putinvzrivaetdoma.org

media online informasi mengenai game online tergacor di tahun 2023

Baik

judi

Mengelola Waktu Lembur untuk Work Life Balance yang Lebih Baik

Di era yang serba cepat ini, manajemen waktu menjadi kunci utama dalam berbagai aspek kehidupan, terutama di tempat kerja. Saat lembur, pentingnya manajemen waktu menjadi semakin terasa. Mengapa demikian? Mari kita ulas lebih dalam.

Pertama, manajemen waktu yang baik dapat meningkatkan produktivitas. Saat lembur, waktu yang Anda miliki terbatas. Dengan mengatur waktu secara efisien, Anda dapat memprioritaskan tugas-tugas penting dan menyelesaikannya dengan lebih efektif. Ini berarti, tugas yang biasanya memakan waktu lama dapat diselesaikan dalam waktu yang lebih singkat, meningkatkan output kerja Anda secara signifikan.

Kedua, kualitas kerja juga terpengaruh oleh bagaimana Anda mengelola waktu. Dengan waktu yang terorganisir, Kita memiliki kesempatan untuk fokus pada detail dan kualitas pekerjaan. Ini berarti pekerjaan yang dihasilkan tidak hanya cepat selesai tetapi juga memiliki standar kualitas yang tinggi.

Ketiga, manajemen waktu yang baik dapat mengurangi stres. Stres sering kali muncul karena tekanan waktu dan tumpukan pekerjaan yang tampaknya tidak ada habisnya. Dengan mengatur waktu secara efektif, Anda dapat mengurangi rasa terburu-buru dan tekanan yang tidak perlu, sehingga mengurangi tingkat stres saat lembur.

Keempat, manajemen waktu memungkinkan kita untuk mencapai keseimbangan hidup yang lebih baik. Dengan mengatur waktu kerja dan waktu istirahat secara seimbang, Anda dapat memastikan bahwa kehidupan pribadi dan profesional Anda tidak saling mengganggu. Ini penting untuk menjaga kesehatan mental dan fisik Anda.

Kelima, manajemen waktu yang baik juga berkontribusi pada peningkatan kepuasan kerja. Saat kita dapat menyelesaikan tugas dengan efisien dan efektif, ini menciptakan rasa pencapaian dan kepuasan. Anda merasa waktu yang dihabiskan untuk lembur menjadi lebih bermakna dan produktif.

Namun, apa yang terjadi jika manajemen waktu tidak diterapkan dengan baik saat lembur? Ini dapat berdampak negatif pada produktivitas. Tanpa manajemen waktu yang efektif, kita mungkin menghabiskan lebih banyak waktu untuk tugas yang seharusnya bisa diselesaikan dalam waktu yang lebih singkat. Ini tidak hanya mengurangi efisiensi kerja Anda tetapi juga dapat menimbulkan kelelahan dan penurunan kualitas kerja.

Dalam bagian berikutnya, kita akan membahas lebih lanjut tentang Dampak Negatif Kurangnya Manajemen Waktu pada Produktivitas. Kita akan melihat bagaimana kurangnya manajemen waktu dapat menghambat kemampuan Anda untuk bekerja secara efektif dan efisien, serta dampaknya terhadap kinerja kerja secara keseluruhan.

Dampak Negatif Kurangnya Manajemen Waktu pada Produktivitas

Setelah memahami pentingnya manajemen waktu saat lembur, kita perlu menyadari dampak negatif yang muncul ketika manajemen waktu tidak diterapkan dengan baik. Kurangnya manajemen waktu tidak hanya berpengaruh pada individu, tetapi juga pada produktivitas keseluruhan perusahaan.

Penurunan Produktivitas: Kurangnya manajemen waktu sering kali menyebabkan penurunan produktivitas. Karyawan yang gagal mengatur waktu mereka dengan efisien cenderung kehilangan fokus dan motivasi. Hal ini mengakibatkan penurunan kinerja dan produktivitas, yang pada akhirnya berdampak negatif pada output keseluruhan perusahaan.

Kualitas Kerja yang Buruk: Manajemen waktu yang buruk juga berdampak pada kualitas kerja. Karyawan yang terburu-buru dalam menyelesaikan tugas mereka sering membuat kesalahan yang tidak perlu. Hal ini tidak hanya mempengaruhi kualitas pekerjaan individu, tetapi juga citra dan standar perusahaan secara keseluruhan.

Alur Kerja yang Tidak Efisien: Kurangnya manajemen waktu dapat mengakibatkan alur kerja yang kacau dan tidak terorganisir. Ini mengarah pada inefisiensi dalam proses kerja, di mana tugas-tugas tidak diselesaikan dalam urutan yang paling logis atau efektif.

Reputasi Perusahaan yang Buruk: Kualitas kerja yang buruk dan produktivitas yang rendah dapat merusak reputasi perusahaan. Pelanggan yang kecewa dengan produk atau layanan yang tidak memenuhi standar dapat memberikan dampak jangka panjang pada citra perusahaan.

Stres pada Karyawan: Kurangnya manajemen waktu sering kali menyebabkan stres pada karyawan. Karyawan yang merasa terburu-buru dan tidak mampu mengatur waktu mereka dengan baik cenderung mengalami tekanan yang lebih besar, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisik mereka.

Untuk mengatasi masalah ini, perusahaan perlu memberikan pelatihan dan pengembangan karyawan dalam manajemen waktu. Dengan dukungan dan sumber daya yang tepat, karyawan dapat belajar mengatur waktu mereka dengan lebih efektif, sehingga meningkatkan produktivitas dan kualitas kerja.

Dalam bagian berikutnya, kita akan membahas tentang Risiko Kesehatan Akibat Lembur Tanpa Manajemen Waktu yang Baik. Kita akan melihat bagaimana kurangnya manajemen waktu saat lembur tidak hanya berdampak pada produktivitas, tetapi juga pada kesehatan fisik dan mental karyawan.

Risiko Kesehatan Akibat Lembur Tanpa Manajemen Waktu yang Baik

Kerja lembur telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan profesional banyak orang. Namun, tanpa manajemen waktu yang baik, lembur bisa membawa risiko kesehatan yang serius. Mari kita bahas dampaknya pada kesehatan fisik dan mental.

Dampak pada Kesehatan Fisik

Kelelahan Kronis: Bekerja lembur secara terus-menerus meningkatkan risiko kelelahan kronis. Kurangnya istirahat mempengaruhi siklus tidur dan pemulihan tubuh, menyebabkan penurunan energi dan konsentrasi.

Gangguan Tidur: Jam kerja yang panjang mengganggu pola tidur sehat. Ini bisa menyebabkan insomnia dan penurunan kualitas tidur, melemahkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko penyakit serius.

Penurunan Kebugaran Fisik: Kurangnya waktu untuk berolahraga dan menjaga kebugaran fisik adalah dampak langsung dari bekerja lembur. Gaya hidup sedentari ini meningkatkan risiko penyakit jantung, obesitas, dan diabetes.

Dampak pada Kesehatan Mental

Stres Berkepanjangan: Tekanan untuk memenuhi tenggat waktu dan tuntutan kerja yang tinggi dapat menyebabkan kecemasan, depresi, dan gangguan mental lainnya.

Kehilangan Keseimbangan Kehidupan: Menghabiskan sebagian besar waktu untuk bekerja meninggalkan sedikit waktu untuk kegiatan sosial dan hobi. Ini berdampak negatif pada kesehatan mental dan hubungan antarpribadi.

Kepuasan Kerja Menurun: Meskipun awalnya mungkin terlihat sebagai dedikasi, lembur yang berlebihan dapat mengurangi kepuasan kerja, menurunkan motivasi, dan menyebabkan kelelahan emosional.

Mengakui dan mengelola dampak buruk lembur pada kesehatan fisik dan mental adalah kunci. Langkah-langkah seperti mengatur batasan waktu kerja yang sehat, menetapkan prioritas, dan mencari waktu untuk beristirahat sangat penting. Komunikasi dengan atasan dan dukungan dari teman serta keluarga juga membantu.

Keseimbangan antara kerja dan kehidupan pribadi adalah penting. Prioritaskan kesehatan dan kesejahteraan Anda, karena hanya dengan tubuh dan pikiran yang sehat, Anda dapat memberikan kontribusi maksimal dalam pekerjaan dan menikmati kehidupan yang memuaskan.

Pengaruh terhadap Keseimbangan Hidup-Kerja

Dalam dunia kerja yang serba cepat dan menuntut, keseimbangan hidup-kerja menjadi aspek penting yang seringkali terabaikan. Keseimbangan ini tidak hanya mempengaruhi kepuasan kerja, tetapi juga kesuksesan karier seseorang. Berdasarkan penelitian, keseimbangan waktu, keterlibatan, dan kepuasan dalam kehidupan kerja memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan. Hal ini menunjukkan pentingnya mencari keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan untuk mencapai kesuksesan karier dan kepuasan kerja yang lebih baik.

Salah satu cara untuk mencapai keseimbangan hidup-kerja adalah dengan mengatur jadwal kerja yang efektif. Ini berarti menetapkan batasan antara waktu kerja dan waktu pribadi. Misalnya, menetapkan jam kerja yang tetap dan menghindari pekerjaan di luar jam tersebut kecuali dalam keadaan darurat. Ini membantu dalam memastikan bahwa waktu luang dapat digunakan untuk kegiatan pribadi atau bersama keluarga, yang penting untuk menjaga keseimbangan hidup-kerja.

Mengurangi pengeluaran yang tidak perlu juga dapat membantu dalam mencapai keseimbangan hidup-kerja. Dengan mengelola keuangan dengan bijak, seseorang dapat mengurangi tekanan untuk bekerja lebih keras atau lebih lama untuk memenuhi kebutuhan finansial. Ini memungkinkan lebih banyak waktu untuk dihabiskan dengan keluarga atau untuk kegiatan pribadi, yang pada gilirannya meningkatkan kualitas hidup.

Memprioritaskan waktu untuk kegiatan di luar pekerjaan juga penting dalam mencapai keseimbangan hidup-kerja. Ini bisa berupa hobi, olahraga, atau menghabiskan waktu berkualitas dengan keluarga dan teman. Kegiatan-kegiatan ini tidak hanya memberikan relaksasi tetapi juga membantu dalam mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan mental.

Mengembangkan keterampilan yang tepat juga penting dalam mencapai keseimbangan hidup-kerja. Keterampilan seperti manajemen waktu, komunikasi, dan kepemimpinan tidak hanya berguna dalam pekerjaan tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Keterampilan-keterampilan ini membantu seseorang dalam mengelola tugas-tugas dengan lebih efektif, memungkinkan lebih banyak waktu untuk kehidupan pribadi.

Keseimbangan hidup-kerja adalah aspek penting yang mempengaruhi kesuksesan karier dan kepuasan kerja. Dengan mengatur jadwal kerja yang efektif, mengurangi pengeluaran yang tidak perlu, memprioritaskan waktu untuk kegiatan di luar pekerjaan, dan mengembangkan keterampilan yang tepat, seseorang dapat mencapai keseimbangan yang diinginkan. Ini tidak hanya meningkatkan kepuasan kerja tetapi juga kualitas hidup secara keseluruhan.

Kesimpulan

Setelah memahami pentingnya manajemen waktu saat lembur, dampak negatif dari kurangnya manajemen waktu pada produktivitas, risiko kesehatan, dan pengaruhnya terhadap keseimbangan hidup-kerja, kita dapat melihat bahwa keseimbangan ini bukan hanya penting untuk kepuasan kerja, tetapi juga untuk kesehatan dan kebahagiaan kita secara keseluruhan.

Untuk membantu Karyawan Anda dalam mengelola tantangan ini, sangat disarankan untuk mengambil langkah proaktif. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan Psychotest & Assessment yang tersedia di Life Skills. Tes ini dirancang untuk memberikan wawasan lebih dalam tentang diri Karyawan, termasuk cara mengelola stres, memahami nilai pribadi, dan mengidentifikasi kekuatan serta kelemahan,membantu mengenal diri sendiri lebih dalam. Ini penting untuk mengembangkan strategi manajemen waktu dan keseimbangan hidup-kerja yang efektif.

Psychotest & Assessment berguna mengidentifikasi area di mana Karyawan Anda unggul dan aspek yang perlu ditingkatkan. Pengetahuan ini sangat berguna dalam pengembangan karier dan kehidupan pribadi.

Gunakan kesempatan ini untuk belajar lebih banyak tentang kepribadian dan bagaimana dapat meningkatkan kualitas hidup dan kerja karyawan Anda. Berikan investasi terbaik kepada karyawan Anda.

Read More
judi

Niat Berbuat Baik, Malah Bikin Buruk

toxic positivity
Satu Persen – Kenali Toxic Positivity

Respon apa sih yang kamu kasih ke lawan bicaramu ketika mereka sedang memiliki masalah kemudian bercerita denganmu?

Mungkin jawaban yang sering kali kamu berikan adalah “semangat lah jangan gampang nyerah”, “yaelah bersyukur masih banyak diluar sana yang punya masalah lebih berat”, “uda pikir positif aja kamu pasti bisa”, dan jawaban positif lainnya.

Apa kamu seperti itu?

Apakah jawaban tersebut menurutmu bagus untuk kamu sampaikan saat lawan bicaramu sedang ada masalah atau malah justru kebalikannya?

Bagi kamu yang mempunyai masalah, apakah jawaban tersebut malah justru membuatmu kecewa dan merasa beban yang dihadapi semakin berat?

Ya bener banget, memberi jawaban positif gak selalu membuat situasi menjadi positif juga. Tanpa kamu sadari bisa jadi efeknya malah negatif untuk lawan bicaramu. “Bukannya memberi semangat atau sekedar saran positif ketika lawan bicara memiliki masalah malah justru baik ya?”

Well, tidak sepenuhnya salah, tetapi yang perlu kamu perhatikan sebelum memberikan saran tersebut adalah apakah kamu sudah mengetahui permasalahannya secara detail dengan membiarkannya bercerita padamu tanpa kamu potong dengan memberi saran atau nasehat positifmu?

Kebanyakan dari kita memberikan saran-saran yang positif tanpa mengetahui akar permasalahannya atau selalu memberikan saran positif yang terkadang baik untuk kita pribadi tapi belum tentu baik untuk lawan bicaramu tanpa kamu sadari, coba pikirkan apakah dirimu seperti itu?

Jika kamu orang seperti itu maka kamu masuk dalam kategori “Toxic Positivity” dan selamat karena kamu berada pada artikel yang tepat dimana artikel ini akan membahas tentang mengenal “Toxic Positvity” dalam kehidupan.

Apa Itu Toxic Positivity?

Toxic Positivity sederhananya adalah kebiasaan yang membuat kamu selalu melihat suatu kondisi dari sisi positif apapun keadaannya, dimana pikiran negatif dalam dirimu berusaha untuk dihilangkan atau dimatikan dengan saran yang membangun seperti di atas. Padahal, tak jarang kamu malah akan semakin kesal dan muak ketika mendengarkan saran tersebut.

Saran-saran postif yang diterima oleh otakmu akan memaksa kamu untuk selalu berpikir positif terhadap berbagai situasi. Tentunya kondisi ini tidak baik karena otak akan secara tidak sadar terhipnotis dengan saran tersebut sehingga akan berdampak kepada kinerja otakmu yang akan merespon suatu masalah mungkin akan menjadi baik-baik saja. Hal ini cepat atau lambat bisa mematikan respon kewaspadaanmu terhadap situasi atau kondisi buruk yang akan menimpamu.

Memberikan kata positif kepada seseorang yang sedang memiliki suatu masalah bukan seketika menjadikan orang tersebut dapat berpikiran positif seperti apa yang kita harapkan. Menurut pernyataan Wood et.al (2009) dalam jurnalnya Psychological Science menyatakan bahwa memberikan kata-kata positif ke lawan bicara yang sedang terkena masalah dapat membuat lawan bicara merasa tidak dihargai dan dinilai sebagai sikap meremehkannya.

Efek yang ditimbulkan lainnya adalah respon emosi negatif dalam dirimu akan sebisa mungkin diredam dengan saran-saran positif seperti diatas yang perlahan akan menimbulkan gangguan kesehatan mental pada dirimu seperti stress berkepanjangan. Ini bisa muncul akibat rendahnya sensitivitas otak kita dalam mengatasi emosi negatif baik itu yang ditimbulkan dari rasa sedih ataupun kecewa yang membuat otak kita terus-menerus berpura-pura bahagia sepanjang waktu.

Baca Juga : Body Positivy Malah Jadi Toxic Positivy

Dampak dari Toxic Positivity

Melakukan toxic positivity bisa menimbulkan beberapa dampak mulai dari yang ringan sampai berat diantaranya sebagi berikut.

1. Membohongi diri sendiri

Kamu akan berusaha memupuk rasa bahagia dan bersikap positif yang semu, ketika ini dibiarkan kamu akan cepat atau lambat akan semakin memicu stress. Dilansir dari Psychology Today berusaha untuk menyangkal dan membohongi emosi negatif akan berdampak pada  membuat emosi menjadi jauh lebih besar.

2. Hubungan negatif dengan orang lain

Ketika kamu terus-menerus menjadi pendengar yang buruk dengan selalu memberikan saran-saran positif tanpa mengetahui akar permasalahan lawan bicaramu maka kamu akan cepat kehilangan kepercayaannya. Hubunganmu akan menjadi negatif dan kamu akan cepat ditinggalkan karena kamu dianggap toxic baginya.

3. Mengisolasi diri

Dengan bersikap denial pada rasa negatif yang dirimu alami secara tidak sadar kamu akan kehilangan koneksi dan kontrol terhadap dirimu sendiri. Tidak mengenali diri sendiri merupakan salah satu penyebab ketidakbahagiaan dalam hidup, membohongi diri sendiri juga akan mempersulit kamu dalam bersosialisasi kedepannya.

Baca Juga: Body Positivity Malah Jadi Toxic Positivity

4. Menimbulkan rasa tidak percaya diri

Berusaha membohongi diri sendiri membuat kamu akan merasa tidak percaya diri. Hal ini terjadi akibat perasaan malu yang timbul akibat toxic positivity yang kamu lakukan pada dirimu sendiri. Pelaku toxic positivity akan menyangkal emosi negatif yang ada pada dirinya di depan orang lain. Mereka akan sering berkata seperti “bagaimana jika orang tau bahwa aku seperti ini… apa yang akan mereka pikirkan”. Ketika emosi negatif ini meluap, kamu umumnya pasti akan merasa malu dan berusaha sembunyi dari keadaan.

5. Stress berkepanjangan

Pelaku toxic positivity dalam jangka panjang akan mengalami stress, hal ini terjadi akibat perasaan menyangkal emosi negatif yang ada pada dirinya menyebabkan buruknya pengelolaan stress yang ia miliki. Padahal dengan menerima emosi negatif tersebut membuat kamu lebih bisa mengendalikan diri sehingga mengoptimalkan sistem pengelolaan stress yang tubuh kamu miliki.

Cara Mengelola Stres (Stress Management) 

Cara Menghilangkan Sifat Toxic Positivity

Pelaku toxic positivity bisa terjadi dalam situasi apa saja, agar tidak berkepanjangan kamu menjadi individu yang mengalami sifat toxic positivity berikut cara mengatasinya.

1. Mengenali diri sendiri

Coba lebih bisa mengenal dan menerima diri sendiri karena dengan begitu kamu akan bisa perlahan menerima emosi negatif yang masuk kedalam dirimu atau bisa meredam agar tidak menularkan emosi negatif pada orang lain dengan saran-saran psoitif yang kamu berikan tanpa mengetahui akar masalah lawan bicaramu.

2. Identifikasi cara berpikir kognitif

Kamu perlu mengingat segala pikiran negatif itu tidak selamanya berarti buruk. Kamu harus bisa mencoba untuk membedakan dan mengidentifikasi pikiran negatif dalam dirimu. Salah satu contohnya adalah kamu selalu berpikiran negatif terhadap orang asing, hal ini bagus karena bisa meningkatkan kewaspadaanmu dalam berkegiatan tetapi kamu perlu ingat tidak semua orang asing itu jahat dan akan menyakitimu.

3. Ekspresikan bentuk emosi

Ketika memiliki masalah kamu pasti pernah tidak didengar atau tidak mendapatkan saran yang solutif baik itu dari teman, pasangan, hingga keluargamu sendiri. Maka cobalah saat itu untuk mengekspresikan emosi yang ada pada dirimu kedalam sesuatu yang positif seperti berolahraga, menggambar, hingga menulis karena dengan menulis aku pribadi bisa menuangkan segala rasa bentuk emosiku kedalam artikel yang bisa mengantarkanku menjadi juara tiga di kompetisi blog yang diadakan Satu Persen, mungkin buat kamu yang tertarik, bisa baca artikel “Pertanyaan Hati yang Sulit Dijawab Logika”

Kalau kamu semua masih ngerasa kesulitan untuk berubah, itu hal yang wajar banget kok. Satu Persen disini siap memberikan berbagai macam solusinya lewat layanan online konseling yang langsung ditangani oleh ahlinya.

Di konseling ini kamu bakal dapet tes psikologi untuk tau gambaran kondisi kamu saat ini. Lalu kamu juga akan dapet asesmen mendalam untuk mengenali alasan kesulitan untuk berubah. Diakhir kamu bakal dapet worksheet dan terapi yang bakal disesuaiin sama hasil tes dan asesmen supaya bisa ngebantu kamu.

Untuk daftar layanan konseling ini kamu bisa klik gambar berikut ini:

Satu-Persen-Artikel--30--6

Kalau kamu ingin mengetahui kondisi kesehatan mentalmu akhir-akhir ini, kamu juga bisa mencoba Tes Sehat Mental ini ya. Segitu dulu, akhir kata aku punya pesan buat kamu semua, hidup tak selamanya berjalan baik-baik saja maka tak mengapa sesekali merasakan hal yang tidak baik-baik saja mungkin saja itu rintangan dan cara agar kamu semakin kuat menjalani hidup.

Langsung tonton video Satu Persen di bawah ini terkait toxic positivity. Jangan lupa buat terus pantengin informasi dari kita dengan follow instagram Satu Persen di @satupersenofficial. Aku harap artikel ini bisa bermanfaat dan lewat membaca artikel ini bisa membuat kamu berkembang menjadi lebih baik, seenggaknya Satu Persen setiap harinya. Thanks!

Referensi

Joanne V. Wood, W.Q. Elaine Perunovic, John W. Lee. 2009. Positive  self-statments: power for some, peril of others. Psychological Science. https://doi.org/10.1111%2Fj.1467-9280.2009.02370.x.

Lukin, K. 2019. Psychology Today. Retrieved April 10, 2020, from Psychology Today Web site: https://www.psychologytoday.com/us/blog/the-man-cave/201908/toxic-positivity-dont-always-look-the-bright-side.

Read More
judi

7 Cara Mengatasi Bad Mood Agar Suasana Hati Tetap Baik

cara mengatasi bad mood
Satu Persen – 7 Cara Mengatasi Bad Mood

Dalam hidup, kita sering kali dihadapi dengan hal-hal yang nggak terduga. Belum lama ini aku mengalami hal yang membuatku berpikir kayak gini.

Hari itu aku menjalani rutinitasku seperti biasa, yakni aku bangun pagi, rapi-rapi, kemudian bersiap-siap untuk berangkat kerja. Tapi, ada satu momen yang seketika membuatku merasa menjadi orang paling sial di dunia.

Sepatuku yang entah dari mana menginjak kotoran dan baunya itu sukses menghancurkan mood-ku. Nggak cuma itu, dengan perasaan berkecamuk mau ngedumel, tiba-tiba aku mendapatkan pesan yang mengatakan bahwa dua rekan kerjaku sakit, sehingga mau nggak mau aku harus mengerjakan pekerjaan mereka.

bad mood
Source: Getillustration.com

Udah sepatu nggak nyaman untuk dipakai, ditambah lagi aku harus kerja 2x lebih ekstra dari biasanya. Kejadian-kejadian ini membuat mood yang telah kubangun sebaik mungkin pagi itu benar-benar jatuh ke titik terendah. Rasanya seakan-akan aku mau marah sama semua orang.

Nah, Perseners pasti juga pernah kan mengalami kejadian serupa yang bikin bad mood seperti aku? Kira-kira gimana ya cara mengatasi bad mood?

Setiap orang pasti pernah merasa kesal, sedih, atau mudah tersinggung saat sedang dalam mood yang buruk. Bad mood adalah perasaan yang lazim dirasakan oleh semua orang, tetapi bagi sebagian orang bad mood bisa menjadi masalah nyata. Nah, kabar baiknya ada hal-hal yang dapat kamu lakukan untuk mengatasi bad mood, lho.

Baca Juga: Apa Itu Moody dan Bagaimana Cara Mengatasinya

Nah, aku, Anggi, Part-time Blog Writer Satu Persen dan di blog ini aku akan kasih beberapa cara mengatasi bad mood yang buruk. Jadi, langsung aja kita simak ulasannya!

7 Cara Mengatasi Bad Mood

1.Tersenyum

Yup, tersenyum adalah cara mengatasi bad mood yang paling mudah untuk dilakukan. Sebuah penelitian yang dilakukan di University of South Australia menemukan bahwa ketika kamu tersenyum atau pura-pura tersenyum, ini akan menstimulasi amygdala (bagian otak yang berhubungan dengan emosi, perilaku, dan memori) untuk melepaskan neurotransmitter sehingga meningkatkan perasaan positif secara emosional.

cara mengatasi bad mood
Source: hitc.com

Atau dalam bahasa yang lebih sederhana, tersenyum dapat mengelabui otak kamu untuk merasakan kebahagiaan. Nah, ini karena otak kita nggak bisa membedakan mana senyum yang palsu atau asli. Jadi, saat kamu bad mood, coba deh tersenyum walaupun rasanya berat di hati, siapa tau mood kamu akan membaik.

2. Mendengarkan musik

Siapa di sini yang kalau lagi sedih, galau, atau bahagia, pasti ditemani musik? Nah, ternyata musik juga bisa loh kamu manfaatkan sebagai cara mengatasi bad mood yang serius. Udah nggak diragukan lagi, musik memiliki kemampuan untuk mengubah suasana hati.

mendengarkan musik
Source: We Heart It

Kalau lagi sedih trus kita dengerin lagu slow dan melow, pasti bisa bikin mewek. Terutama pas bad mood, lagu-lagu upbeat yang membuat kepalamu otomatis bergoyang bisa menjadi solusinya. Bahkan musik telah digunakan di banyak rumah sakit untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan, termasuk stres, lho.

3. Tertawa

Tertawa terbukti dapat meningkatkan hormon dopamin, yaitu zat kimia yang meningkatkan mood. Saat dopamin meningkat, sistem respon stres kita akan menurun dan menghasilkan perasaan tenang dan bahagia. Jadi, apabila pengin tahu cara mengatasi bad mood lainnya, kamu bisa mencari video-video lucu melalui handphone-mu dan tertawalah sebanyak mungkin.

4. Bicara dengan orang terdekat

Berinteraksi dengan orang lain juga dapat menjadi cara mengatasi bad mood lainnya yang ampuh. Ini akan meningkatkan suasana hatimu agar menjadi lebih baik. Bicarakan masalah, kekhawatiran, atau kejadian yang membuat mood-mu jelek dengan teman, sahabat, atau keluarga. Dengan begitu, kamu akan merasa sedikit lega, bahkan mungkin kamu juga bisa mendapatkan solusi akan masalah yang kamu alami.

Bahkan jika kamu nggak ingin membicarakan perasaanmu, menghabiskan waktu bersama orang lain, seperti berolahraga atau memasak, akan membantu meningkatkan suasana hati kamu juga.

5. Ubah pandangan dan cara berpikir

Cara kita berpikir memengaruhi perasaan kita. Kamu bisa aja merasa bad mood karena melihat temanmu lebih keren sebab bisa memiliki segala hal yang kamu inginkan, atau mungkin kamu merasa bad mood karena barang yang kamu beli di toko online tidak sesuai dengan yang kamu harapkan.

Maka dari itu, salah satu cara mengatasi bad mood yang cepat dan sederhana adalah dengan merubah ekspektasi dan berhenti membandingkan diri dengan orang lain. Alih-alih melihat apa yang nggak kamu miliki, lihatlah semua yang kamu miliki. Jangan pula menggantungkan kebahagiaan pada orang lain dengan berekspektasi yang tinggi.

6. Tingkatkan kualitas tidur

tingkatkan kualitas tidur
Source: imgflip.com

The Sainsbury’s Living Well Index menemukan bahwa kualitas tidur adalah indikator utama untuk hidup dengan baik. Suasana hati yang buruk bisa membuat kita merasa lelah. Namun, kelelahan juga bisa berdampak buruk pada suasana hati kita. Maka dari itu, istirahat yang cukup adalah cara mengatasi bad mood akibat kelelahan.

Buat kalian yang pengin tahu udah cukup tidur atau belum, coba ikuti Tes Kualitas Tidur ini. Mungkin hasilnya bisa menentukan jangka waktu tidur yang memengaruhi bad mood, nih.

7. Menonton video kucing

Sebuah survei terhadap hampir 7.000 orang menemukan bahwa orang merasa lebih energik dan positif setelah menonton video kucing. Bahkan, kesenangan yang mereka dapatkan dari video itu lebih besar daripada rasa bersalah karena menunda-nunda. Oh, ya! Video hewan lain seperti anjing juga bisa, lho!

Apakah aku hanya bad mood, atau aku depresi?

bad mood atau depresi
Source: en.dopl3r.com

Banyak orang berpikir bahwa depresi hanya sekedar merasa sedih. Namun, sebenarnya depresi juga meliputi perasaan moody, tidak sabaran, marah, atau se-simple tidak peduli dengan apa pun.

Depresi adalah suasana hati yang terus-menerus rendah atau mudah tersinggung yang berlangsung selama dua minggu atau lebih,” kata Emily Bray, seorang psikiater dari Portsmouth Regional Hospital di Portsmouth, New Hampshire. “Terlepas dari apa yang sedang terjadi dalam hidup kamu, dengan depresi, kamu cenderung merasa tidak mood. Faktanya, kamu mungkin tidak dapat menikmati hal-hal yang dulu kamu anggap menyenangkan dan menarik.”

Baca Juga: Kenalan sama Gejala Gangguan Depresi

Di sisi lain, jika kamu dalam suasana hati yang buruk, emosi kamu bisa berubah dari menit ke menit, jam ke jam, kata Dr. Bray. Kamu mungkin menangis, sulit bangun dari tempat tidur, merasa lelah atau tidak dapat berkonsentrasi—gejala yang juga menyertai depresi. Namun, kamu lebih mungkin merasakan dorongan emosional jika sesuatu yang baik terjadi. Jika kamu berpartisipasi dalam aktivitas yang menurut kamu menarik, kamu mungkin melupakan kekhawatiranmu.

Maka dari itu, apabila bad mood yang kamu rasakan menghalangi diri sendiri dalam menjalani kehidupan sehari-hari, atau berurusan dengan orang lain, artinya ini lebih dari sekedar suasana hati yang buruk. Oleh sebab itu, kamu perlu memberi tahu seseorang.

Nah, kamu bisa coba bicarakan perasaan tidak bahagia, stres, atau masalah-masalah lainnya dengan terapis. Salah satunya, kamu bisa coba konseling dengan psikolog-psikolog profesional yang ada di Satu Persen.

Melalui layanan konseling Satu Persen kamu bisa melakukan konsultasi one-on-one dengan psikolog Satu Persen yang dapat membantu kamu menghadapi masalah-masalahmu. Nggak cuma itu, kamu juga akan mendapatkan tes-tes untuk mengenal diri kamu lebih dalam seperti Tes Kesehatan Mental, Kepribadian, dan Minat Karir.

Nah, untuk informasi lebih lengkapnya, kamu bisa klik gambar di bawah ini:

CTA-Blog-Post-06-1-16

Selain itu, kamu juga boleh banget nonton video Youtube Satu Persen berikut ini. Nanti kamu bakal bisa belajar penyebab dan solusi mengatasi sikap moody.

Oke, aku harap melalui artikel ini kamu bisa memahami cara mengatasi bad mood untuk menjaga suasana hatimu lebih baik, dan juga berkembang ke arah yang lebih baik, setidaknya Satu Persen setiap harinya! So, aku Anggi, Part-time Blog Writer Satu Persen, sampai jumpa di tulisanku berikutnya!!

Referensi:

Millard, Elizabeth. (2020). Forcing a Smile May Improve Your Mood, Study Suggests. Verywell Mind. Retrieved, January 04, 2022, from https://www.verywellmind.com/news-science-shows-smiling-really-does-make-us-feel-better-5075811

Hayes, Rose. (2018). How to Tell if Your Bad Mood Is Actually Depression. Share Care. Retrieved, at January 04, 2022, from https://www.sharecare.com/mental-health-behavior/anxiety-depression/how-tell-bad-mood-depression

Heins. Kathleen M. (2015). How to Tell If It’s a Bad Mood or Depression. Retrieved, at January 04, 2022, from https://www.everydayhealth.com/news/how-tell-its-bad-mood-depression/

Burton, Neel. (2017). 10 Simple Ways to Improve Your Mood When You’re Feeling Down. Retrieved, at January 04, 2022, from https://www.psychologytoday.com/us/blog/hide-and-seek/201701/10-simple-ways-improve-your-mood-when-youre-feeling-down

Schupak, Amanda. (2015). 13 Things You Can Do To Improve Your Mood In 30 Seconds Or Less. Retrieved, at January 04, 2022, from https://www.self.com/story/13-things-you-can-do-to-improve-your-mood-in-30-seconds-or-less

Read More
judi

7 Tanda Kesehatan Mentalmu dalam Keadaan Baik

Ilustrasi kesehatan mental baik

There’s no health without mental health.

Mungkin kita semua udah sering mendengar kalimat ini. Tapi, kenapa?

Coba bayangkan kalau kamu sehat secara fisik–nggak punya penyakit fisik, juga bisa bergerak dengan bebas dan aktif. Tapi di sisi lain, kamu nggak bahagia, nggak punya motivasi untuk melakukan apapun, susah berkonsentrasi, atau bahkan punya pikiran kalau hidup itu nggak berguna. Walaupun secara fisik kamu sehat, tapi keadaan mentalmu yang nggak sehat membuatmu nggak bisa produktif dan menikmati hidup dengan seutuhnya.

Meski begitu, stress dan tekanan adalah hal wajar yang pernah dialami oleh semua orang. Sebagai manusia, kita pasti punya ups-and-downs yang beragam. Ada hari-hari yang berjalan dengan baik, ada juga hari-hari yang berjalan dengan buruk. Mereka semua pernah hadir dan pergi dalam hidup kita.

Tanpa disadari, mungkin kita justru mengalami perubahan positif sebagai akibat dari pasang surut kehidupan. Bisa jadi, ternyata selama ini segala usaha yang kita lakukan untuk menjaga kesehatan mental kita membuahkan hasil yang positif.

Tanda-tanda perubahan positif dan kesehatan mental yang baik

Kesehatan mental dalam kondisi baik itu bukan berarti kita merasakan kebahagiaan setiap saat. Bukan juga berarti kalau kita sama sekali nggak punya masalah.

Lalu, apa saja sih tanda-tanda kesehatan mental kita sudah berada dalam kondisi yang lebih baik?

1. Kamu memahami bahwa fluktuasi dalam kesehatan mental itu natural dan wajar

Seiring berjalannya waktu, kamu mulai memahami kalau sewaktu-waktu mungkin kamu akan merasa sedih dan tertekan. Kamu juga tahu apa yang harus kamu lakukan ketika emosi negatif itu muncul. Kamu menjadi semakin tangguh dan tahu bahwa emosi negatif ini hanyalah gelombang yang akan berlalu.

Kamu juga tahu apa yang harus kamu lakukan ketika emosi negatif itu muncul. Ketika kamu membutuhkan bantuan orang lain, kamu juga tidak akan bersikap defensif dan menolaknya. Good days will come again.

2. You feel good; kamu mampu merasakan emosi-emosi positif

Ketika kondisi kesehatan mentalmu dalam keadaan baik, kamu merasakan kepuasan akan hidupmu. Kamu juga mampu untuk merasakan emosi-emosi positif, seperti perasaan bahagia, perasaan dicintai, atau perasaan syukur.

Selain itu, kamu juga terampil melihat sebuah peristiwa dari perspektif lain dan tidak membiarkan dirimu untuk terperangkap dalam emosi negatif berlarut-larut.

3. Kamu mulai melakukan self-care secara rutin

Selama masa-masa sulit,  junk food mungkin jadi teman dalam hidupmu. Kamu juga mungkin melewatkan olahraga dan lupa melakukan rutinitas perawatan pribadi, seperti mandi atau sikat gigi.

Kalau kamu sudah mulai menunjukkan perubahan positif dalam hal self-care, seperti makan makanan bergizi, melakukan aktivitas fisik, serta melakukan perawatan pribadi, selamat! Kamu sudah membuat kemajuan dalam hal kesehatan mentalmu.

4. Kamu punya sense of belonging

Ketika kondisi mentalmu buruk, mungkin kamu kehilangan tujuan hidup, atau tidak dapat berfungsi dan berkontribusi untuk lingkunganmu.

Kalau kondisi kesehatan mentalmu sudah membaik, kamu mungkin merasa lebih tenang dan damai, atau bahkan merasa lebih spiritual. Kamu juga merasa bahagia dapat produktif dan berkontribusi, baik itu untuk dirimu sendiri, keluarga, atau bahkan masyarakat.

5. Kamu memiliki hubungan yang sehat

Ketika kamu dalam keadaan terpuruk, mungkin kamu menarik diri dari hubungan. Rasanya seperti tidak ada cukup tenaga untuk menjaga hubungan yang kamu miliki.

Ketika kesehatan mentalmu dalam keadaan baik, kamu merasa berenergi kembali untuk kembali menjalin hubungan dan memberi mereka perhatian yang layak mereka dapatkan. Kamu juga tidak akan membuang waktumu pada orang-orang toxic dan menoleransi perilaku mereka.

6. Kamu memiliki hubungan yang sehat dengan diri sendiri

Sebelumnya, kamu mungkin kerap membenci dan menghukum dirimu ketika kamu gagal mencapai tujuan atau cita-citamu. Kamu mungkin sering membanding-bandingkan diri dengan orang lain, dan menetapkan standar yang tidak realistis pada dirimu sendiri.

Adalah sebuah kemajuan besar apabila saat ini kamu mengerti kalau kegagalan adalah hal yang wajar. Kemajuan itu juga dapat berbentuk pemahaman terhadap kelebihan dan kekuranganmu. Kamu mencintai dirimu sendiri dan memiliki hubungan yang baik dengan diri sendiri.

7. Kamu lebih percaya diri

Ketika kamu sedang merasa down, kamu mungkin merasa tidak percaya diri dengan penampilan atau kemampuanmu. Setelah kesehatan mentalmu membaik, kamu dapat lebih mengenali dirimu sendiri yang luar biasa dan unik, merasa lebih percaya diri dengan siapa dirimu, dan memperbaiki diri dalam hal-hal yang perlu diperbaiki.

Lantas, apa yang bisa aku lakukan untuk menjaga kesehatan mentalku?

Selain tetap menjalankan rutinitas sehari-harimu, kamu juga dapat melakukan beberapa hal berikut untuk menjaga keadaan mentalmu tetap optimal.

1. Berbicara kepada orang lain tentang perasaanmu

Mengekspresikan perasaanmu dapat membantumu tetap sehat secara mental dan menghadapi masa-masa sulit dengan lebih baik.

Ingat, itu bukan tanda kelemahan, tetapi itu adalah bagian dari caramu menjaga kesehatan mentalmu.

Ini adalah hal yang tidak bisa di-skip kalau kamu mau menjaga kesehatan mentalmu. Makanan sehat bisa menjadi sumber energi, yang juga bisa menimbulkan mood yang bagus dan meningkatkan kekebalan tubuh.

Tidur yang cukup dapat me-recharge tubuh dan pikiranmu. Kekurangan tidur dapat membuat tubuh dan pikiranmu tidak berfungsi secara optimal. Sesibuk apapun kegiatanmu, jangan lupa luangkan waktu untuk beristirahat, ya!

3. Menjalin hubungan dan komunikasi dengan orang lain

Sebagai makhluk sosial, kita punya kebutuhan emosional untuk menjalin hubungan dengan orang lain. Berbagai penelitian mengungkapkan kalau kesepian bisa berdampak buruk bagi kesehatan mental, bahkan fisik kita.  

Kamu bisa meluangkan waktu untuk menyapa atau berbincang sejenak dengan teman atau keluargamu setiap hari untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

4. Melakukan aktivitas fisik.

Kesehatan fisik memiliki hubungan dengan kesehatan mental. Ketika kita melakukan aktivitas fisik, otak kita mengeluarkan hormon serotonin dan endorphin, yang bisa meningkatkan suasana hati.

Nggak perlu melakukan aktivitas berat, aktivitas fisik ringan seperti berjalan selama 15 menit, juga sudah dapat membantu meningkatkan kesehatan mentalmu.

5. Melakukan pengembangan diri

Tak cuma menimbulkan kesenangan, terkadang kita membutuhkan aktivitas lebih yang bisa menantang kita dan membuat kita punya perasaan seperti “wah, ternyata aku bisa melakukan itu, ya”.

Sebagai manusia, kita juga perlu meningkat dan berkembang setiap harinya. Peningkatan itu bisa kamu melakukan lewat aktivitas bermakna, seperti mempelajari hal baru.

Jangan lupa untuk tetap aware dengan kesehatan mentalmu, ya!

Seperti yang tadi sudah kita bahas, fluktuasi dalam kondisi kesehatan mental adalah hal yang wajar. Saat ini mungkin kita merasa baik, mengalami hari-hari yang indah, namun bukan tidak mungkin apabila suatu hari kita mengalami penurunan kondisi.

Kalau kamu sudah mengalami tanda-tanda berikut, ada baiknya kamu mulai waspada terhadap penurunan kesehatan mentalmu:

  1. Kesulitan menghadapi tekanan dan masalah sehari-hari
  2. Merasa tidak bahagia dan tertekan
  3. Sulit berkonsentrasi dan mengambil keputusan
  4. Kesulitan untuk tidur, makan, dan melakukan aktivitas sehari-hari
  5. Merasa hidup tidak berguna dan tidak memiliki arti

Apa yang harus aku lakukan apabila suatu hari aku tidak mampu lagi mengatasi masalahku?

Setiap orang memiliki batas dan kemampuan masing-masing dalam menyelesaikan masalah. Apabila cara-cara yang biasa kamu lakukan sudah tidak mempan, Mentor Satu Persen siap menjadi teman ceritamu kapanpun kamu mau! Kamu bisa ceritain masalah kamu secara private dan mentor akan membantu untuk temukan solusinya.

CTA-Blog-Mentoring-5-5

Read More