putinvzrivaetdoma.org

media online informasi mengenai game online tergacor di tahun 2023

Bipolar

judi

Mengatasi Gangguan Bipolar (Kisah Nyata)

menghadapi-gangguan-bipolar
menghadapi gangguan bipolar

Halo, gue Fathan, writer di Satu Persen.

Gimana kabar kalian? Hidup kalian berjalan lancar?

Yah, kalau ngomongin hidup, tentunya kita akan menemukan banyak hal baru dan orang-orang baru. Simply karena kita semua berkembang dan berdinamika.

Dinamika kehidupan merupakan suatu hal yang gak terhindarkan dalam hidup. Ada kalanya kita bahagia, namun ada kalanya pula kita sedih. Dari situ, bisa dibilang setiap orang tentu memiliki masalah hidupnya tersendiri.

Tentu masalah tersebut gak bisa banding-bandingin. Karena setiap orang menghadapi hal yang kita mungkin gak ketahui. Kali ini gue akan membagikan cerita dari salah satu mentee Satu Persen, yaitu Thea tentang bagaimana cara dia menghadapi gangguan bipolar.

Mungkin lo sendiri pernah mengalami masalah yang cukup berat dalam hidup. Rasanya, lo udah ngelakuin berbagai hal buat menghadapinya. Tapi tetep aja tuh masalah lo gak ilang-ilang. Malah mungkin yang ada semakin parah. Alhasil, lo bingung harus gimana dan nyerah gitu aja.

Hal yang kayak begitu tentu gak bisa lo diemin begitu aja, Sob! Kenapa? Karena lama kelamaan bisa mengganggu kesehatan mental serta keseharian lo!  

Ada kalanya mungkin lo bisa menghadapi masalah lo sendirian. Tapi, ada kalanya juga lo membutuhkan bantuan orang lain buat menghadapinya. Salah satunya lewat bantuan profesional kesehatan mental.

Nah, mungkin cerita dari Thea bisa menjadi inspirasi buat lo untuk mempertimbangkan apakah lo butuh bantuan atau gak. So, simak ceritanya baik-baik, ya!

Masa Lalu yang Kurang Menyenangkan

Setiap orang memiliki masa lalu masing-masing. Termasuk aku, perempuan yang mendaftar mentoring Satu Persen pada awal tahun ini. Saat masih menduduki bangku sekolah di 2004, aku didiagnosa oleh psikiater mengalami depresi berat. Karena berbagai persoalan yang dihadapi saat itu.

Tak sampai di situ, di 2009, aku pun kembali didiagnosa memiliki gangguan bipolar. Mungkin ada beberapa dari kalian yang belum paham tentang gangguan bipolar.

Well, secara singkat gangguan bipolar merupakan suasana hati yang cenderung berubah-ubah dengan mudah. Aku sering mengalami perubahan mood secara cepat. Tetapi, lebih cenderung ke fase depresi. Seperti kesulitan mengatur emosi, sampai rasa sedih yang berlarut-larut.

Situasi demikian membuatku merasa tertekan dalam menjalani kehidupan. Belum lagi ditambah stres yang terus menumpuk tiap waktunya. Dunia terasa seperti mau runtuh saat itu. Dikarenakan rasa stres yang terus menumpuk tiap waktunya, aku pun merasa tidak mampu menghadapinya lagi.

Bagaimana Bisa Mengalami Gangguan Bipolar?

Bagi anak remaja, mungkin menjadi dewasa terdengar menyenangkan karena mereka dapat merasakan kebebasan tanpa harus dilarang oleh orang tua.

Namun, mereka mungkin lupa bahwa makin dewasa juga berarti tanggung jawab yang diemban makin banyak. Belum lagi bicara soal masalah yang datang silih berganti.

Hal demikian tak terkecuali bagi aku sendiri. Semakin bertambah usia, beban hidupku ikut bertambah. Mulai dari masalah keluarga akibat perceraian kedua orang tua, sampai masalah keuangan.

Kondisiku semakin diperparah dengan pertemanan yang hancur. Aku merasa teman-teman menghilang di saat aku sedang membutuhkan mereka.

Melalui bantuan Psikiater, aku pun dapat mengetahui apa masalah yang sedang aku hadapi.

Awalnya, aku merasa bingung tentang apa yang harus diceritakan. Namun, secara perlahan, aku sadar bahwa banyak masalah yang tidak terselesaikan di masa lalu. Sehingga masuk ke dalam alam bawah sadar. Hal demikian membuatku putus harapan untuk melanjutkan hidup.

Jatuh Sakit

Waktu demi waktu terlewati, akupun akhirnya jatuh sakit pada akhir tahun 2019. Awalnya aku merasa ada yang aneh dengan tubuhku. Saat berbicara, anggota badanku entah kenapa tiba-tiba bergerak sendiri. Aku pun panik dan akhirnya dirawat di rumah sakit.

Selama dirawat, pikiranku kosong.

Aku sendiri juga heran apa yang menyebabkan aku bisa seperti itu. Akupun berasumsi bahwa aku jatuh sakit akibat pikiran sendiri. Aku seringkali overthinking, salah satunya karena terlalu berekspektasi tinggi mengenai suatu hal. Sedangkan kenyataannya tidak sesuai dengan harapanku.

Baca juga: Apa Itu Overthinking? Kenali Sebab dan Akibatnya!

Selepas keluar dari rumah sakit, masalahku tidak berhenti sampai di situ saja. Aku harus menghadapi masalah keuangan yang cukup berat dan itu membuat diriku merasa semakin terpuruk.

Menghadapi Gangguan Bipolar dengan Belajar Hal Baru

Aku memutuskan untuk mendaftar mentoring Satu Persen. Di sinilah aku bertemu dengan salah satu mentor bernama Ifandi Khainur Rahim, yang biasa disapa Kak Evan.

Aku pun berkonsultasi tentang berbagai permasalahan yang ku miliki. Salah satunya mengenai makna serta tujuanku menjalani hidup.

Setelah menjalani mentoring kurang lebih satu jam, akhirnya aku mendapatkan pencerahan dalam menghadapi gangguan bipolar.

Sang mentor, Evan, memberikan beberapa saran mengenai permasalahan yang kuhadapi. Di antaranya:

1. Cobalah Kurangi Overthinking

Saat overthinking, pikiranku cenderung berantakan. Seperti tidak tahu apa sebenarnya inti dari pikiranku. Itu tentu tidak baik bagi kesehatan mental karena dapat menggangguku dalam memproses suatu hal.

Dari situ, aku pun belajar bagaimana cara mengatasi overthinking dengan baik. Aku belajar untuk membedakan antara asumsi serta fakta tentang hal yang sedang diriku pikirkan.

Hal tersebut karena bisa jadi pikiran tersebut hanyalah asumsiku semata. Dalam arti lain apa yang sebenarnya aku pikirkan tidaklah sepenuhnya benar.

2. Nikmati Apa yang Telah Ada untuk Kita

Terkadang aku terlalu fokus mengejar apa yang diriku impikan dalam hidup. Sehingga mungkin lupa untuk mengambil rehat sejenak dari kehidupan.

Di samping itu, aku lupa untuk mensyukuri apa yang telah aku miliki saat ini. Mulai dari bisa makan enak, tinggal di tempat yang layak, sampai masih bisa bernapas.

Aku menyadari bahwa selama ini diriku terlalu termakan oleh pikiran sendiri. Aku pun belajar untuk tidak hidup di masa lalu. Serta berhenti mencemaskan apa yang akan terjadi di masa depan, karena sesungguhnya hal itu merupakan misteri dari kehidupan. Dalam arti lain, tidak satupun dari kita yang mengetahui secara pasti tentang itu.

Aku juga belajar untuk mencoba menikmati apa yang telah diriku miliki saat ini. Karena sejatinya masih banyak orang yang tidak seberuntung diriku.

Aku pun juga tak lupa belajar menghargai orang yang berada di sekelilingku. Guna mensyukuri nikmat yang telah diri ini dapatkan.

3. Cobalah Bersikap Ikhlas akan Suatu Hal

Ada kalanya memang sulit bagiku untuk merelakan sesuatu. Rasanya, mungkin tak adil bagi karena aku harus dihadapkan dengan situasi tertentu.

Tapi, begitulah yang namanya hidup. Ada saatnya aku harus belajar melepaskan sesuatu, guna mendapatkan sesuatu yang baru.

Aku pun belajar bahwa bersikap ikhlas itu merupakan sesuatu yang penting. Dengan ikhlas, aku belajar untuk bersikap legowo dalam berbagai situasi. Hal itulah yang membuatku lebih mudah untuk menerima keadaan. Termasuk keadaan yang berat sekalipun.

Aku juga belajar untuk membedakan mana hal yang dapat diriku kendalikan atau tidak. Aku pun mencoba pula untuk tidak terlalu memusingkan sesuatu yang di luar kendali. Serta fokus menjalankan apa yang diri ini bisa lakukan. Dengan begitu, aku merasa lebih santuy dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

filosofi santuy

Pesan dari Thea untuk Kita Semua

Ada beberapa hal yang ingin aku sampaikan bagi kalian semua setelah menjalani mentoring Satu Persen. Di antaranya:

1. Tetap Semangat dalam Menghadapi Situasi Apapun

Aku berpesan kepada kalian semua untuk tidak menyerah begitu saja ketika dihadapkan dengan kesulitan. Aku paham bahwa mungkin berat bagi kita saat menghadapi suatu masalah.

Tapi, aku percaya bahwa seberat apapun situasi sejatinya terdapat jalan keluarnya masing-masing. Badai pasti berlalu, bukan?

Selain itu aku juga mengingatkan bagi kita semua untuk tetap fokus menjalani apa yang bisa kerjakan. Jangan takut untuk gagal akan sesuatu. Dari kegagalan lah kita menjadi pribadi yang lebih kuat. Serta akan lebih menyesal bilamana kita tidak mencobanya.

2. Bagikan Pengalaman yang Kita Miliki Kepada Orang Lain

Aku pun mengingatkan untuk jangan segan membagikan pengalaman pribadi kita kepada orang lain. Baik pengalaman yang positif maupun negatif.

Karena sejatinya pengalaman merupakan guru terbaik dalam kehidupan. Dengan begitu kita dapat menjadi pribadi yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar kita.

Misalnya pengalaman depresi yang aku bagikan kepada kalian semua. Harapannya, aku dapat menginspirasi kalian semua dari pengalaman yang ku bagikan ini.

3. Menjadi Dewasa Merupakan Suatu Keharusan

Aku ingin mengingatkan kepada kalian semua bahwa apapun yang terjadi hidup akan terus berjalan. Tidak ada gunanya bagi kita terlarut dalam penyesalan tentang hal yang sudah terlewati.

Mungkin memang berat bagi kita semua dalam menjalani proses menjadi dewasa. Sebab kita harus melalui berbagai rintangan yang mungkin kita tak ketahui.

Tetapi, ingatlah, bahwa dalam prosesnya kita gak sendirian kok. Ada orang-orang yang masih peduli dan mau membantu kita. Coba perhatikan sekitarmu.

4. Kendalikan Ekspektasi

Aku mengingatkan kepada kalian semua untuk lebih mengendalikan ekspektasi akan suatu hal. Berekspektasi memang tidak ada salahnya untuk dilakukan, sebagai motivasi kita untuk meraih sesuatu. Akan tetapi, perlu diingat bahwa kita juga harus siap dengan kemungkinan terburuknya agar terhindar dari rasa kecewa yang berlebih.

Kita bisa menerapkan “ekspektasi realistis”, yaitu membuat ekspektasi yang kira-kira bisa dicapai. Hal itu dilakukan guna memotivasi kita untuk mencapainya. Serta menghindari kekecewaan berlebihan jika tidak tercapai.

Tonton juga: Filosofi Stoicism (Ekspektasi dan Kebahagiaan)

5. Jangan Ragu untuk Meminta Bantuan Orang Lain

Terakhir, aku berpesan untuk jangan sungkan meminta bantuan orang lain bila kita mengalami kesulitan. Salah satunya melalui mentoring Satu Persen ini. Ada kalanya kita butuh bantuan untuk menghadapi masalah kita. Tentunya, hal demikian wajar banget kok.

Sadarilah bahwa tidak ada manusia yang sempurna di muka bumi ini. Semua orang pasti memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri.

Oleh karena itu, wajar apabila kita membutuhkan orang lain. Sebagai makhluk sosial, sejatinya kita membutuhkan orang lain bukan?

Coba juga: Tes Kelebihan dan Kekurangan Diri

Jangan sampai kehilangan harapan akan suatu hal. Mungkin saja harapan yang kita sematkan itu akan datang kelak nanti. Gali terus potensi diri kita agar bisa lebih semakin dekat dengan harapan itu, paling tidak satu persen setiap harinya!

Selesai.

Mentoring-1

Nah, itu dia cerita dari salah satu temen kita sob! Akhir kata, gue mau sampein kalo lo bisa ikut online mentoring Satu Persen sama seperti temen kita tadi. Di dalamnya lo bisa menceritakan kesulitan lo bersama mentor-mentor yang terlatih.

Lo bisa ikut online mentoring dengan nge-klik gambar di atas. Gue harap lewat membaca artikel ini bisa membuat lo berkembang menjadi lebih baik, seenggaknya Satu Persen setiap hari menuju #HidupSeutuhnya.

Gua Fathan dari Satu Persen, thanks!

Read More
judi

Apa Bedanya Mood Swing dan Bipolar?

mood swing bipolar

Setiap dari kamu bisa dibilang pernah mengalami perubahan suasana hati, alias mood dalam sehari-harinya. Ada kalanya kamu merasa bahagia, namun ada kalanya juga kamu merasakan kesedihan. Sebagai manusia, merupakan sesuatu yang wajar bagi kamu dalam merasakan berbagai emosi tersebut. Hal itu lah yang membedakan kamu dengan robot, yang gak bisa merasakan itu.

Akan tetapi, perubahan mood yang begitu cepat juga patut kamu waspadai. Misalnya saja, kamu lagi nongkrong sama teman-teman di suatu coffee shop. Entah kenapa, tiba-tiba kamu merasa sedih tanpa alasan yang jelas. Padahal, sebelumnya kamu lagi merasa bahagia bertemu dengan mereka. Alhasil, perubahan mood tersebut jadi mengganggu dirimu pas sama teman-teman deh sob!

Kalo lo pernah begitu, tandanya mungkin lo mengalami mood swing, alias perubahan mood yang cepat. Namun, masih banyak orang menyamakan itu dengan bipolar, yang sejatinya memiliki makna berbeda. Maka dari itu, aku bakal mencoba menjelaskan apa itu mood swing dan bipolar melalui tulisan ini. Penasaran? Yuk simak sampai habis!

Mengenal Mood Swing

Mungkin sebagian dari kamu udah ada yang pernah dengar istilah mood swing. Salah satunya mungkin melalui media sosial yang kalian gunakan sehari-harinya. Namun, masih banyak dari kamu yang mungkin masih asing dengan istilah ini. Maka dari itu, aku bakal ngebahas definisi dari mood swing terlebih dahulu sebelum lebih jauh.

Nah, mood swing merupakan suatu perubahan mood atau suasana hati dirimu secara tiba-tiba dan tanpa alasan yang jelas. Ini salah satunya disebabkan oleh perubahan level hormon dalam dirimu. Mulai dari akibat PMS, jam tidur yang berantakan, sampai pola makan yang kamu miliki sehari-harinya. Alhasil, kamu mengalami perubahan mood yang begitu cepat.

Sebenarnya, mood swing merupakan hal yang wajar bagi dirimu ketika mengalaminya dalam sehari-hari. Karena menurut Grohol, psikolog asal Amerika Serikat, mengatakan bahwa semua orang di dunia bisa dibilang pernah mengalami itu dalam hidup. Mulai dari anak muda, orang dewasa, sampai orang tua pun pernah mengalaminya. Oleh karena itu, mood swing masih dikatakan wajar selama gak mengganggu dirimu dalam sehari-harinya.

Terus, gimana kalo misalnya mood swing telah mengganggu keseharianmu? Nah, itu tandanya lo mengalami mood swing yang berlebihan, dan gak bisa lo biarkan begitu saja sob! Salah satunya dikarenakan dapat berdampak pada kesejahteraan diri lo, baik fisik maupun mental. Mulai dari sering merasa kelelahan, sampai sulit fokus terhadap suatu hal. Oleh sebab itu, penting bagi kamu untuk memahami arti dari mood swing, dan penyebabnya.

Mood Swing Berbeda dengan Bipolar

Banyak yang beranggapan ketika seseorang mengalami mood swing, maka ia mengalami gangguan bipolar. Padahal, dua hal itu memiliki makna yang berbeda, serta gejala yang berbeda pula. Oleh karena itu, kamu perlu memahami apa sebenarnya arti dari gangguan bipolar.

Nah, secara umum, bipolar diartikan sebagai sebuah gangguan yang ditandai dengan perubahan mood yang ekstrim. Ketika seseorang mengalami bipolar, mereka seolah-olah sedang menaiki sebuah roller coaster. Awalnya sih merasa sangat bahagia, tetapi kemudian merasakan sedih yang mendalam. Gangguan bipolar sendiri secara umum dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Bipolar I

Bipolar I biasanya ditandai dengan adanya episode mania, yaitu kondisi dimana kamu lagi merasa berenergi dalam suatu waktu. Hal itu dapat dikatakan sebagai gangguan bipolar jika kamu gak lagi berada di bawah suatu pengaruh. Entah itu obat-obatan, alkohol, atau kondisi medis yang kamu miliki. Hal itu lah yang menjadi ciri dari orang yang mengalami gangguan Bipolar I.

Misalnya, gak ada angin dan hujan, tiba-tiba kamu ingin berantem dengan seseorang yang baru kamu kenal. Padahal, kamu gak punya masalah sama sekali dengan orang itu, dan dia merupakan orang baik-baik. Selain itu, kamu pun gak lagi sedang mengkonsumsi alkohol saat itu. Jika begitu, kemungkinan kamu mengalami gangguan Bipolar I sob!

2. Bipolar II

Sedangkan bipolar II, memiliki ciri mengalami episode depresi yang berdurasi selama dua minggu. Ini biasa ditandai oleh sering merasa sedih, jam tidur yang gak normal, sampai kehilangan ketertarikan akan suatu hal yang kamu sukai. Selain itu, orang dengan gangguan Bipolar II seringkali didiagnosa depresi oleh profesional kesehatan mental. Hal itulah yang menjadi ciri orang yang mengalami gangguan Bipolar II.

Misalnya, belakangan kamu memiliki jam tidur yang gak teratur dalam sehari-hari. Kadang tidurnya cepet jam 9 malam, namun tak jarang tidur jam 3 pagi. Dari situ, kamu jadi sering berubah-ubah mood nya. Nah, kalo kamu begitu, tandanya kamu mengalami gangguan bipolar II sob!

#20 – Mengenal Gangguan Bipolar – Satu Persen Podcast x Bipolar Care Indonesia

Cara Menghadapi Mood Swing

Maka dari itu, penting bagi kamu untuk melatih self-awareness, alias mengenali diri dengan baik sehari-harinya. Itu bertujuan guna menyadari emosi apa yang lagi kamu rasakan dalam menghadapi mood swing. Entah itu emosi bahagia, kecewa, sampai kesedihan yang kamu rasakan. Nah, terdapat berbagai cara yang bisa kamu lakukan untuk menyadari emosi diri. Di antaranya:

Kamu bisa mencoba menulis diary, alias tulisan harian tentang apa yang kamu alami setiap malam hari. Entah itu di buku catatan, laptop, sampai notes handphone yang kamu miliki. Hal ini bertujuan untuk mengenali emosi yang lagi kamu rasakan di hari tersebut. Dari situ, kamu jadi tahu apa penyebab dirimu mengalami mood swing. Dengan begitu, ini bisa membantumu untuk menghadapi itu dengan baik deh!

Misalnya, kamu lagi merasa mood swing dalam suatu hari. Akibatnya, kamu jadi ngomel-ngomel gak jelas sama orang terdekatmu, seperti pacar tercinta. Nah, kamu bisa mencoba menulis diary apa yang membuatmu mood swing hari ini melalui notes handphone. Selain itu, kamu juga bisa menulis apa saja yang membuatmu bersyukur hari ini, yang mungkin saja kamu lupakan. Harapannya, menulis diary harian bisa membantumu menghadapi mood swing dengan baik sob!

2. Menjaga Kesehatan Fisik

Selain itu, kamu bisa mencoba menjaga kesehatan fisik mu dalam sehari-harinya. Mulai dari menjaga pola makan, berolahraga, sampai beristirahat yang cukup. Dari situ, ini dapat berguna bagi kamu untuk mengendalikan stress, serta menurunkan tekanan darah. Dengan begitu, ini bisa membantumu menghadapi mood swing dengan baik deh!

Misalnya, kamu lagi merasa mood swing karena stress soal pekerjaan di kantor. Dari situ, lo merasa jadi gak mood bekerja, yang membuat produktivitas mu menurun. Nah, kamu bisa mencoba menjaga kesehatan fisikmu guna menghadapi mood swing. Salah satunya dengan berolahraga yang teratur tiap minggunya. Harapannya, menjaga kesehatan fisik bisa membantumu dalam menghadapi mood swing sob!

Baca Juga : Pentingnya Olahraga Untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri

3. Konsultasi dengan Profesional Kesehatan Mental

Jika dua cara sebelumnya belum berhasil, kamu bisa mencoba berkonsultasi dengan profesional kesehatan mental, seperti psikolog dan psikiater. Ini tentunya hal yang wajar untuk dilakukan, sebab ada kalanya kamu gak bisa menghadapi suatu masalah sendirian. Selain itu, berkonsultasi juga bisa membantumu dalam memahami masalah yang kamu miliki. Dengan begitu, ini bisa membantumu dalam menghadapi mood swing deh sob!

Misalnya, kamu merasa mood swing mu gak hilang-hilang walaupun telah menulis diary harian dan berolahraga yang rutin. Nah, kamu bisa coba berkonsultasi dengan psikolog untuk menghadapi itu. Dari situ, kamu bisa mendapatkan solusi yang pas mengenai mood swing mu itu. Harapannya, berkonsultasi dengan profesional kesehatan mental bisa membantumu dalam menghadapi mood swing sob!

Perlu diingat, hanya profesional kesehatan mental yang bisa mendiagnosa seseorang mengalami mood swings atau gangguan bipolar. Oleh karena itu, hindari buat self-diagnose, alias mendiagnosa diri kamu sendiri. Kalo kamu merasakan gejalanya, cobalah untuk mendatangi mereka untuk meminta bantuan. Dengan begitu, kamu bisa memperoleh cara yang tepat untuk menghadapi gangguan yang kamu miliki sob! Misalnya, dengan ikut layanan konseling di Satu Persen.

Nah, sekarang Satu Persen juga nyediain layanan Konseling 1-on-1 sama Psikolog. Di konseling ini kamu bakal dapet tes psikologi, juga asesmen pra-konseling untuk bisa tau hal-hal apa aja yang bisa memicu. Diakhir kamu akan mendapat worksheet dan terapi yang bakal disesuaiin sama hasil tes dan asesmen supaya bisa ngebantu kondisi kamu secara sesuai.

Kalau kamu ingin mengetahui kondisi kesehatan mental kamu akhir-akhir ini, kamu bisa mencoba Tes Sehat Mental. Jangan lupa buat terus pantengin informasi dari kita dengan follow instagram Satu Persen di @satupersenofficial. Selain itu, kamu juga bisa nonton video YouTube Satu Persen tentang “Mengenal Perbedaan Mood Swings dan Bipolar (Gangguan Bipolar)”. Semoga kamu berkembang menjadi lebih baik, seenggaknya Satu Persen setiap harinya.

Part--1---Introduction-to-Digital-Marketing-4

Referensi

Kilburn, M. (2018, April 13). 7 causes of mood swings. A.Vogel. https://www.avogel.co.uk/health/stress-anxiety-low-mood/7-causes-of-mood-swings/

Grohol, John M. (2018, October 8). All About Mood Swings. Psych Central. https://psychcentral.com/lib/all-about-mood-swings/Macdonald, A. (2010, September 13). Distinguishing depression from normal adolescent mood swings. Harvard Health Publishing.

Read More
judi

Mengenal Siklotimia, Gangguan Mood yang Mirip Bipolar

Siklotimia Gangguan Mood Mirip Bipolar
Satu Persen – Mengenal Siklotimia: Gangguan Mood yang Mirip Bipolar

Editor’s Note: Sebelum masuk ke artikelnya, gue mau kasih disclaimer kalau artikel ini gak bisa dijadikan bahan untuk self-diagnosis, ya! Jadi, kalau lo merasakan beberapa gejala yang disebutkan, lo perlu mengonsultasikan hal tersebut ke psikolog buat mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat. Happy reading!:D


Halo, Perseners! Balik lagi sama aku Fifi.

Perseners, pasti udah sering denger tentang gangguan mood, dong? Gangguan yang membuat penderitanya sulit mengontrol suasana hati. Gangguan mood ini banyak banget macamnya. Yang mungkin banyak dikenal oleh masyarakat umum adalah Bipolar. Selain bipolar, ada juga gangguan yang mirip, namun gejalanya ringan. Gangguan tersebut adalah siklotimik atau siklotimia. Dalam artikel kali ini, aku akan bahas mengenai gangguan siklotimia.

Gangguan siklotimik yang dikenal juga dengan siklotimia adalah gangguan pada suasana hati yang menyebabkan emosi naik turun, dari hipomania ke depresi, tapi dalam skala ringan. Hipomania adalah perubahan suasana hati yang membuat seseorang merasa sangat bersemangat baik secara fisik maupun mental. Penderitanya bisa merasakan senang yang berlebih dan merasa sangat sedih dalam waktu singkat.

Apa Bedanya Siklotimia dan Bipolar?

perbedaan siklotimia dan bipolar
Cr. dictio.id

Gangguan ini memang mirip dengan bipolar, namun perubahan mood yang terjadi tidak seekstrem bipolar. Pada bipolar, perubahan mood bisa terjadi dari kondisi senang yang berlebihan (mania) menuju depresi berat. Pada siklotimia, ditandai dengan perasaan senang yang berlebih, namun tidak sampai pada tahap mania (hipomania) berubah menjadi hampa dan sedih. Perubahan gejala siklotimik biasanya berpola, depresi – normal – hipomania.

Baca juga: Bipolar: Definisi, Jenis, dan Cara Mengatasi

Ketika mengalami fase hipomania, penderita bisa merasa memiliki banyak energi sehingga berdampak pada waktu tidurnya. Ketika mengalami fase depresi, penderita akan kehilangan minat pada hal-hal yang biasanya mereka sukai. Gangguan ini tidak menghentikan aktivitas sehari-hari, namun aktivitas yang dilakukan berjalan lebih lambat dari biasanya.

Orang yang mengalami gangguan ini biasanya mereka tidak sadar, karena perubahan emosi yang dialami tidak terlalu ekstrem. Meski gejalanya tidak seekstrem bipolar, kondisi ini perlu diwaspadai. Jika tidak mendapatkan perawatan, gejala yang muncul bisa menjadi parah dan bisa berkembang menjadi gangguan bipolar 1 atau bipolar 2.

Gejala yang muncul pada kondisi depresi antara lain adalah:

1. Agresif

2. Insomnia/ hipersomnia

3. Penurunan nafsu makan

4. Mudah lelah

5. Dorongan seksual rendah

6. Sulit berkonsentrasi

7. Munculnya perasaan tidak berharga atau bersalah

8. Memikirkan kematian atau bunuh diri

Sementara gejala yang muncul pada kondisi hipomania antara lain adalah:

1. Perasaan bahagia yang berlebihan

2. Terlalu bersemangat tanpa merasa lelah

3. Harga diri atau self-esteem yang meningkat

4. Tidak teliti

5. Cenderung berbicara dengan sangat cepat dan lebih banyak dari biasanya

6. Menjadi gelisah dan mudah tersinggung

7. Menjalani aktivitas fisik dengan berlebihan

Penyebab Siklotimia

penyebab gangguan mood siklotimia yang mirip bipolar
Cr. dictio.id

Belum diketahui secara spesifik apa yang menjadi penyebab siklomitia ini secara pasti. Gangguan ini bisa dialami oleh pria maupun wanita. Umumnya penderita baru menunjukkan gejala pada usia menginjak remaja. Beberapa hal yang diyakini menjadi penyebab munculnya gangguan ini antara lain:

1. Keturunan

2. Perubahan sistem saraf otak

3. Lingkungan, seperti pengalaman traumatis atau stres yang berkepanjangan.

Untuk membedakan gangguan ini dan kondisi stres biasa, dokter akan membandingkan gejala yang dialami dengan kriteria klinis berikut:

1. Periode suasana hati yang meningkat (hipomania) dan depresi selama setidaknya dua tahun (satu tahun pada anak-anak dan remaja) terjadi setidaknya setengah periode waktu tersebut (2 tahun)

2. Periode suasana hati yang stabil yang berlangsung kurang dari dua bulan

3. Gejala yang memengaruhi kehidupan sehari-hari secara sosial — di sekolah, tempat kerja, dll

4. Gejala yang tidak memenuhi kriteria untuk gangguan bipolar, depresi berat, atau gangguan mental lainnya

5. Gejala yang tidak disebabkan oleh penyalahgunaan zat atau kondisi medis lainnya

Baca Juga: Mood Swing Tanpa Sebab? Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya

Penanganan Siklotimia

Siklotimia merupakan gangguan psikologis kronis yang membuat penderitanya memerlukan pengobatan seumur hidup. Jika mereka berhenti minum obat, maka gejalanya akan kambuh atau bahkan menjadi lebih parah. Penanganan utama yang diperlukan oleh penderita adalah obat-obatan dan psikoterapi.

1. Obat-obatan

Pengobatan menggunakan obat-obatan hanya bisa diresepkan oleh dokter spesialis kejiwaan. Psikolog tidak memiliki wewenang untuk meresepkan obat-obatan kepada pasien. Beberapa jenis obat-obatan yang diresepkan untuk penderita antara lain:

– Obat penstabil mood seperti lithium

– Obat anti kejang atau antikonvulsan, seperti divalproex sodium, lamotrigine, dan asam valproat

– Obat antipsikotik atipikal seperti olanzapine, quetiapine, dan risperidone. Antipsikotik atipikal dapat membantu pasien yang tidak merespons obat antikonsulvan.

– Obat anti cemas seperti benzodiazepine

– Antidepresan. Obat ini biasanya harus diiringi dengan obat penstabil mood karena dapat menyebabkan episode manik yang berbahaya jika dikonsumsi sendiri.

2. Psikoterapi

Terapi yang umumnya dilakukan oleh penderita adalah terapi kognitif, terapi interpersonal dan ritme sosial (IPSRT), dan well-being therapy. Terapi kognitif (CBT) dilakukan sebagai fokus pada pikiran dan keyakinan negatif dan merubahnya menjadi pikiran dan keyakinan positif. CBT juga mengajarkan teknik manajemen stres dan mengembangkan teknik koping masalah.

Terapi interpersonal dan ritme sosial ini fokus pada stabilisasi ritme harian, terutama yang berhubungan dengan tidur, bangun, hingga waktu makan. Penderita gangguan mood dapat membuat rutinitas harian untuk membantu menstabilkan suasana hati mereka.

Melansir dari healthline.com, well-being therapy dilakukan dengan fokus peningkatan kualitas hidup secara keseluruhan. Well-being therapy sebagai satu bagian dari psikologi positif yang bertujuan untuk membantu individu dengan meningkatkan aspek positif yang dimiliki serta mengembangkan kekuatannya.

Coba Juga: Tes Sehat Mental

Untuk kamu yang sudah didiagnosis mengalami siklotimia atau gangguan psikologis lainnya dan mencari layanan konseling yang tepat, layanan konseling Satu Persen mungkin bisa jadi opsi buat kamu. Layanan konseling ini memang fokus untuk mengatasi masalah klinis, seperti gangguan mood. Psikolog Satu Persen merupakan lulusan S2 psikologi profesi dan terlatih dalam membantu pasien untuk terapi.

Kalau kamu merasakan gejala-gejala seperti yang tertulis diatas, ada baiknya kamu melakukan pemeriksaan psikologi. Informasi yang disampaikan dalam artikel ini hanya bersifat informatif dan tidak bisa kamu gunakan untuk mendiagnosis kondisi psikologismu. Kamu bisa coba memakai layanan konseling dari Satu Persen untuk dapetin diagnosis awal melalui tes psikologi dan asesmen pra-konseling untuk bisa tahu kondisi psikologismu. Di Akhir sesi, kamu bakal dapet worksheet dan terapi yang disesuaikan sama hasil tes dan asesmen.

Kalau kamu tertarik buat coba layanan konseling dengan psikolog berpengalaman ini, kamu bisa klik banner di bawah ini, ya!

CTA-Blog-Post-06-1-16

Selain dari artikel ini, kalau kamu mau pengen tau lebih banyak tentang gangguan mood. Kamu juga bisa coba tonton video dari YouTube Satu Persen di bawah ini, ya!

YouTube Satu Persen – Alasan dan Cara Mengatasi Moody

Sekian dulu untuk informasi tentang siklotimia. Terima kasih sudah baca kontenku sampai habis. Semoga bermanfaat dan bisa membantu kalian untuk #HidupSeutuhnya.

Referensi:

Kerr, M. (2018). Cyclothimia. Healthline. https://www.healthline.com/health/depression/cyclothymia#treatments

Cyclothimia (Cyclothimic Dissorder). Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cyclothymia/diagnosis-treatment/drc-20371281

Read More