putinvzrivaetdoma.org

media online informasi mengenai game online tergacor di tahun 2023

Butterfly

judi

Butterfly Project, Kampanye Sosial untuk Melawan Keinginan Self-Harm

butterfly project - self-harm
Satu Persen – Butterfly Project: Kampanye Melawan Keinginan Self-Harm

Halo, Perseners! Gimana kabarnya?

Sebelum lo membaca artikel ini, gue mau ngasih trigger duluan kalau beberapa hal yang gue bawain disini bakalan mengandung bahasan yang sensitif. Jadi, buat lo yang mudah ke-triggered mungkin bisa persiapkan diri lo lebih dulu atau bisa juga coba baca artikel-artikel yang lain aja, ya.

Di zaman sekarang yang serba susah ini, permasalahan hidup pasti ada aja. Mulai dari masalah pekerjaan, rumah tangga, kehidupan, atau percintaan. Apalagi saat ini, kita berada di tahun-tahun terberat yang mana corona virus masih melalang buana hampir 2 tahun dan sudah merenggut segala aspek kehidupan setiap manusia. Salah satu aspek yang mengalami dampak ini adalah para remaja.

Dalam 2 tahun belakangan ini juga, banyak dari teman-teman gue yang merasa kalau beban hidup yang mereka jalani semakin berat karena mostly mereka anak kuliahan yang baru lulus. Mereka merasa lebih susah untuk mencari pekerjaan yang ada dan kehidupan sosial mereka menjadi terbatas karena peraturan yang ada. Akhirnya banyak dari teman-teman gue yang merasa stres banget.

Saking stresnya, ada yang bilang ke gue kalau mereka sampai menyakiti diri sendiri atau self-harm untuk melampiaskan stres itu. Tapi, self-harm yang mereka lakukan itu gak berlangsung lama karena mereka tahu kalau itu salah dan cara yang mereka lakukan untuk berhenti dari self-harm adalah dengan mengikuti sebuah kampanye sosial yang bernama “The Butterfly Project.”

Karena lagi ngomongin tentang the butterfly project nih, di artikel kali ini gue akan membahas tentang the butterfly project dan sekilas tentang self-harm. Jadi, simak hingga akhir dan jangan lupa buat share ke teman – teman maupun kerabat lo. Selamat membaca.

Tapi sebelumnya, ada pepatah bilang, tak kenal maka tak sayang, semakin kenal tambah sayang. Jadi, kenalin nama gue Dimsyog (acronym dari Dimas Yoga). Di sini gue sebagai Part-time Blog Writer dari Satu Persen. Simak sampai habis, ya!

Baca juga: Mengenal Self-Harm: Penyebab dan Cara Mengatasinya

So, Apa Itu Self-Harm?

apa itu self-harm?
Gambar oleh Peggy Marco by pixabay.com

Menurut Psychology Today, self-harm, atau self-injury, adalah tindakan yang disengaja untuk menimbulkan rasa sakit dan luka pada tubuh sendiri. Self-harm atau menyakiti diri sendiri paling sering mengacu pada menyayat kulit dengan benda tajam, membakar kulit dengan bara api, menggaruk kulit sampai terluka atau lebih buruknya sampai berdarah, dan bentuk lain dari cedera eksternal.

Selain itu, perilaku self-harm juga dapat dilakukan dengan cara seperti mengkonsumsi alkohol atau obat-obatan dalam jumlah yang banyak atau dengan sengaja melakukan hubungan seks yang tidak aman untuk meluapkan emosi yang ada.

Baca juga: Emosi Itu Bukan Marah! (Mari Mengenal Emosi)

Tapi selain dari dua hal tersebut, ternyata perilaku self-harm dapat ditimbulkan karena tontonan yang berbau kekerasan di media sosial loh, Perseners. Loh, kok bisa?

Seorang psikolog, Fajri M. Badrudin, mengaku sedih dengan tren self-harm di media sosial saat ini. Salah satu kliennya yang melakukan self-harm mengaku mengikuti tutorialnya di jejaring sosial.

Fajri juga menambahkan bahwa self-harm berkaitan erat dengan self-diagnosis, yaitu di mana orang mendiagnosa dirinya sendiri dengan gangguan jiwa tertentu tanpa berkonsultasi langsung dengan ahlinya. Keduanya harus dihindari dan harus pergi ke profesional yang memahami mereka lebih baik.

Apa Hubungan Self-harm dengan Butterfly Project?

the butterfly project - self-harm
Gambar by nicepng.com

Seiring berjalannya waktu, kepedulian tentang melukai diri sendiri atau self-harm semakin meningkat, dan banyak orang mulai terlibat dalam mengurangi tindakan self-harm. Salah satu kampanye yang dilakukan adalah the butterfly project.

Butterfly Project adalah sebuah gerakan atau kampanye sosial yang bertujuan  mengajak masyarakat untuk melawan keinginan melukai diri sendiri atau self-harm. Kampanye ini dilakukan karena kasus kesehatan mental yang erat kaitannya dengan self-harm atau melukai diri sangat sering terjadi.

Di Indonesia sendiri, Badan Pusat Statistik (BPS) menemukan bahwa di Indonesia setidaknya 2 hingga 3 orang melakukan bunuh diri dalam satu hari. Data terbaru WHO menyebutkan jumlah kematian akibat bunuh diri di Indonesia mencapai 10.000 orang per tahun.

Kegiatan ini merupakan bentuk aksi kepedulian terhadap self-harm yang diprakarsai oleh Demick melalui badan amal Inggris Ncompas. Proyek ini sudah ada selama 5 tahun. Demick, menyampaikan kampanye ini dengan melakukan sosialisasi di berbagai sekolah dan universitas.

Butterfly project dapat dilakukan dengan menggambar kupu-kupu di pergelangan tangan lo kapan pun lo merasa ingin melakukan tindakan melukai diri sendiri atau self-harm dengan spidol atau alat menggambar lainnya.

Kemudian gambar kupu-kupu tersebut diberi nama orang yang lo sayangi dan dapat menggunakan kata-kata motivasi yang dapat menguatkan diri. Kemudian kupu-kupu bisa menghilang dengan sendirinya. Kupu-kupu diibaratkan sebagai simbol transformasi yang dapat dianalogikan dengan suatu masalah, dan jika kita  belajar menerima keadaan, maka masalah tersebut akan hilang dengan sendirinya.

Jika butterfly project yang udah lo lakuin ternyata masih kurang efektif dan lo tetap mengalami kesulitan, jangan segan-segan untuk menghubungi profesional, ya!

Seperti yang gue bilang sebelumnya, hanya psikolog yang dapat mendiagnosis seseorang dengan self-harm. Oleh karena itu, hindari self-diagnosis, alias juga dikenal sebagai mendiagnosa diri sendiri.

Jika lo merasakan gejalanya, cobalah meminta bantuan kepada psikolog. Dengan begitu, lo bisa menemukan cara yang tepat untuk menghadapi gangguan yang lo miliki, sob! Misalnya dengan ikut layanan konseling bareng Psikolog di Satu Persen.

CTA-Blog-Post-06-1-10

Jika lo masih ragu untuk mengikuti layanan konsultasi, lo dapat mencoba tes gratis dari kita terlebih dahulu. Dengan tes ini, lo akan tahu layanan konsultasi mana yang terbaik untuk masalah lo. Caranya gampang banget, cukup klik aja di sini.

Perilaku self-harm ini harus segera diatasi loh, agar tidak semakin buruk bagi mental dan fisik lo!

Akhir kata, sebaiknya jangan menjadikan self-harm sebagai penghambat hidup lo. Dia harus diatasi supaya lo bisa lebih menikmati hidup dan #HidupSeutuhnya!

Jangan lupa juga buat follow Instagram @satupersenofficial dan Channel YouTube Satu Persen buat dapat informasi menarik tentang kesehatan mental dan pengembangan diri.

Gue Dimsyog dari Satu Persen, selamat mencoba untuk menjadi sahabat dan teman terbaik bagi diri lo sendiri. Thanks!

Referensi:

Butterfly Project – The Trauma & Mental Health Report. (n.d.). Retrieved October 22, 2021, from https://trauma.blog.yorku.ca/2019/12/butterfly-project/

Self-Harm | Psychology Today. (n.d.). Retrieved October 22, 2021, from https://www.psychologytoday.com/us/basics/self-harm

Read More
judi

Mengenal Metode Butterfly Hug yang Ampuh Menjaga Kestabilan Emosi

mengenal metode butterfly hug
Satu Persen – Metode Butterfly Hug

Halo Perseners, balik lagi sama aku Senja, Part-time Blog Writer Satu Persen.

Kalian pasti udah tidak asing lagi sama drama Korea populer It’s Okay to Not Be Okay. Serial yang dibintangi sama Kim Soo-hyun dan Seo Yea-ji ini dikenal karena mengangkat isu seputar kesehatan mental. Secara singkat, serial ini mengajarkan tentang arti menyembuhkan luka di masa lalu atau trauma healing.

Di  salah satu episode, ketika Seo Yea-ji diceritakan merasa marah, kesal, dan bahkan ingin melukai orang lain, Kim Soo-hyun mencoba menenangkannya dengan metode butterfly hug. Metode tersebut dilakukan dengan cara memeluk diri sendiri sambil menyilangkan dua tangan pada pundak, dan menepuk-nepuknya. Alhasil, hal itu terbukti bisa meredam amarahnya Seo Yea-ji.

Apa sih sebenarnya metode butterfly hug itu? Apakah metode ini benar-benar ampuh untuk menjaga kestabilan emosi? So, kalian bisa baca artikel ini sampai tuntas buat dapat pemahaman yang baik soal metode ini, ya!

butterfly hug
Cr. liputan6.com

Apa itu Butterfly Hug?

Butterfly hug (pelukan kupu-kupu) adalah metode terapi yang digunakan untuk menjaga kestabilan emosi. Butterfly hug pertama kali  dikenalkan oleh Lucina Artigas dan Ignacio Jarero saat menolong para korban yang selamat dari bencana alam di Meksiko tahun 1998. Metode ini terbukti efektif memulihkan perasaan negatif dan traumatis yang dialami para korban yang selamat. Metode ini kemudian menjadi cukup populer dan banyak digunakan sebagai cara untuk mengurangi perasaan negatif pada diri seseorang.

Selain itu, metode butterfly hug ini didasari pada gerakan kepakan sayap kupu-kupu yang ternyata bermanfaat untuk tubuh. ​​Fuye Ongko, Associate Psychologist, di Yayasan Pulih menjelaskan gerakan mendekapkan tangan dengan mengaitkan ibu jari berbentuk sayap kupu-kupu bisa meningkatkan kadar oksigen dalam darah. Metode ini juga membantu merelaksasi otot tubuh yang perlahan dapat membuat diri kita merasa tenang. Singkatnya, metode ini berfokus pada pengaturan pikiran dan tubuh supaya lebih rileks.

apa itu butterfly hug?
Cr. knowyourmeme.com

Baca juga: Cara Mengontrol Emosi (Regulasi Emosi Diri Sendiri)

Manfaat Butterfly Hug

Secara umum, metode butterfly hug memiliki efek untuk mengendalikan dan meminimalisir emosi. Nah, secara khusus, metode ini memiliki manfaat di antaranya:

1.Mengatasi kecemasan

Kecemasan adalah rasa takut dan khawatir secara berlebihan terhadap situasi tertentu. Tanda-tanda fisiologis yang biasa muncul adalah jantung berdebar kencang, napas cepat, dan keluar keringat. Metode butterfly hug dapat meminimalisir kecemasan karena metode ini dapat mengatur pikiran dan tubuh untuk menciptakan perasaan tenang.

manfaat butterfly hug
Cr. dmfmemes

2. Membuat perasaan jauh lebih baik

Manfaat metode butterfly hug yang jelas dirasakan adalah berubahnya mood ke arah yang lebih baik. Hal ini disebabkan metode butterfly hug yang mampu menyeimbangkan senyawa kimia dalam otak yang mengatur suasana hati serta hormon endorfin (penghilang rasa stres) yang dihasilkan oleh tubuh.

3. Meningkatkan rasa percaya diri

Manfaat metode butterfly hug yang positif lainnya, yakni meningkatkan rasa percaya diri. Metode ini bisa menghilangkan self low esteem dan menimbulkan perasaan yakin buat mengaktualisasi diri sendiri dengan tujuan mencapai kematangan pribadi.

4. Memulihkan trauma

Lebih kompleksnya, metode butterfly hug bisa memulihkan trauma. Seperti yang kita tahu, trauma adalah kondisi psikologis yang membuat penderitanya teringat akan peristiwa buruk di masa lalu. Parahnya, juga dapat berefek pada gangguan kecemasan, depresi, hingga Post Traumatic Syndrome Disorder (PTSD.

Metode ini secara konsisten dan perlahan akan mengendalikan ketakutan akan masa lalu dengan menghilangkan rasa cemas, meningkatkan kepercayaan diri, dan merubah perasaan jauh lebih tenang.

memulihkan trauma
Cr. meme-arsenal.com

Baca juga: Kecemasan, Wajar Gak Ya? Yuk Kenalan!

Cara Melakukan Butterfly Hug

cara melakukan butterfly hug
Cr. The Story Elves

Butterfly hug sebenarnya adalah metode stimulasi yang dapat dilakukan secara mandiri. Metode ini tidak butuh alat atau ruangan khusus untuk melakukannya. Jadi, kalian bisa ikutin langkah-langkah berikut ini dengan sangat mudah!

  1. Pilih posisi yang nyaman untuk melakukan butterfly hug.
  2. Silangkan kedua tangan di depan dada dengan posisi ujung jemari berada di pundak.
  3. Atur napas dan tepuk-tepuk pundak menggunakan tangan kanan dan kiri secara bergantian.
  4. Lakukan gerakan seperti sayap kupu-kupu selama beberapa menit sampai kalian merasa tenang.
  5. Sambil melakukan gerakan ini, kalian bisa mengatakan ucapan positif untuk memotivasi diri sendiri, seperti “aku akan baik-baik saja”, “terima kasih karena sudah sepenuhnya berjuang”, “kamu pasti bisa”, dan lain-lain.

Metode butterfly hug dapat dilakukan kapan saja. Kalian bisa melakukan metode ini apabila merasa mengalami ketidakstabilan emosi, kecemasan, atau ketidakpercayaan diri. Hal tersebut akan membuat Perseners jauh lebih tenang dan stabil.

Baca juga: ​​Trauma Healing: Memulihkan Emosi dari Ketakutan di Masa Lalu

Lakukan Sesi Konsultasi Buat Hasil yang Lebih Baik

Meskipun metode butterfly hug ini efektif untuk dilakukan, lebih baik apabila mengkonsultasikan lebih lanjut kepada ahlinya, Perseners. Melalui konsultasi, kalian akan dibantu oleh psikolog untuk menilai keadaan psikologis kalian secara lebih baik. Hal ini karena psikolog akan melakukan rangkaian prosedur yang jelas untuk mendiagnosis keluhan kalian.

Nah, kabar baiknya, Satu Persen menyediakan layanan konsultasi yang tepat buat kalian. Soalnya, konsultasi bareng Satu Persen akan dilayani sama psikolog terlatih yang ahli dalam bidangnya. Melalui konsultasi, Perseners akan dibimbing buat berdamai sama diri sendiri.

Oiya, kalian bisa kepoin layanan Satu Persen terkait harga dan alur konseling dengan klik banner di bawah ini!

CTA-Blog-Post-06-1-16

Selain itu, kalian juga bisa coba ikut Tes Overthinking berikut, ya. Mungkin ini yang menjadi salah satu pemicu kecemasan kalian. Kalo lebih suka belajar lewat video, yok tonton ini buat atasi rasa cemas sama overthinking!

Satu Persen di sini hadir untuk memberikan kebaikan paling tidak satu persen tiap harinya. So, sekian dulu dari aku. Semoga artikel ini bisa membantu kalian, ya! Sampai jumpa di artikel selanjutnya!

Referensi:

The Butterfly Hug. ​​https://wildtreewellness.com/butterfly-hug/. Diakses 19 Januari 2022.

Nariswari, Sekar Langit . Butterfly Hug, Metode Menyenangkan Tenangkan Hati yang Gundah. https://lifestyle.kompas.com/read/2021/06/29/200105020/butterfly-hug-metode-menyenangkan-tenangkan-hati-yang-gundah?page=all. Diakses 19 Januari 2022.

Artigas L and, Jarero I. The Butterfly Hug Method for Bilateral Stimulation. J EMDR Pract Res [Internet]. 2014;3(4). Availablefrom:https://emdrresearchfoundation.org/toolkit/butterfly-hug.pdf.

Read More