic, Investigative, Artistic, Social, Enterprising, dan Conventional. Enam hal ini merupakan tipe kepribadian yang dicetuskan oleh John Holland.

Pada tahun 1965, Holland menerbitkan artikel yang berjudul  “A Theory of Vocational Choice”. Artikel ini menjadi artikel pertama yang membahas teori kepribadian kejuruan dan lingkungan kerja yang ditemukan oleh Holland.

Menurut Holland, setiap manusia itu memiliki paling gak satu dari enam tipe kepribadian yang dicetuskannya dan tipe kepribadian ini akan memengaruhi pemilihan karier dan lingkungan pekerjaan yang sesuai dengan dirinya.

Kecenderungan seseorang terhadap salah satu tipe kepribadian ini, menurut Holland, berasal dari kehidupan masa lalu, sejarah, dan pengalaman yang dilalui hingga akhirnya membentuk sebuah kepribadian dalam diri seseorang. Di mana kepribadian ini kemudian dimunculkan melalui ekspresi diri dalam pekerjaan.

Jadi, semakin kamu mengenali dirimu melalui Tes Holland ini, akan membantumu untuk menemukan pekerjaan apa yang paling sesuai dengan kepribadianmu. Oh iya kamu juga bisa mengenal kekuatan diri lebih dalam dengan mencoba tes super power check.

Punya pekerjaan yang sesuai dengan kepribadian, tentu akan meningkatkan kesejahteraan atau well-being. Pekerjaan bukan jadi beban lagi buat kamu, karena kamu akan menikmati dan merasa nyaman dengan berbagai proses yang ada di pekerjaan ini.

Baca juga: Alasan Kamu Harus Memilih Pekerjaan Sesuai Passion

Bagaimana cara mengenal diri melalui Tes RIASEC?

Biasanya Tes RIASEC akan diberikan oleh psikolog pas kamu lagi kebingungan, passion-ku sebenarnya apa, pekerjaan yang cocok itu apa, atau kamu lagi ngerasa gak nyaman sama pekerjaan yang sekarang.

Tes RIASEC

Dengan bantuan dari alat tes ini, kamu bukan cuma mendapat jawaban dari pertanyaan atau kebingungan-kebingunganmu aja, tapi kamu juga akan mengenal diri dengan lebih dalam. Kamu jadi tau, kepribadianmu ini seperti apa sih.

Tes RIASEC terdiri dari beberapa pernyataan, dengan pilihan jawaban suka atau gak suka. Tugas kamu adalah memilih mana yang kamu suka dan gak suka dari suatu pernyataan. Pernyataan-pernyataan yang ada akan menggambarkan bagaimana kepribadianmu.

Untuk itu saat mengerjakannya, kamu harus memilih jawaban yang paling sesuai sama diri kamu.

Hasil dari tes ini menunjukan kecenderungan kepribadianmu dari enam tipe kepribadian Holland. Kamu akan mendapatkan dua atau tiga tipe kepribadian, namun akan ada satu kepribadian yang paling dominan, dan kepribadian lainnya akan memberikan gambaran tentang lingkungan kerja yang sesuai dengan dirimu.

Tes RIASEC

Kalau sampai saat ini kamu termasuk orang yang bingung banget sama passion dan pekerjaan apa yang cocok, kamu bisa menggunakan layanan dari Satu Persen, yaitu konseling atau tes gratis.

Dengan mengikuti konseling, kamu bisa lebih mendapat gambaran terkait bakat terpendam dengan bantuan psikolog profesional tentunya.

Selain itu, untuk hasil yang lebih akurat, kamu juga bisa mendapatkan tes gratis, salah satunya Tes RIASEC ini. Mengenal diri dan tipe pekerjaan yang cocok sama diri kamu, jadi salah satu cara menjaga kesehatan mental dirimu!

Terima kasih sudah membaca artikel ini, aku Nida, sampai ketemu di artikel berikutnya!

CTA-Konsultasi--1--4

Reference

Holland, J. L. (1959). A theory of vocational choice. Journal of counseling psychology, 6(1), 35.

Read More