putinvzrivaetdoma.org

media online informasi mengenai game online tergacor di tahun 2023

dan

judi

Mengenali Diri dan Menemukan Kekuatan

Dalam dunia yang sering kali mengagungkan ekstrovert, memahami gaya sosialisasi introvert menjadi penting, terutama dalam konteks membangun koneksi yang bermakna. Sebagai seorang introvert, mungkin Anda sering merasa tertekan dengan tuntutan untuk selalu bersosialisasi. Namun, mengenali dan menghargai keunikan Anda dalam berinteraksi dapat membuka jalan bagi pembentukan hubungan yang lebih mendalam dan memuaskan.

Sebagai introvert, Anda cenderung memilih untuk memiliki sedikit teman, namun dengan hubungan yang lebih dalam dan berkualitas. Menurut Introvert Spring, ini bukan tentang jumlah teman yang Anda miliki, melainkan tentang kedalaman dan kualitas hubungan tersebut. Ini berarti memilih untuk menghabiskan waktu dengan orang-orang yang benar-benar Anda nikmati kebersamaannya, yang memahami dan menghargai kepribadian Anda.

Introvert memerlukan waktu untuk mengisi ulang energi sosial mereka. Ini bisa berarti menghabiskan waktu sendirian atau bersama kelompok kecil. Waktu ini penting untuk menjaga keseimbangan emosional dan mental, memungkinkan Anda untuk kembali ke interaksi sosial dengan perasaan segar dan siap.

  1. Selektif dalam Keterlibatan Sosial
    Introvert sering kali selektif dalam memilih kegiatan sosial. Anda mungkin lebih memilih untuk menghabiskan waktu dan energi pada aktivitas yang sesuai dengan minat dan nilai-nilai Anda, daripada menghadiri setiap acara sosial yang ada.
  2. Mengambil Inisiatif dalam Pembentukan Hubungan
    Meskipun mungkin terasa menantang, mengambil inisiatif dalam membentuk dan memelihara hubungan adalah langkah penting. The Recluse Hub menyarankan untuk mencoba mengundang orang lain untuk minum kopi atau bergabung dengan klub yang menarik bagi Anda. Ini membantu dalam membuka pintu untuk pertemanan yang lebih bermakna.
  3. Keaslian dalam Berinteraksi
    Banyak introvert merasa perlu memakai ‘topeng’ dalam situasi sosial. Namun, menjadi otentik dan setia pada diri sendiri adalah kunci untuk membangun koneksi yang lebih dalam. Keaslian ini memungkinkan Anda untuk membentuk hubungan yang tahan lama dan memuaskan.
  4. Mengelola Persahabatan dengan Bijak
    Mengelola persahabatan sebagai introvert seringkali memerlukan penentuan batasan yang jelas dan prioritas pada perawatan diri. Ini penting untuk menjaga tingkat energi Anda dan memastikan bahwa Anda memiliki waktu untuk mengisi ulang dan merenung.

Dengan memahami dan menerima gaya sosialisasi Anda sebagai introvert, Anda dapat menavigasi dunia sosial dengan lebih mudah, memupuk koneksi yang bermakna, dan menjaga hubungan yang sehat.

Strategi Networking untuk Introvert: Menemukan Zona Nyaman Anda

Bagi introvert, berjejaring bisa menjadi tantangan, namun dengan strategi yang tepat, Anda dapat menemukan zona nyaman Anda dan membuat koneksi yang bermakna.

  1. Pertimbangkan Networking Online

Dunia digital menawarkan peluang networking yang lebih nyaman dan terkontrol bagi introvert. Platform media sosial, forum online, dan acara virtual memungkinkan Anda untuk berjejaring tanpa tekanan interaksi tatap muka. Indeed menyarankan untuk memanfaatkan peluang ini untuk membangun koneksi profesional.

2. Berinteraksi Satu-satu

Introvert sering kali lebih nyaman dalam interaksi satu-satu daripada dalam pengaturan kelompok besar. Insperity menekankan bahwa berhubungan dengan orang lain secara individu dapat membantu membangun hubungan yang lebih dalam dan pengalaman networking yang lebih nyaman.

3. Mengetahui Tujuan Anda

Sebelum menghadiri acara networking, tentukan tujuan Anda dan apa yang ingin Anda capai. Mengetahui tujuan ini dapat membantu Anda fokus dan membuat koneksi yang lebih bermakna, seperti yang dijelaskan oleh TopResume.

4. Membuat Rencana

Merencanakan ke depan untuk acara networking dengan meneliti peserta, menyiapkan pembuka percakapan, dan menetapkan tujuan realistis untuk acara tersebut adalah langkah penting, seperti yang disarankan oleh Insperity.

5. Membawa Teman

Membawa teman atau rekan ke acara networking dapat memberikan rasa nyaman dan dukungan, membuat lebih mudah untuk mendekati orang lain dan memulai percakapan.

6. Menghormati Cara Anda Mengisi Ulang Energi

Introvert memerlukan waktu untuk mengisi ulang dan mengelola tingkat energi sosial mereka. Menghabiskan waktu sendirian atau dalam kelompok kecil membantu mereka mengisi ulang dan mempertahankan baterai sosial mereka.

7. Menetapkan Harapan yang Realistis

Introvert harus menetapkan harapan yang realistis untuk diri mereka sendiri dalam hal networking. Ini mungkin berarti menghadiri lebih sedikit acara atau fokus pada kualitas daripada kuantitas dalam koneksi.

8. Meminta Perkenalan

Meminta perkenalan dari rekan atau teman dapat membantu introvert memperluas jaringan mereka dengan cara yang lebih nyaman dan alami.

9. Mendengarkan Lebih Banyak, Berbicara Lebih Sedikit

Introvert cenderung menjadi pendengar yang baik, yang bisa menjadi keuntungan dalam situasi networking. Mendengarkan secara aktif dan mengajukan pertanyaan yang bijaksana dapat membantu membangun hubungan dan membangun koneksi yang bermakna.

10. Menciptakan Acara Anda Sendiri

Introvert dapat menciptakan acara networking atau pertemuan mereka sendiri yang sesuai dengan minat dan nilai-nilai mereka. Ini dapat menyediakan pengalaman networking yang lebih nyaman dan otentik.

Dengan memanfaatkan strategi ini, introvert dapat menemukan zona nyaman mereka dan membuat koneksi yang bermakna melalui networking, yang pada akhirnya dapat memajukan karier mereka dan mencapai tujuan mereka.

Menggunakan Keterampilan Mendengarkan: Kekuatan Introvert dalam Jaringan Sosial

Keterampilan mendengarkan yang baik merupakan aset berharga, terutama dalam membangun koneksi yang bermakna dalam jaringan sosial.

Platform networking online dapat menjadi titik awal yang nyaman bagi introvert. Media sosial, jaringan profesional seperti LinkedIn, dan forum khusus industri menyediakan ruang di mana Anda dapat memulai dan merawat koneksi dengan kecepatan Anda sendiri. LinkedIn menyoroti pentingnya memanfaatkan platform ini untuk membangun hubungan profesional.

Mengakui bahwa kualitas-kualitas introvert Anda bisa menjadi keuntungan dalam berjejaring. Keaslian adalah kunci, jadi jadilah diri Anda sendiri dan biarkan kepribadian asli Anda bersinar. Ini membantu dalam membangun koneksi yang lebih dalam dan otentik.

Daripada berusaha bertemu setiap orang di suatu acara, tetapkan tujuan networking yang realistis. Mulailah dengan langkah kecil, seperti memulai percakapan dengan beberapa orang, dan fokus pada kualitas daripada kuantitas.

Introvert cenderung menjadi pendengar yang baik, yang bisa menjadi keuntungan dalam situasi networking. Mendengarkan secara aktif dan mengajukan pertanyaan yang bijaksana dapat membantu membangun hubungan dan membangun koneksi yang bermakna.

Introvert sering kali lebih unggul dalam pengaturan yang lebih intim. Daripada mencoba terlibat dalam percakapan kelompok besar, carilah kesempatan untuk berhubungan satu-satu atau dalam kelompok kecil. Pengaturan ini sering kali mengarah pada percakapan yang lebih dalam dan otentik.

Sebelum menghadiri acara networking, lakukan riset tentang peserta, siapkan pembuka percakapan, dan tetapkan tujuan realistis untuk acara tersebut. Ini dapat membantu Anda fokus dan membuat koneksi yang lebih bermakna.

Dengan memanfaatkan kekuatan mereka dan menemukan zona nyaman mereka, introvert dapat membuat koneksi yang bermakna dalam jaringan sosial, yang pada akhirnya dapat memajukan karier mereka dan mencapai tujuan mereka.

Menghadiri Acara Networking: Tips untuk Introvert

Meskipun ini bisa menjadi tantangan, dengan pendekatan yang tepat, introvert dapat memanfaatkan pengalaman ini untuk membangun koneksi yang bermakna.

  1. Persiapan Sebelum Acara

Penting untuk melakukan riset tentang acara dan peserta sebelumnya, serta menetapkan tujuan yang realistis untuk diri sendiri. TopResume dan Braindate menyarankan agar Anda memiliki gambaran tentang siapa yang akan Anda temui dan topik apa yang mungkin ingin Anda bahas.

2. Membawa Teman Pendukung

Mengajak teman atau rekan kerja ke acara dapat memberikan rasa nyaman dan dukungan. Ini membantu Anda merasa lebih rileks dan percaya diri dalam berinteraksi dengan orang lain.

3. Tiba Lebih Awal

Datang lebih awal memberikan waktu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan dan bertemu beberapa orang sebelum acara dimulai. Ini bisa membantu mengurangi kecemasan dan membuat Anda lebih nyaman.

4. Berfokus pada Percakapan Berkualitas

Fokuslah pada percakapan yang lebih dalam dan bermakna dengan sekelompok orang terpilih, daripada mencoba bertemu semua orang. Pendekatan ini lebih sesuai dengan kekuatan introvert dalam mendengarkan dan berdialog secara mendalam.

5. Mendengarkan Secara Aktif

Gunakan keterampilan mendengarkan Anda sebagai keuntungan dengan benar-benar mendengarkan orang lain dan mengajukan pertanyaan yang bijaksana. Ini membantu membangun hubungan dan koneksi yang bermakna.

6. Menciptakan Zona Nyaman

Cari area yang lebih tenang atau kelompok kecil di mana Anda dapat memiliki percakapan yang lebih intim. Ini memungkinkan Anda untuk berinteraksi dalam pengaturan yang lebih nyaman dan sesuai dengan gaya Anda.

7. Mengambil Istirahat dan Mengisi Ulang

Sadari tingkat energi dan kebutuhan sosial Anda. Ambil istirahat untuk mengisi ulang dan menjaga zona nyaman Anda. Ini penting untuk menjaga keseimbangan dan kenyamanan Anda selama acara.

8. Menjadi Otentik

Jadilah diri Anda sendiri dan manfaatkan kekuatan introvert Anda. Fokus pada koneksi berkualitas dan percakapan yang bermakna, daripada mencoba memaksakan diri ke dalam peran yang lebih ekstrovert.

9. Memanfaatkan Networking Online

Gunakan media sosial, aplikasi acara, atau forum online untuk terhubung dengan orang sebelum dan setelah acara. Ini dapat membantu Anda membangun koneksi sebelum bertemu secara langsung.

10. Melakukan Tindak Lanjut

Setelah acara, kirim email tindak lanjut kepada koneksi baru dalam satu atau dua hari, dan terus merawat hubungan Anda. Ini penting untuk mempertahankan dan memperkuat koneksi yang telah Anda buat.

Dengan mengikuti tips ini, introvert dapat dengan percaya diri menghadiri acara networking, membuat koneksi yang bermakna, dan memajukan karier mereka.

Kesimpulan

Kunci dari kesuksesan introvert dalam networking adalah menggabungkan semua elemen yang telah dibahas: memahami gaya sosialisasi introvert, mengembangkan strategi networking yang sesuai, memanfaatkan keterampilan mendengarkan, dan menghadiri acara networking dengan pendekatan yang tepat. Dengan mengikuti panduan ini, introvert dapat membangun koneksi yang bermakna dan memajukan karier mereka.

Untuk membantu Anda lebih jauh dalam perjalanan ini, saya ingin mengundang Anda untuk mengikuti Kelas Online Introvert 101 yang diselenggarakan oleh Satu Persen. Kelas ini dirancang khusus untuk membantu introvert memahami dan memanfaatkan kekuatan mereka dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk networking.

Kelas ini akan membahas topik-topik seperti:

– Memahami kekuatan dan tantangan sebagai introvert.

– Strategi untuk berjejaring dan membangun hubungan yang efektif.

– Cara mengelola energi dan tetap nyaman dalam situasi sosial.

Kelas ini adalah kesempatan emas bagi Anda yang ingin mengembangkan keterampilan sosial dan profesional, sambil tetap setia pada kepribadian introvert Anda. Dengan mengikuti kelas ini, Anda akan mendapatkan wawasan dan alat yang diperlukan untuk tumbuh dan berkembang dalam dunia yang sering kali didominasi oleh ekstrovert.

Untuk mendaftar dan mempelajari lebih lanjut tentang Kelas Online Introvert 101, kunjungi https://satupersen.net/kelas-online. Ini adalah langkah pertama Anda untuk merangkul dan memanfaatkan kekuatan introvert Anda dalam networking dan aspek lain dari kehidupan profesional Anda.

Ingatlah bahwa sebagai introvert, Anda memiliki serangkaian kekuatan unik yang dapat membawa nilai besar dalam dunia networking. Dengan strategi yang tepat dan pendekatan yang sesuai dengan kepribadian Anda, Anda dapat menciptakan koneksi yang bermakna dan memajukan karier Anda. Kelas Online Introvert 101 adalah sumber daya yang berharga untuk membantu Anda dalam perjalanan ini. Jadi, ambil langkah pertama hari ini dan mulailah memanfaatkan kekuatan unik Anda sebagai introvert!

Referensi

  1. Benjamin Loh. (2023, July 13). #topofmind #socialmedia #introverts. LinkedIn.
  2. Bell, B. (2007). The role of extraversion in online learning. Computers & Education, 50(2), 323-338.
  3. Fuster, J. (2017). Social media use and mental health problems among adolescents: A systematic review of research. Journal of Adolescence, 58, 1-17.
  4. Gaidhani, S. S., Lokesh Arora, L., & Sharma, B. H. (2019). Understanding the attitude of Generation Z towards workplace. International Journal of Management, Technology & Engineering, 9(2), 2804-2812.
  5. Gallo, C. (2023, November 10). Effective Leadership Skills: Seven Secrets of Inspiring Leaders. Monster
Read More
judi

Strategi Mengelola Stres dan Trauma Karyawan melalui Dukungan HR

Di era yang serba cepat dan penuh tekanan ini, pemahaman mendalam tentang trauma dan stres di tempat kerja menjadi sangat penting. Sebagai bagian dari Sumber Daya Manusia (HR), kita memiliki peran krusial dalam mengidentifikasi dan mengatasi masalah ini. Mari kita bahas lebih lanjut.

Trauma di tempat kerja tidak hanya terbatas pada profesi berisiko tinggi seperti militer atau pemadam kebakaran. Menurut penelitian terkini, trauma dapat menimpa karyawan di berbagai industri karena berbagai alasan, termasuk kekerasan di tempat kerja, pelecehan seksual, rasisme, diskriminasi, atau budaya kerja yang toksik. Pandemi COVID-19 telah memperparah situasi ini, meningkatkan risiko gangguan stres pasca-trauma (PTS) hingga 83% lebih tinggi dari level pra-pandemi, terutama di kalangan pekerja kesehatan.

Trauma dan stres di tempat kerja dapat memanifestasikan diri dalam berbagai bentuk, seperti absenisme, penurunan kinerja, penghindaran tugas, konflik antar karyawan, kecelakaan, atau hilangnya motivasi. Gejala lainnya termasuk kecemasan, ketakutan, kemarahan, tingkat kerjasama yang rendah, atau pelupa. Semua ini tidak hanya mempengaruhi kesejahteraan karyawan tetapi juga berdampak pada kinerja organisasi secara keseluruhan.

Sebagai HR, kita memiliki beberapa strategi untuk mengatasi trauma dan stres di tempat kerja:

1. Mengidentifikasi dan Menjangkau: Belajar mengenali tanda-tanda trauma dan stres serta menjangkau karyawan yang mungkin mengalami kesulitan. Ini bisa dilakukan dengan rutin menanyakan kabar mereka dan mendiskusikan kesehatan mental mereka.

2. Menyediakan Sumber Daya: Menyediakan sumber daya seperti layanan konseling, program bantuan karyawan, dan sumber daya kesehatan mental. Sumber daya ini dapat membantu karyawan mengelola stres dan mengatasi situasi sulit.

3. Menciptakan Budaya Kerja yang Mendukung: Bekerja untuk menciptakan budaya kerja yang mendukung, yang menghargai kesejahteraan karyawan, mempromosikan keseimbangan kerja-hidup, mendorong komunikasi terbuka, dan menyediakan peluang untuk pengembangan profesional.

4. Menawarkan Pengaturan Kerja Fleksibel: Menawarkan pengaturan kerja fleksibel seperti telekomuting, jadwal fleksibel, dan pembagian pekerjaan. Pengaturan ini dapat membantu karyawan mengelola stres mereka dengan memungkinkan mereka untuk lebih baik menyeimbangkan tanggung jawab kerja dan pribadi.

5. Melatih Manajer: Melatih manajer untuk mengenali tanda-tanda stres dan trauma pada karyawan dan memberi mereka alat untuk mendukung anggota tim mereka. Ini bisa termasuk pelatihan tentang cara melakukan percakapan yang sulit, cara memberikan umpan balik, dan cara mengelola beban kerja.

Dengan mengambil langkah-langkah ini, HR dapat membantu karyawan yang mengalami trauma dan stres merasa didukung dan dihargai di tempat kerja, yang dapat menyebabkan peningkatan kesejahteraan dan kepuasan kerja.

Identifikasi Dini dan Intervensi

Dalam konteks pekerjaan, identifikasi dini dan intervensi terhadap stres dan trauma sangat penting. Langkah-langkah ini tidak hanya membantu dalam mengatasi masalah saat ini, tetapi juga mencegah dampak jangka panjang pada kesehatan mental dan produktivitas karyawan. Berikut adalah beberapa aspek penting dari identifikasi dini dan intervensi:

1. Konsep dan Kebutuhan Identifikasi Dini: Identifikasi dini dalam konteks pekerjaan melibatkan kemampuan HR dan manajer untuk mengenali tanda-tanda stres dan trauma pada karyawan. Ini termasuk memahami pentingnya intervensi dini dan bagaimana hal ini dapat mencegah masalah yang lebih serius di masa depan. Seperti dalam konteks pendidikan anak, di mana identifikasi dini membantu dalam mengatasi keterlambatan perkembangan, dalam lingkungan kerja, hal ini membantu dalam mencegah penurunan kinerja dan kesejahteraan karyawan.

2. Skreening dan Penilaian: Sama seperti penilaian pada anak-anak untuk menentukan kebutuhan layanan intervensi dini, dalam lingkungan kerja, HR perlu melakukan skreening dan penilaian terhadap karyawan yang mungkin mengalami stres atau trauma. Ini bisa melalui survei kesehatan mental, wawancara, atau alat penilaian lainnya.

3. Peran HR, Komunitas, dan Profesional: Dalam konteks pekerjaan, HR, manajemen, dan rekan kerja memainkan peran penting dalam intervensi dini. Mereka harus terlibat aktif dalam mengidentifikasi masalah dan memberikan dukungan yang diperlukan. Ini mirip dengan peran orang tua dan komunitas dalam mendukung anak-anak dengan keterlambatan perkembangan.

4. Pentingnya Intervensi Dini: Intervensi dini di tempat kerja dapat membantu karyawan memperbaiki keterampilan mereka dalam mengelola stres dan trauma. Ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan individu tetapi juga produktivitas dan keharmonisan di tempat kerja.

5. Model Intervensi Dini: Sama seperti dalam pendidikan anak, di mana intervensi dini dapat dilakukan di rumah atau di pusat, dalam konteks pekerjaan, intervensi bisa dilakukan secara individual, melalui sesi kelompok, atau bahkan secara digital. Pilihan model tergantung pada kebutuhan spesifik karyawan dan sumber daya yang tersedia di organisasi.

Dengan memahami pentingnya identifikasi dini dan intervensi, HR dan manajemen dapat bekerja sama untuk menyediakan dukungan dan sumber daya yang diperlukan bagi karyawan yang mengalami stres dan trauma, memastikan masa depan yang lebih baik bagi mereka dan organisasi.

Untuk memastikan kelancaran transisi ke bagian selanjutnya, penting untuk mengakui bahwa setelah identifikasi dan intervensi awal, langkah berikutnya adalah menciptakan budaya tempat kerja yang mendukung karyawan yang mengalami trauma. Ini akan dibahas lebih lanjut dalam bagian berikutnya tentang Menciptakan Budaya Tempat Kerja yang Berbasis Trauma.

Menciptakan Budaya Tempat Kerja yang Harmonis

Pemahaman tentang dampak trauma pada karyawan dan penerapan strategi untuk mendukung kesejahteraan dan pertumbuhan mereka. Berikut adalah beberapa langkah kunci untuk menciptakan budaya tempat kerja yang harmonis dan bebas dari trauma:

1. Memahami Dampak Trauma: Penting untuk mengakui bahwa trauma dapat berdampak signifikan pada kesejahteraan, produktivitas, dan kepuasan kerja karyawan. HR dan manajemen harus menyadari berbagai jenis trauma yang mungkin dihadapi karyawan, seperti ketidakpastian pekerjaan, beban kerja berat, atau paparan situasi yang menekan.

2. Mendorong Komunikasi Terbuka: Dorong komunikasi yang jujur dan transparan di antara karyawan, memungkinkan mereka untuk mendiskusikan pengalaman dan perasaan mereka dalam lingkungan yang aman. Ini menciptakan ruang di mana karyawan merasa didengar dan dihargai.

3. Mempromosikan Keamanan dan Kepercayaan: Pastikan bahwa ruang kerja aman untuk kesehatan mental dan fisik karyawan dengan mematuhi protokol dan standar keselamatan dasar. Bangun kepercayaan dengan transparan tentang keputusan perusahaan dan memelihara lingkungan saling menghormati dan bermartabat untuk semua rekan kerja.

4. Menyediakan Sumber Daya dan Dukungan: Tawarkan sumber daya seperti pelatihan, webinar, dan modul untuk membantu pemimpin dan rekan kerja memahami risiko yang terkait dengan PTSD, mengenali tanda dan gejala PTSD pada staf, dan memberikan dukungan bagi karyawan yang menghadapi trauma.

5. Mendorong Dukungan Sesama: Ciptakan lingkungan di mana karyawan merasa nyaman mendiskusikan pengalaman mereka dan mendukung satu sama lain dalam menghadapi trauma.

6. Bekerjasama dan Saling Menguntungkan: Izinkan orang-orang dalam dan di luar posisi kekuasaan dalam perusahaan untuk berpartisipasi dalam menciptakan kebijakan dan praktik yang berbasis trauma, mendorong rasa kolaborasi dan kesetaraan.

7. Fokus pada Pencegahan dan Pengobatan: Terapkan strategi untuk mencegah dan mengobati trauma di tempat kerja, seperti teknik kesadaran, pernapasan, dan grounding.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, organisasi dapat menciptakan budaya tempat kerja yang berbasis trauma yang mendukung karyawan dalam menghadapi trauma dan mempromosikan kesejahteraan dan produktivitas secara keseluruhan.

Monitoring dan Peningkatan Berkelanjutan

Monitoring dan peningkatan berkelanjutan adalah kunci untuk pertumbuhan dan kesuksesan organisasi. Berikut adalah ringkasan informasi dari sumber yang disediakan:

1. Monitoring dan Evaluasi untuk Peningkatan Berkelanjutan: Monitoring dan Evaluasi (M&E) adalah proses peningkatan organisasi yang melibatkan penelitian, perencanaan, alokasi sumber daya, dan pengembangan berkelanjutan. Ini menetapkan tujuan yang berorientasi masa depan untuk meningkatkan output manajemen dan bertujuan untuk menentukan efisiensi program, membuat perbandingan terhadap pencapaian untuk memodifikasi layanan agar lebih efektif.

2. Monitoring Proses untuk Peningkatan Berkelanjutan: Monitoring proses mengukur kinerja proses secara real-time, memungkinkan manajemen proaktif terhadap proses dan peningkatan berkelanjutan. Ini memungkinkan untuk menangkap pengukuran real-time dari proses, membandingkannya dengan data dari model proses, dan memberikan umpan balik untuk meningkatkan proses dan eksekusi proyek.

3. Monitoring Berkelanjutan dan Peningkatan Berkelanjutan: Monitoring berkelanjutan membantu program lebih baik dalam mengatasi tujuan dan sasaran, melibatkan semua pemangku kepentingan dalam proses perencanaan program. Ini penting untuk memastikan bahwa program melakukan penyesuaian yang diperlukan untuk mewujudkan tujuan dan sasarannya.

4. Praktik Terbaik untuk Monitoring dan Peningkatan Berkelanjutan: Mengumpulkan data operasional, mensurvei orang tua dan siswa untuk umpan balik, dan menggunakan penilaian kualitas program adalah beberapa praktik terbaik untuk peningkatan berkelanjutan. PRISM (Program Report for Improvement and System Measurement) berfungsi sebagai tulang punggung untuk pertemuan komunitas pembelajaran sepanjang tahun, membantu pemimpin mengidentifikasi kekuatan dan mempertimbangkan peningkatan.

Monitoring dan peningkatan berkelanjutan melibatkan penilaian berkelanjutan, umpan balik, dan penyesuaian untuk meningkatkan kinerja organisasi dan mencapai tujuan. Proses ini sangat penting untuk mengidentifikasi kekuatan, mengatasi kelemahan, dan mempromosikan pertumbuhan dalam organisasi.

Kesimpulan

Pertama, pemahaman mendalam tentang trauma dan stres di tempat kerja adalah fondasi untuk menciptakan lingkungan kerja yang mendukung. HR dan manajemen harus proaktif dalam mengidentifikasi tanda-tanda stres dan trauma serta menyediakan sumber daya yang tepat untuk membantu karyawan mengatasinya.

Kedua, identifikasi dini dan intervensi merupakan langkah penting dalam mencegah masalah kesehatan mental yang lebih serius. Melalui pendekatan yang empati dan mendukung, HR dapat memainkan peran kunci dalam membantu karyawan mengatasi tantangan mereka.

Ketiga, menciptakan budaya tempat kerja yang berbasis trauma tidak hanya meningkatkan kesejahteraan karyawan tetapi juga produktivitas dan kepuasan kerja. Ini melibatkan membangun komunikasi terbuka, mempromosikan keamanan dan kepercayaan, serta menyediakan sumber daya dan dukungan yang diperlukan.

Keempat, monitoring dan peningkatan berkelanjutan adalah kunci untuk memastikan bahwa inisiatif dan strategi yang diterapkan efektif dan relevan dengan kebutuhan karyawan. Melalui evaluasi dan umpan balik berkelanjutan, organisasi dapat terus berkembang dan menyesuaikan pendekatannya untuk mendukung karyawan.

Sebagai penutup, penting bagi setiap organisasi untuk mengakui dan mengatasi dampak stres dan trauma di tempat kerja. HR memegang peran penting dalam perjalanan ini, tidak hanya sebagai pengelola sumber daya manusia tetapi juga sebagai pendukung kesejahteraan karyawan. Dengan pendekatan yang tepat, organisasi dapat mengubah trauma menjadi transformasi, menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat, produktif, dan harmonis.

Life Skills dengan senang hati mengundang organisasi/perusahaan Anda untuk mengikuti Speaking Engagement. Ini adalah kesempatan untuk mendalami topik kepemimpinan dan pengembangan organisasi lebih lanjut, serta untuk berinteraksi dengan para profesional dan pemimpin industri. Untuk informasi lebih lanjut dan untuk mendaftar, silakan kunjungi tautan berikut: satu.bio/satumitra-igls.

Dunia yang terus berubah, kemampuan untuk membangun dan memelihara kepemimpinan yang efektif dan berkelanjutan adalah kunci untuk keberhasilan organisasi. HR memiliki peran strategis dalam perjalanan ini, tidak hanya sebagai pelaksana tetapi juga sebagai pemimpin perubahan. Life Skills siap mendorong perubahan positif dalam dunia kepemimpinan Anda.

Request Pelatihan SDM Satu Persen x Life Skills ID

Untuk Perusahaan, NGO dan Pemerintahan:

+62 882-9762-5596 (Margareth, Whatsapp)

Untuk Organisasi dan Kemahasiswaan:

+62 851-7317-1568 (Sheila, Whatsapp)

Referensi

University of Wisconsin-Madison. (2020, November 30). How to Cultivate Trauma-Informed Care in HR.

Center for Technology and Innovation in Pediatrics Practice. (2023, April 3). Toolkit: Trauma-Informed Workplaces. Retrieved from

Strategy People Culture. (2023, September 15). Understanding Workplace Trauma and How Leadership Can Help. Retrieved from

Workplace Options. (2023, June 4). Understanding Workplace Trauma and Work-Related PTSD. Retrieved from

Forbes. (2021, November 10). Trauma At The Workplace, What To Do About It. Retrieved

FAQ

Apa itu trauma di tempat kerja dan bagaimana dampaknya terhadap karyawan?

FAQ ini menjelaskan definisi trauma di lingkungan kerja dan efeknya pada kesejahteraan karyawan.

Bagaimana HR dapat mengidentifikasi tanda-tanda stres dan trauma pada karyawan?

FAQ ini memberikan informasi tentang cara-cara HR dapat mendeteksi gejala stres dan trauma di antara karyawan.

Apa langkah-langkah yang dapat diambil HR untuk mendukung karyawan yang mengalami stres atau trauma?

FAQ ini menjelaskan strategi dan tindakan yang dapat dilakukan oleh HR untuk membantu karyawan.

Mengapa penting untuk menciptakan budaya tempat kerja yang berbasis trauma?

FAQ ini membahas pentingnya dan manfaat dari menciptakan lingkungan kerja yang mendukung karyawan yang mengalami trauma.

Apa peran manajer dalam mendukung karyawan yang mengalami trauma?

FAQ ini menjelaskan bagaimana manajer dapat berkontribusi dalam mendukung kesejahteraan mental karyawan.

Bagaimana cara mengimplementasikan program intervensi dini untuk trauma di tempat kerja?

FAQ ini memberikan panduan tentang cara mengembangkan dan menerapkan program intervensi dini untuk trauma.

Apa saja sumber daya yang dapat disediakan HR untuk membantu karyawan mengatasi stres dan trauma?

FAQ ini menjelaskan berbagai jenis sumber daya dan dukungan yang dapat ditawarkan oleh HR.

Bagaimana proses monitoring dan peningkatan berkelanjutan dapat diterapkan dalam konteks trauma di tempat kerja?

FAQ ini membahas tentang pentingnya dan cara pelaksanaan monitoring serta peningkatan berkelanjutan dalam mengelola trauma di tempat kerja.

Apa saja tantangan yang dihadapi HR dalam mengelola stres dan trauma di tempat kerja?

FAQ ini menjelaskan berbagai tantangan yang mungkin dihadapi oleh HR dalam mengatasi isu-isu terkait stres dan trauma.

Bagaimana cara mengukur keberhasilan inisiatif HR dalam mengelola stres dan trauma di tempat kerja?

FAQ ini memberikan wawasan tentang metode dan indikator untuk mengevaluasi efektivitas program HR dalam mengelola stres dan trauma di tempat kerja.

Read More
judi

Tips Mengatasi Kelelahan Emosional dan Demotivasi

a business woman who is stressed and frustrated
Photo by Elisa Ventur / Unsplash

Halo, Perseners! Pernah nggak sih lo merasa capek banget, tapi bukan karena fisik, melainkan karena emosi dan pikiran? Itulah yang disebut kelelahan emosional.Gue mau ngajak lo untuk mengulik lebih dalam tentang fenomena ini, yang ternyata cukup sering terjadi di kalangan kita, generasi muda.

kelelahan emosional adalah kondisi di mana seseorang merasa sangat lelah secara emosional dan mental. Ini terjadi karena paparan stres yang berlebihan dalam kehidupan sehari-hari. Gejalanya bisa beragam, mulai dari perubahan mood yang ekstrem, kesulitan berkonsentrasi, hingga gangguan tidur.

Yang menarik, kelelahan emosional ini nggak cuma berdampak pada perasaan kita, tapi juga bisa mempengaruhi kesehatan fisik. Generasi muda saat ini menghadapi berbagai tantangan yang unik. Tekanan sosial, ekspektasi karir, hingga pergaulan di media sosial, semuanya bisa jadi pemicu stres. Ditambah lagi, kita sering kali merasa harus selalu tampil sempurna di depan orang lain. Semua ini, tanpa kita sadari, bisa menumpuk dan menyebabkan kelelahan emosional.

Kelelahan emosional semakin nyata, dimana itu sering dialami oleh generasi muda. Bukan hanya karena faktor eksternal seperti pekerjaan atau studi, tapi juga karena tekanan internal seperti ekspektasi diri sendiri dan ketidakpuasan terhadap pencapaian. Ini menunjukkan bahwa kita perlu lebih aware terhadap kesehatan mental kita.

Penting untuk peduli dengan kelelahan emosional karena ini bukan hanya soal perasaan lelah atau malas. Ini adalah masalah kesehatan mental yang serius dan bisa berdampak jangka panjang. Bayangkan, jika terus dibiarkan, kelelahan emosional bisa mengganggu studi, pekerjaan, bahkan hubungan sosial kita.

Apa sih Penyebab Kelelahan Emosional dan Demotivasi?

Ada beberapa faktor yang bisa memicu kelelahan emosional dan demotivasi, terutama di kalangan generasi muda seperti kita.

1. Tekanan Sosial dan Ekspektasi
Salah satu penyebab utama kelelahan emosional adalah tekanan sosial dan ekspektasi yang tinggi. Di era media sosial seperti sekarang, kita sering terjebak dalam perbandingan dengan orang lain. Kita melihat teman-teman kita yang tampak sukses dan bahagia, dan tanpa sadar, kita mulai menuntut diri sendiri untuk mencapai hal yang sama atau bahkan lebih. Tekanan ini bisa datang dari keluarga, teman, bahkan dari diri kita sendiri.

2. Lingkungan Kerja atau Studi yang Menekan
Lingkungan kerja atau studi yang menekan juga bisa menjadi penyebab kelelahan emosional. Beban kerja yang berlebihan, deadline yang ketat, atau suasana kompetitif yang tidak sehat bisa membuat kita merasa terbebani. Bagi mahasiswa, tuntutan akademis dan kegiatan ekstrakurikuler bisa menimbulkan stres yang sama.

3. Kurangnya Waktu Istirahat dan Rekreasi
Kurangnya waktu untuk istirahat dan melakukan rekreasi juga berperan dalam meningkatkan risiko kelelahan emosional. Dalam rutinitas yang padat, kita sering mengabaikan pentingnya istirahat. Padahal, tubuh dan pikiran kita membutuhkan waktu untuk mengisi ulang energi.

4. Masalah Pribadi atau Keluarga
Masalah pribadi atau keluarga juga bisa menjadi pemicu. Konflik dengan orang terdekat, masalah keuangan, atau kehilangan seseorang yang kita cintai adalah beberapa contoh yang bisa menyebabkan stres emosional.

5. Perfeksionisme
Perfeksionisme, atau keinginan untuk selalu sempurna, juga dapat menyebabkan kelelahan emosional. Ketika kita terus-menerus mengejar kesempurnaan, kita sering kali menetapkan stlor yang tidak realistis untuk diri sendiri, yang pada akhirnya hanya menimbulkan kekecewaan dan stres.

6. Kurangnya Dukungan Sosial
Kurangnya dukungan sosial juga memainkan peran. Ketika kita merasa tidak memiliki siapa pun untuk berbagi masalah atau ketika kita merasa tidak dimengerti, beban emosional kita menjadi lebih berat.

Gimana sih Cara Mengatasi Kelelahan Emosional dan Demotivasi?

Ada beberapa langkah yang bisa kita ambil untuk mengurangi kelelahan emosional dan meningkatkan motivasi kita.

1. Mengakui dan Menerima Perasaan
Langkah pertama adalah mengakui dan menerima perasaan kita. Terkadang, kita cenderung menyangkal atau mengabaikan perasaan lelah dan demotivasi yang kita alami. Mengakui bahwa kita memang merasa lelah secara emosional adalah langkah penting untuk mulai mengatasinya.

2. Mencari Dukungan
Jangan ragu untuk mencari dukungan, baik dari keluarga, teman, maupun profesional seperti konselor atau psikolog. Berbicara tentang perasaan dan masalah yang kita hadapi bisa sangat membantu. Dukungan sosial ini penting untuk membantu kita merasa tidak sendirian dalam menghadapi masalah.

3. Mengatur Waktu Istirahat
Pastikan untuk mengatur waktu istirahat yang cukup. Istirahat tidak hanya tentang tidur, tapi juga melakukan aktivitas yang bisa membuat kita rileks dan bahagia, seperti hobi atau menghabiskan waktu bersama orang-orang terdekat.

4. Menetapkan Batas
Belajar untuk menetapkan batas adalah kunci. Ini berarti belajar mengatakan ‘tidak’ pada tuntutan yang berlebihan, baik dari pekerjaan, studi, maupun kehidupan sosial. Menetapkan batas membantu kita mengontrol stres dan mencegah kelelahan.

5. Mengelola Ekspektasi
Mengelola ekspektasi kita sendiri juga penting. Terkadang, kita terlalu keras pada diri sendiri. Belajar menerima bahwa tidak semua hal harus sempurna dan bahwa kita boleh membuat kesalahan adalah bagian dari proses.

6. Melakukan Aktivitas Fisik
Aktivitas fisik terbukti dapat mengurangi stres dan meningkatkan mood. Olahraga secara teratur, bahkan aktivitas ringan seperti jalan kaki atau yoga, bisa sangat membantu.

7. Praktik Mindfulness
Praktik mindfulness atau kesadaran penuh juga bisa menjadi cara efektif. Ini bisa berupa meditasi, latihan pernapasan, atau hanya sekedar meluangkan waktu untuk merenung dan merasakan saat ini.

Mengatasi kelelahan emosional dan demotivasi bukan hanya tentang merasa lebih baik untuk sementara waktu. Ini tentang membangun fondasi emosi yang stabil dan motivasi yang berkelanjutan.

Manfaat Memiliki Motivasi dan Emosi yang Stabil

Kita bisa memiliki emosi yang stabil dan motivasi yang kuat untuk menjalani keseharian kita. Ada beberapa manfaat signifikan yang bisa kita rasakan ketika kita berhasil mengelola emosi dan motivasi kita dengan baik.

1. Kesehatan Mental yang Lebih Baik
Salah satu manfaat paling penting dari emosi yang stabil adalah kesehatan mental yang lebih baik. Ketika kita bisa mengelola emosi kita, kita cenderung mengalami stres yang lebih sedikit dan bisa menghindari masalah seperti kecemasan atau depresi.

2. Hubungan yang Lebih Sehat
Emosi yang stabil juga berkontribusi pada hubungan yang lebih sehat. Kita menjadi lebih mampu berkomunikasi dengan efektif, memahami dan menghargai orang lain, serta mengelola konflik dengan lebih baik.

3. Produktivitas yang Meningkat
Ketika kita termotivasi dan emosi kita stabil, produktivitas kita cenderung meningkat. Kita bisa fokus lebih baik, mengatur waktu dengan lebih efisien, dan menyelesaikan tugas dengan hasil yang lebih memuaskan.

4. Kepuasan Hidup yang Lebih Tinggi
Emosi yang stabil dan motivasi yang kuat juga berkontribusi pada tingkat kepuasan hidup yang lebih tinggi. Kita merasa lebih puas dengan pencapaian kita dan lebih optimis menghadapi masa depan.

5. Kemampuan Menghadapi Tantangan
Dengan emosi yang stabil, kita lebih mampu menghadapi tantangan dan hambatan dalam hidup. Kita belajar untuk melihat kesulitan sebagai peluang untuk belajar dan tumbuh, bukan sebagai penghalang.

6. Kesehatan Fisik yang Lebih Baik
Kesehatan emosional yang baik juga berdampak positif pada kesehatan fisik. Stres yang lebih rendah berarti risiko masalah kesehatan seperti penyakit jantung dan tekanan darah tinggi juga menurun.

Kesimpulan

Kelelahan emosional dan demotivasi adalah masalah yang nyata dan sering dihadapi oleh generasi muda. Penyebabnya bermacam-macam, mulai dari tekanan sosial hingga kurangnya dukungan. Namun, ada banyak cara yang bisa kita lakukan untuk mengatasinya, seperti mengakui perasaan kita, mencari dukungan, dan mengelola ekspektasi.

Manfaat dari memiliki emosi yang stabil dan motivasi yang kuat sangatlah besar. Ini tidak hanya membuat kita merasa lebih baik secara emosional, tapi juga meningkatkan kualitas hidup kita secara keseluruhan, dari kesehatan mental hingga hubungan interpersonal.

Namun, mengatasi kelelahan emosional dan membangun motivasi bukanlah sesuatu yang selalu bisa kita lakukan sendiri. Terkadang, kita membutuhkan bantuan dari orang lain, dan ini adalah hal yang normal. Salah satu langkah yang bisa kita ambil adalah melalui konseling.

Konseling adalah proses di mana kita bisa berbicara dan berbagi tentang perasaan atau masalah yang kita hadapi dengan seorang profesional. Melalui konseling, kita bisa mendapatkan perspektif baru, strategi untuk mengatasi masalah, dan dukungan emosional.

Kalau lo membutuhkan bantuan lebih lanjut, jangan ragu untuk mencoba konseling.

Yuk, klik di sini untuk mendaftar untuk membantu lo menemukan solusi terbaik untuk masalah yang lo hadapi.

Ingat, menjaga kesehatan mental kita sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik. Jangan pernah merasa malu atau ragu untuk mencari bantuan. Kita semua berhak untuk merasa bahagia dan termotivasi dalam menjalani hidup ini. #HidupSeutuhnya.

Berikut 3  rekomendasi judul untuk blog yang sudah dibahas:

  1. Mengatasi Burnout dengan Strategi Manajemen Stres Efektif
  2. Solusi Praktis untuk Pemulihan Diri dari Kelelahan Kerja
  3. Memahami dan Mengelola Burnout untuk Kesejahteraan Mental

Referensi:

  1. Yu, Yollo. (2023). “Lost Motivation? Welcome to the world of burnout.” https://www.linkedin.com/pulse/lost-motivation-welcome-world-burnout-yollo-yu.
  2. eLearning Industry. (2023). “5 Signs Of Burnout And The Steps Organizations Can Take To Prevent it https://elearningindustry.com/employee-burnout-signs-and-how-to-prevent-it.
  3. ScienceDirect. (2016). “Burnout Syndrome and Demotivation Among Health Care Personnel. Managing Stressful Situations: The Importance of Teamwork. https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1578219016300178.
  4. PubMed. (2015). “Burnout Syndrome and Demotivation Among Health Care Personnel. Managing Stressful Situations: The Importance of Teamwork. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/26651324/.
  5. Harvard Business Review. (2015). “How to Overcome Burnout and Stay Motivated.” https://hbr.org/2015/04/how-to-overcome-burnout-and-stay-motivated.
Read More
judi

Tips Menghadapi Keluarga dan Ortu Toxic

Tips Menghadapi Keluarga dan Ortu Toxic
Tips Menghadapi Keluarga dan Ortu Toxic

Halo, Perseners! Pernah denger istilah ‘keluarga toxic’? Di era yang serba terbuka ini, kita sering banget denger istilah ini. Tapi, apa sih sebenarnya keluarga toxic itu?

Keluarga toxic bisa didefinisikan sebagai keluarga yang hubungannya penuh dengan kritik yang menyakitkan, dan kurangnya empati.

Keluarga toxic itu juga ibarat racun yang perlahan merusak. Mereka mungkin terlihat baik-baik saja dari luar, tapi di dalamnya penuh dengan manipulasI. Ini bukan cuma tentang orang tua yang toxic, tapi juga bisa melibatkan saudara atau anggota keluarga lainnya.

Dalam keluarga seperti ini, sering kali kita temukan kritik yang tajam dan menyakitkan, penggunaan diam sebagai bentuk hukuman, kebohongan, dan penyangkalan. Bahkan, dalam beberapa kasus, bisa terjadi manipulasi emosional dan fisik. Ini semua bukan cuma merusak hubungan keluarga, tapi juga berdampak besar pada kesehatan mental kita.

Mungkin di antara lo semua, pasti ada yang pernah merasakan atau bahkan hidup dalam lingkungan keluarga yang toxic. Ini bukan hal yang mudah. Kadang, kita merasa terjebak dan tidak tahu harus berbuat apa. Tapi, penting banget untuk kita sadari bahwa kita tidak sendirian dan ada cara untuk menghadapi situasi ini.

Kita sering melihat potret keluarga yang sempurna, tapi jarang yang membahas sisi gelapnya. Padahal, di balik senyum di foto-foto itu, bisa jadi ada cerita yang nggak pernah terungkap.

Mengapa kita harus peduli? Karena keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat. Keluarga yang sehat akan menciptakan masyarakat yang sehat. Sebaliknya, keluarga yang toxic bisa berdampak luas, tidak hanya bagi anggotanya tapi juga lingkungan sekitar.

Bagaimana Keluarga Toxic Berpengaruh pada Kesehatan Mental?

Perseners, apa sih dampak keluarga yang toxic pada kesehatan mental kita?

Ini penting banget, karena sering kali kita nggak sadar bahwa lingkungan keluarga yang toxic bisa berdampak besar pada kehidupan kita, terutama kesehatan mental.

Ada beberapa cara keluarga toxic bisa mempengaruhi kesehatan mental kita:

  1. Keluarga toxic sering kali membuat kita merasa tidak aman dan tidak dihargai. Ini bisa menimbulkan rasa cemas dan depresi. Kritik yang tajam dan konstan, misalnya, bisa membuat kita merasa tidak cukup baik dan selalu berada di bawah tekanan.
  2. Keluarga yang sering menggunakan diam sebagai hukuman atau manipulasi bisa membuat kita merasa terisolasi dan kesepian. Ini bukan cuma tentang tidak bicara, tapi juga tentang kurangnya dukungan emosional. Kita jadi merasa sendirian dalam menghadapi masalah.
  3. Kebohongan dan penyangkalan dalam keluarga toxic bisa membuat kita bingung dan meragukan diri sendiri. Ini sering disebut sebagai gaslighting, di mana kita dibuat meragukan realitas kita sendiri. Hal ini sangat berbahaya karena bisa merusak kepercayaan diri kita dan cara kita melihat dunia.
  4. Keluarga toxic sering kali membuat kita merasa bersalah dan malu atas perasaan kita sendiri. Ini bisa terjadi ketika kita mencoba berbicara tentang perasaan kita, tapi malah dianggap sebagai orang yang berlebihan atau sensitif. Ini membuat kita sulit untuk mengungkapkan perasaan dan membangun hubungan yang sehat dengan orang lain.
  5. Keluarga toxic sering kali memainkan permainan psikologis yang membuat kita merasa terjebak dan tidak berdaya. Ini bisa berupa manipulasi, ancaman, atau bahkan kekerasan fisik dan emosional. Semua ini bisa meninggalkan luka yang dalam dan sulit untuk disembuhkan.

Dampak keluarga toxic pada kesehatan mental kita ini serius banget. Tapi, penting untuk diingat bahwa kita tidak sendirian dan ada cara untuk menghadapi dan menyembuhkan diri dari pengaruh ini.

Apa Tantangan dalam Menghadapi Keluarga yang Toxic?

Menghadapi keluarga yang toxic bukanlah hal yang mudah. Ada banyak rintangan yang mungkin kita temui, dan mengenalinya adalah langkah pertama untuk bisa mengatasinya.

  1. Salah satu tantangan terbesar adalah mengakui bahwa kita berada dalam lingkungan keluarga yang toxic. Sering kali, kita tumbuh dengan memandang keluarga kita sebagai norma, sehingga sulit untuk menyadari bahwa apa yang kita alami tidak sehat. Mengakui bahwa ada masalah dalam keluarga adalah langkah pertama yang penting, tapi sering kali sulit dilakukan.
  2. Setelah kita menyadari adanya toxicitas, tantangan selanjutnya adalah bagaimana menghadapinya. Ini bisa sangat sulit, terutama jika kita masih bergantung secara finansial atau emosional pada keluarga kita. Rasa takut akan konsekuensi dari menghadapi mereka atau rasa bersalah karena ‘melawan’ keluarga bisa menjadi penghalang besar.
  3. Sering kali ada tekanan sosial dan budaya yang membuat kita merasa harus tetap menjaga hubungan dengan keluarga, meskipun itu beracun. Dalam banyak masyarakat, ada stigma besar terkait dengan ‘memutuskan hubungan’ dengan keluarga, yang membuat situasi ini semakin sulit.
  4. Tantangan lain adalah menghadapi gaslighting dan manipulasi. Keluarga yang toxic sering menggunakan taktik ini untuk membuat kita meragukan diri sendiri dan realitas yang kita alami. Ini bisa membuat kita merasa bingung dan tidak yakin tentang langkah apa yang harus diambil.
  5. Menghadapi dampak emosional jangka panjang dari keluarga toxic juga merupakan tantangan besar. Banyak dari kita yang tumbuh dalam keluarga seperti ini sering mengalami masalah kepercayaan, masalah dalam membangun hubungan yang sehat, dan masalah kesehatan mental lainnya.

Bagaimana sih Cara Menghadapi Keluarga yang Toxic?

Perseners, mengetahui cara untuk menghadapi keluarga yang toxic penting banget, karena dengan strategi yang tepat, kita bisa melindungi diri dan kesehatan mental kita. Ada beberapa langkah yang bisa kita ambil untuk menghadapi keluarga yang toxic.

  1. Membangun kesadaran diri. Ini berarti mengenali dan menerima perasaan kita sendiri. Sadarilah bahwa perasaan kita valid dan penting, dan kita berhak untuk merasa aman dan dihargai.
  2. Menetapkan batasan. Ini bisa berarti secara fisik menjauh dari anggota keluarga yang toxic atau membatasi interaksi dengan mereka. Menetapkan batasan ini penting untuk melindungi diri kita dari dampak negatif hubungan tersebut.
  3. Mencari dukungan. Ini bisa berupa terapi, bergabung dengan grup dukungan, atau berbicara dengan teman yang dipercaya. Berbicara tentang pengalaman kita dengan orang lain yang mengerti bisa sangat membantu dalam proses penyembuhan.
  4. Belajar untuk merespons daripada bereaksi. Ini berarti mengambil waktu untuk berpikir dan merespons dengan cara yang sehat, daripada bereaksi secara emosional yang mungkin memperburuk situasi.
  5. Fokus pada diri sendiri. Ini berarti menghabiskan waktu untuk merawat diri sendiri, baik secara fisik maupun emosional. Lakukan aktivitas yang membuat kita merasa baik dan yang mendukung kesehatan mental kita.

Menghadapi keluarga yang toxic memang tidak mudah, tapi ingat bahwa kita memiliki kekuatan untuk melindungi diri kita dan memulai proses penyembuhan.

Kesimpulan

Perseners, kita sudah melalui pembahasan yang panjang dan mendalam tentang keluarga yang toxic. Mulai dari memahami apa itu keluarga toxic, dampaknya pada kesehatan mental, tantangan yang dihadapi, hingga strategi menghadapinya.

Dari tanda-tanda keluarga yang toksik, kita dapat memahami bahwa dinamika keluarga yang tidak sehat dapat berdampak besar pada kehidupan kita. Tanda keluarga toksik, seperti kritik yang menyakitkan, perlakuan diam sebagai bentuk manipulasi, kebohongan, penyangkalan, dapat mempengaruhi kesehatan mental kita. Menghadapi situasi seperti ini bisa sangat menantang dan sering kali memerlukan dukungan eksternal untuk mengatasinya.

Ketika kita menghadapi situasi keluarga yang toksik, penting untuk mengakui bahwa lo mungkin memerlukan bantuan profesional untuk mengelola emosi dan situasi yang sulit ini. Konseling dapat memberikan ruang aman bagi lo untuk mengekspresikan perasaan dan mendapatkan perspektif yang lebih sehat tentang hubungan keluarga.

Dengan konseling, bisa bantu kita memahami dan mengatasi masalah yang kita hadapi, termasuk masalah yang berkaitan dengan keluarga toxic dan kita bisa mendapatkan perspektif baru, strategi yang efektif, dan dukungan emosional yang kita butuhkan.

Yuk, klik di sini untuk mendaftar. Ingat bahwa meminta bantuan bukanlah tanda kelemahan, tapi tanda keberanian dan langkah pertama menuju perubahan yang lebih baik. Jangan biarkan stigma atau rasa takut menghalangi kamu untuk mendapatkan bantuan yang kamu butuhkan. Ingat juga bahwa lo gak  sendirian, dan selalu ada harapan dan bantuan yang tersedia. #HidupSeutuhnya.

Berikut rekomendasi judul dari blog yang sudah kita bahas:

  1. Mengatasi Keluarga Toksik: Langkah Menuju Kesehatan Mental
  2. Konseling Online: Solusi Hadapi Dinamika Keluarga Beracun
  3. Memutus Rantai Toxicity Keluarga dengan Bantuan Profesional

Referensi:

  1. Psycom.net. (2022). Are You in A Toxic Family? Signs & How to Cope. Retrieved from https://www.psycom.net/relationships/toxic-family
  2. Healthline. (2019). Toxic Family: 25 Signs and Tips. Retrieved from https://www.healthline.com/health/toxic-family
  3. Oprah Daily. (2021). 15 Signs of a Toxic Family Member, and What to Do About Them. Retrieved from https://www.oprahdaily.com/life/relationships-love/a29609819/signs-of-toxic-family/
  4. Imam, Q. (2022). What is Toxic Family Dynamics? Retrieved from https://www.linkedin.com/pulse/what-toxic-family-dynamics-quazi-imam-m-d
  5. MindBodyGreen. (2023). Toxic Family: 9 Signs Of A Toxic Relative + How To Deal. Retrieved from https://www.mindbodygreen.com/articles/toxic-families
  6. Regain. (2023). Toxic Family Dynamics: The Signs And How To Cope With Them. Retrieved from https://www.regain.us/advice/family/toxic-family-dynamics-the-signs-and-how-to-cope-with-them/
Read More
judi

Kiat Sukses Mengenali dan Menerima Diri untuk Kesehatan Mental

Di dunia yang serba cepat dan penuh tantangan ini, sering kali kita lupa untuk berhenti sejenak dan bertanya pada diri sendiri, “Siapakah saya sebenarnya?” Mengenal diri sendiri bukan hanya sebuah proses introspeksi, tapi sebuah perjalanan yang membawa kita pada pemahaman mendalam tentang siapa kita, apa yang kita inginkan, dan bagaimana kita bisa mencapai itu semua. Mari kita bahas beberapa alasan mengapa mengenal diri sendiri itu penting.

Pertama, mengenal diri sendiri membantu kita dalam menentukan jalan hidup. Setiap orang memiliki minat, bakat, dan nilai yang berbeda-beda. Dengan memahami aspek-aspek ini, kita bisa menentukan arah hidup yang lebih sesuai dengan diri kita. Seperti yang diungkapkan oleh ESQ Training, ini membantu kita mencapai tujuan hidup dengan lebih efektif dan efisien. Kita menjadi lebih fokus dan terarah, bukan hanya mengikuti arus atau apa yang diinginkan orang lain.

Kedua, mengenal diri sendiri memungkinkan kita untuk menemukan solusi yang tepat dalam menghadapi masalah. Setiap orang memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Dengan memahami hal ini, seperti yang dijelaskan oleh Muhammadiyah, kita bisa menemukan cara terbaik untuk mengatasi tantangan yang kita hadapi. Ini bukan hanya tentang menyelesaikan masalah, tapi juga tentang pertumbuhan pribadi dan profesional.

Ketiga, proses ini membuka mata kita terhadap potensi diri yang mungkin belum kita sadari sebelumnya. Menurut Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, dengan mengenal diri sendiri, kita bisa mengidentifikasi dan memanfaatkan potensi tersebut untuk mencapai tujuan hidup dan karier yang kita impikan.

Keempat, mengenal diri sendiri meningkatkan kesadaran diri. Hal ini, seperti yang dijelaskan oleh Mindtera, membantu kita memahami bagaimana keputusan dan tindakan kita memengaruhi hidup kita sendiri dan orang lain di sekitar kita. Kesadaran diri ini penting untuk menjalani hidup yang harmonis dan bermakna.

Kelima, proses ini juga berperan penting dalam meningkatkan kepercayaan diri. Seperti yang dibahas di Quora, dengan mengenal diri sendiri, kita menjadi lebih percaya diri dan mampu mengatasi rasa tidak pasti atau ketidakpercayaan diri yang mungkin kita alami.

Terakhir, mengenal diri sendiri juga berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan pribadi dan sosial. Dengan memahami nilai-nilai, kebutuhan, dan tujuan hidup kita, seperti yang dijelaskan oleh Gramedia, kita bisa hidup dengan lebih bahagia dan membangun hubungan yang lebih sehat dengan orang lain.

Mengenal diri sendiri bukanlah sebuah proses yang terjadi dalam semalam. Ini adalah perjalanan yang membutuhkan waktu, refleksi, dan terkadang bantuan dari luar. Namun, manfaat yang diperoleh dari proses ini tidak terukur. Dengan memahami diri kita sendiri, kita tidak hanya memaksimalkan potensi diri, tapi juga membuka jalan menuju kehidupan yang lebih terarah dan bermakna.

Proses Berkenalan dengan Diri Sendiri

Setelah memahami pentingnya mengenal diri sendiri, langkah selanjutnya adalah memulai proses berkenalan dengan diri sendiri. Proses ini bukan hanya tentang mengetahui siapa Anda, tapi juga memahami kelebihan, kekurangan, nilai-nilai, minat, dan tujuan hidup Anda. Proses ini penting untuk meningkatkan kepercayaan diri dan membantu Anda mencapai tujuan hidup yang lebih baik. Berikut adalah beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk berkenalan dengan diri sendiri.

Refleksi Diri: Luangkan waktu untuk merenung dan memikirkan tentang diri Anda. Tanyakan pada diri sendiri, apa kelebihan dan kekurangan Anda? Apa nilai-nilai yang Anda pegang? Apa minat dan tujuan hidup Anda? Refleksi diri ini membantu Anda memahami diri sendiri dengan lebih mendalam.

Mencatat Pengalaman Hidup: Catatlah pengalaman hidup Anda, baik yang positif maupun negatif. Pelajari apa yang dapat Anda pelajari dari pengalaman tersebut. Hal ini akan membantu Anda memahami bagaimana pengalaman-pengalaman tersebut membentuk Anda menjadi pribadi seperti sekarang.

Mencari Umpan Balik: Mintalah umpan balik dari orang-orang terdekat Anda, seperti keluarga, teman, atau rekan kerja. Tanyakan pada mereka apa kelebihan dan kekurangan Anda menurut pandangan mereka. Umpan balik ini bisa memberikan perspektif baru tentang diri Anda yang mungkin belum Anda sadari.

Mencari Sumber Daya: Baca buku, artikel, atau ikuti kursus yang dapat membantu Anda memahami diri sendiri dengan lebih baik. Sumber daya ini bisa memberikan wawasan dan alat yang berguna untuk proses pengenalan diri.

Mencoba Hal Baru: Jangan takut untuk mencoba hal-hal baru. Hal ini dapat membantu Anda menemukan minat dan bakat baru yang mungkin belum Anda ketahui sebelumnya. Dengan mencoba hal baru, Anda juga belajar bagaimana menghadapi situasi yang tidak familiar dan belajar dari pengalaman tersebut.

Dalam proses berkenalan dengan diri sendiri, sangat penting untuk jujur dan terbuka dengan diri sendiri. Terimalah kelebihan dan kekurangan Anda dengan lapang dada. Ingat, tidak ada orang yang sempurna. Setiap orang memiliki keunikan dan potensi masing-masing. Dengan memahami diri sendiri dengan lebih baik, Anda dapat mengambil keputusan yang lebih baik, meningkatkan kualitas hidup, dan mencapai tujuan hidup yang lebih baik.

Cara Merefleksikan Pengalaman Hidup Anda

Merefleksikan pengalaman hidup bukan hanya tentang mengingat kembali apa yang telah terjadi, tetapi juga memahami bagaimana pengalaman tersebut membentuk Anda menjadi pribadi yang sekarang. Berikut adalah beberapa pengalaman hidup yang sering kali memberikan pelajaran berharga:

Traveling ke Tempat Baru: Traveling ke tempat baru membuka mata kita terhadap keanekaragaman dunia. Seperti yang diungkapkan oleh beberapa pengguna Quora, pengalaman ini memperluas wawasan, memperkenalkan kita pada budaya dan perspektif baru, dan membantu kita menghargai keragaman.

Mengatasi Tantangan: Mengatasi tantangan mengajarkan kita untuk menjadi lebih tangguh. Menurut Hipwee, ini membantu kita mengembangkan kemampuan pemecahan masalah dan meningkatkan kepercayaan diri. Setiap tantangan yang berhasil kita atasi adalah bukti dari kemampuan kita untuk bertahan dan berkembang.

Membantu Orang Lain: Membantu orang lain memberikan kita rasa tujuan dan meningkatkan empati serta kasih sayang kita. Seperti yang dijelaskan oleh Suara.com, melakukan kebaikan bagi orang lain tidak hanya berdampak positif bagi mereka, tetapi juga bagi diri kita sendiri.

Menekuni Passion: Menekuni apa yang kita sukai memberikan kebahagiaan, kepuasan, dan rasa pencapaian. Kapanlagi.com menekankan bahwa mengejar passion membuat hidup kita lebih berwarna dan bermakna.

Membangun Hubungan Bermakna: Membangun hubungan yang bermakna dengan keluarga, teman, dan orang terkasih memberikan kita dukungan, rasa memiliki, dan sumber kebahagiaan.

Dengan merefleksikan pengalaman-pengalaman ini, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang diri kita sendiri dan tempat kita di dunia. Pengalaman-pengalaman ini membantu kita belajar, tumbuh, dan berkembang sebagai individu. Mereka mengajarkan kita tentang kekuatan, kelemahan, nilai, dan apa yang benar-benar penting dalam hidup kita.

Pentingnya Menerima Diri Sendiri

Setelah memahami bagaimana pengalaman hidup membentuk kita, langkah selanjutnya yang tak kalah penting adalah menerima diri sendiri. Menerima diri sendiri adalah kunci untuk kesehatan mental dan kebahagiaan. Berikut adalah beberapa alasan mengapa menerima diri sendiri itu penting:

Mengurangi Perasaan Negatif: Menerima diri sendiri dapat membantu mengurangi perasaan negatif dan meningkatkan kesehatan mental. Ketika kita menerima diri kita apa adanya, kita cenderung memiliki pikiran yang lebih positif dan sehat.

Kemampuan Menerima Orang Lain: Jika kita tidak mampu menerima diri sendiri, maka akan sulit untuk menerima orang lain. Ini berarti bahwa penerimaan diri tidak hanya memengaruhi bagaimana kita melihat diri kita sendiri, tetapi juga bagaimana kita berinteraksi dengan orang lain.

Mencapai Kedamaian dan Mengurangi Rasa Cemas: Menerima diri sendiri dapat membantu kita mencapai kedamaian batin dan mengurangi rasa cemas. Ketika kita menerima kekurangan dan kelebihan kita, kita menjadi lebih damai dengan diri kita sendiri.

Meningkatkan Rasa Percaya Diri dan Kebahagiaan: Menerima diri sendiri juga dapat meningkatkan rasa percaya diri dan kebahagiaan. Dengan menerima diri kita apa adanya, kita dapat merasa lebih puas dan bahagia dengan hidup kita.

Memahami Kelebihan dan Kekurangan Diri: Menerima diri sendiri membantu kita memahami kelebihan dan kekurangan kita, sehingga kita dapat bekerja untuk memperbaiki diri dan mencapai potensi terbaik kita. Self-acceptance adalah langkah awal untuk pertumbuhan dan pengembangan diri.

Dalam proses menerima diri sendiri, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan, seperti memaafkan diri sendiri atas kesalahan masa lalu, mengenali kelebihan dan kekurangan diri, dan berlatih menjadi teman bagi diri sendiri. Dengan menerima diri sendiri, kita tidak hanya mencapai kebahagiaan dan kesehatan mental yang lebih baik, tetapi juga membuka jalan untuk memperbaiki diri dan mencapai potensi terbaik kita.

Kesimpulan

Setelah memahami pentingnya mengenal diri sendiri, merefleksikan pengalaman hidup, dan menerima diri apa adanya, kita sampai pada kesimpulan bahwa semua aspek ini adalah bagian penting dari pertumbuhan pribadi. Namun, pertanyaannya sekarang adalah, bagaimana kita dapat mengaplikasikan semua pembelajaran ini dalam kehidupan sehari-hari, terutama bagi Anda yang berada di usia 20-an?

Salah satu jawabannya terletak pada pendekatan kurikulum Life Skills yang ditawarkan oleh Life Skills Indonesia. Program ini dirancang khusus untuk membantu Anda, terutama yang berada di usia 20-an, untuk mengembangkan keterampilan dan pemahaman yang diperlukan dalam menghadapi berbagai tantangan dan peluang di kehidupan dewasa.

Kurikulum yang ditawarkan oleh Life Skills Indonesia dirancang untuk memberikan pembelajaran yang tidak hanya teoritis, tetapi juga aplikatif dan relevan dengan kehidupan nyata. Ini berarti Anda akan belajar keterampilan yang langsung dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi Anda yang berusia 20-an, ini adalah kesempatan emas untuk berinvestasi dalam pengembangan diri. Melalui kelas online Life Skills Indonesia, Anda akan mendapatkan alat dan sumber daya yang diperlukan untuk menghadapi tantangan kehidupan dengan lebih percaya diri dan siap.

Untuk informasi lebih lanjut tentang kelas online Life Skills dan bagaimana Anda dapat mendaftar, kunjungi link berikut: https://satupersen.net/kelas-online. Jangan lewatkan kesempatan ini untuk mengambil langkah maju dalam perjalanan pengembangan diri Anda.

Mari bersama-sama kita jadikan usia 20-an tidak hanya sebagai masa pencarian jati diri, tetapi juga sebagai masa pembentukan karakter dan keterampilan yang akan membawa kita menuju kesuksesan dan kebahagiaan di masa depan.

Referensi

Tampubolon, M. P. (2023, October 27). Change management: Manajemen perubahan: Individu, tim kerja, organisasi. Repositori Universitas Kristen Indonesia.

Tartakovsky, M. (2016). Therapists spill: 12 ways to accept yourself. Psych Central.

Sabrina Ramonoff. (2022, September 14). Self-acceptance: Characteristics, importance, and tips for improvement.

Seltzer, L. F. (2008). The path to unconditional self-acceptance. Psychology Today.

Elizabeth Perry. (2021, August 5). The path to self-acceptance, paved through daily practice.

Read More
judi

Apa Itu Moody dan Bagaimana Cara Mengatasinya

Apa_Itu_Arti_Moody_dan_Bagaimana_Cara_Mengatasinya

Halo, Perseners! Kenalin aku Dyah, writer Satu Persen.

Kamu pasti sering mendengar bahwa orang moody adalah seseorang yang sering mengalami perubahan suasana hati yang tak terduga, sesaat senang kemudian dia berubah sedih secara mendadak.

Seringkali terlintas di pikiran “Ih ini orang kenapa sih perasaan tadi happy aja kok sekarang murung sih”. Banyak juga yang beranggapan perilaku moody adalah hal yang buruk, dan kalau bisa, kita harus menghindari orang-orang moody karena mereka susah untuk dihadapi.

Sebagai seorang manusia sudah sewajarnya memiliki mood sebagai respon terhadap kondisi lingkungan sekitar. Tapi bagaimana jika mood-mu berubah terlalu sering, mungkin itu adalah tanda bahwa ada yang tidak beres di dirimu.

Apakah kamu termasuk moody-an? Pengen tau caranya biar nggak moody-an? Nah artikel ini cocok buat kamu yang pengen tau jawabannya!

Jadi, moody adalah…

Menurut Cambridge Dictionary, moodiness atau moody adalah kualitas berubahnya suasana hati  tiba-tiba dan menjadi marah atau tidak bahagia dengan mudah.

Menurut istilah dalam psikologi moody adalah ketika seseorang suka murung, sedih, tidak nyaman. Ketidakstabilan mood ini merupakan masalah yang umum, namun menurut The British Journal of Psychiatry lebih banyak terjadi pada perempuan dibandingkan laki-laki dan banyak dialami oleh usia 16-24 tahun.

Contoh orang moody adalah ketika teman kamu pagi tadi masuk kelas ketawa-tawa, eh siangnya dia udah murung aja, terus pas mau balik dia seneng lagi.

Terus kamu juga ikutan sebel deh liat tingkah dia yang kaya gitu dan taunya dia lagi PMS (Pre-Menstrual Syndrome).

Yak, betul sekali moody juga disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya hormon dalam tubuh.

Moody karena apa, sih?

Semua orang pasti pernah mengalami moody, moody muncul sebagai respon karena dipicu suatu hal.

Beberapa teori telah diajukan oleh para peneliti tentang penyebab munculnya moody. Peneliti percaya yang menyebabkan moody adalah ketidakseimbangan dalam neurotransmitter (zat kimia di otak seperti serotonin, dopamine, noradrenaline, dan gamma-aminobutyric-GABA).

Selain itu moody biasanya disebabkan oleh berbagai hal misalnya faktor eksternal dan internal yang memengaruhi kondisi tubuh. Beberapa faktor yang bisa menyebabkan orang moody adalah :

1. Ketidakseimbangan hormon

Hormon estrogen berperan dalam perubahan suasana hati saat PMS. Pada periode ini kadar estrogen wanita naik dan turun secara drastis, sehingga hal tersebut menyebabkan perubahan mood dan perilaku.

Selain itu PMS juga menyebabkan kelelahan, perubahan nafsu makan, depresi, kembung, dll. Perubahan hormon juga terjadi pada masa kehamilan dan menopause.

Baca juga: Perempuan Lebih Mudah Depresi, Apakah Benar?

Selain itu, ada hormon lain juga dapat memengaruhi suasana hati. Hipotiroidisme, suatu kondisi di mana kelenjar tiroid tidak menghasilkan hormon yang cukup.

Tapi tenang, ini gangguan hormon yang umum kok! Ini juga dapat memengaruhi suasana hati dan menyebabkan gejala lainnya.

2. Stres dan kelelahan

Perasaan stres dan khawatir dapat menimbulkan dampak pada tubuh dan kesehatan. Salah satunya membuat perubahaan pada mood kamu.

Stres juga salah satunya disebabkan karena kelelahan. Misalnya saat kamu sedang diberikan tugas atau pekerjaan yang sangat banyak dengan deadline mendadak dan mau tidak mau kamu harus begadang sampai pagi untuk mengerjakan tugas tersebut.

Kondisi tubuh kita yang lelah dan kurang tidur membuat kemampuan otak untuk menerima informasi dan stimulus menurun.

Bagi kalian yang ingin mengetahui apakah tingkat stres kalian masih di tahap wajar atau sudah mengkhawatirkan, bisa coba tes gratis di bawah ini!

tes-tingkat-keparahan-stres

3. Gangguan kejiwaan

Kelainan atau gangguan psikologis/kejiwaan menyebabkan gejala seperti perubahan suasana hati. Contoh gangguan ini termasuk Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), depresi, gangguan bipolar, dan banyak lagi.

Mengobati kondisi ini besar akan meringankan gejala perubahan mood yang ekstrem dan gejala lain yang kamu alami.

4. Masa pubertas

Pubertas pada remaja adalah masa perubahan emosional, fisik, dan psikologis dalam kehidupan seorang anak. Pergeseran mood dan reaksi emosional biasa terjadi selama fase kehidupan ini.

Alasan dan Cara Mengatasi “Moody” (Di balik Mudah Baper dan Sensitif)

Kenapa moody tidak selalu buruk?

Hal yang menjadi buruk dari moody adalah ketika kamu sedang merasa not okay. Pada dasarnya kita hidup dalam realitas sosial di mana orang-orang lebih mewajarkan melihat seseorang bahagia dibanding sedih dan menganggap sedih itu sebuah ketidaknormalan.

Sebenarnya sedih itu nggak buruk kok, it’s okay not to be okay. Menerima bad mood itu penting untuk hidup seutuhnya (seperti semboyan Satu Persen 🙂 ).

Perubahaan mood itu normal terjadi pada manusia karena ada sebab-sebabnya, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya salah satunya hormon. Ketika kamu moody, berarti tubuh kamu sudah bekerja sesuai fungsinya.

Moody adalah suatu hal yang baik karena itu yang membuat kita menjadi seorang manusia seutuhnya. Kamu harus merasa normal walaupun kadang kamu moody.

Menurut psikiater Julie Holland orang moody adalah orang yang lebih sensitif terhadap rangsangan kecil. Bersikap moody berarti tubuh kita sedang menyesuaikan diri dengan perasaan kamu atau dengan kata lain kamu mempunyai intuisi yang hebat.

Moody bisa baik bagi diri kamu adalah ketika kamu bisa mengambil keuntungan dari perasaan moody itu. Misalnya kamu tahu dan merasa ada sesuatu yang salah, kamu harus langsung membicarakan hal itu.

Tetapi jika moody-mu terjadi terus menerus dan cukup mengganggu kehidupan sehari-hari, kamu harus mengkonsultasikan pada orang yang ahli. Salah satunya kamu bisa ikut kelas mentoring atau konseling di Satu Persen nih.

Tinggal klik gambar di bawah dan buatlah jadwal konsultasi dengan kami. Kamu bisa mendiskusikan masalah kamu dengan mentor dan psikolog kami untuk mencari jalan keluar masalah kamu.

Tapi, jika moody-mu tergolong ringan, atau tidak terjadi terus-terusan kamu bisa ikuti tips di bawah ini.

Tips: Cara Agar Tidak Mudah Moody

Belajar stress management

Stres dan kecemasan bisa membuat moody memburuk. Mempelajari stress management bisa membantu kamu untuk mengatasi moody.

Kamu bisa mencoba meditasi, deep breathing, dan yoga yang sudah terbukti bisa untuk mengelola stres. Terapi pijat atau terapi bicara mungkin juga sangat bermanfaat.

Tidur yang berkualitas

Tidur nyenyak dan berkualitas dapat menjauhkan dari banyak penyakit, termasuk mudah marah dan moody. Cobalah tidur dengan durasi 7 sampai 8 jam sudah sangat cukup.

Olahraga rutin

Berolahraga sangat baik untuk kesehatan fisik dan mental kamu. Selain itu juga bisa membantu mengobati atau menghindari perubahan suasana hati. Saat berolahraga, tubuh menghasilkan hormon endorfin yang baik untuk mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati. Cobalah olahraga ringan selama 30 menit/5 kali seminggu.

Hindari makanan mengandung kafein, alkohol, dan gula

Ketiga zat stimulan dan depresan ini bisa mengubah keadaan normal kamu dan membuat suasana hati berubah lebih buruk.

Kafein memang membuat merasa tidak letih, tetapi juga dapat memperburuk kecemasan dan kegugupan. Alkohol adalah depresan yang dapat memperburuk mood atau membuat kamu berperilaku tidak rasional. Makanan manis, meskipun lezat, dapat menyebabkan perubahan kadar gula darah Anda.

Fluktuasi ini dapat menyebabkan perubahan mood dan gejala lainnya. Kurangi sebanyak mungkin tiga makanan untuk mempertahankan mood yang stabil.

Selain itu menjauhkan diri dari pikiran negatif juga dapat menjaga moody-mu.  Jangan lupa untuk mengikuti update terbaru dari Satu Persen di instagram kami @satupersenofficial karena akan ada banyak informasi menarik tentang menjadi hidup seutuhnya yang sayang untuk kamu lewatkan. Kamu juga bisa mencoba layanan Mentoring yang ada di Satu Persen supaya kamu bisa menemukan solusi yang tepat untuk mengatasi moody-mu.

Konsultasi Mentoring Psikologis

Referensi

Brome. M.R., K.E.A Saunders., P.J Harrison., and S. Marwaha. (2015). Mood instability: significance, definition and measurement. The British Journal of Psychiatry. 2015 Oct; 207(4): 2. DOI 10.1192/bjp.bp.114.158543

Mitchell, Caroline. (2017). Mood Swings: The Mindful Way: Managing Anger, Anxiety And Low Mood. United Kingdom: Sheldon Press

Forgas, Joseph Paul. (2017). Why bad moods are good for you: the surprising benefits of sadness. The Conversation. Retrieved from https://theconversation.com/why-bad-moods-are-good-for-you-the-surprising-benefits-of-sadness-75402

Holland, Kimberly. (2019). Healthline. What Causes Extreme Mood Shifts in Women?. Retrieved form https://www.healthline.com/health/mood-swings-in-women#causes

Stillman, Jessica. (2015). Why Being Moody Isn’t A Bad Thing. Inc. Retrieved from https://www.inc.com/jessica-stillman/why-being-moody-isn-t-a-bad-thing.html

Read More
judi

Apa Bedanya Mood Swing dan Bipolar?

mood swing bipolar

Setiap dari kamu bisa dibilang pernah mengalami perubahan suasana hati, alias mood dalam sehari-harinya. Ada kalanya kamu merasa bahagia, namun ada kalanya juga kamu merasakan kesedihan. Sebagai manusia, merupakan sesuatu yang wajar bagi kamu dalam merasakan berbagai emosi tersebut. Hal itu lah yang membedakan kamu dengan robot, yang gak bisa merasakan itu.

Akan tetapi, perubahan mood yang begitu cepat juga patut kamu waspadai. Misalnya saja, kamu lagi nongkrong sama teman-teman di suatu coffee shop. Entah kenapa, tiba-tiba kamu merasa sedih tanpa alasan yang jelas. Padahal, sebelumnya kamu lagi merasa bahagia bertemu dengan mereka. Alhasil, perubahan mood tersebut jadi mengganggu dirimu pas sama teman-teman deh sob!

Kalo lo pernah begitu, tandanya mungkin lo mengalami mood swing, alias perubahan mood yang cepat. Namun, masih banyak orang menyamakan itu dengan bipolar, yang sejatinya memiliki makna berbeda. Maka dari itu, aku bakal mencoba menjelaskan apa itu mood swing dan bipolar melalui tulisan ini. Penasaran? Yuk simak sampai habis!

Mengenal Mood Swing

Mungkin sebagian dari kamu udah ada yang pernah dengar istilah mood swing. Salah satunya mungkin melalui media sosial yang kalian gunakan sehari-harinya. Namun, masih banyak dari kamu yang mungkin masih asing dengan istilah ini. Maka dari itu, aku bakal ngebahas definisi dari mood swing terlebih dahulu sebelum lebih jauh.

Nah, mood swing merupakan suatu perubahan mood atau suasana hati dirimu secara tiba-tiba dan tanpa alasan yang jelas. Ini salah satunya disebabkan oleh perubahan level hormon dalam dirimu. Mulai dari akibat PMS, jam tidur yang berantakan, sampai pola makan yang kamu miliki sehari-harinya. Alhasil, kamu mengalami perubahan mood yang begitu cepat.

Sebenarnya, mood swing merupakan hal yang wajar bagi dirimu ketika mengalaminya dalam sehari-hari. Karena menurut Grohol, psikolog asal Amerika Serikat, mengatakan bahwa semua orang di dunia bisa dibilang pernah mengalami itu dalam hidup. Mulai dari anak muda, orang dewasa, sampai orang tua pun pernah mengalaminya. Oleh karena itu, mood swing masih dikatakan wajar selama gak mengganggu dirimu dalam sehari-harinya.

Terus, gimana kalo misalnya mood swing telah mengganggu keseharianmu? Nah, itu tandanya lo mengalami mood swing yang berlebihan, dan gak bisa lo biarkan begitu saja sob! Salah satunya dikarenakan dapat berdampak pada kesejahteraan diri lo, baik fisik maupun mental. Mulai dari sering merasa kelelahan, sampai sulit fokus terhadap suatu hal. Oleh sebab itu, penting bagi kamu untuk memahami arti dari mood swing, dan penyebabnya.

Mood Swing Berbeda dengan Bipolar

Banyak yang beranggapan ketika seseorang mengalami mood swing, maka ia mengalami gangguan bipolar. Padahal, dua hal itu memiliki makna yang berbeda, serta gejala yang berbeda pula. Oleh karena itu, kamu perlu memahami apa sebenarnya arti dari gangguan bipolar.

Nah, secara umum, bipolar diartikan sebagai sebuah gangguan yang ditandai dengan perubahan mood yang ekstrim. Ketika seseorang mengalami bipolar, mereka seolah-olah sedang menaiki sebuah roller coaster. Awalnya sih merasa sangat bahagia, tetapi kemudian merasakan sedih yang mendalam. Gangguan bipolar sendiri secara umum dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Bipolar I

Bipolar I biasanya ditandai dengan adanya episode mania, yaitu kondisi dimana kamu lagi merasa berenergi dalam suatu waktu. Hal itu dapat dikatakan sebagai gangguan bipolar jika kamu gak lagi berada di bawah suatu pengaruh. Entah itu obat-obatan, alkohol, atau kondisi medis yang kamu miliki. Hal itu lah yang menjadi ciri dari orang yang mengalami gangguan Bipolar I.

Misalnya, gak ada angin dan hujan, tiba-tiba kamu ingin berantem dengan seseorang yang baru kamu kenal. Padahal, kamu gak punya masalah sama sekali dengan orang itu, dan dia merupakan orang baik-baik. Selain itu, kamu pun gak lagi sedang mengkonsumsi alkohol saat itu. Jika begitu, kemungkinan kamu mengalami gangguan Bipolar I sob!

2. Bipolar II

Sedangkan bipolar II, memiliki ciri mengalami episode depresi yang berdurasi selama dua minggu. Ini biasa ditandai oleh sering merasa sedih, jam tidur yang gak normal, sampai kehilangan ketertarikan akan suatu hal yang kamu sukai. Selain itu, orang dengan gangguan Bipolar II seringkali didiagnosa depresi oleh profesional kesehatan mental. Hal itulah yang menjadi ciri orang yang mengalami gangguan Bipolar II.

Misalnya, belakangan kamu memiliki jam tidur yang gak teratur dalam sehari-hari. Kadang tidurnya cepet jam 9 malam, namun tak jarang tidur jam 3 pagi. Dari situ, kamu jadi sering berubah-ubah mood nya. Nah, kalo kamu begitu, tandanya kamu mengalami gangguan bipolar II sob!

#20 – Mengenal Gangguan Bipolar – Satu Persen Podcast x Bipolar Care Indonesia

Cara Menghadapi Mood Swing

Maka dari itu, penting bagi kamu untuk melatih self-awareness, alias mengenali diri dengan baik sehari-harinya. Itu bertujuan guna menyadari emosi apa yang lagi kamu rasakan dalam menghadapi mood swing. Entah itu emosi bahagia, kecewa, sampai kesedihan yang kamu rasakan. Nah, terdapat berbagai cara yang bisa kamu lakukan untuk menyadari emosi diri. Di antaranya:

Kamu bisa mencoba menulis diary, alias tulisan harian tentang apa yang kamu alami setiap malam hari. Entah itu di buku catatan, laptop, sampai notes handphone yang kamu miliki. Hal ini bertujuan untuk mengenali emosi yang lagi kamu rasakan di hari tersebut. Dari situ, kamu jadi tahu apa penyebab dirimu mengalami mood swing. Dengan begitu, ini bisa membantumu untuk menghadapi itu dengan baik deh!

Misalnya, kamu lagi merasa mood swing dalam suatu hari. Akibatnya, kamu jadi ngomel-ngomel gak jelas sama orang terdekatmu, seperti pacar tercinta. Nah, kamu bisa mencoba menulis diary apa yang membuatmu mood swing hari ini melalui notes handphone. Selain itu, kamu juga bisa menulis apa saja yang membuatmu bersyukur hari ini, yang mungkin saja kamu lupakan. Harapannya, menulis diary harian bisa membantumu menghadapi mood swing dengan baik sob!

2. Menjaga Kesehatan Fisik

Selain itu, kamu bisa mencoba menjaga kesehatan fisik mu dalam sehari-harinya. Mulai dari menjaga pola makan, berolahraga, sampai beristirahat yang cukup. Dari situ, ini dapat berguna bagi kamu untuk mengendalikan stress, serta menurunkan tekanan darah. Dengan begitu, ini bisa membantumu menghadapi mood swing dengan baik deh!

Misalnya, kamu lagi merasa mood swing karena stress soal pekerjaan di kantor. Dari situ, lo merasa jadi gak mood bekerja, yang membuat produktivitas mu menurun. Nah, kamu bisa mencoba menjaga kesehatan fisikmu guna menghadapi mood swing. Salah satunya dengan berolahraga yang teratur tiap minggunya. Harapannya, menjaga kesehatan fisik bisa membantumu dalam menghadapi mood swing sob!

Baca Juga : Pentingnya Olahraga Untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri

3. Konsultasi dengan Profesional Kesehatan Mental

Jika dua cara sebelumnya belum berhasil, kamu bisa mencoba berkonsultasi dengan profesional kesehatan mental, seperti psikolog dan psikiater. Ini tentunya hal yang wajar untuk dilakukan, sebab ada kalanya kamu gak bisa menghadapi suatu masalah sendirian. Selain itu, berkonsultasi juga bisa membantumu dalam memahami masalah yang kamu miliki. Dengan begitu, ini bisa membantumu dalam menghadapi mood swing deh sob!

Misalnya, kamu merasa mood swing mu gak hilang-hilang walaupun telah menulis diary harian dan berolahraga yang rutin. Nah, kamu bisa coba berkonsultasi dengan psikolog untuk menghadapi itu. Dari situ, kamu bisa mendapatkan solusi yang pas mengenai mood swing mu itu. Harapannya, berkonsultasi dengan profesional kesehatan mental bisa membantumu dalam menghadapi mood swing sob!

Perlu diingat, hanya profesional kesehatan mental yang bisa mendiagnosa seseorang mengalami mood swings atau gangguan bipolar. Oleh karena itu, hindari buat self-diagnose, alias mendiagnosa diri kamu sendiri. Kalo kamu merasakan gejalanya, cobalah untuk mendatangi mereka untuk meminta bantuan. Dengan begitu, kamu bisa memperoleh cara yang tepat untuk menghadapi gangguan yang kamu miliki sob! Misalnya, dengan ikut layanan konseling di Satu Persen.

Nah, sekarang Satu Persen juga nyediain layanan Konseling 1-on-1 sama Psikolog. Di konseling ini kamu bakal dapet tes psikologi, juga asesmen pra-konseling untuk bisa tau hal-hal apa aja yang bisa memicu. Diakhir kamu akan mendapat worksheet dan terapi yang bakal disesuaiin sama hasil tes dan asesmen supaya bisa ngebantu kondisi kamu secara sesuai.

Kalau kamu ingin mengetahui kondisi kesehatan mental kamu akhir-akhir ini, kamu bisa mencoba Tes Sehat Mental. Jangan lupa buat terus pantengin informasi dari kita dengan follow instagram Satu Persen di @satupersenofficial. Selain itu, kamu juga bisa nonton video YouTube Satu Persen tentang “Mengenal Perbedaan Mood Swings dan Bipolar (Gangguan Bipolar)”. Semoga kamu berkembang menjadi lebih baik, seenggaknya Satu Persen setiap harinya.

Part--1---Introduction-to-Digital-Marketing-4

Referensi

Kilburn, M. (2018, April 13). 7 causes of mood swings. A.Vogel. https://www.avogel.co.uk/health/stress-anxiety-low-mood/7-causes-of-mood-swings/

Grohol, John M. (2018, October 8). All About Mood Swings. Psych Central. https://psychcentral.com/lib/all-about-mood-swings/Macdonald, A. (2010, September 13). Distinguishing depression from normal adolescent mood swings. Harvard Health Publishing.

Read More
judi

Stres Berat: Penyebab dan Cara Mengatasinya

penyebab cara mengatasi stress berat

Stres berat terkadang dihadapi oleh beberapa orang akibat dari permasalahan hidup yang sedang mereka hadapi. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa hidup manusia memang penuh tantangan yang terkadang bikin stres berat. Mungkin seringkali kamu berpikir “kok hidup susah banget ya” “ah aku gak kuat nih hidup kaya gini terus”, stres berat banget lah kalau kamu udah mikirin hidup.

Seringkali juga kamu mikir kalau bakalan enak banget kalau kamu bisa tutup mata dan ketika kamu buka mata, hidupmu jadi jauh lebih sukses. Jadi gak bakal tuh kamu stres berat gara-gara mikirin hidup. Perasaan-perasaan ini memang nyata dan dekat ya bagi sebagian orang. Apalagi, di sekolah, sebagian dari kita mungkin gak pernah diajarin gimana caranya buat mengatasi perasaan atau pengalaman kaya gini.

Nah, buat kamu yang pusing mikirin hidup jangan sampai kamu dibikin stres berat karenanya ya. Mending kamu baca artikel ini sampai akhir supaya kamu bisa menghilangkan stres-stres yang sedang kamu hadapi. Disini Satu Persen akan menjabarkan konsep menemukan power kamu kembali dengan menggunakan imajinasi kamu, dan mungkin bisa membantu kamu dalam menemukan jalan keluar yang lagi kamu cari-cari. Jadi kamu bisa terhindar dari yang namanya stres berat, simak sampai habis yaa.

Alasan kenapa kamu stres berat

Pernah nggak sih ngerasa terjebak dalam hidup? Stuck rasanya untuk ngapa-ngapain dan nggak tau harus ngapain. Ngerasa nggak cukup baik bagi siapapun. Dan, lama-lama rasanya kaya nggak ada hal menyenangkan lagi yang bisa kamu rasain.

Atau mungkin sering diam-diam ngerasa gagal, dan nggak enak banget ya untuk ngerasain kaya gini, karena ujung-ujungnya bisa menghambat semangat, menghambat kebebasan, atau bahkan mencegah kamu untuk jadi diri sendiri jadinya stres berat deh, jangan sampai ya. Kenapa ya kira-kira kita bisa ngerasa kaya gini?

Nah, yuk coba kita refleksikan lagi sama-sama, sebenarnya apa sih yang bikin kamu ngerasa terjebak di situasi yang sudah disebutkan tadi? Ada beberapa alasan yang sering ditemui untuk kasus kaya gini:

  • Adanya perasaan defensif, awalnya ini jadi cara kita untuk melindungi diri dari perasaan nggak nyaman. Nggak nyaman dalam hal apa? Malu, misalkan. Malu kalau nanti kita gagal, dan lain sebagainya. Tapi, lambat laun, kita jadi tenggelam dalam perasaan ini dan jadi sulit untuk memaafkan diri sendiri atau orang lain.
  • Ada yang berakar dari perfeksionis, terjebak dengan standar yang tinggi banget buat diri sendiri, jadinya ngerasa kaya gagal banget gitu kalau ngelakuin satu kesalahan.
  • Perasaan takut untuk membuat kesalahan, dan jadinya kita terbiasa untuk minta maaf ke hal-hal kecil yang sebetulnya bukan salah kita.
  • Terjebak dalam prokrastinasi, yang awalnya takut atau malu kalo bakal gagal dalam mencapai sesuatu, jadi cemas dan malah nunda-nunda hal yang harus dikerjain.

Padahal, kenyataannya, everyone fails more often than we realize. Semua orang pernah ngerasa gagal, tapi ternyata kita lebih terpapar sama cerita-cerita orang yang sukses aja. Kita sering membayangkan hidup orang lain yang kayaknya lebih wah dan kadang bikin kita mikir, “enak banget ya hidup kaya dia”, kita jadi insecure sama diri hidup sendiri deh gara-gara ini.

Cara Mengelola Stres (Stress Management) – Satu Persen Audio Insight Eps. 1

Coba “lari” dari kenyataan saat stres berat

Setelah melakukan beberapa riset dan satu buku yang berjudul The Alter Ego Effect dari Todd Herman, seorang mental coach untuk pebisnis dan atlet-atlet besar dunia. Saat stres berat kamu bisa bilang kalau kamu bisa menjadi apapun yang kamu mau. Terus gimana caranya?

Simply dengan ngerasain gimana rasanya jadi orang yang kamu kagumi untuk ‘bermain’ di medan apapun yang sedang kamu hadapi.  Karena, ketika manusia lagi dilanda perasaan bosan, cemas, marah, cemburu, kewalahan, atau ketakutan, manusia cenderung untuk nggak bisa bernalar sendiri. Maka dari itu, kamu bisa menggunakan imajinasi, meminjam identitas alter ego yang kamu buat untuk menghadapi situasi-situasi menantang dalam diri kamu.

Lalu, sekarang apa yang harus dilakukan? Yang harus kamu lakukan adalah dengan membuat dan memainkan peran alter ego kamu.

  • Pertama-tama, pilih nama dari karakter yang kamu sukai atau kagumi sifat-sifatnya, bisa dari karakter TV, pahlawan super, penghibur, tokoh masyarakat, atlet, anggota keluarga, dan lain-lain.
  • Kedua, kasih kekuatan super yang relevan dengan konteks kamu sendiri.

Contohnya kayak mendiang Kobe Bryant ya, dia pake nama Black Mamba, yang dia dapatkan dari film Kill Bill. Nah, nama ini melambangkan ketangkasan dan agresivitasnya di lapangan.

Terus, kalau kamu udah ngebuat alter ego yang kamu inginkan, alih-alih ngebayangin bahwa betapa bahagianya kalo misal kamu ada di hidup orang tersebut, coba bayangin kalau dia yang ada di hidup kamu, menjalani masalah yang lagi kamu hadapi nih sekarang? Kira-kira dia bakal ngapain?

Harapannya, dengan mengaktifkan alter ego kita, diri kita yang berani, diri kita yang heroik, diri kita yang bijak, kita jadi bisa melihat dunia dengan kacamata observer. Dari sini, kamu bisa lebih banyak menggali perspektif yang bisa ngebantu kamu dalam mengambil keputusan sehari-hari. Karena sejatinya, hidup terdiri dari pilihan yang tak terbatas, dan kadang pilihan-pilihan terkecil dalam hidup bisa ngerubah hidup kamu selamanya.

Tapi balik lagi, kapasitas stres berat itu relatif dan yang dapat ditanggung orang beda-beda intensitasnya, mungkin dari solusi yang disampaikan ini ada yang ngerasa  cocok dan udah ada yang langsung tau harus ngapain, dan ada pula yang nggak.

Sebesar apapun masalah yang lagi kamu hadapi, semuanya sama berartinya untuk terus diperjuangkan. Nah, makanya, penguraian masalah lebih lanjut dengan yang lebih ahli tuh sangat dibutuhkan. Sama seperti kalo kamu lagi sakit kepala misalnya, berhari-hari, ga sembuh-sembuh, dan kamu memutuskan pergi ke dokter untuk diperiksa dan minta resep obatnya.

Konsultasi Satu Persen Psikolog

Nah, sama halnya kalo kamu lagi stres berat. Hal yang kamu bisa lakukan ketika kamu udah gak sanggup lagi menahannya adalah dengan konsultasi. Nggak ada salahnya kok kamu konsultasi ke ahlinya buat nanganin stres kamu, karena terkadang kita membutuhkan sudut pandang orang lain untuk membantu kita menyelesaikan masalah.

Kamu bisa coba layanan mentoring online di Satu Persen loh. Nanti kamu akan diberikan assesment buat ngeliat seberapa besar masalah yang kamu hadapi dan mencari akar dari masalah itu. Setelah itu kamu akan diberikan tugas-tugas yang bermanfaat untuk meredakan masalahmu, atau berfungsi sebagai refleksi diri. Kamu juga nggak perlu khawatir karena mentor yang akan membantumu sudah sangat berpengalaman menangani masalah-masalah tersebut, bahkan sudah banyak testimoni baik dari pengguna layanan ini sebelumnya.

Nah, kamu juga bisa mencoba mencari tahu tingkat stres yang kamu alami dengan mengikuti Tes Tingkat Stres gratis dari Satu Persen. Akhir kata, aku yakin kamu bisa melewati masalah-masalah yang kamu hadapi dan semoga kamu mendapatkan manfaat lebih setidaknya 1% setelah kamu baca artikel ini.

Jangan lupa juga buat follow instagram @satupersenofficial dan Channel Youtube Satu Persen buat dapat informasi menarik tentang kesehatan mental dan pengembangan diri. Simak video di bawah ini tentang stres berat untuk lebih mendapat penjelasan mendalamnya.

Referensi

Herman, Tood. (2019). The Alter Ego Effect: The Power of Secret Identities to Transform Your Life. New York: Harper Business

Annonymous. (2017). What Causes Stress? Mind. Retrieved from https://www.mind.org.uk/information-support/types-of-mental-health-problems/stress/causes-of-stress/

Read More
judi

Ciri Gangguan Cemas dan Cara Mengatasinya

Social Anxiety Disorder (SAD) atau dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan Gangguan Kecemasan Sosial, berbeda masalah “orang pemalu” biasa. Orang-orang biasanya mengalami rasa malu dan tidak nyaman, terutama jika berada dalam situasi baru atau dengan orang yang tidak dikenal. Namun, umumnya dapat ditoleransi setelah melakukan pemanasan dan bersantai seiring berjalannya waktu.

Berbeda dengan sifat pemalu orang dengan Social Anxiety Disorder kurang dapat mentoleransi keadaan tersebut, mereka hampir tidak mungkin merasa santai dalam lingkungan sosial sepanjang waktu. Orang dengan Social Anxiety Disorder tentunya memiliki kesulitan dalam menjalani kehidupan mereka karena perasaan cemas dan takut yang berlebihan saat berinteraksi sosial. Masalah ini juga merupakan gangguan kesehatan mental ketiga paling umum yang mempengaruhi sebanyak 10 juta orang di Amerika.

Pengen tau penjelasan lebih lanjut, yuk simak sampai abis, karena kali ini Satu Persen akan mengupas informasi yang penting kamu ketahui tentang masalah Social Anxiety Disorder. Sehingga kamu mendapatkan setidaknya satu persen pengetahuan baru tentang kesehatan mental.

Apa itu Social Anxiety Disorder?

Social Anxiety Disorder atau sebelumnya dalam bahasa psikologi disebut dengan Social Phobia merupakan gangguan kecemasan yang ditandai dengan kecemasan yang luar biasa dan kesadaran diri yang berlebihan dalam situasi sosial sehari-hari. Menurut Marks dan Gelder (1966) SAD menggambarkan suatu kondisi di mana seseorang menjadi sangat cemas ketika menjadi sasaran pengawasan oleh orang lain saat melakukan tugas sosial tertentu.

Misalnya dalam melakukan interaksi sosial justru menimbulkan kecemasan seperti, makan atau menulis di depan umum, memulai atau mempertahankan percakapan, pergi ke pesta, berkencan, bertemu orang asing, atau berinteraksi dengan orang. Penderita SAD paling takut jika disuruh berbicara didepan umum.

Penderita Social Anxiety Disorder percaya bahwa semua perhatian yang fokus pada mereka disertai dengan kritik terhadap kesalahan apa pun yang mereka buat. Sehingga membuat mereka seringkali menghindari situasi sosial. Jika tidak dapat menghindari, mereka akan kewalahan dan mengalami kecemasan hebat yang dapat memunculkan reaksi fisiologis seperti jantung berdebar kencang, hiperventilasi, berkeringat, mual, pusing, sakit kepala, sakit perut, dan mengakibatkan serangan panik.

Perbedaan terpenting antara Social Anxiety Disorder dan rasa malu adalah bahwa gangguan kecemasan sosial melemahkan fungsi seseorang, dan tidak hanya secara sosial. Pada orang dewasa, kecemasan sosial dapat mengganggu fungsi kerja seseorang dan menyebabkan konflik dalam kehidupan keluarga. Pada anak-anak, kecemasan sosial dapat mengganggu prestasi akademik, hobi sosial, dan berteman.

Selain itu, kurangnya rasa percaya diri penderita kecemasan sosial cenderung mengakibatkan kurangnya keterampilan asertif, dan seringkali mengarah pada kondisi kejiwaan lain, seperti depresi, gangguan kecemasan, dan penyalahgunaan zat. Nah buat penjelasan lebih lanjut perbedaan social anxiety, pemalu, dan introvert baca artikel ini ya.

Gejala Social Anxiety Disorder

Panduan Diagnosis SAD pertama kali diciptakan pada 1980 dengan penerbitan edisi ketiga Diagnostic and Statistical Manual for Mental Disorders (DSM–III), yang diterbitkan oleh American Psychiatric Association (APA). Lalu di revisi tahun 1994 dalam edisi keempat, DSM – IV oleh World Health Organization’s International Classification of Mental Disorders. Dan sekarang sudah menggunakan DSM-V dengan kriteria diagnosis SAD seperti berikut :

  • Individu takut pada satu atau lebih situasi sosial atau kinerja di mana dihadapkan pada kemungkinan pengawasan oleh orang lain. Contohnya termasuk bertemu orang yang tidak dikenal, diamati saat makan atau minum, atau memberikan pidato atau pertunjukan.
  • Ketakutan individu berperilaku karena menyebabkan rasa malu atau dievaluasi secara negatif.
  • Paparan situasi sosial menyebabkan kecemasan yang intens.
  • Situasi yang ditakuti dihindari atau ditahan dengan kecemasan dan tekanan.
  • Ketakutan atau kecemasan di luar proporsi ancaman aktual yang ditimbulkan oleh situasi sosial.
  • Ketakutan atau kecemasan terus berlanjut dan biasanya berlangsung selama enam bulan atau lebih.
  • Penghindaran, antisipasi cemas, atau tekanan mengganggu fungsi sosial, akademis, atau pekerjaan seseorang secara signifikan.

Gejala fisik dari gangguan kecemasan sosial meliputi:

  • Wajah memerah, berkeringat, gemetar, detak jantung cepat, atau merasa “pikiran kosong”
  • Mual atau sakit perut
  • Menampilkan postur tubuh yang kaku, kontak mata yang buruk, atau berbicara terlalu pelan

Cara Penanganan Social Anxiety Disorder

Jika kamu merasakan gejala-gejala yang telah disebutkan atau kamu tau temanmu memiliki gejala seperti diatas. Sebaiknya kamu segera membawanya ke psikolog untuk mendapatkan perawatan mental, karena gangguan ini bisa disembuhkan dengan perawatan yang tepat. Bisanya Social Anxiety Disorder bisa ditangani dengan melakukan psikoterapi dan pengobatan.

Psikoterapi

Bentuk psikoterapi yang digunakan biasanya cognitive-behavioral therapy (CBT), terapi ini sudah terbukti efektif untuk mengatasi kecemasan sosial yang parah. CBT mengajarkan apa yang menyebabkan mereka merasa cemas dan cara untuk mengendalikan kecemasan. CBT akan menghadapkan orang dengan SAD pada hal-hal yang mereka takuti. Kemudian, meningkatkan risiko ketidaksetujuan dalam situasi tersebut sehingga mereka dapat membangun kepercayaan diri bahwa dia dapat menangani penolakan atau kritik.

Ketiga, terapis akan mengajarkan mereka teknik untuk mengatasi ketidaksetujuan. Pada tahap ini, mereka diminta untuk membayangkan ketakutan terburuk mereka dan didorong untuk mengembangkan tanggapan konstruktif terhadap rasa takut ini dan ketidaksetujuan yang dirasakan. Terapis biasanya akan mengajarkan teknik-teknik seperti pernapasan untuk mengendalikan kecemasan.

Pengobatan

Pengobatan yang tepat dan efektif juga berperan penting dalam perawatan SAD. biasanya mereka diberikan obat antidepresan seperti serotonin reuptake inhibitor (SSRI), monoamine oxidase inhibitor (MAOIs), tricyclic antidepresan, benzodiazepen, dan beta-blocker. Penting untuk diketahui pengobatan ini tidak bekerja secara instan, perlu adanya perawatan lebih dengan terapis. Terapis akan melihat perawatan mana yang cocok dengan kebutuhan mereka. Terapis dan pasien juga harus bekerja sama untuk menentukan rencana perawatan mana yang paling efektif.

Kombinasi CBT dan Pengobatan

Penangan ini melakukan gabungan pengobatan antidepresan dan CBT untuk pasien SAD. Namun, berdasarkan hasil studi Davidson (2004) gabungan  penanganan ini tidak serta merta lebih ampuh dibandingkan kedua pengobatan diatas.

Ingat ya kalau Social Anxiety Disorder berbeda dengan rasa malu. Kalau kamu atau teman terdekatmu mengalami gejala-gejalanya segera konsultasikan ke psikolog supaya mereka akan cepat ditangani, karena gangguan ini tentu sangat mengganggu kehidupan sosial bukan?

Kamu bisa konsultasikan salah satunya ke psikolog Satu Persen, klik di sini. Di Satu Persen, kamu akan mendapatkan fasilitas konseling bersama psikolog selama 1 jam, tes psikologi, asesmen pra konseling, worksheet, dan terapi tentunya. Psikolog Satu Persen juga sudah mendapatkan izin yang sah, jadi jangan khawatir tentang. Kita juga sudah dapat banyak testimoninya yang kamu bisa baca di blognya. Jangan sampai SAD mengganggu kehidupanmu selamanya.

Kamu juga bisa cek kondisi kesehatan mentalmu akhir-akhir ini dengan mencoba Tes Sehat Mental gratis dari Satu Persen, loh. Akhir kata mau ngingetin juga buat follow terus instagram @satupersenofficial untuk dapat promo menarik mentoring dan konseling atau kelas online tentang pengembangan diri.

Selain itu jangan lupa cek YouTube Channel Satu Persen, karena ada ada informasi menarik tentang kesehatan mental, pengembangan diri, dan karir yang akan diupdate setiap harinya. Yuk tonton video dibawah ini buat cari tau tanda-tanda kamu harus pergi ke psikolog. Happy Watching 🙂

Referensi

Hofmann, S. G., & Otto, M. W. (2008). Practical clinical guidebooks series.Cognitive-behavior therapy for social anxiety disorder: Evidence-based and disorder-specific treatment techniques. Routledge/Taylor & Francis Group.

Yip, Jenny C. (2012). Social Phobia ≠ Shyness. Psychology Today. Retrieved from https://www.psychologytoday.com/intl/blog/the-ocd-monster/201207/social-phobia-shyness

Psychology Today. (n.d). Social Anxiety Disorder (Social Phobia). Retrieved from https://www.psychologytoday.com/intl/conditions/social-anxiety-disorder-social-phobia

Read More
judi

Cara dan 4 Langkah Awal Menghargai Diri Sendiri

Pernah gak sih kamu mengkritik dirimu ketika sedang melakukan kesalahan? misalnya seperti hal-hal berikut:

“Gini aja gak bisa, apa sih yang kamu bisa lakuin?”

“Gak guna banget hidup!”

….dan kalimat-kalimat negatif lainnya yang berbicara di dalam kepalamu saat itu, pernah gak?.

Kata-kata hati yang menghakimi diri sendiri ini terus-menerus keluar dari dalam dirimu akibat kamu tidak memiliki kemampuan cukup dalam cinta diri atau “Self-love”. Artikel kali ini aku akan membahas seputaran tentang apa itu Self-love dan langkah awal untuk meningkatkannya. Jadi di simak hingga akhir dan jangan lupa untuk share ke teman maupun kerabat mu, selamat membaca.

Orang yang memiliki self-love berbeda dengan orang yang narsisisme. Narsisisme merupakan perilaku orang yang mencintai dirinya sendiri secara berlebihan, mereka cenderung egois dan menganggap dirinya yang paling benar. Sementara orang yang memiliki self-love adalah dia yang mampu menghargai dirinya sendiri, mampu berteman dengan dirinya sendiri sehingga ia menjadi individu yang lebih baik untuk dirinya dan orang lain.

Self-love menurut Khoshaba (2012) adalah kondisi ketika kita dapat mengahargai diri sendiri dengan cara mengapresiasi diri saat kita mampu mengambil keputusan dalam perkembangan spritual, fisik, dan juga psikologis. Contohnya adalah saat kamu sudah berhasil menerima kekurangan dan kelebihan-mu, fokus terhadap tujuan hidup yang kamu miliki, lalu hidup secara puas dengan usaha yang telah kamu lakukan. Orang yang tidak memiliki self-love cenderung akan menghukum dirinya sendiri terus-menerus dengan komentar negatif hingga menggerus harga diri dan membuatnya sulit untuk berkembang setiap harinya.

Belajar Bahagia dengan Diri Sendiri (4 Langkah Awal menuju Self Love)

Kemampuan kamu dalam melakukan self-love akan berbanding lurus dengan kemampuan kamu menerima cinta dari orang lain karena orang yang tidak memiliki self-love akan sulit menjalin hubungan dengan pasangannya, diakibatkan pikiran negatif yang ada dalam dirinya yang berkata ia tidak yakin apakah ia pantas untuk dicintai, mereka yang tidak memiliki self-love akan terus merasa tidak aman dan insecure. Akibat yang ditimbulkan dari perasaan tidak aman ini adalah mereka akan lari dari masalah lalu jatuh tenggelam dalam lautan kesedihan yang tak berujung dan mereka akan cenderung tak memiliki keseimbangan emosi yang mengakibatkan seringnya memiliki konflik dengan orang lain.

Baca Juga Mengenal Apa itu Insecure dan Cara Efektif untuk Mengatasinya

Memberikan kritik terhadap diri sendiri memang tidak sepenuhnya salah. Justru terkadang dengan kritikan itu kamu mungkin bisa menjadi lebih baik dan berkembang kedepannya.

Namun, kritikan negatif yang terus-menerus timbul dan muncul di kepalamu kerap terlalu mendominasi bahkan destruktif. Kritik destruktif yang berkepanjangan ini dapat membuatmu menjadi semakin putus asa, masuk dalam lubang depresi, bahkan tak sedikit yang bisa sampai bunuh diri karena benci terhadap diri sendiri, please kamu jangan sampai seperti itu ya!

tes_self_love_mencintai_diri_gratis_bahasa_indonesia

Pentingnya kemampuan self love ini antara lainnya dipengaruhi oleh empat aspek yaitu self-awareness, self-worth, self-esteem, dan self-care. Keempat aspek ini saling berkaitan satu sama lainnya, jadi bagi kamu yang ingin meningkatkan kemampuan self love maka simak penjelasan keempat aspek berikut ini:

1. Self-awareness (Kesadaran Diri)

Pertama yaitu self-awareness atau kesadaran diri, kamu yang ingin meningkatkan self-love terlebih dahulu harus sadar dengan dirimu sendiri. Sadar disini maksudnya adalah kamu harus mengenal dan memahami karakter dirimu, apa yang menjadi kelemahan serta kekuatanmu.

Mungkin terkesannya remeh, tapi aku berani jamin diantara kamu yang membaca ini pasti masih ada yang belum mengetahui tujuan hidupnya apa, personal value mu apa, target lima tahun ingin menjadi apa, hingga pertanyaan paling mendasar seperti makanan kesukaan mu apa, kenapa kamu suka makan itu, dan masih banyak lagi pertanyaan lainnya seputar dirimu sendiri.

Mengenal diri sendiri adalah langkah awal kamu untuk bisa menemukan dan mengembangkan self-love-mu. Dengan kamu lebih mengenal dirimu kamu jadi lebih bisa menentukan arah, kemana kamu mau menuju. Layaknya sebuah kapal kamu adalah nahkoda di dalam kapal mu sendiri, bukan orang lain yang menentukan arah kapal mu dan tujuan kapalmu melainkan diri kamu sendiri.

Mengenal diri sendiri bukan berarti egois yang tak mau mendengar pendapat orang lain tetapi dengan mengenal diri ini kamu jadi lebih bisa matang dalam mengambil sebuah keputusan. Dengan begitu kamu bisa lebih mudah dalam menyesuaiakan kondisi emosi dan caramu bersikap kepada orang lain.

2. Self-worth (Harga Diri)

Self worth adalah suatu prinsip yang dimiliki oleh seseorang ketika ia sudah mengenal dirinya sendiri. Self-worth akan hadir ketika seseorang sudah menyadari bahwa dia tidak perlu mengikuti standar penilaian orang lain karena dia sudah mengetahui apa yang menjadi standar untuk dirinya sendiri.

Orang yang memiliki kemampuan ini, bisa dipastikan akan memiliki self love yang tinggi dalam dirinya. Karena dengan memiliki self-worth sama saja dengan dia sudah menghargai dirinya sendiri apapun keputusan yang ia ambil, dia tidak perlu memenuhi kriteria apapun untuk merasa berharga.

3. Self-esteem (Kepercayaan Diri)

Self-esteem berbeda dengan self-worth tetapi masih memiliki hubungan. Self-esteem sendiri menurut Santrock (2007) adalah hasil evaluasi kita terhadap diri sendiri, hal ini termasuk dalam penilaian kita terhadap sesuatu yang kita kuasai dan sesuatu yang kurang kita kuasai. Self-esteem kamu dapat meningkat jika kamu memiliki self-worth diawal yang baik.

Berbagai cara bisa kamu lakukan dalam meningkatkan tingkat self-esteem mu diantaranya adalah berhenti membanding-bandingkan dirimu dengan orang lain, berbuatlah baik pada sesama, dan dengan cara mewat diri (Self-care) yang masuk kedalam bahasan kita selanjutnya.

Baca Juga Pengaruh Sosial Media Terhadap Self Esteem: Bikin Bahagia atau Menderita?

4. Self Care (Perawatan Diri)

Self care adalah suatu tindakan yang dilakukan seseorang untuk menjaga kesehatan dirinya sendiri baik fisik maupun mentalnya. Kamu bisa melakukan berbagai kegiatan yang kamu sukai untuk menjaga kesehatanmu.

Self care sendiri menurut Orem (2001) adalah kegiatan untuk menyeimbangkan hidup dengan memenuhi kebutuhan dalam mempertahankan kehidupan, kesehatan, dan kesejahteraan hidup yang dilakukan individu itu sendiri. Kegiatan yang bisa kamu lakukan diantaranya adalah dengan mendengarkan musik, menonton film di akhir pekan, berolahraga, menghabiskan waktu dengan orang terkasih, dan masih banyak lagi.

Mulai ubah kebiasaan mu mencaci diri dengan lebih mencintai diri sendiri, bisa dimulai dari menerapkan keempat langkah diatas. Jadilah sahabat bagi dirimu sendiri karena seorang sahabat mampu bersifat welas asih serta pengertian ketika kamu dilanda kegagalan dalam menjalani proses di kehidupan. Seorang sahabat bisa dengan mudah melihat kelemahan mu tetapi sembari mengingatkan sederet kelebihan mu dan yang terpenting adalah seorang sahabat yang baik ia tidak hanya bisa mengkritik tetapi memberi dukungan agar kamu menjadi jauh lebih baik.  

Maka mulai saat ini, detik ini ketika kamu selesai membaca artikel ini mulailah untuk melatih dirimu menjadi seorang sahabat atau teman terbaik bagi dirimu sendiri. Kalau kamu merasa sulit menerapkan self-love sehingga kamu merasa tidak berharga, mungkin ini saatnya kamu menemui psikolog. Di Satu Persen, ada layanan konseling online. Kamu bisa berkonsultasi one-on-one dengan psikolog Satu Persen dan menceritakan masalah yang kamu alami.

self-love berdamai dengan diri sendiri

Akhir kata untuk membantu kamu mengenal lebih dalam lagi terkait self love, kamu bisa langsung tonton video Satu Persen di bawah ini. Jangan lupa buat terus pantengin informasi dari kita dengan follow instagram Satu Persen di @satupersenofficial dan instagram pribadiku jika berkenan di @adechandragk.

Aku harap artikel ini bisa bermanfaat dan lewat membaca artikel ini bisa membuat kamu berkembang menjadi lebih baik, seenggaknya Satu Persen setiap harinya. Aku Chandra dari Satu Persen, selamat mencoba untuk menjadi sahabat dan teman terbaik bagi dirimu sendiri Thanks!

Referensi

Khoshaba, D. 2012. A seven-step prescription for self loe. Psychology Today Retrieved from https://www.psychologytoday.com/us/blog/get-hardy/201203/seven-step-prescription-self-love.
Orem, DE. 2001. Nursing Concept of Practice. The C.V. Mosby Company. St Louis
Santrock, John W. 2007. Remaja, Edisi Kesebelas. Jakarta (ID) : Erlangga.

Read More